Anda di halaman 1dari 7

Kasus Chapter 8

Raihani
Ria Ainun Rozika
Case No 2
OCEG merilis panduan bagi auditor internal untuk membantu mereka dalam melakukan audit etika dan kepatuhan.
bagaimana "nada di atas," orientasi kesadaran kontrol, dan budaya integritas dan etika. dalam bantuan organisasi, jika
ada, dalam mencegah, menghalangi, dan mendeteksi penipuan? Apakah cukup bahwa organisasi secara efektif
menghalangi kegiatan yang "ilegal, tidak etis, atau tidak bermoral," dan jika ini diamati, pastikan bahwa
"whistleblower hotline“ akan digunakan untuk melaporkan perilaku salah yang mungkin menjadi pendahulu penipuan.

JAWABAN
Fraud (kecurangan) adalah tindakan yang sangat merugikan perusahaan yang harus dipahami dengan baik. Oleh karena itu,
organisasi harus mengidentikasi dan memahami seluruh risiko fraud dan korupsi dari sumber eksternal dan internal
dengan berbagai metode dan mengklasifikasikannya ke dalam beberapa kategori yang telah dikembangkan oleh OCEG
(yakni risiko reputasi dan risiko fraud lainnya: manipulasi laporan, penyalahgunaan asset, korupsi, risiko IT, risiko
pengabaian pengendalian oleh manajemen). Metode yang dapat digunakan oleh organisasi adalah sebagai berikut:

• Pemimpin harus memaksimalkan auditor internal atau eksternal untuk melakukan investigasi atas indikasi fraud dan
korupsi yang kuat.
• Pemimpin harus memberikan hukuman yang tinggi kepada pejabat dan karyawan yang terbukti melaksanakan fraud dan
korupsi untuk memberi efek jera dan agar tidak diikuti oleh karyawan lainnya di lingkungannya.
• Pemimpin harusn menilai bawahannya atas dasar kinerja dan bukan atas dasar KKN untuk mutasi dan promosi.
Fraud merupakan bahaya laten yang mengancam dunia. Hasil penelitian Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)
Global menunjukkan bahwa setiap tahun rerata 5% dari pendapatan organisasi menjadi korban fraud. Menurut ACFE
Indonesia hasil penelitian pada tahun 2016 menunjukkan bahwa fraud yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah
korupsi sebanyak 178 kasus kemudian disusul oleh penyalahgunaan kekayaan, dan kecurangan laporan keuangan.
Kerugian terbesar atas tindak kecurangan juga didapat dari tindak pidana korupsi, rata-rata Rp 100-500 juta per kasus.
Mendeteksi Terjadinya Kecurangan (Fraud)
1. Memeriksa pihak manajerial (pengambil keputusan)
Kasus penggelapan, kecurangan laporan keuangan seringkali melibatkan pihak manajerial atau pengambil keputusan. Karena itu, pihak manajemen harus
diselidiki untuk mengetahui tujuan mereka melakukan keurangan.
2. Adanya keterkaitan dengan pihak eksternal
Salah satu cara yang sering digunakan dalam melakukan kecurangan adalah dengan memberikan bantuan pada organisasi baik yang nyata atau fiktif. Untuk
itu harus dideteksi adanya hubungan antara organisasi dengan lembaga keuangan, organisasi dengan individu, eksternal auditor, lembaga pemerintahan,
atau investor.
3. Struktur organisasi
Sebuah kecurangan seringkali tidak terendus karena adanya struktur organisasi yang digunakan untuk menyembunyikan kecurangan tersebut. Misalnya
struktur organisasi yang terlalu kompleks atau tidak adanya internal audit dalam sebuah departemen. Untuk itu peneliti harus mengetahui seluk beluk
organisasi termsuk pemilik perusahaan.
4. Laporan keuangan dan karakteristik operasional
Melakukan pemeriksaan diantaranya rekening pendapatan, aset, kewajiban, pengeluaran atau ekuitas. Tanda kecurangan yang seringkali terdeteksi adalah
adanya perubahan dalam laporan keuangan.
5. Auditor Internal
Merupakan aktivitas konsultasi yang independen dan obyektif untuk menambah nilai dan memperbaiki operasional organisasi. saran, penilaian tentang
kegiatan yang diaudit.
6. Auditor eksternal
Auditor eksternal diperlukan untuk mendeteksi kecurangan dalam organisasi serta melakukan analisa jika auditor internal mengalami kesulitan.
Timbulnya kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan harus diantisipasi. Faktor yang
paling menentukan dalam melakukan tindakan pencegahan tersebut berasal dari internal
perusahaan, karena mereka yang secara langsung berurusan dengan operasional organisasi.
Jadi, sosok pimpinan yang berintegritas tinggi sangat dibutuhkan oleh organisasi. Selain dari
internal organisasi, adanya keterlibatan pihak luar seperti auditor eksternal dapat memberikan
penilaian yang obyektif dimana untuk memastikan laporan keuangan yang dihasilkan adalah
wajar yaitu bebas dari keraguan dan ketidakjujuran.
Case No 3
Meneliti dan memberikan definisi singkat dari masing-masing istilah berikut : 1) penyuapan dan sogokan 2) konflik kepentingan, 3)
cooking the books

PENYUAPAN
Suap adalah salah satu bentuk dari tindak pidana korupsi yang terbukti sangat merugikan tetapi umum dilakukan. Dalam praktek sehari-hari,
suap terjadi hampir di semua aspek kehidupan dan dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat

Kasus Suap Emirsyah Satar  dimulai dengan penggeledahan di beberapa tempat di Jakarta Selatan pada Rabu 18 Januari 2017. Seperti rumah
tersangka Emir di Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; kediaman Soetikno di Cilandak; Kantor Soetikno di Wisma MRA Jalan TB
Simatupang; Rumah di Jatipadang, serta di sebuah rumah kawasan Bintaro Jaksel.
Dari operasi awal, KPK berhasil menyita satu koper merah, kemudian KPK pun menemukan alat bukti untuk menjerat pelaku.
Mantan Dirut PT Garuda Emirsyah Satar dan Beneficial Owner Connaught Intenational Pte. Ltd, Soetikno Soedarjo akhirnya resmi dijadikan
tersangka. Emir diduga telah menerima suap dari Soetikno. Suap tersebut diberikan dalam bentuk uang dan barang.
Dari pengembangan sementara, Emir menerima 1,2 juta Euro dan USD180 ribu atau setara Rp20 miliar. Dan barang yang diterima senilai USD2
juta, yang tersebar di Singapura dan Indonesia.
Tersangka Emir dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b dan atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1991 sebagaimana telah diubah
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Sementara Soetikno selaku pemberi suap dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1991 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1)
KUHP.

https://nasional.okezone.com/read/2017/01/20/337/1596368/kronologi-kpk-ungkap-kasus-suap-mantan-dirut-garuda-emirsyah-satar
KONFLIK KEPENTINGAN

Konflik Kepentingan adalah suatu situasi dalam mana seseorang, seperti petugas publik, seorang pegawai, atau
seorang profesional, memiliki kepentingan privat atau pribadi dengan mempengaruhi tujuan dan pelaksanaan
dari tugas-tugas kantornya atau organisasinya.

Kasus Harun Masiku  ada benturan kemauan dari pimpinan KPK untuk tidak menuntaskan kasus tersebut.
Pihak KPK menyebut Kompol Rossa dikembalikan setelah ada permintaan dari Polri. Namun, belakangan
diketahui bahwa Polri membatalkan penarikan Kompol Rossa.
Sejumlah pihak menilai pengembalian Kompol Rossa ini merupakan upaya menghambat proses penyidikan kasus
Harun Masiku tersebut. Harun Masiku ditetapkan sebagai tersangka karena diduga memberikan uang kepada
Wahyu Setiawan agar membantunya menjadi anggota legislatif melalui mekanisme pergantian antarwaktu.

https://nasional.kompas.com/read/2020/02/19/16063391/icw-sebut-ada-konflik-kepentingan-pimpinan-kpk-dalam-k
asus-harun-masiku
Cooking The Books
Cooking the books merujuk pada kegiatan penipuan korporasi yang dilakukan untuk memalsukan laporan
keuangan. Data keuangan dimanipulasikan untuk menunjukkan pendapatan yang tidak ada. Cara umum
cooking the books termasuk menunda biaya, mempercepat pendapatan, item off-balance sheet dan biaya yang
tidak berulang

Kasus Olympus 2011  produsen kamera asal Jepang mengaku telah menyembunyikan
kerugian investasi di perusahaan sekuritas selama puluhan tahun atau sejak era 1980-an.
Selama ini, Olympus menutupi kerugiannya dengan menyelewengkan dana akuisisi. Pihak
Olympus menemukan sejumlah dana mencurigakan terkait akuisisi produsen peralatan medis asal Inggris.
Dana-dana tersebut ternyata digunakan untuk menutupi kerugian investasi di masa lalu tersebut. Hal itu
terlihat sangat jelas ketika dalam beberapa bulan kemudian, pembayaran kepada tiga perusahaan investasi
lokal itu dihapus dari buku.
Kasus yang menimpa Olympus ini langsung menjadi perhatian media lokal karena merupakan skandal
penipuan perusahaan terbesar di Jepang sejak serangkaian skandal broker di era 1990-an, salah satunya adalah
broker terbesar keempat di Jepang, Yamaichi Securities pada 1997.

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-1763010/skandal-penipuan-korporasi-terbesar-jepang-oleh-ol
ympus

Anda mungkin juga menyukai