Makalah Sa Fix BGT BGT
Makalah Sa Fix BGT BGT
Kelompok 7
Disusun Oleh :
Dafina Ramadhani (061940512052)
Destia Dwi Putri (061940512053)
Putri Meilanda (061940512061) (Ketua)
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan makalah ini sebagai tugas mata kuliah
Sistem Akuntansi. Shalawat dan salam saya junjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan makna bagi kehidupan di dunia ini.
Penulisan makalah ini merupakan perwujudan dari hasil pemahaman kami berdasarkan
dari beberapa sumber bacaan yang telah kami baca dan kami telah berusaha menyajikan isi
makalah sesuai yang diharapkan oleh dosen pengampu. Makalah ini kami susun dengan judul
“Sistem Akuntansi Aktiva Tetap”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, ini disebabkan
karena terbatasnya ilmu yang kami miliki. Untuk itu masukan dari berbagai pihak sangat
kami harapkan demi perbaikan di masa mendatang.
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga dapat berguna dan memberikan banyak
manfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................32
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aktiva tetap mempunyai karakteristik yang berbeda dengan aktiva lancar. Jika
aktiva lancar dikendalikan pada saat konsumsinya, pengendalian aktiva secara tetap
dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tersebut. Hal ini disebabkan
banyak pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap yang tidak
bisa tidak harus dilakukan karena berupa committed costs, yang dalam masa
pengoperasian aktiva tetap jenis biaya tersebut tidak dapat dikendalikan oleh
manajemen melalui wewenang yang dimilikinya. Karena pengendalian aktiva tetap
dilakukan pada saat perencanaan perolehannya, system akuntansi aktiva tetap
menyediakan mekanisme otorisasi sejak saat perencanaan sampai dengan saat
pelaksanaan perolehan aktiva tetap. Makalah ini menguraikan system akuntansi aktiva
tetap yang digunakan untuk menghasilkan informasi bagi manajemen dalam
mengelola jenis aktiva tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian aktiva tetap?
2. Apa saja dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang
mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap?
3. Apa catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap
4. Apa saja fungsi ysng terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok
aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap?
5. Apa saja jaringan subsistem yang membentuk system akuntansi aktiva tetap?
6. Apa saja unsur pengendalian intern dalam system akuntansi aktiva tetap?
7. Bagaimana bagan alir dokumen jaringan prosedur yang membentuk system
akuntansi aktiva tetap?
4
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian aktiva tetap.
2. Mengetahui apa saja dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi
yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva
tetap.
3. Mengetahui catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap
4. Mengetahui apa saja fungsi ysng terkait dalam transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap.
5. Mengetahui apa saja jaringan subsistem yang membentuk system akuntansi
aktiva tetap.
6. Mengetahui apa saja unsur pengendalian intern dalam system akuntansi aktiva
tetap.
7. Mengetahui bagaimana bagan alir dokumen jaringan prosedur yang
membentuk system akuntansi aktiva tetap.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
c. Jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap, adalah konsumsi berbagai sumber daya: bahan baku dan suku cadang,
sumber daya manusia, enerji, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan
reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Transaksi Perolehan
Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara: pembelian, pembangunan,
dan sumbangan.
a. Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatat dalam register bukti kas
keluar dengan jurnal:
Aktiva Tetap xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
b. Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal yang
berupa pengeluaran kas dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal:
Aktiva Tetap dalam Konstruksi xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
c. Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri, pengeluaran modal yang
berupa pemakaian persediaan, distribusi gaji dan upah, da pembebanan biaya
overhead pabrik dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal:
Aktiva Tetap dalam Konstruksi xx
Persediaan Suku Cadang xx
Gaji dan Upah xx
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan xx
d. Harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun dicatat dalam jurnal umum
dengan jurnal:
Aktiva Tetap xx
Aktiva Tetap dalam Konstruksi xx
e. Jika aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, harga pokok aktiva tetap dicatat dalam
jurnal umum dengan jurnal:
Aktiva Tetap xx
Modal Sumbangan xx
7
Transaksi Pengeluaran Modal
Transaksi pengeluaran modal adalah transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap,
yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Transaksi pengeluaran modal dicatat
dalam register bukti kas keluar dengan jurnal:
Aktiva Tetap xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
(Untuk mencatat pengeluaran modal berupa pengeluaran kas.)
Aktiva Tetap xx
Persediaan Suku Cadang xx
Gaji dan Upah xx
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan xx
(Untuk mencatat pengeluaran modal yang berupa pemakaian persediaan distribusi
biaya tenaga kerja, dan pembebanan biaya overhead pabrik.)
Tahun Perolehan
Tahun perolehan aktiva tetap diambil dua angka terakhir dan dicantumkan dalam
kode aktiva tetap. Misalnya: mesin fotokopi diperoleh dalam tahun 1992, pada angka
yang ke-4 dan ke-5 dalam kode aktiva tetap dicantumkan angka 92. Kode tahun
perolehan ini akn dengan cepat memberikan informasi umur aktiva tetap sampai
dengan saat tertentu.
Fungsi
Kode fungsi memudahkan pembebanan biaya depresiasi aktiva tetap ke dalam biaya
produksi, biaya administrasi dan umum, dam biaya pemasaran. Karena dalam
perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok, maka fungsi ini disusun sebagi berikut:
1. Produksi
2. Administrasi dan umum
3. Pemasaran
10
Lokasi
Kode lokasi dirinci sebagai berikut:
X X XX XX
Daerah
Gedung
Lantai
Nomor Kamar
Portability
Portability aktiva tetap digolongkan ,enurut mudah dan dapat atau tidaknya aktiva
tetap dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain sebagai berikut:
1. Portable (dapat dibawa dengan tangan manusia)
2. Movable (dapat dipindahkan dengan bantuan ekuipmen)
3. Fixtures (melekat pada aktiva tetap lain)
B. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok
aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan adalah:
1. Surat Permintaan Otorisasi Investasi
11
Merupakan Dokumen yang digunakan untuk meminta persetujuan pelaksanaan
investasi dalam aktiva tetap. Dokumen ini diisi oleh fungsi yang mengusulkan
perolehan aktiva tetap dan setelah diotorisasi oleh direktur fungsi yang bersangkutan
dimintakan persetujuan dari Direktur Utama.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Surat Permintaan
Otorisasi Investasi :
NO Prinsip Perancangan Formulir Surat Permintaan Otorisasi
. Investasi
ADA TIDAK ADA
1. Pemanfaatan tembusan atau Copy
formulir.
2. Penghindaran duplikasi dalam
pengumpulan data.
3. Rancangan formulir yang sederhana
dan ringkas.
4. Unsur internal check dalam merancang
formulir.
5. Nama dan alamat perusahaan pada
formulir.
6. Nama formulir.
7. Nomor identitas pada setiap formulir.
8. Formulir besar.
9. Pencetakan garis pada formulir.
10. Pencantuman nomor urut tercetak.
11. Rancangan formulir.
12. Formulir ganda.
13. Pembagian zona.
12
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan
pengeluaran modal.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Surat Permintaan
Reparasi :
13
Dokumen ini berfungsi sebagai parmintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva
tetap.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Surat Permintaan
Transfer Aktiva Tetap :
14
Dokumen ini berfungsi sebagai parmintaan dan pemberian otorisasi penghentian
pemakaian aktiva tetap.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Surat Permintaan
Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap :
15
Dokumen ini memiliki 2 fungsi: sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu
mengenai aktiva tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya
pembuatan aktiva tetap. Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan
aktiva tetap yang dibeli, pembongkaran aktiva tetap yang diberhentikan
pemakaiannya.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Surat Perintah
Kerja :
16
11. Rancangan formulir.
12. Formulir ganda.
13. Pembagian zona.
Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan
aktiva tetap kepada pemasok.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Surat Order
Pembelian :
17
Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan
pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Laporan
Penerimaan Barang :
18
Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aktiva tetap yang dibeli.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Faktur dari
Pemasok :
19
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntasi
setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan
penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi
tersebut.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Bukti Kas Keluar :
20
Daftar ini berisi jumlah biaya depresiasi aktiva tetap yang dibebankan dalam periode
akuntansi tertentu. Dokumen ini merupakan dasar untuk pembuatan bukti memorial
untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Daftar Depresiasi
Aktiva Tetap :
21
Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi
depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun,
pemberhentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.
Analisis prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir Bukti Memorial :
C. CATATAN AKUNTANSI
22
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah:
1. Kartu aktiva tetap
Merupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat secara
rinci segala data yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu.
2. Jurnal umum
Digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah selesai
dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap,
penghentian pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap.
3. Register bukti kas keluar
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan
pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.
5. Fungsi Pembelian
23
Fungsi ini bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order
pembelian untuk pengadaan aktiva tetap.
6. Fungsi Penerimaan
Fungsi ini bertanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap yang
diterima oleh pemasok. Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam laporan
penerimaan barang.
7. Fungsi Aktiva Tetap
Fungsi ini bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan. Fungsi ini
memliki wewenang dalam penempatan, pemindahan dan penghentian pemakaian
aktiva tetap.
8. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggungj jawab dalam pembuatan dokumen sumber (bukti kas
keluar dan bukti memorial) untuk pencatatan amutasi aktiva tetap dan
penyelenggaraan buku pembantu aktiva tetap. Selain itu, fungsi ini bertanggung
jawab atas penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan dengan aktiva tetap
(register bukti kas keluar dan jurnal umum).
E. JARINGAN SUBSISTEM
Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap adalah:
1. Sistem pembelian Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap
yang diperoleh dari transaksi pembelian.
2. Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri
Sistem Ini dirancang untuk mencacat harga pokok aktiva tetap yang diperolehan
dari perusahaan dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan.
3. Sistem Pengeluaran Modal
Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan
adanya pengeluaran modal.
4. Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat peng urangan harga pokok dan akumulasi
depresiasi aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul
sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut.
25
G. BAGAN ALIRAN DOKUMEN JARINGAN PROSEDUR YANG
MEMBENTUK SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP
Sistem Pembelian Aktiva Tetap
Karena transaksi perolehan aktiva tetap berkaitan dengan anggaran modal,
maka diperlukan otorisasi dari direksi. Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai
dengan permintan otorisasi investasi dari pemakaian aktiva tetap yang diajukan
kepada direksi. Setelah otorisasi investasi diberikan oleh direksi, langkah pembelian
aktiva tetap selanjutnya dilakukan melalui system pembelian. Jika aktiva tetap yang
dibeli memerlukan biaya pemasangan, fungsi aktiva tetap mengeluarkan surat
perintah kerja kepada fungsi bengkel untuk pelaksanaan pemasangan aktiva tetap
tersebut. Oleh fungsi akuntansi, biaya pemasangan aktiva tetap diperlukan sebagai
tambahan harga faktur aktiva tetap untuk menghitung harga pokok aktiva tetap yang
dicantumkan dalam kartu aktiva tetap.
Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri
Melakukan bagan aliran dokumen system perolehan aktiva tetap melalui
pembangunan yang terdiri dari rangkaian prosedur berikut: (1) prosedur permintaan
otorisasi investasi, (2) prosedur perintah kerja, (3) prosedur pelaksanaan
pembangunan aktiva tetap, (4) prosedur penerimaan barang, (5) prosedur penempatan
aktiva tetap, (6) prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap.
Dalam bagian aliran dokumen yang memerlukan aktiva tetap mengajukan
surat permintaan otorisasi investasi kepada Direktur Utama untuk memperoleh
otorisasi dilaksanakannya pembangunan aktiva tetap yang telah dicantumkan dalam
anggaran modal. Berdasarkan surat perintah kerja, bagian reparasi dan pemeliharaan
meminta bahan dan suku cadang dari gudang dan memerintahkan kariyawan untuk
mengerjakan pembagunan aktiva tetap. Dissamping itu, berdasarkan bukti permintaan
dan pengeluaran barang gudang dan rekap daftar gaji dan upah, bagian kartu aktiva
tetap mencatat konsumsi bahan dan suku cadang setra jam tenaga kerja ke dalam surat
perintah kerja. Berdasarkan data jumlah harga pokok aktiva tetap yang dihitung
tersebut. Bagian kartu aktiva tetap membuat bukti memorial. Bukti memorial dikirim
ke bagian jurnal untuk dicatat dalam jurnal umum.
26
surat permintaan otorisasi reparasi dari manajemen puncak. Pelaksanan surat
permintaan otoriasasi reparasi dilakukan berdasarkan dokumen surat perintah kerja.
Bagan alir dokumen sistem pengeluaran modal, yang terdiri dari rangkaian prosedur
berikut:
1) Prosedur permintaan otorisasi investasi
2) Prosedur printah kerja
3) Prosedur pelaksanaan pengeluran modal
4) Prosedur penerimaan bahan
5) Prosedur pencatatan harga pokok aktiva tetap
28
- Kembali ke bagian Pembelian, masuk dokumen Laporan Penerimaan Barang dan
selanjutnya dicatat tanggal penerimaan pada SOP lembar 6 dan 7. Kemudian dikirim
ke bagian Utang.
- Lanjut dibagian Utang, terdapat dokumen Surat Permintaan Otorisasi Investasi, Surat
Order Pembelian, Lampiran Penerimaan Barang, dan Faktur dari pemasok. Kemudian
dilakukan perbandingan faktur dan pemasok dengan SPOI, SOP, dan LPB dan
kemudian membuat Bukti Kas Keluar. Mereka memiliki bukti kas keluar sebanyak 4
rangkap, kemudian ada SPOI, SOP, dan LPB dan faktur. Rangkap 1 Bukti Kas Keluar
bersama LPB digunakan untuk Register Bukti Kas Keluar, kemudian Bukti Kas
keluar rangkap 3 bersama SPOI, SOP, LPB dan Faktur disimpan di file dokumen
kertas T yang dijadikan arsip Bukti Kas Keluar yang belum dibayar, sementara
rangkap ke 2 digunakan untuk dikirim ke bagian Aset Tetap.
- Dibagian Aset Tetap, ada Bukti Kas Keluar rangkap ke 2 yang digunakan untuk
membuat Surat Penempatan Aset Tetap. Surat Penempatan Aset Tetap dibuat 3
rangkap dan Bukti Kas Keluar (BKK), Surat Penempatan Aset Tetap rangkap 1
dikirim kebagian yang Memerlukan Aset Tetap, rangkap ke 2 dikirimkan kebagian
Kartu Aset Tetap bersama dengan BKK, dan rangkap ke 3 disimpan di file dokumen
kertas N.
- Kembali ke bagian yang Memerlukan Aset Tetap, disana terdapat Surat Permintaan
Otorisasi Investasi, Surat Order Pembelian rangkap ke 5, Laporan Penerimaan Barang
rangkap ke 2 yang diterima bersama dengan aset tetap, juga terdapat Surat
Penempatan Aset tetap yang kemudian disimpan di file dokumen kertas N.
- Terakhir dibagian Kartu Aset Tetap, ia menerima Bukti Kas Keluar (BKK) dan Surat
Penempatan Aset Tetap yang disimpan di file dokumen kertas N. Lalu Bukti Kas
Keluar (BKK) dicatat di Kartu Aset Tetap dan proses Sistem Pembelian Aktiva Tetap
pun selesai.
29
30
BAB III
PENUTUP
Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat
ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
perusahaan, bukan untuk dijual kembali.
Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok
aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan adalah: Surat
Permintaan Otorisasi Investasi, Surat Permintaan Reparasi, Surat Permintaan Transfer Aktiva
Tetap, Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap, Surat Perintah Kerja, Surat
Order Pembelian, Laporan Penerimaan Barang, Faktur dari Pemasok, Bukti Kas Keluar,
Daftar Depresiasi Aktiva Tetap dan Bukti Memorial
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah: Kartu aktiva tetap, Jurnal
umum dan Register bukti kas keluar.
Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan
akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah: Fungsi Pemakaian, Fungsi Riset dan
Pengembangan, Direktur yang bersangkutan, Direktur utama, Fungsi Pembelian, Fungsi
Penerimaan, Fungsi Aktiva Tetap dan Fungsi Akuntansi.
Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap adalah: Sistem
pembelian Aktiva Tetap, Sistem Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pembangunan Sendiri,
Sistem Pengeluaran Modal, Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap, Sistem Transfer
Aktiva Tetap, Sistem Revaluasi Aktiva Tetap, dan Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva
Tetap. Unsur pengendalian intern dalam system akuntansi aktiva tetap terdiri dari Organisasi,
Sistem Otorisasi, Prosedur Pencatatan, dan Praktik yang sehat.
31
DAFTAR PUSTAKA
32