Anda di halaman 1dari 90

KONSEP METODOLOGI PEMBELAJARAN

(6 JP )
OLEH: : B.RUDIANTO
WIDYAISWARA AHLI MADYA
PELATIHAN JARAK JAUH METODOLOGI PEMBELAJARAN ANGKATAN III
BAMBANG RUDIANTO
MAGELANG, 01 MARET 1968
WIDYAISWARA AHLI MADYA ( IV/a)
Pendidikan
- SDN 1 Jangli Semarang Timur 1981
- SMPN 1 Babat, Lamongan Jatim 1984
- SMAN 1 Babat Lamonga,Jatim,1986
- SMAN 1 Mataram 1987
- S1 FMIPA Universitas Negeri Mataram 1992
- S2 IKIP Negeri Singaraja, 2006
- S2 UNITOMO Surabaya, 2012
TUJUAN PEMBELAJARAN
Hasil belajar:
• Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat
memahami konsep metodologi pembelajaran,
mempresentasikan hasil analisis macam-macam
pendekatan, metode, model, dan teknik
pembelajaran abad 21 dengan baik dan benar.
Indikator Hasil Belajar:
– Menjelaskan konsep metodologi pembelajaran
– Membedakan strategi, pendekatan, metode,
model dan teknik pembelajaran
• APA YANG ANDA HARAPKAN
DARI SESI INI?
Metodologi berasal dari bahasa Yunani yang
terdiri dari dua kata, “Metodos” yang berarti
cara atau jalan, dan “Logos” yang berarti ilmu.
Secara ringkas metodologi adalah ilmu
(pembahasan) tentang metode atau suatu jalan
yang dilalui untuk mencapai tujuan.

Metodologi pembelajaran adalah ilmu yang


membahas cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan pembelajaran dalam
mencapai tujuan
Bagaimana Hubungan
Konseptual dan Fungsional
antara Model, Strategi,
Pendekatan Metode,
Teknik?
Indikator
 1. Membedakan antara Model,
pendekatan, strategi, metode, dan Teknik
Pembelajaran ( C2= Memahami )
 2. Menganalisis Hubungan antara
pendekatan, strategi, metode, dan model
Pembelajaran ( C4= Menganalisis (HOTS)
FUNGSI
METODOLOGI PEMBELAJARAN
 Agar guru dapat mengajar dengan baik.
 Agar guru dapat membelajarkan siswa
dengan optimal (Student Well Being )
 Menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif.
 Untuk mencapai hasil belajar secara
yang efektif dan optimal (dengan
pendekatan Saintifik dan TPACK serta
menerapkan Model-model pembelajaran
yang inovatif
CAKUPAN
METODOLOGI PEMBELAJARAN

Meliputi:
 Model Pembelajaran
 Pendekatan Pembelajaran

 Strategi Pembelajaran

 Metode Pembelajaran

 Teknik Pembelajaran
INTEGRASI HOTS, The Four C’s, The
Six C’s

ISU
Pendekatan TPACK
PEMBELAJARAN:
Artificial Intelligence
Augmented dan Virtual
Reality

Belajar Daring dan Luring


Muncul pekerjaan baru yang “sulit”
diprediksi critical thinking (nalar),
adaptasi, pebelajar sepanjang hayat

Internet of Thing
ISU
PEMBELAJARAN Literasi Baru : Literasi Data, Literasi
Teknologi dan Literasi Manusia

Big Data

Desruptive Innovation
Program Literasi
Pemerintah Indonesia
• Literasi Baca & Tulis
• Literasi Budaya &
Kewarganegaraan
• Literasi Angka
• Literasi Sains
• Literasi Keuangan
• Literasi Digital

Inggriani, Unimed, 26 Oktober 2019 12


TANTANGAN PEMBELAJARAN MASA DEPAN
KONSISTENSI DAN KONTINUITAS KEBIJAKAN : POLITIK PENDIDIKAN DAN POLITIK ANGGARAN

INOVASI PROSES/
EVALUASUI

CONTENT
• Integrasi TPACK,
PEKERJAAN MASA AI, VR, dan AR
DEPAN/KAPASITAS • Aspek kecukupan, • Pengembangan
kesesuaian, LMS ( daring dan
KAPASITAS GURU, KS
dan PS keluasan, Luring)
• Kebijakan Masa
kedalaman,
depan
• Rekrutmen kemutakhiran
• Integrasi
• Pola Pendidikan
kompetensi
• Pola
masa depan
Pembinaan
• Kesinambungan
• Sistem
lintas sektor
Kesejahteraan
(Berbasis
Kinerja)

SISTEM PENJAMINAN MUTU YANG SISTEMIK DAN HANDAL


Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru
dalam pembelajaran di abad 21 adalah kemampuan
merancang pembelajaran dengan menerapkan
prinsip memadukan pengetahuan materi ajar,
pedagogik, serta Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) atau yang dikenal dengan TPACK.
TPACK juga merupakan pendekatan pembelajaran
yang sangat relevan di masa pembelajaran daring saat
ini. Hal ini, karena pendekatan TPACK memadukan
aspek pengetahuan (Knowledge/K), cara
membelajarkan (Pedagogy/P), penguasaan materi
pembelajaran sesuai bidang (Content/C) dengan TIK
(Technology/T).

Pendekatan TPACK merupakan pendekatan yang


dikembangkan dari pendekatan Pedagogy Content
Knowledge (PCK) yang pertama kali dikenalkan oleh
Shulman pada tahun 1986. Namun, pendekatan PCK
tidak sekedar irisan atau gabungan pengetahuan
tentang pedagogi dan penguasaan materi namun
diperkuat oleh pengalaman-pengalaman guru.
Pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana
pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge),
pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan
pengatahuan Konten (Content Knowledge) dapat di
satukan dalam sebuah pembelajaran yang nantinya
menjadikan pembelajaran yang efektif dan berhasil
dalam sebuah konteks pembelajaran.

TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi


yang dapat memberikan arah baru bagi guru dalam
memecahkan masalah terkait dengan
mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan belajar
mengajar di ruang kelas (Hewitt, 2008). Ada 6 variabel
yang mempengaruhi TPACK (Cox & Graham, 2009;
Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986), yaitu:
1) Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang
relevan;
2) Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik;
3) Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan
seperti pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll;
4)Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti
menggunakan simulasi komputer untuk mewakili dan mempelajari
pergerakan kerak bumi;
5) Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan subjek yang
membuatnya dipahami oleh orang lain (Shulman, 1986, hal. 9);
6) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik
seperti menggunakan diskusi asynchronousseperti forum untuk mendukung
konstruksi sosial pengetahuan;
Keyakinan Guru Terhadap Penerapan Kerangka TPACK
dalam Pembelajaran

Berdasarkan KBBI, keyakinan yang berasal


dari kata dasar yakin mempunyai makna
percaya, tahu, mengerti dengan sungguh-
sungguh tanpa keraguan.
Secara umum diakui bahwa guru memiliki keyakinan
teoretis tentang pembelajaran dan pengajaran dan
bahwa keyakinan dan teori semacam itu cenderung
membentuk sifat praktik pengajaran mereka (Davis &
Wilson, 1999; Gebel & Schrier, 2002; Johnson, 1992;
Richardson, Anders, Tidwell, & Lloyd, 1991; Woods,
1996),
S. Borg, (2003) memilih menggunakan istilah
kognisi guru dari pada menggunakan keyakinan
guru untuk merujuk pada dimensi kognitif yang
tidak dapat diamati dari sebuah pengajaran, tentang
apa yang diketahui, dipikirkan, dipercaya, dan
dilakukan oleh guru.

Richard & Lochart (1996) juga menyatakan bahwa


kepercayaan guru adalah sistem yang dibangun secara
bertahap dari waktu ke waktu dan terdiri dari dimensi
subyektif dan objektif yang sederhana atau lebih
kompleks. System yang di bangun oleh guru tersebut
terbentuk melalui proses yang cukup lama sehingga
ketika akhirnya keyakinan guru itu telah terbentuk maka
akan sulit untuk melepaskannya.
Secara umum diyakini bahwa guru
memegang kepercayaan teoritis tentang
pembelajaran dan pengajaran cenderung
membentuk sifat praktik pengajaran mereka
Borg menyatakan bahwa kognisi guru
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
sekolah, kursus profesional, faktor
kontekstual, dan praktik kelas termasuk
praktik mengajar. Konsep Borg tersebut
dapat di lihat dalam gambar berikut :
Pertama, Elemen sekolah atau Schooling
element merupakan salah satu elemen
penting yang memengaruhi keyakinan guru,
dimana mengacu pada pengalaman belajar
guru sebelumnya dengan seorang gurunya
dulu atau bahkan dengan orang tua mereka
sebelum mereka memulai pendidikan formal
mereka hingga ke tingkat universitas.
Kedua, pendidikan profesi atau professional
course mengacu pada semua pelatihan guru
formal yang telah mereka lalui sebelum karier
profesional mereka sebagai guru.
Ketiga, faktor-faktor kontekstual atau
contextual factor yang berkaitan dengan
dukungan kelembagaan tempat guru
bekerja.

Yang terakhir, keempat adalah praktik di kelas


atau classroom practice yang mengacu pada
pengalaman guru dalam praktik pembelajaran di
kelas terkait dengan keyakinan mereka tentang
diri mereka sebagai guru, siswa, materi
pelajaran yang mereka ajarkan, dan keadaan
sekitar mereka.
Selanjutnya Ryff (1989) menyatakan bahwa siswa bisa dikatakan
memiliki kesejahteraan psikologis yang baik adalah bukan sekedar
bebas dari indikator kesehatan mental negatif, seperti kecemasan,
perasaan depresi, anxiety dan frustasi, dan sebagainya. Tetapi hal yang
lebih penting untuk di perhatikan adalah kepemilikan akan akan
penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi,
kemampuan untuk memiliki rasa akan pertumbuhan dan pengembangan
dirinya secara berkelanjutan.
Ryff juga menyebutkan bahwa kesejahteraan psikologis siswa ( student
wellbeing), menggambarkan sejauh mana individu merasa nyaman,
damai, bahagia di sekolah berdasarkan penilaian subyektif serta
bagaimana siswa memandang pencaipan potensi-potensi yang dimiliki
siswa.
Selanjutnya Ryff (1989) menyatakan bahwa siswa bisa dikatakan
memiliki kesejahteraan psikologis yang baik adalah bukan sekedar
bebas dari indikator kesehatan mental negatif, seperti kecemasan,
perasaan depresi, anxiety dan frustasi, dan sebagainya. Tetapi hal yang
lebih penting untuk di perhatikan adalah kepemilikan akan akan
penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi,
kemampuan untuk memiliki rasa akan pertumbuhan dan pengembangan
dirinya secara berkelanjutan.
Ryff juga menyebutkan bahwa kesejahteraan psikologis siswa ( student
wellbeing), menggambarkan sejauh mana individu merasa nyaman,
damai, bahagia di sekolah berdasarkan penilaian subyektif serta
bagaimana siswa memandang pencaipan potensi-potensi yang dimiliki
siswa.
• Konsep Ryff tentang psychological well-being hampir sama dengan
konsep yang dikemukakan oleh beberapa tokoh psikologi seperti
Maslow (aktualisasi diri), Rogers tentang orang yang berfungsi penuh
(fully-functioning person), konsep Neugarten tentang kepuasan hidup,
pandangan Jung tentang individuasi (individuation), konsep Allport
tentang kematangan, kriteria positif individu yang bermental sehat yang
dikemukakan Johada dan konsep Erikson dalam menggambarkan
individu yang mencapai integrasi dibanding putus asa.
• Temuan itu pun menghasilkan enam aspek dari
Psychological well being :
Carol .D Ryff (1989) : 1) Merupakan realisasi dan pencapaian penuh dari potensi
Psychological Well- individu dimana individu dapat menerima masa lalunya dengan
segala kelebihan dan kekurangannya (self acceptance).
being 2) Menunjukkan sikap mandiri (autonomy).
3) Mampu membina hubungan yang positif dengan orang lain (positive
relation with others).
4) Dapat menguasai lingkungannya (environmental mastery).
5) Memiliki tujuan dalam hidup (purpose in life).
6) Mampu mengembangkan pribadinya (personal growth).
http://www.indopositive.org/2015/12/carol-dryff-dan-psychological-well-being.html
Tujuan Hidup (Purpose in Life)
Individu yang positif pasti memliliki tujuan, kehendak, dan merasa
hidupnya terarah pada tujuan tertentu (mempunyai cita-cita yang jelas),
yang memberikan kontribusi pada perasaan bahwa hidupnya berarti.
Dalam penjelasannya,

Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth)


Pertumbuhan pribadi merupakan tingkat kemampuan individu
dalam mengembangkan potensinya secara terus-menerus,
menumbuhkan dan memperluas diri sebagai manusia.
3.Penguasaan Lingkungan (Environmental Mastery)
Penguasaan lingkungan adalah kemampuan untuk memilih atau
menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi psikis.

4. Hubungan positif dengan orang lain (Positive Relationship with


Others )
Hubungan positif dengan orang lain merupakan hal yang penting bagi
siswa, dan merupakan tingkat kemampuan dalam berhubungan hangat
dengan orang lain, hubungan interpersonal yang didasari oleh
kepercayaan, empati, cinta dan kasih sayang yang kuat. dan kasih
sayang yang kuat.
ANATOMI KOMPETENSI SISWA, GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS, KADIS

5 KADISDIK

4 PENGAWAS

KEPALA
3
SEKOLAH

2 GURU

1 SISWA
Habit two: “Begin With The End In Mind”

The 7 Habits of Highly Effective People helped us focus on effectiveness, The 8th Habit shows us the way to greatness
GENERASI EMAS 2045

NO JENJANG JLH SISWA

1. SD 24.721.207

2. SMP 9.886.064

3. SMA 4.842.477

4. SMK 5.031.846

5. SLB 139.834

TOTAL 44.621.428
Konstruksi Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

...pendidikan (1) beriman dan bertakwa menjadi warga


dilakukan agar kepada Tuhan Yang Maha negara yang
“potensi peserta Esa, (2) berakhlak mulia, “demokratis”
didik serta
(3) sehat, (4) berilmu, “bertanggung
berkembang” cakap, kreatif, mandiri, jawab”.
kemampuan dan watak serta
peradaban bangsa yang
bermartabat SIKAP, PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN

Memerlukan perubahan yang revolusioner tentang


isi, proses dan penilaian

Memerlukan perubahan mindset, pengetahuan dan


keterampilan guru serta kinerja guru
mengimplementasikan kurikulum
Proses dan Tujuan Pendidikan :
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kesiapan dan kebutuhan peserta didik
serta kelayakan materi, proses, dan penilaian pembelajaran.

Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural * Belajar sepanjang hayat


Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia

Pembelajar yang Sukses *


Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Peserta Pembelajaran Lulusan
Didik yang Kontributor Peradaban yang Efektif
Kompeten
Kesiapan: Kelayakan: Kebutuhan:
-Fisik -Materi -Individu
-Emosional -Proses -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Intelektual -Penilaian -Peradaban
- Spiritual

Kurikulum
5% KONSISTEN

20 % MENERAPKAN

40 % PAHAM

70% TAU
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Menurut Daerah

Jumlah Penduduk
Miskin adalah 24,79
Juta Orang

25

20
14,93
15 12,6
10
9,86
5 6,56
0

Jumlah Penduduk Persentase Penduduk


Miskin (juta orang) Miskin
Perkotaan Pedesaan
Potret kemiskinan negeri tercinta
Potret kemiskinan negeri tercinta
Dalam Buku World in Figure, 2003, terbitan
The Economist, UK Indonesia merupakan
penghasil:
• Lada putih nomor 1;
POTENSI • Lada hitam nomor.2;
• Puli dari buah pala nomor 1;
ALAM • Karet alam nomor 2;
INDONESIA… • Karet sintetik nomor 4;
1 • Kayu lapis nomor 1;
• Teh nomor 6;
• Kopi nomor 4;
• Coklat nomor 3;
• Kelapa sawit (CPO) nomor 2;
• Ikan nomor 6;
• Timah nomor 2;
• Batu bara nomor 9;
POTENSI • Tembaga nomor 3;
ALAM • Minyak bumi nomor 11;
INDONESIA… • Natural gas nomor 6;
2 • LNG nomor 1;
• Emas nomor 8;
• Aspal, bauxite, nikel, granit, perak, uranium,
marmer, dan mineral ikutan lainnya.
... 3.5 million km2 sea ...

44
... 80,000 km of shoreline ...

45
... to the rain forest...

46
... to the swampy lowland.

47
Mega bio diversity ... Flora ...

48
Mega bio diversity ...fauna

49
DIVERSITY

more than 300 ethnic


groups live in Indonesia
speaking not less than 700
languages and dialects
50
SITUASI PBM GURU:
Situasi 7 Guru memenuhi semua kriteria di atas dan siswa kompeten
Memenuhi jlh kehadiran, tepat waktu, materi relevan, ketuntasan dan
kedalaman materi memadai, berbasis kepada penyelesaian masalah stake
Situasi 6 holder, mengajar dengan hati (sepenuh hati) tetapi siswa tidak mencapai
standar kompetensi.

Memenuhi jlh kehadiran, tepat waktu, materi relevan, ketuntasan dan


Situasi 5 kedalaman materi memadai, tetapi tidak mengajar dengan hati (sepenuh hati)
berbasis kepada penyelesaian masalah stake holder

Memenuhi jlh kehadiran, tepat waktu, materi relevan, tetapi ketuntasan dan
Situasi 4 kedalaman materi tidak memadai

Memenuhi jlh kehadiran, tepat waktu, tetapi materi pembelajran tidak relevan
Situasi 3 dengan kompetensi.

Situasi 2 Memenuhi jlh kehadiran tetapi tidak tepat waktu.

Situasi 1 Tidak mematuhi jadwal semester


PEMBELAJARAN PADA MASA NEW NORMAL :

PASCA PANDEMI/NEW
SEBELUM PANDEMI MASA PANDEMI NORMAL

• INTEGRASI HOTS, The Four C’s MENGANDALKAN DARING • INTEGRASI HOTS, The Four C’s
• Pendekatan TPACK • Pendekatan TPACK
• Artificial Intelligence • Artificial Intelligence
• Augmented dan Virtual Reality • Augmented dan Virtual Reality
• Blended Learning (on-line • Blended Learning (on-line
learning tatap muka) learning tatap muka)

FAKTANYA :
• Kebijakan, Panduan/Pedoman, Monev dan
FAKTANYA : FAKTANYA : ….?????????
RTL
MENGANDALKAN TATAP • Motivasi/Kemampuan Guru dan Siswa HARAPAN : “BLENDED
MUKA • Content dan LMS LEARNING”
• Jaringan/Bandwith
• Helpdesk
Belajar Memaknai Covid-19:
• Membuktikan runtuhnya “ke-akuan” dan kuatnya “ke-kitaan”.
• Socio cohesiveness menjadi mutlak yang hanya bisa dibangun
dengan prinsip mutuality (ke-salingan) saling memberi, menerima dan
menghargai
• Memaksa kita untuk berubah (new normal) baik dari sisi mindset,
metodologi dan perilaku dengan tetap memperhatikan sistem nilai.
• Memaksa para pendidik untuk berkreasi agar siswanya tetap belajar,
Pendidikan tetap berlangsung (sebab dalam kondisi apapun Pendidikan harus
tetap berlangsung : satu-satunya yang tidak boleh berhenti).

Diadaptasi dari M. Nuh, Webinar UNP 2020


Ketersediaan,dukungan,

Opim Salim Sitompul, "Adaptasi Pembelajaran dan Penelitian Matematika di Era New Normal", 25 Juni 2020
Konstruksi 7 Kompetensi Guru Profesioal Kompetensi Guru Profesional

CP
Menjiwai
1
CP
CP
3
2
CP4
CP5
Pegayaan,
remidi,
refleksi

CP7 CP6
Lokakarya,
PORTOFOLIO
komprehensif,
UKin, UP
DOMAIN KREATIVITAS PENDIDIK
Kegiatan USING PRODUCTIVE HABIT OF MIND
Dinamis,
produktif USING KNOWLEDGE Penelitian,
MEANINGFULLY Project,
Tugas workshop
membaca lanjut, EXTENDING
Panel, seminar, AND REFINING
Debat dll KNOWLEDGE

Ceramah,
Tanya jawab ACQUIRING
Diskusi, AND
Simulasi, INTEGRATING
Tugas KNOWLEDGE
membaca

Komunikasi
interaktif POSITIVE PERCEPTION AND ATTITUDES

(Marzano:1985)
• Mengembangkan perangkat pembelajaran
(RPP daring ) yang mendidik dengan
pendekatan TPACK.
• Memanfatkan sumber belajar berbasis ICT.
Berkreasi • Merancang dan melakukan proses
untuk : pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS).
• Pembuatan video praktik pembelajaran yang
inovatif. ( Tugas Metodologi Pembelajaran)
Pengembangan Perangkat Pembelajaran:
1. Penyusunan RPP HOTS (RPP yg menerapkan Model-model pembelajaran inovarif) untuk
pembelajaran daring yang dibuat berdasarkan hasil analisis Pemetaan KD dan IPK yang benar).
2. RPP yang disusun harus dapat dilaksanakan secara daring dan luring.
3. Mode daring yang dirancang dapat berupa:
a) Mode sinkron melalui aplikasi video conference (misalnya zoom, webex, google meet),
b) Mode asinkron melalui LMS (misalnya moodle, edmodo, google classroom)
c) Kombinasi sinkron dan asinkron sesuai kebutuhan dan kesiapan.
4. Bahan Ajar :
a) Digital yang disampaikan dalam jaringan, misalnya berbentuk modul atau handout.
b) Manual berupa modul (hard copy dan soft copy) dengan prinsip : self explain, self learning dan
self assessment.
5. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) digital yang dapat dikerjakan oleh siswa secara secara daring dan
luring. Bila diperlukan LKPD manual juga perlu dikembangkan.
6. Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran daring, misalnya dalam bentuk
powerpoint, video scribe, video animasi, virtual laboratory, dan augmented reality.
7. Alat Evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan secara daring, misalnya dengan memanfaatkan
aplikasi CBT (Computer Based Test), fitur asesmen pada sistem LMS, atau aplikasi lain yang sejenis
Program yang harus dilakukan :
• Idealnya menggunakan “TEMATIK TERPADU”
• Perolehan kompetensi dominan pada sikap  sulit
untuk dipindahkan ke moda pembelajaran daring.
PT • Berbagi dengan orang tua atau pihak manapun yang
dapat membantu pembelajaran di SD  Memberi
pemahaman terhadap orang tua tentang konsep-
konsep dasar pembelajaran di SD
• Menyiapkan 3 Buku Panduan : 1) Panduan untuk
SMA/K Guru, 2) Buku Siswa dan 3) Buku Panduan
Pembelajaran bagi Orang Tua
• Menyusun RPP yang spesifik berdasarkan ketiga
Panduan tersebut.
• Menyiapkan video rekaman berupa simulasi dan
SMP atau contoh yang diperankan oleh Guru dan
Pemeran Orang tua maupun pihak lain yang
dipandang cakap dan relevan, baik berupa
rekaman peristiwa rekaan, persitiwa
pembelajaran, persitiwa alam, dan peristiwa lain
SD •
yang dianggap relevan.
Mengembangkan sistem monev, Penjaminan Mutu
dan RTL yang sistemik.

Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).


Hubungan Konseptual dan Fungsional antara Model,
Pendekatan, Metode, Strategi dan teknik

Model Konsepsi mengajar materi dalam


mencapai tujuan tertentu teoritik,
tujuan, sintaks, lingkungan.

Strategi Pengaturan materi kurikulum 


pendekatan (individu/kelompok).
Pendekatan Jalan/cara yang ditempuh guru
dalam mencapai tujuan
Metode Cara menyampaikan materi
pelajaran
Teknik Cara khusus menggunakan
metode
HUBUNGAN KONSEPTUAL DAN FUNGSIONAL ANTARA
MODEL, STRATEGI, PENDEKATAN, METODE, TEKNIK
PEMBELAJARAN

oleh:
B.RUDIANTO
Widyaiswara ahli madya
KONSEPSI PEMBELAJARAN:

Belajar adalah suatu proses perubahan


yang relatif permanen pada tingkah
laku yang terjadi sebagai hasil dari
pengalaman yang terkontrol dan
tidak terkontrol, dan belajar
merupakan proses pemerolehan
keterampilan, pengetahuan,
kemampuan, dan tingkah laku.
Jangan sampai anak didik kita
terjangkit penyakit social yaitu SELF
DESTRUCTIVE HABITS.
Model Pembelajaran
bentuk pembelajaran yang tergambar
Merupakan

dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas


oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran.
Contoh Model Discovery-Inquiry Learning,
Project based learning, Problem based
learning, Cooperative learning, Direct
instruction dll,
Model Pembelajaran Kurikulum 2013
Project Based Learning

Problem Based Learning

Discovery Learning

inquiry Learning
MODEL MODEL YANG DISARANKAN DALAM
KURUKULUM 2013
(Permendikbud no 22 tahun 2016)
SINTAKS MODEL DISCOVERY LEARNING
MODEL MODEL YANG DISARANKAN DALAM
KURUKULUM 2013

SINTAKS MODEL INQUIRY LEARNING


MODEL MODEL YANG DISARANKAN DALAM
KURUKULUM 2013

SINTAKS MODEL PROJECT BASED LEARNING


Penentuan Project
MODEL MODEL YANG DISARANKAN DALAM
KURUKULUM 2013
SINTAKS PROBLEM BASED LEARNING

Masalah kontekstual dan


Riil.
PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
program pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Rencana tindakan/rangkaian kegiatan menggunakan
metode, media, dan pemanfaatan berbagai sumber
daya dlm pembelajaran utk mencapai tujuan yang
telah digariskan.
Perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. (Wina Sanjaya, 2007: 126)
Suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien (Kemp,1995)
INTINYA: STRATEGI PEMBELAJARAN
Rencana tindakan ( rangkaian kegiatan) guru
dan siswa dlm menggunakan MODEL,
metode, teknik dan pemanfaatan berbagai
sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran
PERBEDAAN ISTILAH, STRATEGI, METODE,
PENDEKATAN, TEKNIK DAN TAKTIK

1. MODEL : bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal


sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru
2. Strategi berarti; rencana, rancangan pembelajaran dari
perencanaan, pelaksanaan, penutup,penilaiannya
3. Metode berarti; cara praktis/nyata untuk
mengimplementasikan strategi/rencana yg sudah disusun
4. Pendekatan berarti; cara/sudut pandang terhadap proses
pembelajaran
5. Tehnik; cara guru menerapkan sebuah metode
pembelajaran
6. Taktik; gaya seorang guru dlm melaksanakan tehnik
mengajar.
(Wina Sanjaya, 2007: 126-127)
KONSEP

PERAN METODOLOGI

Pembelajaran Bermakna Menyenangkan

Student Well Being (Life Skill)


Pendekatan
Pendekatan suatu rangkaian tindakan yg
terpola/terorganisir berdasarkan prinsip tertentu (
filosofis, psikhologis, didaktis, ekologis) yg terarah
secara sistematis pada tujuan yang hendak di capai
(Depdiknas, 2003)

Strategi
Strategi merupakan perpaduan secara keseluruhan dan
pengorganisasian secara kronologis dari metode-metode
dan bahan –bahan yg di pilih untuk mencapai tujuan
tertentu (Unesco, 1981)

.
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar

Soedjadi (1999:101) menyebutkan strategi pembelajaran


adalah suatu siasat melakukan kegiatan pembelajaran
yang bertujuan mengubah keadaan pembelajaran
menjadi pembelajaran yang diharapkan.
MODEL
KERANGKA KONSEPTUAL

PROSEDUR YANG
SISTEMATIS

MENGORGANISASIKAN

PENGALAMAN BELAJAR

TUJUAN
STRATEGI
KEGIATAN
SIASAT PEMBELAJARAN

MENGUBAH
KEADAAN
Sedangkan pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang yang digunakan
seorang guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran

Oemar Hamalik menyatakan bahwa metode adalah Cara untuk


menyampaikan materi pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum
PENDEKATAN
CARA PANDANG

MENGIMPLEMENTASIKAN
RENCANA

KEGIATAN NYATA & PRAKTIS

TUJUAN

80
1 Arah Bahasan

1. Pengertian Metode dan Tehnik Pembelajaran


2. Macam-macam Metode Pembelajaran
3. Macam-macam Teknik Pembelajaran
2
PertanyaanPER

1. Apa Metode yang paling tepat agar Murid bisa aktif dan ilmunya bisa berguna
dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa perbedaan Teknik pembelajaran dengan Strategi pembelajaran?
3. Jelaskan teknik pembelajaran dengan Pendekatan Tekhnik The power of two,
group investigation, information search, Tehnik Card sort, Beserta contohnya!
4. Jelaskan perbedaan metode dengan teknik pembelajaran! Sebutkan salah satu
metodenya beserta karakteristiknya! Dan hal apa saja yang bisa menunjang
tercapainya metode pembelajaran tersebut?
5. Apakah fase-fase dalam pembelajaran itu harus terpenuhi semua?
3

A. Pengertian Metode dan Teknik Pembelajaran


Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh
fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan
keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan.

Teknik pembelajaran merupakan penjabaran dari


metode, berupa taktik yang dilakukan guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
4 B. Macam-macam Metode Pembelajaran

1 Metode Ceramah : Adalah penerangan secara lisan atas bahan


pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.

2 Metode Diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat
dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka.

3 Metode Demonstrasi Merupakan metode pembelajaran yang sangat


Diantaranya efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? dll

4 Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang


menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang
dikombinasikan dengan metode lainnya.

5 Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran


dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri
Lanjutan
5 6
Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran
di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya

7 Metode study tour


Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik
mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta
didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan
Diantaranya tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8 Metode latihan ketrampilan (drill method)
Adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan
secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat
latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat
sesuatu (misal: membuat tas dari mute).

9 Metode pembelajaran beregu


adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang
masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk
sebagai koordinator
1 Lanjutan
6 0 Metode Peer Theaching
sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang
dibantu oleh temannya sendiri.
1
1
Metode problem solving (metode pemecahan masalah

1
2
Project Method (metode perancangan)
adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu
proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

1
3 Teileren Method
yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya
ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja
berkaitan dengan masalahnya
1
4 Metode Global
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi,
kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil inti sari dari
materi tersebut
7
C. Macam-macam Tehnik Pembelajaran
1 4
Teknik peta konsep
Teknik The Power of Two dapat mendorong kreativitas siswa untuk
adalah salah satu cara yang dapat digunakan berani mengemukakan gagasan mereka
oleh siswa untuk dapat belajar mengolah
pikiran sendiri 5 Tekhnik Jigsaw
teknik ini cocok untuk semua kelas dan
tingkatan.
2
Teknik Critical 6
Incident (CIT) adalah satu cara yang digunaka Teknik Poster Coment
n untuk mengumpulan pengamatan Teknik Poster Coment merupakan teknik
langsung perilaku manusia yang secara kritis pembelajaran yang bertujuan untuk
dan procedural yang memenuhi menstimulasi, meningkatkan kreatifitas
kriteria yang telah ditetapkan. dan mendorong penghayatan siswa
terhadap suatu permasalahan.
3
Teknik Card Sort 7
pelaksanaannya menuntut aktivitas kerjasama
diantara peserta didik dalam mengajarkan Index Card Match (Mencocokkan kartu indeks)
konsep, karakteristik klasifikasi, fakta adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk
tentang benda, atau menilai informasi. meninjau ulang materi pelajaran.
MODEL PENDEKATAN

DISCOVERY LEARNING PENDEKATAN SAINTIFIK

STIMULATION MENGAMATI

PROBLEM STATEMENT MENANYA

DATA COLLECTION MENGUMPULKAN


INFORMASI

DATA PROCESSING MENALAR

VERIFICATION

GENERALIZATION MENGKOMUNIKASIKAN
TERIMA KASIH TELAH MENJADI
GURU DI HATI SISWA MELALUI
PEMBELAJARAN BERMAKNA.

89

Anda mungkin juga menyukai