Anda di halaman 1dari 24

ISSU LEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN:

1. ABORSI/UNSAFE ABORTION

2. ADOPSI/ PENGANGKATANANAK

3. TRANSPLANTASI ORGAN

4. PERDAGANGAN MANUSIA (TRAFFICKING)/ EKSPLOITASI


Isu legal adalah topik yang terbanyak dibicarakan yang

berkaitan dengan hukum dan peraturan perundang-

undangan.
ABORSI
➢ Aborsi adalah penghentian kehamilan sebelum janin
mampu hidup di luar rahim dimana sebelum usia
kehamilan mencapai 20 minggu.
➢ Abortus tediri dari dua macam :
• Abortus yang terjadi secara spontan, yaitu terhentinya
kehamilan tanpa intervensi apapun dari luar.
• Abortus yang disengaja, yaitu upaya yang dilakukan
dengan sengaja untuk menghentikan kehamilan.
Abortus Yang Disengaja
✓ Abortus provocatus medicinalis: upaya penghentian
kehamilan yang dilakukan oleh dokter atau tenaga
kesehatan terlatih lainnya dengan tujuan untuk
menyelamatkan nyawa Ibu.

✓ Abortus provocatus criminalis: abortus yang


dilakukan bukan karena alasan-alasan medik.
Alasan Seseorang Tidak Ingin Melanjutkan
Kehamilannya
✓ Gagal KB
✓ Ibu menderita sakit fisik dan jiwa yang berat sehingga
dapat membahayakan nyawanya.
✓ Hamil akibat perkosaan
✓ Hamil akibat incest
✓ Himpitan ekonomi yang berat
✓ Hamil terlalu rapat yang dapat meningkatkan risiko
kematian bagi ibu.
…….
✓ Janin yang dikandung memiliki cacat bawaan.
✓ Hamil di luar nikah
✓ Perempuan hamil di usia terlalu tua atau terlalu muda
yang meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan
persalinan.
✓ Belum ingin hamil karena masih dalam masa Pendidikan
atau ingin
✓ Mengejar karir yang lebih baik.
Unsafe Abortion & Abortus Ilegal
✓ Laporan WHO 1998 memperkirakan bahwa 10 – 50% dari aborsi tidak aman akan
menyebabkan komplikasi.

✓ Aborsi tidak aman adalah aborsi yang dilakukan oleh seseorang yang bukan dokter atau
tenaga kesehatan terlatih, dilakukan di tempat yang tidak memenuhi syarat kesehatan,
dan dilakukan dengan cara yang tidak dikenal di dunia kedokteran.

✓ Aborsi illegal adalah aborsi yang dilakukan bertentangan dengan hukum/ peraturan
perundang undangan yang berlaku.

✓ Abortus ilegal bisa saja dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan terlatih serta
dilakukan di tempat yang memenuhi syarat kesehatan.
Tindakan Aborsi Tidak Aman Melanggar 3 Hal

1. Melanggar profesi medis karena dilakukan oleh


orang yang tidak punya Pendidikan/keterampilan
untuk itu sehingga ia tidak berwenang melakukan
tindakan itu.
2. Melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
prosedur medik
3. Melanggar hokum/peraturan perundangan yang
berlaku.
Peraturan Perundang-undangan Yang
Berkaitan Dengan Isu Aborsi
1. UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009

✓ Pasal 75 ➔ Setiap orang dilarang melakukan aborsi kecuali Indikasi


kedaruratan medis dan kehamilan akibat perkosaan

✓ Pasal 76 ➔Aborsi hanya dapat dilakukan sebelum kehamilan berumur 6


(enam) minggu oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan
kewenangan; dengan persetujuan ibu hamil dan izin suami,; dan penyedia
layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Menteri.

✓ Pasal 194 ➔Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10(sepuluh) tahun dan denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00(satu miliar rupiah).
Peraturan Perundang-undangan Yang
Berkaitan Dengan Isu Aborsi
2. KUH Pidana
✓ Pasal 299 ➔ Ancaman hukuman bagi orang yang melakukan aborsi dengan pidana penjara paling
lama empat tahun atau pidana denda paling banyak empat puluh lima ribu rupiah dan jika dia
seorang tabib, bidan atau juruobat, pidananya dapat ditambah sepertiga dan izinnya dapat di cabut

✓ Pasal 347 ➔ Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun dan Jika
wanita tersebut meninggal maka ancaman pidana penjara paling lama lima belas tahun.

✓ Pasal 348 ➔Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan dan Jika
perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.

✓ Pasal 349 ➔ Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan tersebut
maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut
hak untuk menjalankan praktek.
ADOPSI (PENGANGKATAN ANAK)
Adopsi adalah Perbuatan hukum untuk mengalihkan
hak anak dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua,
wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab
atas perawatan, pendididkan & membesarkan anak tsb,
kedalam lingkungan keluarga orangtua angkatnya
berdasarkan penetapan Pengadilan.
Motivasi Adopsi (Pengangkatan Anak)

✓ Meneruskan keturunan apabila dalam suatu


perkawinan tidak memperoleh keturunan.
✓ Membantu anak yang terlantar
✓ Mendapatkan tenaga kerja
✓ “Pancingan” agar kelak mendapatkan anak kandung
dari pernikahan mereka.
ADOPSI ILEGAL
✓ Adopsi disebut illegal apabila tidak terdapat proses
penegakan hukum untuk anak yang diadopsi.

✓ Salah satu upaya bidan dalam mengantisipasi


banyaknya kasus pemalsuan identitas bayi dan orang
tua yaitu dengan membuat surat keterangan lahir
sesuai dengan persalinan yang ditolongnya dan
menuliskan nama ibu yang melahirkannya.
Pp No. 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan
Pengangkatan Anak
✓ Untuk mengangkat anak, calon orang tua angkat
harus mendapat izin dari Menteri atau kepala instansi
social.

✓ Setelah memenuhi syarat permohonan pengangkatan


anak diajukan ke pengadilan untuk mendapat
penetapan pengadilan.
Proses Adopsi (Pengangkatan Anak)
Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak

➢ Proses adopsi sebaiknya dilakukan secara legal yaitu melalui penetapan pengadilan.
➢ Tahap persiapan dokumen pribadi seperti Kartu Keluarga, KTP, Surat Nikah atau Akta Nikah , dan Akta
Kelahiran calon Anak Angkat yang mencantumkan nama orang tua kandungnya.
➢ Dokumen yang sudah lengkap kemudian diserahkan kepada Dinas Sosial untuk selanjutnya dilakukan uji
kelayakan orang tua angkat.
➢ Jika calon orang tua angkat dinilai layak, maka Dinas Sosial akan mengeluarkan Surat Ijin Pengasuhan
Sementara bagi calon orang tua angkat selama 6 bulan selanjutnya dinas Sosial dapat mengeluarkan
rekomendasi jika calon orang tua dianggap layak.
➢ Tahap selanjutnya adalah pengajuan permohonan penetapan pengangkatan anak kepada Pengadilan Negeri
maupun Pengadilan Agama.
➢ Jika penetapan pengangkatan anak dikabulkan , maka pemohon dapat segera melaporkan kepada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat untuk dibuatkan catatan pinggir pada akat kelahiran anak yang
diangkat.
➢ Catatan pinggir yang dimaksud adalah keterangan bahwa anak yang tercantum dalam akta kelahiran telah
diangkat oleh pasangan suami istri berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama
nomor sekian.
Peraturan Perundang-undangan Yang Berkaitan
Dengan Pengangkatan Anak
✓ Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2007 tentang pelaksanaan pengangkatan
anak Pasal 2, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 19, Pasal 20

✓ Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 perubahan atas Undang-Undang


No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 39

✓ Surat Edaran Mahkamah Agung No, 6 Tahun 1983 tentang pengangkatan


anak yang dapat dilakukan oleh seorang warga negara Indonesia yang tidak
terikat dalam perkawinanyang sah/ belum menikah (single Parent adoption),
dengan mengajukan permohonan pengesahan/pengangkatan kepada
Pengadilan Negeri di tempat anak yang akan diangkat itu berada.
PERDAGANGAN MANUSIA
(HUMAN TRAFFICKING)
➢ Pengangkatan anak dapat menimbulkan masalah
perdagangan anak.
➢ Berbagai modus telah membuat anak menjadi korban
perdagangan anak.
➢ Anak-anak umumnya diperdagangkan untuk
kepentingan prostitusi, pengemis, pembantu rumah
tangga dan narkoba.
Adopsi Illegal Dapat Masuk Ke Ranah Trafficking
Apabila Memenuhi Tiga Unsur:
1. Proses
2. Cara perekrutan
3. Tujuan Adopsi
Kondisi Rawan Terjadi Trafficking … .

✓ Pelaku trafficking biasanya mengincar ibu hamil yang memiliki masalah


social ataupun ekonomi karena dengan kesulitan tersebut biasanya orang
tua calon bayi akan lebih mudah menyerahkan anaknya untuk dirawat oleh
orang lain yang menurut mereka “orang baik”

✓ Tidak jarang pelaku trafficking memberikan sejumlah uang kepada orang


tua bayi sebagai pengganti biaya persalinan dan tambahan biaya hidup.

✓ Selanjutnya, dilakukan serah terima bayi tanpa proses hukum yang jelas.
Undang-undang Yang Melarang Tindakan Trafficking

✓ Undang – undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak


melarang perdagangan anak.
✓ Undang – undang No. 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak
pidana perdagangan orang, pada pasal 17: ancaman tindak pidana
perdagangan anak, hukumannya yaitu pidana penjara paling singkat
4 tahun dan paling lama 20 tahun dengan denda paling sedikit Rp.
160.000.000 – Rp. 800.000.000.
✓ Tetapi sampai sekarang penegakan hukum kasus ini kurang tegas.
Banyak sekali pelaku kasus perdagangan anak tidak mendapatkan
sanksi hukuman berat di pengadilan.
TRANSPLANTASI ORGAN

Transplantasi adalah rangkaian Tindakan kedokteran


untuk pemindahan alat dan atau jaringan organ tubuh
manusia yang berasal dari tubuh sendiri atau tubuh
orang lain dalam rangka pengobatan untuk
menggantikan alat atau jaringan organ tubuh yang tidak
berfungsi dengan baik.”
Resiko yang kemungkinan terjadi

1. Saat Transplantasi Berlangsung ➔ Pendarahan akibat

pembedahan.

2. Pasca Operasi ➔ penolakan tubuh terhadap organ tubuh

yang baru dan risiko yang terbesar yaitu komplikasi yang

berujung pada kematian


Undang-undang Tentang Transplantasi Organ
UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

❖ Pasal 64 ➔ Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan melalui transplantasi organ
dan/atau jaringan tubuh, dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk dikomersialkan /
diperjualbelikan dengan dalih apapun.

❖ Pasal 65 ➔Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu,
memperhatikan Kesehatan pendonor yang bersangkutan dan mendapat persetujuan pendonor dan/atau ahli
waris atau keluarganya.

❖ Pasal 66 ➔ Transplantasi sel, baik yang berasal dari manusia maupun dari hewan, hanya dapat dilakukan
apabila telah terbukti keamanan dan kemanfaatannya.

Anda mungkin juga menyukai