Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengadaan sarana dan prasarana sangat penting karena dengan adanya
pengadaan sarana dan prasarana lembaga pendidikan akan terpelihara dan
jelas kegunaanya. Dalam pengelolaan pihak sekolah harus dapat
bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana terutama kepala sekolah
yang langsung menangani sarana dan prasarana tersebut. Dan pihak
sekolahpun harus dapat memelihara dan memperhatikan pengadaan sarana
dan prasarana sekolah yang sudah ada. Maka dengan adanya sarana dan
prasarana di sekolah siswa dapat belajar dengan maksimal dan efesien.
Jadi pengadaan terhadap sarana dan prasarana harus lebih di fasilitasi
dalam lembaga pendidikan seperti sekolah. Dan harus ada yang mengelola
dalam pengadaan sarana dan prasarana tersebut. Dengan pengelolaan
sarana dan prasarana yang ada di sekolah kepala sekolah dapat
merencanakan dan mendata apa saja sarana dan prasarana yang harus
digunakan di sekolah tersebut dan mana sarana dan sarana yang belum
ada. Jika semua langkah-langkah pengadaan pengelolaan telah berjalan
dengan baik seperti yang diharapkan maka akan berdampak positif
terhadap siswa-siswa dalam proses belajar mengajar dan tercapainya
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Maka penyelenggara
pendidikan baik itu pemerintah, kepala sekolah, guru, personil sekolah
yang lainnya maupun masyarakat perlu terus berusaha untuk
meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sarana dan Prasarana ?
2. Apa Pengertian Pengadaan Sarana dan Prasarana ?
3. Apa Tujuan Pengadaan Sarana dan Prasarana ?

1
C. Tujuan Penulis
1. Untuk Mengetahui dan dapat menjelaskan pengertian Sarana dan
Prasarana.
2. Bisa Memberikan Pengertian Mengenai Pengadaan Sarana dan
Prasarana.
3. Mampu Memahamai Tujuan dari Pengadaan Sarana dan Prasarana.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari keseluruhan
kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan mempunyai fungsi dan peran
dalam pencapaian kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum satuan
pendidikan. Agar pemenuhan sarana dan prasarana tepat guna (efektif dan
efisien), diperlukan suatu analisis kebutuhan yang tepat di dalam
perencanaan pemenuhannya.
Secara etimologi (bahasa) prasarana berarti alat langsung untuk
mencapai tujuan pendidikan, misalnya ; Ruang, buku, perpustakaan,
laboratorium, dsb.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa administrasi sarana
dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan
untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Menurut keputusan
mentri P dan K No 079/1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok
besar yaitu :
1. Bangunan dan perabot sekolah.
2. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga
dan laboratorium.
3. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi
audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang
tidak menggunakan alat penampil.

Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan


guru untuk memudahkan dalam penyampaian materi pelajaran. Sedangkan
Prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan
benda-benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan
penyelenggaraan pendidikan.1

1
Volume 6 Nomor 1, Maret 20016 I Manajemen Sarana dan Prasarana I Jurnal Studi Keislaman
hlm. 34-35

3
B. Pengertian Pengadaan Sarana Prasarana
Pengadaan sarana Prasarana adalah segala kegiatan untuk
menyediakan semua keperluan barang, benda dan jasa bagi keperluan
pelaksanaan tugas.2
Sedangkan pengadaan prasarana berdasarkan etimologi berarti alat
tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.3
Dalam usaha pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan sehingga
dapat digunakan secara tepat, memerlukan dan mengembangkan  sejumlah
dana, komunikasi yang cepat dan tepat dalan kebutuhan peralatan dapat
memungkinkan disusunnya perencanaan yang lengkap.
Secara ringkas maksud dari pengadaan itu sesuai dengan yang
dinyatakan dalam Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang
pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintahan yakni
menyatakan  “Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan
pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang
dilaksanakan secara sewa kelola maupun oleh penyedia barang/jasa”.

C. Tujuan Pengadaan Sarana Prasarana


Aktivitas pertama dalam manajemen sarana prasarana pendidikan
adalah pengadaan sarana prasarana pendidikan. Pengadaan perlengkapan
pendidikan biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan
perkembangan pendidikan di suatu sekolah menggantikan barang-barang
yang rusak, hilang, di hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat di
pertanggung jawabkan sehingga memerlukan pergantian, dan untuk
menjaga tingkat persediaan barang setiap tahun dan anggaran mendatang.
Pengadaan perlengkapan pendidikan seharusnya di rencanakan dengan
hati-hati sehingga semua pengadaan perlengkapan sekolah itu selalu sesuai
dengan pemenuhan kebutuhan di sekolah.

2
Ari Gunawan, Administrasi Sekolah, Administrasi Pendidikan Mikro,(Jakarta: Rineka Cipta, 1996),
hlm. 135
3
Daryanto, Administrasi Pendidikan,(jakarta: Rineka cipta, 2001), hlm. 51

4
Secara umum, tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan
adalah memberikan pelayanan secara professional di bidang sarana dan
prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan
secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan
seksama. Melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan
diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah
adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai
dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.
2. Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat
dan efisien.
3. Mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah,
sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam
setiap diperlukan oleh semua personel sekolah.

D. Langkah – langkah perencanaan pengadaan sarana prasarana

Kebutuhan akan sarana dan prasarana di sekolah haruslah


direncanakan. Sebagai manajer pendidikan, kepala sekolah haruslah
mempunyai proyeksi kebutuhan sarana dan prasarana untuk jangka
panjang, jangka menengah, jangka pendek. Proyeksi kebutuhan akan
sarana dan prasana sekolah dibuat dengan mempertimbangkan dua aspek,
ialah kebutuhan aspek pendidikan di satu pihak dan kemampuan sekolah
di pihak lain.
Sarana dan prasarana yang berupa gedung, sangat bagus kalau dibuat
maketnya, agar dapat diproyeksikan arah pengembangannya. Arah
pengembangan tersebut, tentu sejalan dengan proyeksi kebutuhan di masa
yang akan datang. Guna memproyeksikan kebutuhan sarana dan prasarana
sekolah di masa yang akan datang, data tentang perkembangan peserta
didik, data tentang kebutuhan layanan pendidikan terhadap mereka, data
tentang kebutuhan berbagai macam ruangan baik untuk teori maupun
praktik, haruslah dapat di identifikasi. Dengan menggunakan analisis
regresi, proyeksi kebutuhan 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun kedepan akan
dibuat.

5
bahwa dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah
harus diperhatikan hal-hal berikut:
1. Kesesuaian dengan kebutuhan dan kemampuan karena barang-
barang yang tidak tepat akan menjadi sumber pemborosan.
2. Kesesuaian dengan jumlah dan tidak terlalu berlebihan dan
kekurangan.
3. Mutu yang selalu baik agar dapat dipergunakan secara efektif.
4. Jenis alat atau berang yang diperlukan harus tepat dan dapat
meningkatkan efesiensi kerja
Dengan demikian diperlukan sistem informasi dan koordinasi yang
baik antara tugas perencana dan petugas pengadaan melalui koordinasi
pimpinan.4

E. Pengadaan Sarana dan Prasarana


Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua
keperluan sarana dan prasarana pendidikan. Pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan dapat dilakukan dengan cara membeli, menyewa,
dan menerima hibah dari pihak lain. Di SMPN 5 Bukittinggi mengenai
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan oleh pihak sekolah.
Misalnya mengenai pengadaan perabotan sekolah seperti meja dan kursi
pengadaannya dilakukan dengan membeli kepada perusahaan yang
membuat kursi dan meja. Kalau pengadaan alat peraga, media dan alat-alat
pratikum serta alat-alat kantor dengan jumlah yang besar diadakan melalui
tender dengan pihak lain.
Sedangkan kekurangan alat tulis kantor dengan jumlah yang sedikit
dapat dibeli melalui dana taktis. Sedangkan pengadaan buku-buku paket
sekolah dapat diadakan dengan membeli sendiri dan menerima bantuan
dari Pemerintah. Kadang kala ada peralatan sekolah yang dibutuhkan oleh
guru maka guru mengajukannya kepada wakil kepala bagian sarana dan
prasarana. Kalau sekolah tidak menanggapi keperluan barang tersebut
kadang kala guru meminta siswa-siswa untuk secara bersama-sama
membeli kebutuhan tersebut. Seperti kebutuhan taplak meje, serber tangan
dan hiasan-hiasan yang ada di dalam ruang belajar. Untuk pengadaan

4
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Inti Idayus Press, 1993), hlm. 63

6
sarana dan prasarana pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya untuk pengadaan tanah dilakuakn dengan cara membeli,
menerima hibah, menerima hak pakai, menukar dan sebgainya.
Dalam pengadaan gedung/bangunan dapat dilakukan dengan cara
membangun baru, membeli, menyewa, menerima hibah, atau menukar
bangunan. Untuk pengadaan perlengkapan atau perabot sekolah dapat
dilkukan dengan jalan membeli. Perabot yang akan dibeli dapat berbentuk
yang sudah jadi, atau yang belum jadi. Dalam pengadaan perlengkapan ini
juga dapat dilakukan dengan jalan membuat sendiri atau menerima
bantuan dari instansi pemerintah dari luar Departemen Pendidikan
Nasional, badan-badan swasta, masyarakat, perorangan dan sebagainya.
Dalam pengadaan sarana diatas selain perlu diperhatikan segi kualitas
dan kuantitas, juga diperhatikan prosedur atau dasar hukum yang berlaku,
sehingga saranayang sudah ada tidak menimbulkan masalah dikemudian
hari. Misalnya dalam pembelian tanah perlu jelas surat-surat tanah yang
akan dibeli, demikian juga dengan akte jual belinya, demikian juga kalau
menerima hibah dari pihak lain supaya ada dasar hukumnya, sebaiknya
dalam pelaksanaanya dilakukan dengan Akte Notaris Pejabat pembuat akte
tanah setempat. Sedangkan untuk yang sifatnya hak pakai, seperti lahan
hendaknya disertai dokumen serah terima dari pihak yang memberikan
hak pakai. Untuk sarana yang diperoleh melalui siswa perlu juga dibuat
surat perjanjian (kontrak) antar pihak penyewa dan pihak yang
menyewakan dan sebagainya. Pada setiap sekolah seyogyanya ada petugas
khusus yang melaksanakan tugas berkaitan dengan urusan perlengkapan.
Kegiatannya meliputi, menerima, menyimpan dan mengeluarkan barang
dari tempat penyimpanan barang/gudang. Barang atau sarana pendidikan
yang ada pada setiap sekolah banyak macamnya. Dalam menyimpan
barang-barang tersebut hendaknya diperhatikan sifat-sifat barang tersebut.
Dalam penyimpanan barang-barang juga perlu diperhatikan tempat
penyimpanan barang tersebut. gudang hendaknya ditempatkan pada lokasi
yang mudah dijangkau, fasilitas pendukungnya, seperti : listrik, air, dan

7
sebagainya. Gudang tersebut kondisnya harus baik. Untuk terjaminnya
pelaksanaaan peyimpanan barang atau sarana pendidikan.5

BAB III
PENUTUP
5
Volume 2 Nomor 1, Juni 2014 I Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan I
Jurnal Administrasi Pendidikan Halaman 8-9

8
A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa administrasi sarana
dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan
untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Sedangkan pengadaan Secara ringkas maksud dari pengadaan itu
sesuai dengan yang dinyatakan dalam Keputusan Presiden Nomor 80
tahun 2003 tentang pedoman pengadaan barang dan jasa pemerintahan
yakni menyatakan  “Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan
pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang
dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa”.
Tujuan dari Pengadaan perlengkapan pendidikan biasanya dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan pendidikan di
suatu sekolah menggantikan barang-barang yang rusak, hilang, di
hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat di pertanggung jawabkan
sehingga memerlukan pergantian

B. Saran
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari akan adanya
kekurangan dalam penyampaian materi untuk itu kami penulis meminta
maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca.
kami penulis juga mnyampaikan saran kepada para pembaca
khususnya mahasiswa hendaknya memperhatikan terhadapa penyampaian
oleh kami, dan sesama mahasiswa hendaknya dapat meningkatkan
hubungan kerja sama yang harmonis dalam meningkatkan minat belajar
mahasiswa yang sedang melakukan Persentasi.

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2001. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

9
Gunawan, Ari. 1996. Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro.
Jakarta: Rineka Cipta.
Nawawi, Hadari. 1993. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Inti Idayus Press
AL HIKMAH jurnal Studi Keislaman, Volume 6, Nomor 1, Maret 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan, Volume 2, Nomor 1, Juni 2014

10

Anda mungkin juga menyukai