Anda di halaman 1dari 59

PENGGUGURAN KANDUNGAN

ABORSI

dr.H.Riza Rivani Machfudz.,MHKes., Sp.F


Terminologi Hukum di Indonesia
“Tindakan penghentian kehamilan (ada unsur
kesengajaan) sebelum waktunya dilahirkan.”
•Hukum tidak membatasi usia kehamilan
•Hukum tidak mempersoalkan apakah dengan
pengguran kehamilan tersebut telah lahir bayi
hidup atau lahir bayi mati (HR 12-4-1898)
•Yg penting adalah bahwa pada saat tindakan itu
dilakukan, kandungan tersebut masih hidup (HR 1-
11-1897, HR 12-4-1898).
•Hukum juga tidak melihat alasan atau indikasi
dilakukannya tindakan pengguguran kandungan.
Aspek Kedokteran Forensik
• Keguguran : pengeluaran hasil konsepsi pd
setiap stadium perkembangannya sebelum
masa kehamilan yg lengkap tercapai (38-40
minggu)
• Abortus 2 macam
1. Abortus dg penyebab yg wajar (abortus
spontanea)
2. Abortus yg sengaja dibuat (abotus
provakatus)
Terminologi Kedokteran
“ berhentinya kehamilan sebelum usia
kehamilan 20 minggu”.

•Macam abortus
1.Spontan
2.Kesengajaan (provakatus)
a.Medicinalis/ terapeutik
b.Kriminalis
Lanjutan…
• Abortus provakatus bukan Induksi Haid
• Induksi Haid;
- dilakukan hanya terhadap wanita yg terlambat
haid tidak lebih dari 14 hari dg
- hasil uji kehamilan negatif.
Abortus Provakatus Sebagai
Kejahatan
• Hukum: Hak Hidup Janin dan Hak Otonomi ibu
terhadap tubuhnya.
• Awalnya janin tidak dianggap subyek hukum
sebelum ia dilahirkan hidup di dunia.
• Sir George Baker hakim di Inggris mengatakan:
janin tidak memiliki hak hingga ia dilahirkan
hidup dan memiliki eksistensi yg terpisah dari
ibunya.
Lanjutan…
• Janin hanya sebelum lahir hanya memiliki hak
perdata apabila terdapat kepentingannya
dibidang hukum kebendaan (warisan) inipun
apabila ia lahir kedunia dalam keadaan hidup.
• Dengan hak janin tsb diatas ibu mempunyai
otonomi penuh terhadap tubuhnya utk
melanjutkan atau menghentikan
kehamilannya.
Lanjutan…
• KUHP, mengancam dg hukuman bl seseorang
melakukan tindakan yg dapat mengancam
kehamilannya.
• KUHP, mengancam setiap orang yg terlibat tindak
pidana pengguguran kandungan, baik si wanita
hamil, pelaku dan pembantu, maupun yg
menganjurkan, ancaman hukuman sepertiga
lebih berat bila pelaku dari kalangan medis (pasal
349 KUHP). Ancaman ini tidak
mempertimbangkan alasan dilakukannya
pengguran kandungan.
Lanjutan…
• KUHP terbit th 1918, pandangan terhadap
abortus masih sangat kaku, shg orang yg
menawarkan dan menunjukkan cara
menggugurkan dapat diancam hukuman (ps 535)
apalagi bila dilakukan di depan wanita <17 th (ps
283).
• UU Kesehatan No.23/1992, ps 15, Darurat
sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu
hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan
tindakan medis tertentu.
Lanjutan..
• Ancaman ps 80, penjara mak 15 th, denda 500
juta.
• UU ini awal dilegitimasinya abortus
provokatus atas indikasi medis
• diRevisi menjadi UU No.36/2004 ttg
Kesehatan, pasal 75.
UU Kesehatan No.36 Th 2009
• ps 194.
• Setiap orang dg sengaja melakukan aborsi
tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud ps 75 ayat (2) dipidana paling lama
10 th danda paling banyak 1 miliar.
• Ps 75
(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi
(2) Kecuali:
a. Indikasi medis terdeteksi sejak usia dini
kehamilan, baik yg mengancam nyawa ibu
dan/atau janin, yg menderita penyakit genetik
berat/ atau cacat bawaan, maupun yg tidak
dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi
tersebut hidup di luar kandungan, atau
Abortus yang dibolehkan
a. Kehamilan < 6 minggu dihitung dari HPHT,
kecuali dalam hal kedaruratan medis
b. Oleh tenaga kesehatan dan konselor yg
bersertifikat
c. Persetujuan ibu hamil
d. Ijin suami, kecuali korban perkosaan
e. Penyedia layanan kesehatan yang memenuhi
syarat yg ditetapkan oleh menteri.
Lanjuta…
• Ps 77
• Pemerintah wajib melindungi dan mencegah
perempuan dari aborsi
• tidak bermutu
• Tidak aman
• Tidak bertanggung jawab serta bertentangan
dengan norma agama dan ketentuan perUU
Ps 75
(b) Akibat perkosaan
(3) Tindakan hanya dapat dilakukan setelah
melalui konseling dan/atau penasehat pra
tindakan yang dilakukan oleh konselor yg
kompeten dan berwenang
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi
kedaruratan medis dan perkosaan diatur dg PP
Abortus atas Indikasi Medis
• Ahli Kebidanan dan Penyakit Kandungan
• Pertimbangan Tim Ahli (ahli medis, agama,
hukum, psikologi, psikiatri)
• Persetujuan tertulis dari penderita, suami,
atau keluarga terdekat
• Disarana Kesehatan yg memeiliki tenaga/
peralatan kesehatan yg memadai yg ditunjuk
oleh pemerintah
• Prosedur tidak di rahasiakan
• Dokumen medik lengkap
• Pasal 15
• (1) dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk
menyelamatkan jiwa ibu dan atau janinnya dapat
dilakukan medis tertentu:
(2) Tindakan medis tertentu hanya dapat dilakukan
a. Berdasarkan indikasi medis
b. Oleh tenaga kesehatan, pertimbangan tim ahli
c. Dengan persetujuan ibu hamil , suami atau
keluarganya.
d. Pada sarana kesehatan tertentu
• Ps 80
• Sengaja melakukan tindakan medis tertentu
terhadap ibu hamil yg tidak memenuhi dalam
ps 15 ayat (1) dan (2), pidana penjara paling
lama 15 tahun, pidana denda paling lama rp.
500 juta
KUHP
• Ps 299
(1) Dengan sengaja mengobati seseorang wanita
atau menyuruh supaya diobati dan
diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa
karena pengobatan itu hamilnya dapat
digugurkan, dipidana penjara paling lama 4
tahun, denda paling banyak 4 puluh ribu rupiah
Lanjutan…
(2) Jika yg bersalah, berbuat demikian untuk
mencari keuntungan, atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencaharian atau
kebiasaan atau jika dia seorang tabib, bidan atau
juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga
(3) Jika yg bersalah meakukan kejahatan
tersebut dalam menjalankan pencaharian, maka
dapat di cabut haknya untuk melakukan
pencaharian
KUHP
• Ps 346
• Seorang wanita yg sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungannya atau menyuruh orang
lain untuk itu, diancam pidana penjara paling
lama 4 tahun.
• Ps 347
(1) Sengaja menggugurkan dan mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya
diancam pidana penjara paling lama 12 tahun
KUHP
(2) Jika perbuatan (2) mengakibatkan matinya
wanita tersebut pidana penjara paling lama 7
tahun.

•Ps 348
(1)Dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seseorang wanita dg persetujuannya –>
pidana penjara paling lama 5 th
(2)Bila mengakibatkan matinya wanita tersebut 
pidana penjara paling lama 7 th
• Ps 349
• Dokter, bidan, juru obat melakukan kejahatan
berdasarkan pasal 346, melakukan atau
membantu melakukan salah satu kejahatan yg
diterangkan dalam ps 347 dan 348, maka
pidana yg ditentukan dalam pasal itu
ditambah 1/3 dan dicabut haknya untuk
menjalankan pencarian dalam mana
kejahatan dilakukan.
Abortus Provokatus sebagai Crime
Without Victim

• Edwin Schur, ttg Victimless crime atau crime


without victim, yi kejahatan yg memang tidak
ada korbanya atau pelaku kejahatan juga
merupakan korbannya.
• Contoh : Homoseksualitas, aborsi dan
penyalahgunaan obat, pelacuran, perjudian,
dan sejumlah kejahatan seksual tertentu.
Lanjutan…
• Morris dan Hawkins : “hukum pidana telah
berkonstribusi dalam memperbesar masalah
ini”
• Dalam kaitannya dengan penyediaan barang
atau jasa tersebut hukum pidana seolah2
bertindak sebagi penentu tarip, sehingga
penyediaan barang atau jasa tersebut menjadi
profitabel dan meningkatkan harga.
Lanjutan…
• Memunculkan kelompok kriminal terorganisir
dalam jumlah besar, yang cenderung meluas
dan terdiversifikasi.
• Karena tidak ada pelapor maka, maka polisi
sulit menegakkan hukum.
• Apakah masalah ini telah terjadi di bidang
pelayanan aborsi?
Abortus Provakatus sebagai
Ungkapan Moral

• Kaum Konservatif, menghormati kehidupan


sejak konsepsi, menganggap aborsi adalah
pembunuhan (pro Life)
• Kaum Liberal, menganggap janin bukan
manusia sebelum ia dilahirkan dan oleh
karena itu wanita mempunyai hak untuk
melakukan apa saja yang ia mau terhadap
tubuhnya (pro Choice).
Lanjutan…
• Richard Mc Cormick, “ elemen etik dalam
masyarakat (Elements of a middle ground)”
a. Adanya pandangan bahwa menghilangkan
nyawa orang adalah suatu tindakan yg
melanggar kebolehan moral.
b.Aborsi adalah suatu tindakan membunuh.
c. Aborsi untuk menyelamatkan hidup ibu dapat
diterima secara moral.
Lanjutan…
d. Pertimbangan tentang moralitas aborsi tidak
dapat hanya diletakkan pada keputusan
wanita hamil.
e. Aborsi semata2 untuk “ convenience” secara
moral adalah salah.
f. Aborsi adalah pengalaman tragis yg harus
dihindari sebisa mungkin.
g. Aborsi bukanlah sekedar prisrtiwa pada
seorang pribadi
Lanjutan…

h. Hukum yg melarang aborsi secara absolut tidak


dapat ditegakkan.
i. Harus ada kebijakan publik yang membatasi
aborsi
j. Tersediannya kontrasepsi tidak menurunkan
jumlah aborsi.
k. RS yg melakukan aborsi harus memiliki kebijakan
khusus di bidang tersebut.
l. Bila diskusi tentang boleh tidaknya aborsi
memanas, hentikan diskusi
Lanjutan…
• Philip Devine (1991), titik mulainya kehidupan:
- Pada saat bertemunya sperma dan ovum menjadi
zygote- Hal ini tidak mungkin diketahui kapan
terjadinya, karena tidak memberikan evidence pada
pemeriksaan medis.
- Pada saat terlihat bentuk janin (6 minggu)
- Pada saat mulainya aktivitas jantung dan otak
- Pada saat dianggap dapat hidup diluar kandungan
(viabel)
- Pada saat dilahirkan
Lanjutan…
• Kristen: kehidupan dimulai sejak konsepsi
(perjanjian lama)
• Islam: ruh dihembuskan kedalam tubuh janin
setelah 120 hari (hadist riwayat Imam Muslim)
• Samawi: kehidupan dimulai sejak berupa
zygote
Lanjutan…
• Michael Tooley:
- Suatu organisme mempunyai hak hidup untuk
hidup hanya apabila ia memiliki konsep atas
dirinya sebagai subyek dari pengalaman dan
status mental dan keyakinan bahwa ia sendiri
entity yg berkelanjutan
Cara
Abortus Provakatus Kriminalis

1. Kekerasan Mekanik:
a. Umum; berkuda, olah raga, naik turun
tangga, tekanan/trauma abdomen
b. B. Lokal: memasukkan alat2 yg dapat
menusuk kedalam vagina
c. Kimiawi; obat2 atau bahan yg bekerja pada
uterus
Abortus dengan kekerasan lokal
dapat berakhir kematian

1. Seketika (immediate)
a. Vagal Replek
b. Emboli udara (kurang lebih 10 cc)
c. Perdarahan
d. Keracunan anastesi.
2. Beberapa saat setelah tindakan abortus
(Delayed).
Lanjutan…
a. Septisemia
b. Pyaemia
c. General peritonitis
d. Toksemia
e. Tetanus
f. Perforasi usus dan viscera abdomen
g. Emboli lemak
Lanjutan…
3. Lama setelah tindakan abortus ( Remote)
a. Jaundice
b. Renal failure
c. Bacterial endocarditis
d. Pneumonia, emphysema
e. Meningitis
Kekerasan Kimia
Jenis obat:
1. Emmenagogum : untuk ,melancarkan haid
2. Purgative/emetica : menimbulkan kontraksi GI
tract.
3. Ecbolica: menimbulkan kontraksi uterus secara
langsung
4. Garam dari logam: menimbulkan kontraksi tonik
pada uterus, sebelum menganggu kehamilan
sudah membahayakan ibu; arsen, potasium
bichromate
Pemeriksaan
1. KORBAN HIDUP
• IBU
a. tanda- tanda kehamilan
- Striae gravidarum
- Uterus membesar
- Hiperpigmentasi areola mammae
- Test kehamilan positip
Lanjutan…
b. tanda-tanda Partus
- Lochia
- Keadaan ostium uteri
c. Golongan darah
Lanjutan….
2. Korban Mati
- Mencari bukti dan tanda kehamilan
- Mencari bukti abotus,; obat2an dan intrumen
- Menentukan kaitan antara sebab kematian dg
abortus
- Menilai setiap penyakit yg wajar yg ditemukan
Pemeriksaan

• IBU
• A. pemotretan
- Identifikasi umum
- Cari tanda emboli:
o Arteri coronaria
o Ventrikel kanan
o Arteria pulmonalis
o Arteria dan vena dipermukaan otak
o Vena-vena pelvis
Lanjutan…
- Vagina dan uterus, cervik
- Ambil semua sampel px histopatologi
- Buat swab dinding uterus untuk pemeriksaan
mikrobiologi
- Ambil sampel untuk pemeriksaan toksikologi:
o Isi vagina
o Isi uterus
o Darah dari vena cava inferior dan kedua venrticel
Pemeriksaan
o urine
o Isi lambung
o Rambut pubis
o Periksa golongan darah
Lanjutan…
• JANIN
a. Umur janin
b. Golongan darah
Berdasarkan pertumbuhan bagian
Tubuh
Umur kelamin (bulan) Ciri-ciri Pertumbuhan
2 Hidung, telinga, jari mulai terbentuk (belum
sempurna), kepala menempel ke dada

3 Daun telinga jelas, kelopak mata masih melekat,


leher mulai terbentuk, belum ada diferensiasi
genetalia

4 Genetalia ekterna terbentuk dan dapat dikenali,


kulit merah, tipis sekali

5 Kulit tebal tumbuh bulu lanugo


6 Kelopak mata terpisah, terbentuk alis dan bulu
mata, kulit keriput

7 Pertumbuhan lengkap/sempurna
Berdasarkan Inti Penulangan
tulang bulan

calcaneus 5-6

Talus 7

Femur 8-9

Tibia 9 - 10
Kendala Penanggulangan
• Beberapa Faktor atau alasan aborsi sulit dikendalikan;
1. Faktor Victemless
- Tidak ada yg merasa sebagai korban, shg tidak ada yg
pelaporan kepada kepolisian.
2. Faktor ekonomi.
3. Faktor Profesi
- Pro Choice
4. Faktor masyarakat
- Individualistis
- Masyarakat butuh aborsi
Kesimpulan
• Tindakan aborsi sebagai salah satu crime
without victim, memiliki kendala dalam
penegakan hukum.
• Upaya pencegahan dengan pendidikan
• Pengakan hukum melalui Regulasi yang
transparan, jelas dan lengkap tentang
prosedural aborsi.
Pengguguran

• Ikhtisar
• Pasal-Pasal tentang abortus terdapat pada BAB XIX KUHP
(kejahatan Terhadap Nyawa Orang), sehingga abortus hanya
dapat dilakukan terhadap buah kandungan yang masih hidup.
Jadi Penuntut Umum haus dapat membuktikan bahwa
sebelum adanya tindakan dari terdakwa buah kandungan itu
masih hidup. hal ini tidak mudah dilakukan.
• Pasal 15 ayat (1) Undang undang Kesehatan 1992 (sekarang
ada yang terbaru 36 tahun 2009) adalah absurd. Pengecualian
tidak dimasukkan sebagai bagian dari suatu pasal atau
merupakan pasal sendiri, tetapi cukup diinterpretasikan dan
dicarikan dasar penghapus hukumannya
(strafuitsluitingsgrond)
Pengertian
• abortus spontaneus atau keguguran adalah hasil pembuahan
(conceptio) yang dilahirkan sebelum waktunya. pengguguran
semacam ini terjadi karena faktor alami.
• pengguguran atau abortus yang sengaja dilakukan atau bukan
karna sebab yang alami dinamakan abortus provocatus. aborsi
ini sendiri dibagi ke dua jenis yaitu:
• 1. dengan alasan medis untuk menyelamatkan jiwa ibu dan
atau janinya (Pasal 15 ayat (1) UU no 23 th 1992 tentang
Kesehatan). biasa disebut Abortus Provocatus therapeuticus
atau Abortus Provocatus Medicinalis
• 2. dengan alasan lain, yang tidak sah dan tidak sesuai
peraturan yang berlaku biasa disebut abortus Provocatus
Criminalis.
Perundang-undangan aborsi
• yang diatur dalam KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)
• Pasal 346 seorang wanita yang menggugurkan atau menyuruh orang lain
menggugurkan kandunganya diancam pidana penjara 4 tahun
• Pasal 347 seseorang yang menggugurkan kandungan seorang wanita tanpa
persetujuan wanita tersebut diancam penjara 12 tahun, apabila mengakibatkan
wanita itu mati maka ancamannya menjadi 15 tahun penjara
• Pasal 348 seseorang yang menggugurkan kandungan seorang wanita dengan
persetujuan wanita tersebut diancam penjara 5 tahun 6 bulan, apabila
mengakibatkan wanita itu mati maka ancamannya menjadi 7 tahun penjara
• Pasal 349 Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan
kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal itu
dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan
pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
Pasal 350
• dalam undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pengaturan
abortus terdapat di Pasal 15 dengan ketentuan pidananya pada Pasal 80 ayat (1)
• Pasal 15
• ayat (1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyclamatkan jiwa
ibu
hamil dan atau janinnya, dapat ditakukan tindakan medis tertentu.
ayat (2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
hanya
dapat dilakukan :
a. berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya
tindakan tersebut;
b. oleh tenaga keschatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung
jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli;
c. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami
atau keluarganya;
d. pada sarana kesehatan tertentu.
• ayat (3)
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
• Pasal 80 ayat (1)
• Barang siapa dengan sengaja melakukan tindakan
medis tertentu
terhadap ibu hamil yang tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2),
dipidana dengan
pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan
pidana denda
paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
• undang-undang Kesehatan tersebut telah dirubah dengan uu
no 36 tahun 2009
• Pasal 75
ayat (1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
ayat (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikecualikan berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini
kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin,
yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat
bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan
trauma psikologis bagi korban perkosaan.
• ayat (3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat
dilakukan setelah melalui konseling dan/atau penasehatan pra
tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang
dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.
• ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis
dan perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
• dengan ktentuan pidana pada Pasal 194
• setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Kapan sebuah janin dianggap hidup?
ada beberapa pendapat diantaranya:
• Sejak saat kontak antara Ovum dan Spermatozoon
• Sejak Spermatozoon masuk ke dalam Ovum dan Kromatosoma menjadi satu
• Sejak terjadinya pembelahan sel yang pertama
• Sejak Ovum yang telah dibuahi bersarang pada dinding uterus (nidasi)
• Menurut Hippocrates nyawa itu ada pada janin lelaki 30 hari dan pada perempuan 42 hari sesudah
conceptio.
• Menurut Aristoteles nyawa itu ada pada lelaki 40 hari dan pada perempuan 80 hari sesudak
conceptio.
• Menurut Hukum Gereja (Cannon Law) yang sepanjang masa telah berubah ubah: 40 Hari, 60 Hari
dan 90 Hari sesudah conceptio
• sejak otak buah kandungan itu sudah mulai berfungsi dan ditaksir terjadi 5-16 minggu sesudah
conceptio
• Menurut salah satu mazhab dalam agama Islam (Mazhab Syafi’i) nyawa itu baru ada 120 hari
sesudah conceptio
• sejak jantung buah kandungan mulai berdenyut, yaitu 16-20 minggu sesudah conceptio
• sejak dirasakan buah kandungan dalam perut ibu yaitu 20 minggu sesudah conceptio
• sejak saat dilahirkan, yaitu anak itu benar benar hidup mandiri dan tidak tergantung ibunya (filsafat
stoicijn)

Anda mungkin juga menyukai