Anda di halaman 1dari 5

Vol.

4, 2019
ISSN No. 2502-8782

MENENTUKAN PENGUKURAN KECEPATAN SIMULASI


KERETA API BERBASIS MICROKONTROLER (ARDUINO)
DENGAN MENGGUNAKAN BILANGAN KOMPLEKS
Supriyatna1), Imas Ratna Ermawati2), Reza Annisa Salsabilla3)
1,2, 3)
Fkip, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Jl. Tanah Merdeka, Pasar Rebo, Jakarta 13830
Email: Supriyatna1379@gmail.com1,
Imas_re@uhamka.ac.id2, Rezaannisaalsabilla12@gmail.com3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengukuran kecepatan simulasi kereta api berbasis microkontroler
(arduino Uno) dengan menggunakan bilangan kompleks. Pada penelitian ini dilakukan di laboratorium fisika
lanjut Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHAMKA. Untuk menentukan kecepatan pada jarak
tempuh yang sama menggunakan analisis fisika dan analisis matematis dengan menggunakan penerapan
𝑖+2𝑡
perhitungan bilangan kompleks a + ib dengan fungsi 𝑡, 𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦 = 𝑡−𝑖 . Pengambilan data menggunakan
Arduino Uno R3 dan sensor inframerah. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jarak yang
sama dan dengan variasi daya yang berbeda, sehingga diperoleh hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan secara
berulang dengan jarak yang sama namun dengan variasi daya yang berbeda. Adapun data waktu yang diperoleh
dapat ditentukan pembuktian kecepatan berdasarkan analisis matematis dengan menggunakan fungsi bilangan
kompleks. Pada penelitian ini dapat dibuktikan besarnya kecepatan pada jarak yang sama adalah konstan baik
menggunakan analisis fisika maupun matematis. Hal ini membuktikan berlakunya aturan gerak lurus beraturan
(GLB) dari percobaan yang berulang dengan jarak tempuh yang sama sehingga diperoleh kecepatan yang konstan
dari setiap percobaan, adapun penentuan percepatan pada percobaan ini yaitu percepatan sama dengan nol (a=0)

Kata kunci: Microcontroler (Arduino Uno R3), bilangan kompleks, sensor inframerah, GLB

1 PENDAHULUAN
Mikrokontroler merupakan sebuah chip komputer sebagai pengendali alat dan penampil
atau IC yang berfungsi sebagai pengontrol data. Selanjutnya alat tersebut dikembangkan
rangkaian elektronika. Di dalam mikrokontroler terus dengan menggunakan mikrokontroler yang
terdapat prosesor dan flash memori yang bisa menggantikan posisi komputer[1]. Penggunaan
dibaca atau ditulis sampai dengan 1000 kali, mikrokontroler selain praktis, komponen ini
sehingga biaya pengembangannya menjadi lebih ringan dan tidak menggunakan tempat yang luas.
murah karena program dapat dihapus dan diisi Dengan demikian alat menjadi mudah
kembali dengan program lainnya sesuai dengan dipindahkan dan dioprasikan di mana saja[1].
kebutuhan. Hal ini sangat menguntungkan jika
Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU menggunakan mikrokontroler Arduino Uno R3
(Central Processing Unit), memori Input atau dan sensor inframerah untuk menghitung suatu
Output dan unit pelengkap lainnya seperti ADC ketelitian dalam fisika matematika, salah satunya
(Analog To Digital Concerter) yang sudah dalam perhitungan bilangan kompleks. Bilangan
terintegrasi di dalamnya sehingga menjadi satu kompleks adalah salah satu metode pada analisis
kesatuan kontrol sistem. numerik dalam penyelesaian persamaan
Pemanfaatan mikrokontroler sangat diferensial. Metode bilangan kompleks
perlu untuk alat-alat percobaan yang merupakan salah satu cara analitis untuk
membutuhkan ketelitian dan keakurasian menyatakan vektor posisi, kecepatan dan
pengukuran yang tinggi. Salah satunya percepatan dalam bentuk bilangan
percobaan simulasi kecepatan kerata api untuk kompleks[7.8]. Langkah pertama yang perlu
menetapkan waktu dan jarak[2]. Alat yang dilakukan adalah menentukan vektor posisi dari
dimodifikasi tersebut masih menggunakan titik-titik yang akan dianalisis, kemudian

Dipresentasikan pada Tanggal 30 November 2019 DOI: 10.22236/teknoka.v%vi%i.4189 E-84


Copyright © 2019 FT - UHAMKA. - All rights reserved
Supriyatna, Imas Ratna Ermawati, Reza Annisa Salsabilla E-85

menentukan vektor kecepatan dan percepatan menggunakan penerapan perhitungan bilangan


dengan cara diferensiasi terhadap waktu. Setelah kompleks.
itu dilakukan, maka dapat dibuat algoritma dan Percobaan ini dilakukan menggunakan
kemudian persamaan matematika yang Mikrokontroler Arduino Uno R3 sebagai
dihasilkan dimasukan kedalam program pengendali yang diintegrasikan dengan dua buah
komputer dan di upload kedalam mikrokontroler sensor inframerah yang dipasang secara sejajar,
Arduino Uno R3[3]. sensor inframerah digunakan sebagai switch
sekaligus mengaktifkan perhitungan waktu
2 LANDASAN TEORI (stopwatch) saat dilewati sebuah benda sehingga
a. Mikrokontroler dapat menghitung waktu yang dibutuhkan untuk
Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor melewati posisi pada sensor. Dalam pengambilan
yang terdapat didalam sebuah chip. Didalam data, sensor telah terintegrasi dengan program
sebuah mikrokontroler sudah terdapat komponen pada Arduino Uno R3 untuk mengatur fungsi
mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka utama dari percobaan sebagai penghitung waktu
I/O, ada beberapa jenis mikrokontroler yang (stopwatch). Dari kedua kali pengambilan data
sudah memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM pengujian untuk penentukan nilai kecepatan
dalam satu sistem. Arduino adalah plathform kereta api yang dilakukan pada jarak antara
komputasi fisik yang bersifat open source sensor inframerah pertama dan sensor inframerah
berbasis rangkaian input atau output sederhana, kedua dengan jarak satu meter (1m).
yang dapat digunakan untuk mengembangkan
objek interaktif secara mandiri dan memudahkan c. Bilangan Kompleks
penggunaan elektronika diberbagai bidang.[4] Bilangan kompleks dalam matematika,
Penelitian ini digunakan jenis Arduino Uno adalah sebuah bilangan yang mempunyai
R3. Arduino Uno adalah sebuah papan bentuk a + bi, di mana a dan b adalah bilangan
pengembangan mikrokontroler yang didasarkan riil, i adalah suatu bilangan imajiner di mana i2 =
pada chip ATmega328. Pada Gambar 1. Arduino −1. Jika pada suatu bilangan kompleks nilai b =
Uno R3 berfungsi untuk mengendalikan sebuah 0, maka bilangan kompleks tersebut menjadi
sistem kerja dari sensor inframerah yang sama dengan bilangan real a.
dirancang dan diproses akuisisi dalam data Bilangan kompleks sama seperti bilangan rill
secara serial. dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi.
Akan tetapi bilangan kompleks mempunyai sifat-
sifat tambahan yang menarik. Misalnya, setiap
persamaan aljabar polinomial mempunyai solusi
bilangan kompleks, tidak seperti bilangan riil
yang hanya memiliki sebagian[6].
a). Notasi dan operasi
Himpunan bilangan kompleks dapat
dinotasikan dengan ∁ atau C. Bilangan real (R),
dapat dinyatakan sebagai bagian dari
himpunan C dengan menyatakan setiap bilangan
Gambar 1 Papan Arduino Uno R3 real sebagai bilangan kompleks. Bilangan
kompleks dapat ditambah, dikurang, dan dikali
b. Sensor inframerah dengan menggunakan sifat-sifat aljabar seperti
Sensor infaramerah adalah sebuah asosiatif, komutatif, dan distributif, dan dengan
komponen elektronika yang dapat mendeteksi persamaan i2 = −1:
sebuah benda ketika cahaya inframerah tertutup (a + bi) + (c + di) = (a+c) + (b+d)i
oleh sebuah benda. Sensor inframerah terdiri dari (a + bi) − (c + di) = (a−c) + (b−d)i
pemancar (infrared) dan penerima cahaya (a + bi) (c + di) = ac + bci + adi + bd i 2
inframerah (foto transistor). Fungsi sensor = (ac−bd) + (bc+ad)I (1)
inframerah untuk menentukan waktu tempuh dari Secara formal bilangan kompleks dapat
kereta api pada jarak yang sama sehingga dapat didefinisikan sebagai bilangan real (a, b) dengan
mengetahui kecepatan kereta api menggunakan operasi sebagai berikut:
analisis fisika dan analisis matematis (𝑎, 𝑏) + (𝑐, 𝑑) = (𝑎 + 𝑐, 𝑏 + 𝑑)

Copyright © 2019 FT-UHAMKA. - All rights reserved Seminar Nasional TEKNOKA ke - 4, Vol. 4, 2019
DOI : 10.22236/teknoka.v%vi%i.4189 ISSN No. 2502-8782
Supriyatna, Imas Ratna Ermawati, Reza Annisa Salsabilla E-86

(𝑎, 𝑏). (𝑐, 𝑑) = (𝑎𝑐 − 𝑏𝑑), (𝑏𝑐 + 𝑎𝑑) (2)


dari definisi di atas, bilangan kompleks akan 3 METODOLOGI PENELITIAN
membentuk suatu himpunan yang dinotasikan Metodologi penelitian yang kami lakukan
dengan C. yaitu dengan melakukan membuktikan
Bilangan kompleks dalam operasi-operasi berlakunya aturan gerak lurus beraturan (GLB)
aljabar dari percobaan yang berulang dengan jarak
a. Penjumlahan tempuh yang sama sehingga diperoleh kecepatan
𝑧1 + 𝑧2 = (𝑥1 + 𝑥2 ) + 𝑖(𝑦1 + 𝑦2 ) (3.1) yang konstan dari setiap percobaan, adapun
b. Pengurangan penentuan percepatan pada percobaan ini yaitu
𝑧1 − 𝑧2 = (𝑥1 − 𝑥2 ) + 𝑖(𝑦1 − 𝑦2 ) (3.2) percepatan sama dengan nol (a=0). Penelitian
c. Perkalian pembuktian penerapan fungsi bilangan kompleks
𝑧1 × 𝑧2 = (𝑥1 + 𝑖𝑦1 ) × (𝑥2 + 𝑖𝑦2 ) (3.3) yang dapat menentukan kecepatan, hal ini dapat
d. Pembagiaan dilihat dengan adanya persamaan pengaruh
𝑧1 𝑧1 𝑧2∗ waktu terhadap kecepatan yang mempengaruhi
=
𝑧1 𝑧2 𝑧2∗ nilai kecepatan baik dengan analisis fisika
(𝑥1 + 𝑖𝑦1 ) (𝑥2 − 𝑖𝑦2 ) maupun analisis matematis dengan fungsi
= (3.4) bilangan kompleks.
(𝑥2 + 𝑖𝑦2 ) (𝑥2 − 𝑖𝑦2 )
Pada penelitian ini dilakukan untuk
menentukan kecepatan pada jarak tempuh (1m)
b). Bentuk penyajian bilangan kompleks
menggunakan analisis fisika dan dengan analisis
a. Bentuk Polar
matematis menggunakan penerapan perhitungan
𝑧 = 𝑟[cos 𝜃 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝜃]
bilangan kompleks a + ib dengan fungsi 𝑡, 𝑧 =
= 𝑟 cos 𝜃 (4) 𝑖+2𝑡
𝑥 + 𝑖𝑦 = . Pada pelaksanaan penelitian ini
𝑡−𝑖
𝑟 = |𝑧| - modulus bilangan kompleks dilakukan dengan menggunakan jarak yang sama
𝜃 = 𝑎𝑟𝑔(𝑧) – argumen bilangan kompleks dan dengan variasi daya yang berbeda.
Range utama argumen : 0 ≤ arg(𝑧) + 𝑘. 2𝜋 Percobaan dilakukan secara berulang dengan
Sehingga : arg(𝑧) = arg(𝑧) + 𝑘. 2𝜋 jarak yang sama namun dilakukan dengan variasi
Hubungan dengan bentuk rectangular di bidang daya yang berbeda.
di bidang argand Dalam proses pengambilan data
𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2 menggunakan mikrokontroler Arduino Uno R3
𝑦 sebagai pengendali yang diintegrasikan dengan
𝜃 = 𝑡𝑎𝑛 −1 ( ) .[6] (5) dua buah sensor inframerah yang dipasang secara
𝑥
sejajar, sensor inframerah digunakan sebagai
b. Bentuk Eksponen switch sekaligus mengaktifkan perhitungan
Bentuk eksponen, yaitu: waktu (stopwatch) saat dilewati sebuah benda
𝑟𝑒 𝑖𝜃 = 𝑟 ( cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃 ) (6) sehingga dapat menghitung waktu yang
Kecepatan adalah besaran vektor untuk dibutuhkan untuk melewati posisi pada sensor.
mengetahui seberapa cepat perpindahan sebuah Dalam pengambilan data, sensor telah
benda, dan bisa disebut dengan kecepatan dan terintegrasi dengan program pada Arduino Uno
dapat dinyatakan dalam satuan meter per sekon R3 untuk mengatur fungsi utama dari percobaan
(m/s).[5] sebagai penghitung waktu (stopwatch). Dari
Didefinisikan secara matematis Kecepatan kedua kali pengambilan data pengujian untuk
biasa digunakan untuk merujuk pada kecepatan penentukan nilai kecepatan kereta api yang
sesaat sebagai: dilakukan pada jarak antara sensor inframerah
𝑟 ( 𝑡+ ∆𝑡 )– 𝑟 (𝑡) 𝑑𝑟 pertama dan sensor inframerah kedua dengan
𝑣 = lim = (7)
∆𝑡 → 0 ∆𝑡 𝑑𝑡 jarak satu meter (1m).
𝑣 adalah kecepatan awal dan 𝑟 (𝑡) adalah
perpindahan fungsi waktu. Selain kecepatan
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
awal, dikenal juga besaran kecepatan rata-rata
Pada pelaksanaan penelitian ini dilakukan
𝑣 yang didefinisikan dalam rentang waktu ∆𝑡
dengan menggunakan jarak yang sama dan
yang tidak mendekati nol.
∆𝑟 dengan variasi daya yang berbeda. Percobaan
𝑣= (8) dilakukan secara berulang dengan jarak yang
∆𝑡
sama namun dilakukan dengan variasi daya yang

Copyright © 2019 FT-UHAMKA. - All rights reserved Seminar Nasional TEKNOKA ke - 4, Vol. 4, 2019
DOI : 10.22236/teknoka.v%vi%i.4189 ISSN No. 2502-8782
Supriyatna, Imas Ratna Ermawati, Reza Annisa Salsabilla E-87

berbeda. Adapun data waktu yang diperoleh dari Perolehan Data penelitian ke 2
pembacaan sensor inframerah juga dapat Bil.
Waktu Waktu Total Kecepatan
Daya Percobaan Kompleks
ditentukan pembuktian kecepatan berdasarkan awal(s) akhir(s) waktu(s) (m/s)
(m/s)
analisis matematis menggunakan fungsi bilangan 1 6,561 12,015 5,454 0,18 0,10
kompleks. Berdasarkan percobaan daya yang 2 2 19,556 25,004 5,448 0,18 0,10
3 40,102 45,494 5,392 0,19 0,10
pertama dengan jarak yang sama (1m) diperoleh Rata-rata 0,18 0,10
data sebagai berikut:
Tabel 1 Kecepetan didefinisikan sebagai
Perolehan Data penelitian ke 1 kemampuan bergerak secara berturut-turut untuk
Bil.
Daya Percobaan
Waktu Waktu Total Kecepatan
Kompleks menempuh suatu jarak dalam satu selang waktu
awal(s) akhir(s) waktu(s) (m/s)
(m/s) tertentu. Pada jarak tempuh yang sama, semakin
1 26,331 37,629 11,298 0,09 0,02 singkat waktu yang tempuh, maka kecepatan
1 2 47,698 58,814 11,116 0,09 0,02
3 118,889 129,979 11,090 0,09 0,02 yang di hasilkan akan semakin baik. Berdasarkan
Rata-rata 0,09 0,02 tabel perolehan data dari percobaan kecepetan
(v2) terhadap waktu berpengaruh terhadap
Berdasarkan tabel 1 dari percobaan kecepetan perhitungan bilangan kompleks. Dimana dalam
(v1) terhadap waktu berpengaruh terhadap kecepatan yang sama dan waktu yang berbeda
perhitungan bilangan kompleks. Dimana dalam akan mempengaruhi bilangan kompleks. Dalam
kecepatan yang sama dan waktu yang berbeda penelitian ini kecepetan terhadap bilangan
akan mempengaruhi bilangan kompleks. Dalam kompleks berbanding terbalik. Dimana pada
penelitian ini kecepetan terhadap bilangan kecepatan 0,18 m/s dan waktu 5,454 sekon akan
kompleks berbanding terbalik. Dimana pada menghasilkan bilangan kompleks 0,10 m/s.
percobaan pertama dengan kecepatan 0,09 m/s Sedangkan kecepatan 0,18 m/s dengan waktu
dan waktu 11,298 sekon akan menghasilkan 5,448 sekon akan menghasilkan bilangan
bilangan kompleks 0,02 m/s. Sedangkan kompleks 0.10 m/s. Kemudian untuk waktu
percobaan kedua dengan kecepatan 0,09 m/s 5,392 sekon dengan kecepatan 0,19 m/s akan
dengan waktu 11,116 sekon akan menghasilkan menghasilkan bilangan kompleks 0,10 m/s.
bilangan kompleks 0.02 m/s. Kemudian dengan Berikut adalah grafik yang menjelaskan
percobaan ketiga untuk waktu 11,090 sekon hubungan antara kecepatan (v) terhadap waktu
dengan kecepatan 0,09 m/s akan menghasilkan (t) pada masing-masing waktu 5,454 sekon,
bilangan kompleks 0,02 m/s. 5,448 sekon dan 5,392 sekon pada hasil
Berikut adalah grafik yang menjelaskan perhitungan kecepatan dan bilangan kompleks.
hubungan antara kecepatan (v) terhadap waktu
(t) pada masing-masing waktu 11,298 sekon,
11,116 sekon dan 11,090 sekon pada hasil
perhitungan kecepatan dan bilangan kompleks.

GRAFIK 2
(b) Kecepatan terhadap waktu dengan
menggunakan analisis fisika dan analisis
matematis fungsi bilangan kompleks pada
GRAFIK 1 percobaan dengan menggunakan daya kedua
(a) Kecepatan terhadap waktu dengan
menggunakan analisis fisika dan analisis Berdasarkan grafik 1 dan grafik 2 dapat
matematis fungsi bilangan kompleks pada dilihat bahwa pada percobaan ini dapat
percobaan dengan menggunakan daya dibuktikan dengan berlakunya aturan gerak lurus
pertama beraturan (GLB) dari percobaan yang berulang
Tabel 2 dengan jarak tempuh yang sama sehingga

Copyright © 2019 FT-UHAMKA. - All rights reserved Seminar Nasional TEKNOKA ke - 4, Vol. 4, 2019
DOI : 10.22236/teknoka.v%vi%i.4189 ISSN No. 2502-8782
Supriyatna, Imas Ratna Ermawati, Reza Annisa Salsabilla E-88

diperoleh kecepatan yang konstan dari setiap kecepatan baik dengan analisis fisika maupun
percobaan, adapun penentuan percepatan pada analisis matematis dengan fungsi bilangan
percobaan ini yaitu percepatan sama dengan nol kompleks, semakin besar waktu maka semakin
(a=0) kecil pula bilangan kompleks. Untuk jarak yang
Adapun berdasarkan perbandingan data sama dengan daya yang sama diperoleh
dari kedua percobaan dapat dilihat hubungan pembuktian gerak lurus beraturan (GLB) dimana
kecepatan (v) terhadap waktu (t) disetiap kecepatannya konstan. Adapun perubahan
percobaan. Hubungan kecepatan (v) terhadap variasi daya mempengaruhi besarnya waktu yang
waktu (t) dari kedua percobaan dengan jarak mempengaruhi kecepatan, dimana waktu
yang berbeda ditunjukan pada grafik berikut 3. berbanding terbaik terhadap kecepatan. Semakin
besar waktu maka kecepatan semakin kecil
sebaliknya semakin kecil waktu maka kecepatan
semakin besar. Hal ini berlaku sebagaimana
hubungan secara analisis fisika yaitu, dimana v
berbanding terbalik pada t. Gejala ini dapat
dirasakan ketika pelaksanaan penelitian
kecepatan v2 lebih cepat mengalami kenaikan
bilangan kompleks dibandingkan dengan
kecepatan v1.

KEPUSTAKAAN
Grafik 3 [1] Elisa, dkk. 2018. speed measurement and
Grafik hubungan waktu terhadap kecepatan acceleration of arduino–based
dengan menggunakan daya yang berbeda microcontroller on objects roll in the incline
berdasarkan analisis fisika (merah) dan analisis plane. journal of science and technology. vol
matematis dengan menggunakan bilangan 7 (2) : 166 – 175
kompleks (hijau) [2] Sumah, A., 1994, Penuntun Praktikum Fisika
Berdasarkan grafik tersebut, dapat Dasar I, Laboratorium Fisika Dasar Fakultas
disimpulkan hubungan besarnya kecepatan pada MIPA, Teknik, Pertanian dan Kedokteran
masing-masing waktu berpengaruh terhadap Umum, Universitas Hasanuddin.
bilangan kompleks. Semakin besar waktu maka [3] Novri. 2014. Analisis Kecepatan dan
kecepatan semakin kecil sebaliknya semakin Percepatan Gerak Robot Joules
kecil waktu maka kecepatan semakin besar. Hal Menggunakan Metode Bilangan Kompleks
ini berlaku sebagaimana hubungan secara Jurnal Mechanical, Volume 5, Nomor 2
𝑠
analisis fisika yaitu 𝑣 = , dimana v berbanding [4] Steven Jendri Sokop, dkk. 2016. Trainer
𝑡
terbalik pada t. Hal ini yang juga dapat dirasakan Periferal Antarmuka Berbasis
gejalanya ketika pelaksanaan penelitian dengan Mikrokontroler Arduino Uno. Teknik Elektro
arus v2 waktu yang dibutuhkan untuk dan Komputer vol.5 no.3 (2016), ISSN :
menghasilkan nilai bilangan kompleks lebih 2301-8402
cepat dibanding dengan v1. [5] Alatas, Husin. 2014. Buku Pelengkap Fisika
Matematika. Bogor: Departement Fisika
5 SIMPULAN [6] Ermawaty, Imas Ratna. 2016. Fisika
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat Matematika, Jakarta: UHAMKA PRESS.
disimpulkan penggunaan mikrokontroler [7] Kimbrell, J.T., 1991, Kinematics analysis and
Arduino Uno R3 dan sensor inframerah dapat synthesis, McGraw-Hill Book Co. Singapore.
digunakan sebagai switch sekaligus [8] Purbosari, Riris dan Imas Ratna Ermawaty,
mengaktifkan perhitungan waktu (stopwatch) Menganalisis Fungsi Implisit Pada
saat dilewati sebuah benda, sehingga dapat Kecepatan Dan Percepatan Mobil-Mobilan
menghitung waktu secara akurat dalam Pada Massa Yang Berbeda. Prosiding
menentukan kecepatan kereta api menggunakan Seminar Nasional Fisika (E-Jurnal) SNF2015
fungsi bilangan kompleks. Hal ini dapat dilihat Vol.5, e-ISSN: 2476-9398
dengan adanya persamaan pengaruh waktu
terhadap kecepatan yang mempengaruhi nilai

Copyright © 2019 FT-UHAMKA. - All rights reserved Seminar Nasional TEKNOKA ke - 4, Vol. 4, 2019
DOI : 10.22236/teknoka.v%vi%i.4189 ISSN No. 2502-8782

Anda mungkin juga menyukai