Anda di halaman 1dari 11

POLA PIKIR GALAKSISENTRIS, BLACK HOLE DAN PENGARUHNYA

DALAM ILMU PENGETAHUAN


Diaz Ardian Firmansyah

Program Studi Ilmu Falak, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

diazardian181299@gmail.com

Abstrak

Dalam dunia ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, manusia


sudah semakin maju dalam melakukan penelitian, terutama dibidang astronomi,
banyak fenomena ilmiah yang sudah diteliti oleh para peneliti tentang
astronomi. Didalam makalah ini kami akan membahas tentang pola pikir
galaktosentris dan black hole dan pengaruhnya dalam ilmu pengetahuan.
Galaktosentris adalah susunan tata surya yang berpusat pada suatu titik dan
terus melakukan revolusi, sedangkan black hole adalah lubang hitam yang
memiliki gaya gravitasi yang kuat.
Kata kunci: Perkembangan ilmu pengetahuan, galaksi,dan black hole.

Abstract

In the world of science that is increasingly developing, humans are


increasingly advanced in conducting research, especially in the field of
astronomy, many scientific phenomena have been investigated by researchers
about astronomy. In this paper we will discuss the galacticent mindset and black
hole and its influence in science. Galactocentric is a solar system that is centered
at a point and continues to revolutionize, while a black hole is a black hole that
has a strong gravitational force.

Key word: Development of science, galaxy,and black hole.

1
PENDAHULUAN

Ilmu alamia Dasar (IAD) sering disebut ilmu pengetahuan Alam (IPA) dan akhir-
akhir ini ada juga yang menyebut ilmu kealaman yang dalam bahasa inggris disebut
Natural Science atau disingkat sclences dan dalam bahasaindonesia sudah lazim
digunakan istilah Sains. IAD merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala
alam semesta, termasuk bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan perinsip. Ilmu Alamia
Dasar (IAD) yang disebut juga dengan (Basic Natural Science) hanya mengkaji konsep-
konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja. Dalam makalah ini kami akan
membahas tentang pola pikir galakstosentris dan black hole.
Selain itu juga pengaruh pola pikir galaktosentris dan black hole terhadap ilmu
pengetahuan, karena semakin majunya penelitian, banyak perkembangan yang terjadi
dalam ilmu pengetahuan yang akan dibahas dalam makalah ini.

2
METODE
1. POLA PIKIR MANUSIA
Manusia sebagai mahluk yang berfikir dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin
tahu inilah yang mendorong untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala
alam serta berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Pengetahuan yang diperoleh yang semula terbatas dari hasil
pengamatan gejala alam yang ada, kemudian semakin bertambah dengan
pengetahuan dari hasil pemikirannya. Kemudian manusia melalui hasil
penelitiannya mampu melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari
kebenaran dari suau pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan
kemampuan penalaran dengan eksperimentasinya maka lahirlah ilmu
pengetahuan yang baru dan mantap.
Manusia sebagai mahluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang
benda dan pristiwa yang terjadi disekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang
dirinya sendirinya. Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia memahami dan
menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (Makrokosmos) maupun alam
kecil (Mikrokosmos), serta derusaha memecahkan masalah yang dihadapi, dan
ini menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan yang banyak
yang disebabkan oleh rasa ingin tahunya dan pola pikirnya. Pengetahuan yang
diperoleh ini tidak hanya tersbatas pada objek yang diamati oleh pancaindera
saja, tetapi juga masalah-masalah lain, misalnya yang berhubungan dengan baik
atau buruk, indah atau tidak indah dengan dapat dipecahkan masalah yang satu
maka akan timbullah masalah lain yang menuggu pemecahan dari pola pikir
tersebut.
Berlangsunya perkembangan pengetahuan tersebut dipermudah atau
diperlancar dengan adanya kemampuan ini maka dapat dilakukan tukar
menukar informasi mengenai pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki
masing-masing. Perkembangan pengetahuan manusia juga didukung oleh
adanya sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia yang selalu tidak puas dan
sifat yang lebih baik. Mereka selalu berusaha mengerti atau memperoleh
pengetahuan yang lebih banyak. Dengan demikian, akumulasi pengetahuan
akan berlangsung lebih cepat.

3
2. GALAKTOSENTRIS
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan  tentang fenomina ilmiah. pada
akhirnya diketahui bahwa matahari hanya merupakan salah satu dari beribu-
ribu bintang yang beredar mengelilingi pusatnya. Pusat bintang-bintang itu
berupa kabut pijar yang sangat besar dikelilingi oleh kelompok bintang yang dan
lainnya sangat dekat (cluster) dan juga dikelilingi oleh kumpalan kabut gas pijar
yang lebih kecil dari pusatnya (neoble).
Galaktosentris berasal dari kata galaksi dan sentris, galaksi adalah kelompok
bintang yang jumlahnya ribuan, jutaan yang terdapat di alam semesta.
Sedangkan sentris adalah terpusat, dengan demikian galaktosentris ialah
sekelompok bintang yang sangat banyak dan terpusat pada suatu titik. Sejarah
perkembangan galaktosentris sendiri dimulai sejak diciptakannya teleskop
raksasa di Amerika serikat pada tahun 1920.
3. Black Hole
Black hole atau yang biasa disebut lubang hitam adalah bagian dari ruang
waktu yang mempunyai gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur.
Teori Relativitas Umum memprediksi bahwa butuh massa besar untuk
menciptakan sebuah Lubang Hitam yang berada di Ruang Waktu. Di sekitar
Lubang Hitam ada permukaan yang di sebut Horizon peristiwa. Objek ini
disebut "hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan tidak
dapat kembali lagi, bahkan cahaya. Secara teoretis, lubang hitam dapat memliki
ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat
diamati. Teori Medan Quantum dalam Ruang-waktu melengkung memprediksi
bahwa Event Horizon memancarkan radiasi disekitarnya dengan suhu yang
terbatas. Suhu ini berbanding terbalik dengan massa Lubang hitam, sehingga
sulit untuk diamati Lubang hitam bermassa bintang atau lebih.
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John
Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan
oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan
berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin
dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Istilah lubang hitam mulai populer
ketika John Archibald Wheeler menggunakannya pada ceramah-ceramahnya
pada tahun 1967. Walaupun ia dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah

4
ini, namun ia selalu menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu
istilah ini.
4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan tentang Astronomi
Banyak sekali perkembngan ilmu pengetahuan dalam bidang astronomi,
berikut adalah hasil penelitian tersebut:
a. Teori terbentuknya galaksi
Banyak teori yang menyebutkan bagaimana terbentuknya galaksi,
berikut ini adalah teori-teori tersebut:
 Teori Ledakan.
Teori ledakan adalah suatu masa sangat besar dan mempunyai
berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya
reaksi inti. Masa itu kemudian berserakan  dan mengembang dengan
sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun,
masa yang berserakan itu berbentuk kelompok dengan berat jenis yang
relatif lebih kecil, yang disebut galaksi yang sekarang. Mereka terus
bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
 Teori Ekspansi dan kontraksi.
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam
semesta, yaitu masa ekspansi dan masa kontraksi. Diduga bahwa siklus
ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun. Dalam masa ekspansi,
terbentuklah galaksi serta bintang-bintang yang bersumber dari reaksi
inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang
kompleks. Pada masa kontraksi, galaksi dan bintang-buntang yang
terbentuk menyusut mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat
tinggi.
 Teori fohler
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi kita ini tidaklah
seperti dalam keadaan ini. Ia masih berupa kabut gas hidrogen yang
sangat besar sekali yang berada diluar angkasa. Ia bergerak perlahan
mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat.
Karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar
banyak yang tertinggal, pada bagian yang berkisar lambat dan
mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang bintang.

5
Gumpalan kabut yang menjadi bintang itupun secara perlahan
mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam
bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun
temperaturnya. Setelah beribu puluh juta tahun ia mempunyai
bentuknya yang boleh dikatakan tetap seperti halnya matahari.
Hipotesis itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan kepada
pusat galaksi dimana selalu dilahirkan bintang baru baik secara perlahan
maupun secara eksplosif.

b. Bentuk galaksi
Dari hasil pengamatan para peneliti bentuk galaksi ada 3 macam, yaitu:
1. Galaksi Spiral
Galaksi spiral adalah galaksi yang berbentuk seperti spiral
dengan tangannya seperti belalai yang keluar dari gas. Bagian
utama galaksi spiral adalah halogen, bidang galaksi (lengan spiral),
dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Lengan
lengan galaksi berspiral berisi, bintang tua, bintang muda, gas dan
debu yang berputar mengelilingi bumi. Bintang-bintang tua
terdapat pada gugus-gugus bola yang tersebar menyelimuti
galaksi. Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang
berjumlah puluhan sampai ratusan ribu bintang yang lahir
bersama-sama, mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola
inilah yang membentuk halogen bersama sama dengan bintang-
bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi.
Bintang bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi
yang berada di bidang galaksi. Bintang-bintang muda ini masih
banyak diselimuti materi antar bintang, yaitu bahan yang
membentuk bintang itu. Bulge pada galaksi spiral adalah bagian
yang paling padat. Pada Bima Sakti, pusat galaksi terletak diarah
Rasi Sagittarius, tetapi kita tidak dapat mengamatinya dengan
mudah, karena materi antar bintangbanyak menyerap cahaya
yang berasal dari pusat galaksi itu. Galaksi spiral berotasi dengan
kecepatanyang jauh lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan

6
rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksiini memipih
dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi
pada galaksi spiral inibergantung pada massa galaksi tersebut.
Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklahsama.
Semakin ke arahpusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar
dan tampak seperti pusaran apiraksasa dan mempunyai bentuk
yang teratur.Galaksi spiral dibagi menjadi 2 :
 Galaksi spiral normal, memiliki lengkungan spiral yang
keluar dari inti yang terang.
 Galaksi spiral berpalang memiliki lengkungan spiral terluar
dari tepi - tepi paling ujung dari sebuah palang pada intinya.
2. Galaksi Berbentuk Elips
Jenis galaksi Elip adalah jenis galaksi yang diperkirakan
mempunyai bentuk ellipsoidal dan terlihat lembut karena terang
nya cahaya antar bintang, hampir keseluruhan bentuk fisik nya
rata dan terang. Morfologi dari galaksi eliptikal ternyata sangat
bermacam-macam mulai dari yang berbentuk hampir bulat seperti
eplisoidal hingga hampir berbentuk datar. Dengan beraneka
macam nya bentuk yang ada, hal ini ternyata sangat
mempengaruhi jumlah dari banyak nya bintang yang ada didalam
sebuah galaksi. Mulai dari ratusan juta bintang hingga lebih dari
satu trilyun bintang. Klasifikasi morfologi eliptikal ini telah
diklasifikasikan oleh Edwin Hubble dalam skema klasifikasi Hubble.
Contoh dari jenis Eliptikal galaksi adalah M32, M49 dan M59.
3. Galaksi Berbentuk Tak Beraturan
Jenis galaksi tak beraturan yang dimaksud adalah jenis
galaksi yang bentuk nya bukan eliptikal maupun spiral. Pada jenis
galaksi ini bentuk dari galaksi sangat bermacam-macam ada yang
disebut “Dwarf” Galaksi atau galaksi cebol yang dikarenakan besar
galaksi ini lebih kecil dari galaksi pada umumnya, Ring Galaksi
yaitu galaksi yang bentuk nya seperti cincin yang mana
ditengahnya ada pusat dari galaksi dan Lentikular galaksi dimana
Bentuk dari galaksi ini merupakan perpaduan antara jenis Eliptikal

7
dan Spiral. Contoh dari jenis Dwarf Galaksi adalah M110, Ring
Galaksi adalah Objek Hoag dan Lentikular galaksi adalah NGC
5866.HG.
c. Ciri-ciri galaksi
Antaralain cirinya sebagai berikut:
 Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan
 Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada diluar galaksi
bimasakti
 Jarak antara galaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun
cahaya
 Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu
d. Nama-nama galaksi
Berikut adalah nama-nama galaksi yang sudah diketahui manusia:
 Galaksi Galaksi bima sakti. Galaksi bima sakti merupkan galaksi
dimana bumi berada. Galaksi ini memiliki bentuk spiral dengan
diameter kira-kira 100.000 tahun cahaya.
 Galaksi magellan. Galaksi magelan merupakan galaksi yang
paling dekat dengan galaksi bima sakti. Jaraknya kurang lebih
150.000 tahun cahaya dan berada dibelahan langit selatan.
 Galaksi ursa mayor. Galaksi ini berjarak 10.000.000 tahun
cahaya dari galaksi bimasakti. Bentuk galaksi ini adalah elips dan
rapat.
 Galaksi jauh. Galaksi-galaksi yang terletak lebih dari 10.000.000
tahun cahaya dari galaksi bimasakti termasuk galaksi jauh.
Contohnya: galaksi silvery, triangulum, dan whirlpool.
 Galaksi Andromeda, adalah sebuah galaksi spiral yang berjarak
kira-kira 780 kiloparsec (2.5 juta tahun cahaya; 2.4 x 1019 km)
dari bumi. Galaksi ini merupakan salah satu galaksi di luar
galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang,
asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa
polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu
berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya.
Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41

8
derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar
bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang,
galaksi ini tampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tetapi
jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan
bintang-bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata
ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diameter sudut bulan.
Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak
mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.

9
KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan


dalam bidang astronomi sudah semakin maju, terbukti dengan sudah banyaknya hasil
penelitian yang sudah dapat kita pelajari, seperti teori-teori terbentuknya galaksi dan
macam-macam bentuk galaksi juga tentang black hole yang sudah kita pelajari didalam
makalah ini. Semoga dengan ini kita bias meningkatkan rasa keingin tahuan kita
terhadap ilmu astronomi dan segala sesuatu yang berkaitan dengan ilmu astronomi.
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan tersebut kita juga dapat mengenal berbagai
macam galaksi, serta bentuk-bentuk galaksi tersebut, dan juga teori-teori ilmuan
terdahulu mengenai bagaimana terbentuknya sebuah galaksi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rahman Readi. (2012). Pola Pikir Galaktosentris,


(http://insulinder.blogspot.com/2012/10/makalah-polapikir-manusia-galaksi.html),
diakses tanggal 8/9/2018 pukul 19:33.
Irwan Sahaja. (2014). Teori terbentuknya galaksi,
(http://irwansahaja.blogspot.com/2014/11/teori-terbentuknya-galaksi.html),
diakses tanggal 11/9/2018 pukul 20:34
Wikipedia. (2016). Galaksi Andromeda,
(https://id.wikipedia.org/wiki/Galaksi_Andromeda), diakses pada tanggal
12/9/2018 pukul 18:15.
Wikipedia. (2018). Lubang Hitam, (online),
(https://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitam#Asal-mula_lubang_hitam), diakses
tanggal 8/9/2018 pukul 19:56.

11

Anda mungkin juga menyukai