Makalah Modal Kerja
Makalah Modal Kerja
PENDAHULUAN
1
Dalam menyusun dan menyempurnakan makalah ini penysun mencoba untuk
menyampaikan bahwa modal kerja memiliki arti penting dalam pengaturan jasa-jasa
monopoli yang di beriakan oleh perusahaan-perusahaan. sehingga pembaca dapat mengambil
manfaat yang terkandung dalam makalah ini.
1.3 Tujuan
Makalah ini kami buat untuk membahas masalah manajemen modal kerja serta hal-hal
yang berkaitan dengannya. Memahami pengertian manajemen modal, pentingnya menejemen
modal bagi pertumbahn dan kelangsungan perusahaan baik dalam jangka waktu pendenk dan
janngka waktu panjang. Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan ilmu
pengetahuan kita tentang hal ini.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
2. Modal Kerja Kualitatif. Pada konsep ini, modal kerja bukan semua aktiva lancar
tetapi telah mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar.
Dengan demikian dana yang digunakan benar-benar khusus digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan sehari-hari tanpa khawatir terganggu oleh
pembayaran-pembayaran hutang yang segera jatuh tempo.
3. Modal Kerja Fungsional. Konsep ini lebih menitik beratkan pada fungsi dana dalam
menghasilkan penghasilan langsung atau current income. Dan pengertian modal
kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan current income sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan pada
satu periode tertentu.
4
c) Modal Kerja Darurat. Modal kerja ini jumlahnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya, misalnya adanya pemogokan
buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi yang mendadak.
Sebuah usaha akan sehat apabila posisi modal kerjanya stabil, artinya dari dua jenis
modal kerja di atas tersedia. Kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode
belum tentu sama. Hal ini disebabkan oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi yang
akan dihasilkan oleh perusahaan. Perubahan itu sendiri kemungkinan disebabkan adanya
permintaan yang tidak sama dari waktu ke waktu. Oleh karena itu kebutuhan modal kerja
juga mengalami perubahan.
5
maksud untuk diperjualbelikan (trading securities). Jenis dari investasi jangka
pendek ini adalah efek (marketable securities).
c) Wesel Tagih (Notes Receivable). Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang
dinyatakan dalam suatu promes. Promes tagih adalah promes yang
ditandatangani untuk membayar sejumlah uang dalam waktu tertentu yang
akan datang kepada seseorang atau suatu perusahaan yang tercantum dalam
surat perjanjian tersebut (nama perusahaan yang memegang surat tersebut).
d) Piutang Dagang (Accounts Receivable). Piutang dagang meliputi keseluruhan
tagihan atas langganan perseorangan yang timbul karena penjualan barang
dagangan atau jasa secara kredit. Kebijakan penjualan kredit sengaja dilakukan
untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan. Dengan kebijakan
penjualan kredit ini juga akan menimbulkan resiko bagi perusahaan akan tidak
dapat ditagihnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh dari piutang tersebut.
e) Penghasilan Yang Akan Masih Diterima (Account Receivable). Penghasilan
yang sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa-jasanya
kepada pihak lain, tetapi pembayarannya belum diterima sehingga merupakan
tagihan.
f) Persediaan Barang (Inventories). Barang dagangan yang dibeli untuk dijual
kembali, yang masih ada di tangan pada saat penyusunan neraca. Untuk
perusahaan industri yang mengolah bahan dasar menjadi barang jadi,
mempunyai tiga persediaan yakni persediaan bahan dasar atau bahan baku,
persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
g) Biaya Yang dibayar dimuka ( Prepaid Expense). Pengeluaran untuk
memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi
biaya atau jasa dari pihak lain yang belum dinikmati oleh perusahaan pada
periode yang sedang berjalan. Contohnya yaitu biaya sewa yang dibayar di
muka dan biaya iklan yang dibayar di muka.
2. Hutang Lancar
Munawir (2004:18) mengemukakan pengertian hutang lancar sebagai berikut:
Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan
yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu
tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancer yang dimiliki oleh
perusahaan.
6
Hutang lancar merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus
dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, atau utang yang jatuh
temponya masuk siklus akuntansi yang sedang berjalan. Yang termasuk hutang
lancar adalah sebagai berikut:
a) Wesel Bayar (Notes Payable) Wesel bayar adalah promes tertulis dari
perusahaan untuk membayar sejumlah uang atau perintah pihak lain pada
tanggal tertentu yang akan datang yang ditetapkan (utang wesel). Promes dapat
diberikan kepada bank ketika perusahaan meminjam uang atau kepada kreditur
untuk pembelian barang dagangan secara kredit.
b) Hutang Dagang (Account Payable) Hutang Dagang Adalah semua pinjaman
yang timbul karena pembelian barang-barang dagangan atau jasa secara
kredit. Pinjaman tersebut akan dikembalikan dalam waktu satu tahun atau
kurang (jangka waktu operasi perusahaan yang normal).
c) Penghasilan Yang Ditangguhkan (Differed Revenue) Penghasilan yang
diterima terlebih dahulu merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belum
menjadi hak perusahaan. Pihak lain telah menyerahkan uang terlebih dahulu
kepada perusahaan sebelum perusahaan menyerahkan barang atau jasanya
(perusahaan berkewajiban untuk memenuhinya). Penghasilan baru direalisasi
bila jasa-jasa telah dipenuhi atau transaksi penjualan telah selesai.
d) Hutang Dividen (Divident Payable) Hutang dividen merupakan bagian laba
perusahaan yang diberikan sebagai deviden kapada pemegang saham, tetapi
belum dibayarkan ketika neraca disusun. Hutang Pajak (Tax Payable) Beban
pajak perseroan yang belum dibayarkan pada waktu neraca disusun.Kewajiban
Yang Masih Harus Dipenuhi (Accrual Payables) Kewajiban yang timbul
karena jasa-jasa yang diberikan kepada perusahaan selama jangka waktu
tertentu, tetapi pembayarannya belum dilakukan.Misalnya: upah, bunga, sewa,
pensiun dan lain-lain.
7
1) Sifat umum atau tipe perusahaan. Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan jasa
relatif rendah karena investasi dalam persediaan dan piutang pencairannya
menjadikan relatif cepat
2) Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang dan ongkos
produksi per unit atau harga beli per unit barang. Jumlah modal kerja bukan
langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan baku atau barang jadi
dibeli sampai barang-barang dijual kepada langganan. Makin panjang waktu yang
diperlukan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang makin besar
kebutuhan akan modal kerja.
3) Syarat pembelian dan penjualan. Syarat kredit pembelian barang dagangan atau
bahan baku akan memengaruhi besar kecilnya modal kerja. Syarat kredit pembelian
yang menguntungkan akan memperkecil kebutuhan uang kas yang harus ditanamkan
dalam persediaan, sebaliknya bila pembayaran harus dilakukan segera setelah abrang
diterima maka kebutuhan uang kas untuk membelanjai volume perdagangan menjadi
lebih besar.
4) Tingkat perputaran persediaan. Semakin sering persediaan diganti (dibeli dan dijual
kembali) maka kebutuhan modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan
akan semakin rendah.
5) Tingkat perputaran piutang. Kebutuhan modal kerja juga tergantung pada periode
waktu yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi uang kas.
8
3) Penjualan Aktiva Tidak Lancar. Sumber lain yang dapat menambah modal kerja
adalah hasil dari penjualan aktiva tetap. Investasi jangka panjang dan aktiva tidak
lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini
menjadi kas atau piutang menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar jumlah
penjualan tersebut.
4) Penjualan Saham Atau Obligasi. Untuk menambah dana atau modal kerja yang
diperlukan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta
kepada para pemilik perusahan untuk menambah modalnya, disamping itu
perusahaan juga dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk utang jangka panjang
lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Penjualan obligasi ini
mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh
karena itu dalam mengeluarkan utang dalam bentuk obligasi harus disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan.
9
sesungguhnya belum mencerminkan efektifitas pengelolaan piutang. Ada titik
dimana kebijakan kredit yang ketat bisa menggerus penjualan. Tantangan utamanya
ada pada menentukan kebijakan kredit yang di satu sisi membuat tingkat
ketertagihan lancar tetapi tidak menganggu penjualan. Dan, seringkali setiap
pelanggan (customer) membutuhkan pendekatan yang berbeda.
3) Surat berharga. Surat berharga yang dibeli dapat dicairkan tepat pada waktunya. Hal
ini seringkali membuat pengelola hanya peduli terhadap waktu pencairan, tanpa
pernah berpikir untuk memilih-milih jenis surat berharga (dari perusahaan tertentu)
yang paling menguntungkan. Bahkan tidak mempertimbangkan pilihan untuk
memutar dana tersebut untuk ekspansi usaha. Diperlukan pengelolaan yang sungguh
cermat.
4) Persediaan. Jangan sampai kekurangan persediaan barang, semua permintaan harus
bisa terpenuhi secepatnya. Hal ini seringkali membuat pengelola memutuskan untuk
menyimpan persediaan sebanyak-banyaknya. Sesungguhnya persediaan barang
berlebihan berpotensi menimbulkan cost bahkan kehilangan. Semakin besar
persediaan semakin besar beban yang harus ditanggung oleh perusahaan—mulai dari
gaji pegawai gudang, perawatan, hingga persediaan usang/rusak (obsolete inventory)
yang membengkak. Tak jarang juga terjadi kehilangan. Tantangannya: bagaimana
mengelola persediaan sehingga di satu sisi cukup untuk mensuplai permintaan, di
sisi lainnya beban dan potensi risiko seminimal mungkin.
Besar kecilnya modal kerja tergantung dari dua faktor, yakni:
1) Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja, merupakan keseluruhan atau
jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama
penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya proses produksi, lamanya barang di
simpan digudang, jangka waktu penerimaan piutang.
2) Pengeluaran kas rata-rata setiap hari, merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata
setiap hari untuk keperluan bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah
buruh, dan lain-lain.
Modal kerja makin besar jika: 1) Jumlah pengeluaran kas setiap tetap, periode perputaran
lama; 2) Periode perputaran tetap, jumlah pengeluaran kas besar.
10
Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas
aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan (Syahyunan 2004:36). Manajemen
modal kerja yang efektif menjadi sangat penting untuk pertumbuhan kelangsungan
perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk
memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka besar kemungkinannya akan
kehilangan pendapatan dan keuntungan.
Berikut adalah tujuan dari manajemen modal kerja:
1) Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga tingkat
pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang
digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva tersebut.
2) Meminimalkan biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
3) Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari
sumber hutang, perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada
saat jatuh tempo.
Berikut adalah manfaat dari manajemen modal kerja:
a) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva
lancar.
b) Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
c) Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan
bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan
yang mungkin terjadi.
d) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani konsumen.
e) Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya.
f) Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
g) Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan
pengawasan terhadap modal kerja.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dpat disimpulkan bahwa modal kerja adalah jumlah
keseluruhan aktiva lancar yang tidak selalu berbentuk dalam kas. Terdapat tiga konsep modal
kerja yaitu Modal Kerja Kuantitatif, Kualitatif dan Fungsional
Ada dua jenis modal kerja yaitu Modal kerja permanen yang terbagi lagi menjadi dua.
Primer dan Normal. Lalu ada juga Modal kerja Variable yang terbagi menjadi tiga. Modal
Kerja Musiman, Siklus dan Darurat
Terdapat beberapa jenis komponen yang ada dalam modal kerja yaitu Aktiva Lancar
dan Hutang Lancar. Juga terdapat lima faktor yang mempengaruhi modal kerja. Yaitu Sifat
umum atau tipe perusahaan, Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan
barang, Syarat pembelian dan penjualan, Tingkat perputaran persediaan, dan Tingkat
perputaran piutang.
Ada empat sumber modal kerja yang bisa didapatkan yaitu Hasil Operasi Perusahaan,
Keuntungan Dari Penjualan Surat-Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek), Penjualan
Aktiva Tidak Lancar, dan Penjualan Saham Atau Obligasi.
Cara pengelolaan nya pun terbagi empat yaitu, Kas, Piutang, Surat berharga, dan
Persediaan. Dan adapin tujuan dam ,manfaat dari manajemen modal kerja adalah
Memaksimalkan nilai perusahaan, Meminimalkan biaya modal, Pengawasan terhadap arus
dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari sumber hutang, Melindungi perusahaan
terhadap krisis modal kerja, Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-
kewajiban, Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar, Memungkinkan
untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup, Memungkinkan bagi perusahaan untuk
memberikan syarat kredit, Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi, dan
12
Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan
terhadap modal kerja.
DAFTAR PUSTAKA
http://akuntansi-sektopublic.blogspot.com/2012/12/mengelolah-aktiva-lancar_5409.html
http://edutekinfo.blogspot.com/2012/03/manajemen-modal-kerja.html
http://mbegedut.blogspot.com/2012/09/pos-kelompok-kebijakan-dalam-aktiva-lancar.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/434/jbptunikompp-gdl-kaerudinni-21698-5-unikom_k-
i.pdf
13