Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DIKSI ATAU PILIHAN KATA DAN PARAGRAF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Dosen Pembimbing : Dr. Ishak Bagea, S.Pd., M.A.

Disusun Oleh Kelompok 3 (Cintai Aku Karena Allah):

Hilda Saharuddin (22013027)

Rinda Wati Rahman (22013009)

Febiola (22013014)

Nurul Jannah (22013007)

Sarianti (22013006)

Muhammad Syamsul Asfar (22013001)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH KENDARI
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Diksi
atau Pilihan Kata dan Paragraf” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Dr. Ishak Bagea, S.Pd., M.A. pada bidang Prodi Pendidikan Bahasa
Inggris. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Diksi atau Pilihan Kata dan Paragraf” bagi para pembaca dan penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ishak Bagea, S.Pd., M.A.
selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 10 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
a. Manfaat Teoritis............................................................................................2
b. Manfaat Praktis.............................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
2.1 Diksi atau Pemilihan Kata..............................................................................4
a. Hal- hal yang harus di perhatikan dalam diksi..........................................4
b. Hal- hal yang harus di perhatikan dalam ketepatan pemilihan kata..........4
2.2 Paragraf..........................................................................................................6
a. Hal-hal yang harus di hindari dalam paragraf...........................................7
b. Jenis-jenis paragraf berdasarkan bentuknya..............................................7
c. Jenis-jenis paragraph.................................................................................8
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................11
REFERENSI..........................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mata kuliah bahasa indonesia ataupun saat membaca buku.


paragraf merupakan hal yang sangat biasa ditemukan dicatatan mana pun,
apabila seseorang tidak mengetahui bagaimana menepatkan paragraf dengan
benar orang yang membaca akan sangat kebingungan dalam membaca karya
orang yang tidak memiliki paragraf.

kita sebagai mahasiswa/pelajar yang selalu menghadapi tugas catatan


ataupun mengetik sangat penting bagi kita mengerti tentang paragraf dengan
cara menulis yang benar.

Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraph dan kalimat.


Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait
dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraph merupakan sanian
kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagain pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraph atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya


merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraph yang perlu diperhatikan adalah kesatuan
dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraph
membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh
kalimat dalam paragraph itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraph.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang


hanya terdiri atas satu kalimat dan hal itu memang dimungkinkan. Namun
dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai
pengecualian karean disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari
segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraph diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraph sebenarnya sudah
memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh
saja hanya terdiri dari satu paragraph. Jadi, tanpa kemampuan menyusun
paragraph, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

Diksi adalah keterampilan memilih kata yang tepat makna untuk


mengungkapkan sebuah gagasan. Memilih kata yang tepat untuk
menyampaikan ide, gagasan, terutama dalam media tulisan merupakan
pekerjaan yang tidak mudah.

Seorang pengarang tidak asal menggunakan kata ketika akan


menuliskan ide atau gagasannya. Hal tersebut menyangkut kapan, dimana dan
tujuan penggunaan kata tersebut. Semua itu dimaksudkan untuk memberikan
tulisan yang menarik perhatian pembaca dengan maksud agar pesan yang
ditulis oleh pengarang dapat disampaikan kepada pembaca.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan diksi?


2. Apa yang dimaksud dengan paragraph?
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kata?
4. Apa saja jenis-jenis paragraph?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian dari diksi


2. Mengetahui pengertian dari paragraph
3. Mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam pemilihan kata
4. Mengetahui jenis-jenis paragraph

1.4 Manfaat

a. Manfaat Teoritis
1. Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan
pembaca tentang pemilihan kata atau diksi
2. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam menyusun sebuah
paragraph.
b. Manfaat Praktis
1. Memenuhi salah satu tugas untuk mengetahui lebih dalam tentang
diksi dan paragraph.
2. Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagi sumber pengetahuan
dan wawasan tentang diksi dan paragraph.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Diksi atau Pemilihan Kata


Diksi adalah keterampilan memilih kata yang tepat makna untuk
menungkapkan sebuah gagasan. Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya,
kita memilih kata yang tepat untuk untuk menyampaikan sesuatu.
Pilihan kata merupakan satu unsur yang penting, baik dalam hal karya
tulis karang mengarang maupun dalam dunia tutur dalam setiap hari.
Dalam memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu maksud,
kita tidak lepas dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan
kepada kita tentang pemakaian kata- kata. Dalam hal ini, makna kata
yang tepat yang di perlukan. Kata yang tepat dapat membantu
seseorang mengungkapkan dengan tepat pula apa yang ingin di
sampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Di samping itu, pemilihan
kata itu harus pula pula sesuai denagn situasi dan tempat penggunaan
kata- kata tersebut.

a. Hal- hal yang harus di perhatikan dalam diksi


1. Kemahiran memilih kata hanya mungkin bila seseorang
menguasai kosa kata yang cukup luas
2. Diksi atau pilihan kata mengandung pengertian upaya atau
kemampuan membedakan secara tepat makna sebuah kata
3. Diksi atau pilihan kata yang menyangkut kemampuan untuk
memilih kata yang tepat untuk situasi tertentu.

b. Hal- hal yang harus di perhatikan dalam ketepatan pemilihan kata


1. Denotasi dan konotasi
Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya, makna yang
di tunjuk oleh sesuatu yang di simbolkan. Misalnya, kursi
adalah untuk tempat duduk. Kata kursi dalam hal ini memiliki
makna apa adanya, sesuai yang di simbolkan, tidak ada nuansa
makan lain di luar makna sesungguhnya. Jadi, makna demikian
itulah yang di maksud makna denotatif. Karya- karya jurnalistik
harus mengutamakan kata- kata denotatif. Makna konotatif
adalah makna kias, bukan makna yang sebenarnya. Maka,
sebuah kata bisa di artikan berbeda dengan masyarakat yang
satu dan masyarakat lainnya. Makna konotatif memiliki nuansa
makna subjektif dan cenderung di gunakan dalam situasi tidak
formal.

2. Bersinonim dan berantonim


Kata bersinonim berati kata sejenis, sepadan, sejajar,
serumpun, dan memiliki arti sama. Untuk memudahkan
pembaca, di katakan bahwa sinonim sesungguhnya adalah
persamaan makna kata. Adapun artinya adalah dua kata atau
lebih yang berbeda bentuknya, ejaannya, pengucapan atau
lafalnya, tetapi memiliki makna sama atau hampir sama.
Contohnya : hamil, mengandung, bunting. Ketiga bentuk
kebahasaan itu dapat di katakan bersinonim karena bentuknya
berbeda, tetapi maknanya sama. Kata berantonim berlawanan
dengan kata bersinonim. Dan ilmu linguistik di jelaskan bahwa
antonim menunujukan bentuk- bentuk kebahasaan itu memiliki
relasi antar makna yang wujud logisnya berbeda atau
bertantangan antara satu dengan lainnya. Contohnya: panas dan
dingin.

3. Kata bernilai rasa


Pemilihan kata ( diksi ) juga mengajarkan untuk senatisa
menggunakan kata- kata yang bernilai rasa dengan cermat.
Kelalaian seseorang terhadap pertimbangan konteks pemakaian
entitas kebahasaan menjadikan bahasa yang di gunakan tidak
teratur.

4. Kata konkret dan abstrak


Kata- kata konkret adalah kata- kta yang menunjuk pada objek
yang dapat di pilih, di dengar, di rasakan, di raba, atau di cium.
Contoh : kata meja, dan kursi jelas sekali merupakan kata
konkret. Kata abstrak menunujuk pada konsep atau gagasan.

5. Bentuk baku dan tidak baku


Bentuk baku hadir karena adanya pembakuan bentuk- bentuk
yang baku dan tidak baku.

6. Dapat membedakan kata- kata yang hampir mirip ejaannya


Misalnya : intensif- insetif
7. Ketepatan makna kata
Ketepatan makna mengacu pada kesesuaian antara kata yang di
gunakan dengan maksud yang terkandung dari kata itu sendiri.

8. Kelaziman kata yang di gunakan


Suatu kata yang di katakan lazim jika kata itu sudah di kenal
luas di kalangan masyarakat yang bersangkutan.

9. Kesesuaian penggunaan kata dengan bidang tertentu


Hal penggunaan kata, maka ada beberapa kata yang harus
sesuai pula dengan bidang tertentu.

2.2 Paragraf
Paragraf merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa
kalimat. kalimat-kalimat didalam paragraf itu harus disusun secara
runtut dan sistematis, sehingga dapat dijelaskan hubungan antara
kalimat yang satu dan kalim at yang lainnya dalam paragraf itu. dan
satu lagi yang harus kita ketahui yaitu paragraf itu harus satu-kesatuan
yang padu dan utuh maksudnya disini ialah paragraf harus
mengandung kata-kata yang logis antar kalimatnya agar tidak terjadi
ambiguguitas antara paragraf satu dan paragraf lain.

Menurut beberapa ahli paragraf ialah seperangkat kalimat yang


membicarakan suatu topik atau gagasan (Arifin dan Tasai, 2000: 113).
sementara itu Kridalaksana mendefinisikan paragraf sebagai (a) satuan
bahasa yang mengandung satu tema dan perkembangannya ,(b) bagian
wacana yang mengungkapan pikiran atau hal tertentu yang lengkap,
tetapi masih berkaitan dengan isi seluruh wacana,dapat terjadi dari
satu kalimat atau sekelompok kalimat yang berkaitan. Menurut
Akhaidah dan kawan-kawan (1999:144) paragraph merupakan inti
penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
paragraph tersebut, mulai dari kalimat topic, kalimat penjelas sampai
pada kalimat penutup. Perlu kita ketahui ciri-ciri atau karakteristik
paragraf ialah sebagai berikut :

1) setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok


yang relavan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
2) pada umumnya, paragraf dibangung oleh sejumlah kalimat.
3) paragraf adalah satu-kesatuan ekspresi pikiran
4) paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padu
5) kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis

a. Hal-hal yang harus di hindari dalam paragraf


1. Paragraf tidak boleh terlalu panjang
Maksudnya ialah paragraf merupakan konsentrasi pikiran. apabila
suatu paragraf terlalu panjang akan menghilangkan konsentrasi
pembaca ketika mengikuti jalan berpikir pengarang yang dituangkan
dalam seuah karangan.

2. Paragraf harus menghindari kalimat sumbang


Kalimat sumbang ialah kalimat yang tidak ada sangkut-pautnya
dengan inti permasalahan dalam paragraf. kalimat sumbang dalam suatu
paragraf tidak ubahnya merupakan selipan kata yang lepas dari konteks.
oleh karena itu kalimat sumbang harus dikeluarkan dari pargraf.

3. Paragraf tidak boleh mengandung lebih dari satu kalimat topik


Paragraf yang baik hanya mengandung satu kalimat topik, sebab
kalimat topik bertugas memberitahuakan kepada pembaca gagasan
pokok yang akan dibicarakan dalam paragraf yang dimaksud.

b. Jenis-jenis paragraf berdasarkan bentuknya


1. Paragraf argumentasi
Paragraf argumentasi merupakan salah satu bentuk paragraf yang
berisikan gagasan, pikiran, atau pendapat tentang sesuatu hal untuk
mempengaruhi atau meyakinkan pihak lain dengan argumen-argumen
yang logis dan objektif. Paragraf seperti ini biasanya terdapat dalam
karangan yang berupa karya ilmiah, makalah, laporan
penelitian,skripsi,tesis,disertasi, dan sebagainya.

2. Paragraf deskripsi
Paragraf dekripsi merupakan paragraf yang melukiskan atau
memberikan sesuatu hal (peristiwa, kejadian, dan lain –lain) secara
objektif.semakin jelas dan terperinci dalam melukiskan sesuatu hal,
kesan yang ditangkap pembaca akan semakin jelas, seolah-olah
pembaca melihat langsung hal tersebut. Paragraf seperti ini biasanya
terdapat dalam tulisan yang berupa karya sastra, tetapi kadang-kadang
terdapat pula dalam tulisan lain, misalnya biografi seseorang.
3. Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang berisi pemaparan
pikiran atau pendapat untuk memperluas pandangan atau pengetahuan
pihak lain atau pembaca. tujuan utama paragraf ini adalah untuk
memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang oleh sebab itu,
eksposisi sering disebut pula pemaparan.

4. Parafgraf persuasi
Paragraf perasuasi merupakan bentuk paragraf yang isinya
bertujuan membujuk, merayu, mengajak, dan meyakinkan pihak lain
agar mengikuti apa yang diinginkan oleh penulis atau
pembicara.contohnya seperti : iklan dimasalah,surat kabar,atau
radio,selebaran, kampanye, dan lain sebagainya.

c. Jenis-jenis paragraph
Menurut Wiyamarta (1990, dalam Indriati, 2020: 62), berdasarkan
tempat dan fungsinya, paragraph dibagi menjadi tiga, yaitu: paragraph
pengantar (pembuka), paragraph pengembang, dan paragraph penutup.

1. Paragraf Pembuka

Paragraph pembuka merupakan pengantar untuk sampai pada


segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian.

2. Paragraf Pengembang

Paragraph pengembang adalah paragraph yang terletak antara


paragraph pembuka dan paragraph yang terakhir sekali di dalam baba
tau anak bab itu.

3. Paragraph Penutup

Paragraph penutup adalah paragraph yang terdapat pada akhir atau


pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diksi adalah keterampilan memilih kata yang tepat makna untuk
menungkapkan sebuah gagasan. Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita
memilih kata yang tepat untuk untuk menyampaikan sesuatu. Pilihan kata
merupakan satu unsur yang penting, baik dalam hal karya tulis karang
mengarang maupun dalam dunia tutur dalam setiap hari. Dalam memilih
kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu maksud, kita tidak lepas dari
kamus.

Paragraf merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa


kalimat. kalimat-kalimat didalam paragraf itu harus disusun secara runtut
dan sistematis,sehingga dapat dijelaskan hubungan antara kalimat yang
satu dan kalim at yang lainnya dalam paragraf itu. dan satu lagi yang harus
kita ketahui yaitu paragraf itu harus satu-kesatuan yang padu dan utuh
maksudnya disini ialah paragraf harus mengandung kata-kata yang logis
antar kalimatnya agar tidak terjadi ambiguguitas antara paragraf satu dan
paragraf lain.

3.2 Saran
Kemampuan mengarang yang dimiliki siswa tidak dapat terbentuk
dengan sendirinya, melainkan harus dipelajari dan dilatih terus-menerus
dengan tidak mengabaikan penalaran sebagai kemampuan yang
memungkinkan terwujudnya tulisan yang logis dan sistematis. Kempuan
mengarang memerlukan penguasaan aspek kebahasaan. Aspek kebahasaan
yang harus dikuasai oleh siswa yaitu struktur, ejaan, tanda baca dan
pemilihan kata atau diksi maka pembaca akan menangkap pengertian yang
lain dari apa yang dimaksud dengan penulis harus mampu
mendayagunakan kata untuk menyatakan sesuatu.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat menulis sebuah


paragraph yaitu:

1. Kerancuan bentuk paragraph


2. Kesalahan penempatan baris pada kalimat
3. Penanda bentuk lekuk yang salah
4. Penulisan pada margin yang salah
Dengan adanya makalah ini diharapkan mampu dijadikan sumber
wawasan dan pengetahuan dalam menyusun sebuah diksi ataupun
paragraph. Oleh karena itu dalam menyusun sebuah karangan atau sebuah
teks kami menyarankan untuk memperhatikan syarat-syarat pembuatan
dan penggunaan diksi dan paragraph.
BAB IV

REFERENSI

Dr. Ishak Bagea, S.Pd., M.A, Prof. Dr.H. Hilaluddin Hanafi, M.Pd. 2019. Bahasa
Indonesia untuk mahasiswa. Jakarta: Indomedia.

Tarigan, Djago. 1986. Membina Keterampilan menulis paragraph dan


pengembangannya. Bandung: Angkasa Baru.

http://bintangbangsaku.com/artikel/kesulitan-belajar-menulis. (diakses pada hari


Minggu, 11 Oktober 2020 pukul 13:17)

http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.com/2012/12/makalah-bahasa-
indonesia-paragraf_28.html

Anda mungkin juga menyukai