Anda di halaman 1dari 3

UAS AKUNTANSI FORENSIK

IGNATIUS SATRIYO G

NIM : 201712011

Bagian 1

No 1 Profil

Pelaku : ada beberapa pelaku yaitu

1. Benny Tjokrosaputro
Direktur Utama PT Hanson International Tbk
2. Heru Hidayat
Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk
3. Hary Prasetyo
Direktur Keuangan Jiwasraya periode Januari 2013-2018
4. Hendrisman Rahim
Direktur Utama Jiwasraya periode 2008-2018
5. Joko Hartono Tirto
eks Kepala Divisi Investasi Keuangan Jiwasraya
6. Direktur PT Maxima Integra
7. Sahwirman
Mantan kepala divisi investasi Jiwasraya

Motif: dalam kasus ini ada 3 petinggi dan 2 pengusaha berawal dari tersangka heru hidayat tjokro
melalui joko melakukan interaksi dengan harry prasetyo dan syahwiman untuk melakukan transaksi
pembelian saham BJBR PPRO SMBR SMRU yang tidak sesuai dengan ketentuan yg berlaku, dalam
kurun waktu 2008 -2018 mereka menggunakan dana jiwasraya senialai 91T untuk melakukan
investasi saham,reksadana dan lainya, dan menikamati saham tersebut

2. korban dalam kasus ini adalah para nasabah dan kerugian mencapai 12,4 triliun dikarenakan
jiwasraya tidak bisa membayar kewajiban karena kesalahan investasi yang dilakukan oleh jiwasraya

3. kerugian yang di terima negara mencapai 16 triliun karna kesalahan penempatan investasi yang
dilakukan jiwasraya
NO 2 FOLLOW THE MONEY

1.terdakwa menggunakan dana investasi dari dana nasabah

2. dana itu sebesar 16 triliun

3 kronologi nya pada tahun 2013 jiwasraya mengeluarkan produk bernama JS prtection plan yang
merupakan asuransi single semi yang preminya dibayar di awal dan menyasar nasabah prioritas
dengan nilai premi 5jt sampai dengan 50 jt dengan masa asuransi 5thn,pada tahun 2014 jiwasraya
mengungkapkan memiliki laba 2,4 t padahal hanya 360 miliyar akibanya pada tahun 2018 mengalami
gagal bayar dan jatuh tempo sebesar 800 miliyar dan karna itu mengakibatkan kondisi keuangan
jiwasraya menurun menurut BPK

BAGIAN 2

1. Setiap forensik harus memiliki keahlian audit yang baik karna dapat mengalisis apa saja yang
di dapatkan dalam suatu masalah dan harus fleksibel dan juga harus ahli dalam
mengidentifikasi suatu masalah bagaiman motif nya dan harus memeliki rasa keadilan yang
tinggi dan berani dalam mengutarakan pemikiran atau pendapat jika itu benar atau salah.

2. Akuntansi forensik biasanya fokus pada area-area tertentu (misalnya penjualan, atau
pengeluaran tertentu) yang ditenggarai telah terjadi tindak kecurangan baik dari laporan
pihak dalam atau orang ketiga (tip off) atau, petunjuk terjadinya kecurangan (red flags),
petunjuk lainnya. Data menunjukkan bahwa sebagian besar tindak kecurangan terbongkar
karena tip off dan ketidaksengajaan (accident)

Agar dapat membongkar terjadinya fraud (kecurangan) maka seorang akuntan


forensik harus mempunyai pengetahuan dasar akuntansi dan audit yang kuat, pengenalan
perilaku manusia dan organisasi (human dan organization behaviour), pengetahuan tentang
aspek yang mendorong terjadinya kecurangan (incentive, pressure, attitudes, rationalization,
opportunities) pengetahuan tentang hukum dan peraturan (standar bukti keuangan dan
bukti hukum), pengetahuan tentang kriminologi dan viktimologi (profiling) pemahaman
terhadap pengendalian internal, dan kemampuan berpikir seperti pencuri (think as a theft).

Anda mungkin juga menyukai