Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RENATHA EUNIKE OCTRIO T.

NIM : 194140314111052

KELAS : 4B MANAJEMEN PERHOTELAN

Strategi Komunikasi Pemasaran Menyambut Pariwisata Pasca COVID-19

Pandemi COVID-19 memang berdampak bagi berbagai aspek dalam kehidupan. Tidak terkecuali
bagi aspek ekonomi. Salah satu sector ekonomi yang terdampak ialah sektor pariwisata. Atas imbauan
pemerintah untuk stay at home, kegiatan berwisata pun turut terhenti. Apalagi saat diawal pandemi,
hampir seluruh masyarakat tak terkecuali menghentikan aktivitasnya, terutama rencana berwisata. Hal ini
membuat sektor pariwisata mulai terpuruk seiring berjalannya waktu.

Namun kabar gembira mulai berhembus bagi sektor pariwasata yang tentunya disambut
antusiasme bagi para pengusaha yang bergelut didalamnya. Antusiasme ini tentunya perlu diikuti dengan
strategi komunikasi pemasaran yang tepat untuk menghindari resiko-resiko yang akan merugikan
perusahaan. Sebagai pengusaha yang bergerak di industri perhotelan, strategi komunikasi pemasaran
merupakan salah satu aspek penting yang perlu ditinjau lebih jauh. Komunikasi pemasaran atau
marketing communication adalah cara suatu penjual, dalam hal ini perusahaan, untuk memberikan
informasi dan mempengaruhi publik untuk membeli produk yang suatu perusahaan jual. Di dalam
komunikasi pemasaran, terkandung branding dari produk yang dijual sekaligus citra dari perusahaan.
Kegiatan ini juga merupakan usaha perusahaan dalam menjalin hubungan dengan calon konsumen
maupun konsumen tetap.

Lingkup komunikasi pemasaran dibagi menjadi komunikasi pemasaran internal dan eksternal.
Komunikasi pemasaran internal dilakukan untuk membangun hubungan antar perusahaan dengan
organisasi didalamnya, termasuk pemegang saham, pegawai dan stake holders di dalam perusahaan
tersebut. Sementara komunikasi pemasaran eksternal bertujuan untuk membangun citra perusahaan dan
hubungan yang kuat antar perusahaan dengan pihak lainnya termasuk konsumen dan publik secara luas.
Strategi komunikasi pemasaran juga erat kaitannya dengan strategi promosi suatu produk. Bagian ini
menjadi sangat penting dalam mendorong suksesnya kegiatan pemasaran yang dilakukan.

Sebagai pengusaha yang berkecimpung dalam industri perhotelan, strategi komunikasi pemasaran
yang tepat pasca pandemi COVID-19 adalah diantaranya advertising atau periklanan. Advertising atau
periklanan merupakan usaha penyajian non-personal atau promosi produk yang dibayar oleh pihak
perusahaan. Iklan merupakan strategi komunikasi pemasaran dengan media tv, radio, majalah, koran dan
lainnya. Berikutnya ialah sales promotion. Promosi penjualan bertujuan untuk meningkatkan keinginan
target konsumen untuk membeli suatu produk atau menggunakan suatu jasa. Hal ini dapat berupa insetif
jangka pendek yang menarik dimata konsumen. Promosi juga bertujuan untuk membujuk konsumen agar
membeli produk atau menggunakan jasa. Ketiga ialah public relation dan publicity. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan hubungan antara produk dengan konsumen dan masyarakat umum. Strategi ini dapat
dilakukan dengan menjalankan beberapa program menarik yang dapat meningkatkan citra dari
produk/jasa tersebut.

Keempat, direct marketing. Pemasaran langsung disini artinya melakukan interaksi langsung
dengan konsumen dengan media non-personal seperti email, telepon, surat dan lainnya. Kelima adalah
sponsorship. Pemberian sponsor pada suatu kegiatan dapat menjadi strategi komunikasi pemasaran yang
baik. Hal ini dapat meningkatakan brand awareness dan reputasi perusahaan itu sendiri. Yang terakhir,
yang tidak kalah penting adalah strategi word of mouth. Strategi ini merupakan komunikasi personal yang
cukup efektif dalam meningkatkan penjualan produk. Word of mouth sangat efektif dalam mempengaruhi
konsumen untuk membeli suatu produk. Konsumen akan membeli produk yang direkomendasikan oleh
kenalannya karena menanggap bahwa informasi produk tersebut terpercaya dan personal. Word of mouth
dianggap lebih persuasif dibandingkan pemasaran melalui iklan.

Beberapa strategi komunikasi pemasaran diatas hanyalah beberapa dari banyak strategi yang
dapat diambil pasca pandemi COVID-19. Tentunya tidak akan mudah bagi sector pariwisata untuk
langsung bangkit. Namun, kiranya angin segar ini dapat ditanggapi dengan positif sehingga membuahkan
hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai