Anda di halaman 1dari 27

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,

Anggota Tim KPT Belmawa Dikti, KemendikbudRistek;


CONSECTETUER ADIPISCING ELIT.
Member of Association for Educational Communications and Technology (AECT); dan
Dosen Tetap ITS Surabaya
Capaian:
Mampu merancang pembelajaran partisipatif dan
kolaboratif CBL & PjBL sesuai dg SN-Dikti dan
dengan pendekatan OBE.

Kajian:
1. Pembelajaran Berpusat pd Mahasiswa;
2. Case Based & Project Based Learning (PjBL);
3. Desain Pembelajaran dg pendekatan OBE;
4. Penyusunan RPS Matakuliah; dan
5. Rencana Tugas Mahasiswa.

2
Rujukan Utama
❑ UU No.12 Tahun 2012: Sistem Pendidikan Tinggi;
❑ Permendikbud, No.3 Tahun 2020: SN-Dikti;
❑ Panduan Penyusunan KPT di Era Industri 4.0 Untuk
Mendukung Mendukung MBKM, Belmawa-Dikti, 2020;
❑ Buku Panduan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka,
Belmawa-Dikti, 2020;

Kriteria C.6 PENDIDIKAN APS 4.0;


PEMBELAJARAN BERPUSAT
PADA MAHASISWA
Personalized Learning
Achieved in
Holistic Learning experience
Transformation 1
2 Connected, Big Data & AI
Curriculum Teachers 1
Accountability
21st Century 3
Leadership 2 Curriculum,
Pedagogy &
Assessment
Education 2.0 (Andragogy)
Physical
4
Smart Technology
Infrastructure
21st Century
21st Century & Technology
Education 1.0 (Pedagogy)
Learning Learning 3 5
Capability &
values-Based
Governance,
Innovation & Digitized & Virtual
@Syamsul Arifin, 2018 Partnerships
6 Classrooms
4
Traditional
Education
Systems
5 7
Leadership,
People &
8
Augmented / Virtual Reality
Culture Gamification
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi


dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai
alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung


jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

(Sumber: Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012: Tentang KKNI)


Episode #6

Flexible & Adapted


Menerima
perubahan baru,
paradigma baru, dan
secara periodik
dilakukan audit
1 Relaksasi 4 Dosen Penggerak
Menfasilitasi & menginspirasi
mahasiswa belajar

Kurikulum
Inter, Multi, &
Transdisplin
Dalam menjalankan
tridarma
(Pendidikan,
penelitian & PkM)
2 5 Materi & Media
Belajar Terbuka
Materi yg dapat digunakan
Bersama dan dijamin
Bersama kebaharuannya
(OER)

Theory Building 
Complex Problem
Solving 3 6 Memanfaatkan
Digital Technology,
Big Data Science, AI.

(Sumber: Sambutan Presiden RI di acara peluncuran Kampus Merdeka Episod #6, 3-11-2020) ©Syamsul Arifin, 2020
5. Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada
6. Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 masyarakat, yang berhasil mendapatkan rekognisi
yang melaksanakan kerjasama dengan mitra. internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah
dosen.
7. Persentase mata kuiah S1 dan 4. Persentase dosen tetap: berkualifikasi
D4/D3/D2 yang menggunakan metode doktor, memiliki sertifikasi kompetensi/
pembelajaran pemecahan kasus (case profesi yg diakui industri dan dunia
method) atau pembelajaran kelompok project Kualitas Kualitas kerja,atau berasal dari kalangan praktisi
Kualitas&
Kurikulum Kualitas
based learning dg bobot evaluasi 50%. profesional, dunia industri, atau dunia kerja.
Kurikulum &
Pembelajar- Dosen
Dosen
Pembelajaran
8. Persentase prodi S1 dan an 3. Persentase dosen yg berkegiatan
D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi tridharma di kampus lain, di QS 100,
atau sertifikasi internasional yang Kualitas
Kualitas bekerja sbg praktisi di dunia industri, atau
membina mahasiswa yg berhasil meraih
diakui pemerintah. Lulusan
Lulusan
prestasi minimal tingkat nasional dalam 5
tahun terakhir.
1. Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang
berhasil mendapatkan pekerjaan yg layak, studi lanjut 2. Persentase mahasiswa S1 dan D4/D3/D2 yang
atau menjadi wiraswasta dg pendapatan cukup. menghabiskan paling sedikit 20 sks di luar kampus
atau meraih prestasi minimal tingkat nasional.

(Sumber: KepmenDikbud No.3/M/2021: IKU)


OBC
Bagaimana kurikulum
dikembangkan berdasar
LO/CPL?

IMPROVEMENT
CONTINUOUS
OBLT Bagaiman LO/CPL
dicapai?

OBAE Bagaimana
LO/CPL dijamin
ketercapaiannya?

(Diolah dari sumber: Karnakata, 2015) ©Syamsul Arifin, 2019


2
Standar
Isi
8 3
Standar
Standar
Pembiaya
Proses
an

1
7 SKL/CPL 4
Standar
Standar
Pengelola
Penilaian
an

6 5
Standar Standar
Sarana & Dosen &
Prasarana Tendik 10

PermenDikbud no.3 Thn 2020: SN-Dikti


No Bentuk Pembelajaran No Metode Pembelajaran
(Pasal 14 (5)) (Pasal 14 (3))

PENUGASAN MHS
1 Kuliah, Responsi, Tutorial 1 Diskusi kelompok;
2 Seminar atau yang setara 2 Simulasi & Bermain Peran;
3 Praktikum, praktik studio, 3 Studi kasus;
MK praktik bengkel, praktik
lapangan, praktik kerja,
4 Pembelajaran kolaboratif;
5 Pembelajaran kooperatif;
penelitian, perancangan, atau
pengembangan, pelatihan 6 Pembelajaran berbasis
militer, pertukaran pelajar, proyek;
magang, wirausaha, dan/atau 7 Pembelajaran berbasis
pengabdian kepada masalah;
masyarakat. (termasuk BKP-
9 atau metode lainnya yg
MBKM)
setara.

(Sumber: PermenDikbud No.3 Tahun 2020: SN-Dikti: Pasal 14)


▪ Mengkreasi ide / gagasan sendiri
Create ▪ Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi, mengembangkan, menulis,
memformulasikan
▪ Mengambil keputusan sendiri
HOTS PjBL
Evaluate ▪ Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan, memilih,
mendukung

CBL Analyze
▪ Menspesifikasi aspek-aspek / elemen
▪ Kata kerja: membandingkan, memeriksa, mengkritisi, menguji

▪ Menggunakan informasi pd domain berbeda


Apply ▪ Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan, mengilustrasikan,
mengoperasikan
MOTS ▪ Menjelaskan ide / konsep
Understand ▪ Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi, menerima,
melaporkan
▪ Mengingat kembali
LOTS Remember ▪ Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,
menirukan
Sumber: Anderson & Krathwohl (2001)
CASE & PROBLEM BASED
LEARNING & PROJECT BASED
LEARNING
4a. Case Based Learning (CBL)

Case Based Learning (CBL) adalah metode pembelajaran


dg pemberian beberapa kasus yang menggambarkan detail
situasi dunia nyata yg kompleks.
Mahasiswa belajar menyelesaikan masalah tersebut dg
beberapa alternatif baik secara individu maupun kolaboratif.
Mhs didorong untuk mempertahankan solusi yang mereka
yakini paling tepat.

Catatan:
❖ CBL pertama kali digunakan di Harvard Law School pada 1870-an untuk mempersiapkan pengacara;
❖ CBL digunakan dalam bidang medis, percobaan awal dilakukan pada tahun 1890 di Johns Hopkins
Medical School;
4c. Tahapan Metode CBL

Menggali nilai2 dlm kasus


Dosen membantu Mhs dalam menggali nilai2
& alternatif2 yg yg mungkin dlm penyelesaian
kasus sesuai dg perspektif masing2 individu.
Mengidentifikasi Melakukan
Informasi Kunci Analisis &
pd Kasus Argumentasi
Mhs mengindentifikasi Mhs terlibat dalam
informasi & fakta2 pd analisis & argumentasi
kasus yg diajukan oleh dlm penyelesaian kasus
Dosen, dan untuk mengambil tidakan
mendiskusikannya dlm yg tepat
kelompok kolaborasi.

Memberikan
Meringkas Solusi
Kasus
Dosen menyiapkan dan & Tindakan
memberikan kasus Mhs meringkas
nyata yg akan dipelajari alternatif solusi &
& dipecahkan oleh tidakan2 yg tepat
mahasiswa beserta

KASUS
konsekwensinya.
mahasiswa berperan sebagai “protagonis” yang berusaha untuk
memecahkan sebuah kasus;

mahasiswa melakukan analisis terhadap kasus untuk membangun


rekomendasi solusi, dibantu dengan diskusi kelompok untuk menguji dan
mengembangkan rancangan solusi; dan

mahasiswa di kelas berdiskusi secara aktif, dengan mayoritas dari percakapan


dilakukan oleh mahasiswa, sedangkan dosen hanya memfasilitasi dengan cara
mengarahkan diskusi, memberikan pertanyaan, dan observasi.

Kriteria evaluasi: 50% (lima puluh persen) dari bobot nilai akhir harus berdasarkan kualitas partisipasi diskusi
kelas (case method) dan/atau presentasi akhir pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project).

(Sumber: KepmenDikbud No.3/M/2021: IKU)


masalah tunggal
mandiri
kelompok kolaboratif

Alternatif Solusi

Permasalahan
Nyata Kemampuan

On and/or off campus


Luring and/or Daring
4a. Problem Based Learning & Inquiry (PBL)

Problem Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang


menggunakan masalah nyata sebagai fokus belajar untuk mengembangkan
ketrampilan memecahkan masalah yg bersifat terbuka (open-ended),
penguasaan materi dan pengaturan diri.
(Sumber: Hmelo-Silver, 2004; Serafino & Cicchelli, 2005)

PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana mahasiswa


dihadapkan pada masalah nyata (autentik) sehingga diharapkan mereka dapat
menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan
tingkat tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan
dirinya (Arend)

Peran Dosen sebagai pendamping, motivator dan fasilitator bagi mahasiswa


dalam belajar menyelasikan masalah-masalah.
a. Project Based Learning (PjBL)

Project Based Learning (PjBL) adalah metode


pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan untuk
menyelesaikan masalah2 nyata dan komplek. Mahasiswa
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis,
dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan
metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata

Peran Dosen sebagai pendamping, motivator dan


fasilitator bagi mahasiswa.
d. Tahapan Metode PjBL
5. Assess the
1. Start with the 3. Create a outcome
essential question schedule Penilaian dilakukan oleh Dosen
Dimulai dari beberapa Mhs Bersama dosen terhadapat proses dan capaian
pertanyaan thd permasalahan Menyusun Bersama standar kompetensi Mhs beserta
nyata yg komplek dan pada jadwal pelaksanaan luarannya. Serta memberikan
level tingkat berfikir tinggi proyek umpan balik pd Mhs.

2. Design a plan for 4. Monitoring 6. evaluation the


the project progress of project experience
Desain pelaksanaan proyek Monitoring dilakukan untuk Dosen & Mhs melakukan
dilakukan Bersama secara mengetahui dan mengevaluasi refleksi baik secara kolaboratif
kolaboratif (pembagian tugas dlm progress pencapaian proyek. ataupun mandiri. Sehingga
kelompok) antara Mhs & Dosen. Dilakukan oleh Dosen & Mhs ditemukan hal2 baru yg
menjawab permasalah dlm
(Sumber: The George Lucas Education Foundation dan Dopplet) proyek yg dikerjakan
kelas dibagi menjadi kelompok lebih dari 1 (satu) mahasiswa untuk
mengerjakan tugas bersama selama jangka waktu yang ditentukan;

kelompok diberikan masalah nyata yang terjadi di masyarakat atau


pertanyaan kompleks, lalu diberikan ruang untuk membuat rencana
kerja dan model kolaborasi;

setiap kelompok mempersiapkan presentasi/karya akhir yang


ditampilkan di depan dosen, kelas, atau audiens lainnya yang dapat
memberikan umpan balik yang konstruktif; dan

dosen membina setiap kelompok selama periode pekerjaan proyek dan


mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam kolaborasi.

Kriteria evaluasi: 50% (lima puluh persen) dari bobot nilai akhir harus berdasarkan kualitas partisipasi diskusi
kelas (case method) dan/atau presentasi akhir pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project).

(Sumber: KepmenDikbud No.3/M/2021: IKU)


Proyek
multi objek masalah
kelompok kolaboratif

Alternatif Solusi

Permasalahan Produk
Nyata Kemampuan

On and/or off campus


Luring and/or Daring
Sarana & prasarana Bahan ajar: Buku ajar,
Teknik Penilaian pembelajaran model ajar, diktat, dll.
Instrumen Penilaian Pembiayaan

Indikator
CPL Kinerja
Metode Materi
Pembelajaran Pembelajaran
(CPMK=> SubCPMK) (Kriteria Penilaian)

Mekanisme Penilaian
On and/or off campus
Prosedur Penilaian
Luring and/or Daring
Pelaporan Penilaian
©Syamsul Arifin, 2019
Tentang belajar !

Makin banyak yg kita katakan, makin banyak yg dia lupakan;

Makin banyak yg dia kerjakan, makin banyak yg dia ingat;

Makin banyak yg dia selesaikan, makin membuat dia percaya


diri; dan

Makin kuat percaya diri, makin termotivasi belajar lebih dalam


lagi.

©Syamsul Arifin, 2019


Rujukan
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing.
New York: Longman.
AUN-QA. (2015). Guide to AUN-QA Assessment at Programme Level Version 3.0. Bangkok:
ASEAN University Network.
Branch , R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New York:
Pearson.
Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992). Principles of Instructional Design (4 ed.). New
York: Harcourt Brace College Publishers.
IABEE (2018). International Common Criteria and Criteria Guide of the Indonesian Accreditation
Board for Engineering Education (IABEE).
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8 ed.). New Jersey: Pearson
Education,Inc.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020,
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
Buku Panduan Penyusunan KPT di Era Industri 4.0 untuk Mendukung Merdeka Belajar Kampus
Merdeka, Ditjen Belmawa, Dikti-Kemendikbud, 2020.
Spady, W. G. (1994). Outcome-Based Education: Critical Issues and Answers. Arlington USA: The
Syamsul Arifin
HP: 081-2354-2233 American Association of School Adininistrators.
syamp3ai@gmail.com
Tidak akan pernah ada yg mudah,
jika kita selalu berfikir sulit;
Tidak akan pernah bisa, jika kita
tidak pernah mencoba;
Jangan bosan mencoba, dan
jangan bosan belajar, agar menjadi
berhasil dan tangguh.
Syamsul Arifin
CV Singkat
❖ S1(Ir.) - Physic Engineering, ITS;
❖ S2(M.T.) - Nuclear Engineering, option Instrumentation & Control, ITB;
❖ S3(Dr.) - Educational Technology, UM;
❖ Dosen Tetap S1, S2, S3 di Departemen Teknik Fisika FTI&RS-ITS 1989 – Sekarang;
❖ Member of Association for Educational Communications and Technology, Number: 39922
❖ Tim Ahli Kurikulum (Akademik, Vokasi, Profesi, dan LPTK) Direktorat Pembelajaran -
KEMENRITEKDIKTI: 2008-Sekarang (KEMENDIKBUDRISTEK);
❖ Tim Penyusun Buku Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi 4.0, Ditjen Dikti, 2019, 2020;
❖ Tim Penyusun Buku Panduan SCL Pendidikan Tinggi, thn 2016, 2021;
❖ Tim Penyusun Buku Panduan Magang Pendidikan Tinggi Vokasi (2020)& Akademik(2021),
KEMENDIKBUDRISTEK;
❖ Tim Ahli BSNP: Penyusun Standar PJJ Dikti, KEMENDIKBUD, Tahun 2014;
❖ Tim Ahli BSNP: Penyusun Standar PJJ Dikdasmen, KEMENDIKBUD, Tahun 2020;
❖ Tim Ahli PUSDIKLAT Jangfu Dosen KEMENRISTEKDIKTI, 2017-2018;
Syamsul Arifin ❖ Tim Pengembang Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu (PDITT): 2013-2016;
❖ Menjadi Narsum & Fasilitator workshop KPT & Pembelajaran di 335 PT, thn 2019-2020;
HP : 081-2354-2233 ❖ Menjadi Narsum & Fasilitator workshop KPT & Pembelajaran di 100 PT, Agustus 2021;
syamp3ai@gmail.com ❖ Ketua P3AI-ITS : Sejak 2008-Feb 2016;
syamsul@ep.its.ac.id ❖ Tim KURIKULUM-ITS tahun 2007-sekarang;
❖ Fasilitator PEKERTI-AA sejak thn 2004-Sekarang;
http://bit.ly/YouTubeSyam ❖ Fasilitator Workshop Penulisan Bahan Ajar Pendidikan Tinggi, 2004-sekarang;
❖ Penulis buku: “Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi, Grasindo-Gramedia, 2009”;
Syamsul Arifin ❖ Peneliti dalam bidang Kecerdasan Buatan & Teknologi Pendidikan, e/m-Learning;
❖ Kepala Laboratorium Embedded and Cyber Physical System, DTF - ITS
@syam212
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai