Anda di halaman 1dari 19

MENGGERAKKAN DAN MEMBANGUN

PERTANIAN
A.T. MOSHER (1968)
Suatu pembangunan pertanian memerlukan beberapa
syarat dan prakondisi yang berbeda-beda untuk setiap
negara ataupun daerah-daerah yang berbeda-
beda. Mosher mengajukan syarat pokok dan faktor
pelancar di dalam pembangunan pertanian
Ada 5 syarat pokok yaitu :
1. Adanya Pasar untuk Hasil Usahatani

Ada 3 hal yang diperlukan dalam pasar yaitu :


• Adanya konsumen yang mau membeli hasil, atau adanya suatu permintaan
terhadap hasil tersebut
• Adanya seseorang atau lembaga yang menyalurkan/membawa hasil dari
tempat petani (usahatani) ke tempat konsumen. Dengan perkataan lain
adanya suatu sIstem pemasaran atau sistem tataniaga
• Kepercayaan petani terhadap kelancaran dan keberlanjutan sistem pemasaran.
Permintaan terhadap suatu komoditi berasal dari pasar domestic dan pasar
internasional
Besarnya permintaan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :
• Sifat komoditi, apakah banyak dibutuhkan atau sedikit oleh satu orang konsumen
• Apakah ada barang-barang substitusi dekat dari komoditi tersebut
• Untuk apa saja barang itu digunakan
• Berapa jumlah penduduk yang menggunakannya
• Bagaimana daya beli penduduk yang menggunakannya
Petani mempercayai lembaga pemasaran apabila terdapat hal-hal berikut :
• Biaya fungsi pemasaran cukup rendah
• Balas jasa (profit) lembaga pemasaran dianggap cukup wajar, seimbang dan adil
dengan harga yang diterima petani
• Derajat fluktuasi harga cukup wajar dan dapat diramalkan
• Ukuran-ukuran timbangan yang jujur
• Sistem pembayaran yang baik
• Jaminan kepastian pembelian oleh lembaga-lembaga pemasaran

2. Teknologi yang Senantiasa Berkembang

Untuk memperoleh sumber-sumber pertumbuhan baru dibutuhkan pengembangan


teknologi yang terus menerus
Sumber-sumber pengembangan teknologi baru adalah :
• Teknologi yang telah dikembangkan petani-petani lain
• Teknologi yang telah dikembangkan di daerah lain
• Hasil-hasil penelitian yang terarah

3. Tersedianya Sarana Produksi dan Peralatan Secara Lokal

Input-input bahan-bahan produksi dibeli petani apabila memenuhi syarat-syarat :


• Secara teknis dapat digunakan dengan efektif
• Mutunya dapat dipercaya
• Harganya terjangkau petani
• Harus tersedia secara lokal pada waktu dibutuhkan
• Paking atau ukuran yang dijual sesuai dengan kebutuhan dan keinginan petani.
4. Adanya Perangsang Produksi bagi Petani

Peningkatan pendapatan bersih atau laba usahatani adalah merupakan perangsang


bagi peningkatan produksi, hal ini tercapai apabila :

• Adanya hubungan harga yang menguntungkan, yaitu antara harga penjualan


produksi dan harga-harga input produksi
• Ada sistem pembagian hasil atau system sewa yang wajar dalam hal sistem bagi
hasil (penyakapan) dan sistem sewa. Dan agar petani dapat memenuhi
keinginan untuk membeli barang-barang dan jasa tertentu yang diinginkannya
maka perlu juga dipenuhi syarat
• Ada tersedia barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan petani
• Harga barang-barang dan jasa-jasa yang ingin dibeli petani juga dianggap
wajar/seimbang
5. Pengangkutan /Transportasi
Besarnya biaya angkutan ditentukan berbagai faktor yaitu :
• Jenis komoditi yang diangkut dan perlakuan yang diperlukan
• Jenis alat angkutan, berapa ton satu kali angkut
• Jarak tempuh dari angkutan
• Berapa kali barang di bongkar dan dimuat
• Keadaan prasarana jalan
Kebutuhan untuk angkutan terdiri dari :
• Pembangunan prasarana yaitu : jalan, jembatan, pelabuhan, kereta api dan
pelabuhan udara
• Pembangunan alat-alat angkutan seperti : pick-up, truk, container, kapal, kereta
api dan pesawat terbang
• Pembangunan prasarana di pedesaan yang meliputi jalan-jalan usahatani
ke pasar, jalan antar pasar atau antar kota kecil, dan jalan dari kota kecil ke kota
lebih besar (kota distrik/kabupaten) adalah cukup banyak membutuhkan biaya
investasi.
5 (lima) syarat pelancar yaitu :
1. Pendidikan Pembangunan Pertanian
Peningkatan pengetahuan dan ketrampilam petani secara terus menerus adalah
syarat mutlak pembangunan pertanian
Untuk mempercepat pembangunan pertanian dibutuhkan 4 macam pendidikan
pembangunan, yaitu :
• Pendidikan dasar dan sekolah menengah
• Pendidikan petani untuk pembangunan
• Pelatihan petugas-petugas teknik pertanian
• Pendidikan rakyat/masyarakat kota mengenai pembangunan pertanian
Mengenai program pendidikan pembangunan untuk petani, A.T. Mosher
menyatakan harus memenuhi 8 syarat :
• Harus diberikan di tempat petani sendiri, di usahatani mereka dan di desa mereka
• Harus bersifat khas yang sesuai dengan perhatian dan kebutuhan petani
sekarang, antara lain bagaimana menaikkan produksi dan produktivitas,
menaikkan selisih penerimaan dan biaya produksi
• Harus memperhatikan bahwa petani adalah orang dewasa, harus menggunakan
metode-metode khusus
• Harus disesuaikan dengan waktu-waktu petani tidak terlalu sibuk sehingga tidak
mengganggu pekerjaan mereka
• Hal-hal yang diajarkan adalah terutama cara-cara dan metode-metode baru dan
metode yang telah diperbaiki/diubah
• Pengecualian-pengecualian dapat diberikan untuk petani-petani yang belum
mendapat pendidikan formil dimana perlu diberikan kursus-kursus pendek tentang
manajemen usahatani, ketrampilan pemasaran dan koperasi, ketrampilan
menggunakan dan memelihara mesin-mesin pertanian dan lain-lain
• Harus disertai dan pemberian kesempatan kepada petani untuk segera mencoba
metoda-metoda baru yang diajarkan
• Cara-cara baru atau yang diperbaiki harus sehat secara teknis
• Para petani perlu didorong untuk melakukan percobaan.
2. Kredit Produksi
Kelayakan dari penggunaan kredit produksi tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
• Berapa kenaikan hasil dalam penggunaan kredit produksi
• Berapa kenaikan penerimaan akibat penggunaan kredit. Hal ini ditentukan
kelayakan hasil dan harga jual
• Berapa bunga kredit pertahun atau perbulan
• Berapa biaya dalam pengurusan kredit
• Apa syarat-syarat peminjaman misalnya apa dibutuhkan agunan (collateral)
Sumber-sumber kredit produksi yang dapat diperoleh petani ada bermacam-macam
:
• Kredit dalam bentuk bahan-bahan produksi dan input-input produksi.
 Kredit ini sering diberikan oleh pedagang input produksi, supplier input/bahan,
produsen input produksi atau pihak-pihak lain.
 Dapat dibayar dengan uang tunai atau dengan hasil produksi.
• Kredit terpimpin (supervised credit) :
 Caranya dengan mengkombinasikan pemberian kredit dan bantuan teknis yang
dilakukan oleh seorang ahli sebagai supervisor
 Supervisor membuat rencana kredit dan mensupervisi pelaksanaan
penggunaan kredit
 Cara ini sering dilakukan oleh Bank yang menyewa tenaga supervisor
 Cara pembayarannya dapat bermacam-macam, dibayar tunai ditambah bunga
atau dibayar dengan hasil produksi

• Kredit perbankan tanpa supervisi

Kredit perbankan bisa diberikan tanpa supervise namun besarnya bunga dan
agunan menjadi lebih penting
• Kredit dari Koperasi Kredit (credit union)
 Koperasi kredit adalah organisasi yang mengumpulkan tabungan dan kemudikan
meminjamkan kepada anggota-anggotanya.
 Kerjasama antar koperasi kredit membuat dana yang kurang dan lebih disatu CU dapat
dikerjasamakan dengan CU lain.
• Kredit Ventura
 Perusahaan-perusahaan pemberi kredit bekerjasama dalam manajemen perusahaan
dan pembagian hasil
 Kalau sudah tidak dibutuhkan lagi mitra perusahaan modal ventura menarik diri setelah
modalnya dibayar semua
• Kredit Perseorangan swasta
 Kredit ini sering sangat fleksibel dan prosedurnya sederhana
 Bisa dibayar dengan uang (ditambah bunga) atau dengan hasil
 Bisa dengan angsuran atau tanpa angsuran
 Biasanya pemberi kredit sangat mengenal penerima kredit sehingga dia menyesuaikan
besar kredit dan syarat-syarat kredit (seperti bunga kredit) menurut besarnya resiko
dan kemampuan membayar
• Kredit dari Perusahaan Inti

Bentuk kemitraan dari Perusahaan Inti Plasma pada umunya disertai


pemberian kredit dalam paket kerjasamanya

3. Kegiatan Bersama Para Petani (Group Action)


Beberapa kebutuhan dan bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan petani adalah :
• Membangun fasilitas-fasilitas kebutuhan petani dan penduduk desa
 Pembangunan jalan, irigasi, drainase, bendungan dan benteng-benteng
penahan longsor dan banjir
 Pembangunan pompa air atau sumur, kamar mandi umum, sekolah, mesjid,
gereja, balai pertemuan desa
 Selain memberikan tenaga secara gotong royong, sering diadakan pungutan
untuk membeli bahan-bahan
 Kegiatan ini banyak dilakukan melalui koordinasi kelembagaan pemerintahan
desa
• Pemberantasan dan pencegahan hama-hama dan penyakit tanaman
 Pemberantasan hama tikus, belalang, serangga, babi hutan
 Mencegah dan menjaga pengrusakan oleh gajah dan ancaman binatang buas

• Membentuk Kelompok Tani


Kelompok tani dibentuk pemerintah, dijadikan wadah penyuluhan, diskusi dan
kerjasama petani sehamparan, misalnya menetapkan waktu tanam, memelihara
irigasi
• Membentuk Koperasi Formil
 Kerjasama dalam pengadaan input-input produksi, pemasaran hasil,
pengkreditan, pengolahan hasil umumnya dilakukan dengan membentuk
koperasi formil seperti KUD atau koperasi Agribisnis (misalnya koperasi petani
kelapa sawit, koperasi petani karet) dan Credit Union
 Koperasi ini menjadi objek pembinaan pemerintah karena dianggap memperkuat
posisi petani
• Pembentukan Perhimpunan Petani Sejenis
 Juga mirip dengan organisasi koperasi formil
 Perbedaannya mereka lebih fokus pada satu komoditi dan kegiatan mereka
banyak dikaitkan dengan pengembangan Sistem Agribisnis. Contohnya
perhimpunan peternak unggas, perhimpunan peternak sapi perah, perhimpunan
petani tambak udang

• Organisasi yang terkait dengan politik

 Kekuatan politik petani juga dibutuhkan untuk memberikan tekanan politik pada
pemerintah agar membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mendukung
petani
 Kekuatan politik disalurkan melalui partai dan perwakilan di DPR, melalui KADIN
atau Asosiasi Petani
 Dibentuk organisasi-organisasi petani yang bertujuan menghimpun kekuatan
politikn atau menggalang suara dalam pemilu, seperti HKTI, HNSI
• Organisasi Pemerintahan Desa Otonom
Diberbagai tempat di dunia ini ada juga pemberian otonomi pemerintahan desa
sehingga pemerintahan desa dapat mengatur sendiri pajak-pajak atau pungutan-
pungutan yang mereka gunakan untuk pembangunan pertanian dan pedesaan.

Karena pentingnya kegiatan bersama petani, maka pemerintah mendorong dan


membina kegiatan dan organisasi kegiatan bersama petani melalui beberapa
bantuan dan pembinaan pemerintah adalah :

• Membantu pengorganisasian petani


• Memberi bantuan teknis dan manajemen
• Memberi bantuan keuangan
• Menyediakan bahan-bahan khusus seperti dalam pembangunan jalan dan
pemberantasan hama penyakit
• Memberi penghargaan
4. Perbaikan dan Perluasan Tanah/Lahan Pertanian
Lahan-lahan pertanian yang telah diusahakan perlu ditingkatkan produktivitasnya
untuk memperoleh pertumbuhan pertanian dan meningkatkan pendapatan petani
Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah :
• Membangun irigasi seperti di lahan sawah dan membangun system irigasi untuk
tanaman-tanaman bukan padi, seperti hortikultura sayuran dan bunga-bungaan
(irigasi sprinkle dan membangun sumur-sumur air, pompanisasi dan lain-lain
• Membangun saluran drainase seperi di lahan rawa-rawa, lahan gambut dan
tanah pasang surut. Tanaman perkebunan dan tanaman kedele serta berbagai
tanaman buah-buahan memerlukan drainase yang baik, oleh sebab itu perlu
dibangun bersama-sama untuk suatu hamparan yang cukup luas
• Membangun teras-teras di daerah berbukit-bukit untuk mencegah erosi dan
mengkonservasi lahan
• Membangun benteng-benteng untuk mencegah tanah longsor
• Membantu benteng-benteng pencegahan/penahan banjir dan sungai yang
meluap
• Perencanaan Nasional Untuk Pembangunan Pertanian
Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan nasional adalah :

• Perencanaan pembangunan prasarana (jalan, irigasi, listrik, pelabuhan, dan lain-


lain)
• Kebijakan-kebijakan seperti perencanaan tata ruang, peraturan pertanahan,
perdagangan, perpajakan, fiscal, moneter, pengadaan barang pemerintah dan lain-
lain.

Pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan dalam perencanaan antara lain adalah :


• Apa, dimana, kapan, apa prioritas
• Sumber dana untuk pembiayaan
• Jumlah dana yang tersedia dan alokasi dana
• Jumlah tenaga tersedia dan yang membutuhkan lapangan kerja
• Kelompok-kelompok penduduk paling memerlukan bantuan
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan nasional adalah:
• Syarat-syarat mutlak perlu mendapat prioritas tinggi
• Apabila telah ada factor-faktor mutlak, maka faktor-faktor pelancar dapat dan perlu
disediakan untuk menpercepat pembangunan pertanian
• Hanya sebagian dari pembangunan pertanian dapat direncanakan. Produksi
pertanian sebagian besar adalah tergantung pada petani demikian juga peningkat
produktivitas dan pedagang dan pengolah juga melakukan banyak keputusan.
• Perencanaan harus dilakukan perdaerah
• Perencanaa pertanian dalam semua aspek secara menyeluruh mulai dari hulu ke
hilir (pengadaan input, produksi usaha tani, pengolahan dan pemasaran) dan
pembangunan faktor-faktor/jasa penunjang seperti penelitian, pendidikan,
perkreditan, pengadaan prasarana dan kebijaksanaan pemerintah perlu
diterapksan dalam perencanaan pertanian
• Perencanaan harus lebih di arahkan pada pembangunan/menaikkan rentabilitas
usaha tani dari pada produksi, harga dan jumlah penerimaan adalah sangat
penting dalam perencanaan
• Dalam pembangunan pertanian sebagian memerlukan investasi jangka panjang
dimana hasil diperoleh secara tenggang waktu tertentu (grace period). Oleh
karenaq itu perencanaan jangka panjang perlu dilakukan
• Perencanaan tidak selalu bersifat kuantitatif (angka-angka) tetapi juga mencakup
relasi-relasi yang bersifat kualitatif
• Kegiatan-kegiatan tertentu harus dikoordinasikan secara local
• Perencanaan harus mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan petani,
meskipun perencanaan pembangunan tidak boleh didasarkan semata-mata atas
keinginan petani
• Perencaan harus mencakup penilaian terhadap hal-hal yang sedang
dilaksanakan
• Perencanaan harus kontinu

Kesepuluh syarat di atas membentuk iklim yang serasi untuk pembangunan


pertanian. Iklim ini kelak merangsang pertanian dengan prioritas pembangunan di
sektor pertanian

Anda mungkin juga menyukai