Anda di halaman 1dari 16

TUGAS AKHIR MATA KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“SIKLUS PRODUKSI : ALAT PELINDUNG DIRI (APD) COVID 19”

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Slamet Soesanto, S.E.,M.Si.

Ditulis oleh :

1. Bebby Putri Dena – NPM : 1302180885

2. Sania Media Nosa - NPM : 1302180848

PKN STAN
Agustus 2020
BAGIAN I : PENDAHULUAN

A. PENGANTAR

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan komponen penting bagi para tenaga medis untuk
memastikan tubuh mereka aman dan terhindar dari virus selama menangani pasien. Paparan
virus Corona (Covid-19) bisa saja menginfeksi para tenaga medis, namun dapat dicegah
dengan melindungi diri dan menjaga tenaga medis dengan menggunakan APD. Terdapat 3
hal yang dapat memungkinkan tenaga medis terpapar dari Covid-19, yaitu droplet atau
cipratan, kontak dengan pasien, dan airbone saat tindakan yang menimbulkana aerosol,
seperti saat intubasi atau ketika pengambilan sampel laboratorium.

Pada saat era pandemic virus Covid-19 seperti ini, APD sangat dibutuhkan dalam
memastikan kesterilan diri dalam menangani pasien dan menghindarkan diri dari paparan
virus Covid-19. Sehingga, penting untuk memastikan ketersediaan APD bagi tenaga medis.
Di samping itu, ketersediaan APD tidak sesuai dengan permintaan kebutuhan APD yang
besar. Selain tenaga medis, dokter, maupun perawat, APD juga sangat dibutuhkan oleh
masyarakat dari berbagai kalangan. Maka dari itu, dibutuhkan produksi APD sendiri.

B. KARAKTER BISNIS

Di tengah wabah Covid-19, kebutuhan terhadap Alat Pelindung Diri (APD) terus
meningkat, sehingga hal tersebut merupakan peluang sekaligus tantangan bagi produsen
seperti produsen konveksi beralih untuk memproduksi APD. Dalam membuat atau
memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) terdapat himbauan untuk memperhatikan
kualifikasi dan spesifikasi bahan produksi. Namun sebelum itu, dalam menjalani bisnis
produksi APD, Kemenkes menjelaskan bahwa dalam pembuatan APD, terdapat standar
sesuai WHO. APD paling tidal harus memenuhi prinsip:

(1) harus dapat memberikan perlindungan;

(2) ringan dan nyaman;

(3) fleksibel;

(4) tidak menimbulkan bahaya tambahan;

(5) tidak mudah rusak;

(6) memenuhi standar yang ada;

(7) pemeliharaan mudah; serta

(8) tidak membatasi gerak.

C. JENIS PRODUK BARANG YANG DIHASILKAN


Gambar 1 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada tenaga medis

Jenis produk barang yang dihasilkan adalah Alat Pelindung Diri (APD). Tiap APD sudah
dirancang khusus sesuai jenis pekerjaan. Terdapat APD untuk pekerja konstruksi bangunan,
petugas laboratorium, dan sebagainya. Namun, yang diproduksi pada proses atau siklus bisnis
ini adalah APD yang dirancang untuk tenaga medis.

Adapun dalam memproduksi APD, terdapat spesifikasi yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Masker bedah harus mampu memblokir percikan dan tetesan partikel besar. Jika
ketersediaan sedang krisis, bisa juga menggunakan masker sekali pakai (N95), yang
disegel ketat di sekitar hidung dan mulut.
2. Pelindung wajah harus menutup seluruh bagian wajah dan berbahan plastik jernih dan
transparan.
3. Pelindung mata harus dapat menutup erat di sekitaran mata dengan bahan yang dapat
digunakan kembali setelah dipakai.
4. Apron harus berbahan plastik sekali pakai atau bahan plastik berkualitas tinggi yang
dapat digunakan kembali.
5. Gaun sekali pakai harus berbahan synthetic fibers, missal polypropylene, polyester,
atau polyethylene.
6. Gaun dipakai berulang harus berbahan 100 persen katun atau 100 persen polyester,
atau kombinasi keduanya yang bisa dipakai hingga 50 kali, kecuali jika mengalami
kerusakan.
7. Sarung tangan idealnya harus tahan robek, tahan bocor, biocompatibility, dan pas
pada tangan pasien dengan bahan yang direkomendasi lateks karet, polyvinyl chloride
(PVC), nitrile, dan polyurethane.
8. Sepatu pelindung hendaknya harus menutup seluruh kaki bahkan betis apabila gaun
yang digunakan tidak mampu menutup sampai ke bawah, dengan bahan karet yang
dilapis kain tahan air.
BAGIAN II : NARASI PROSES BISNIS, ANCAMAN, DAN PENGENDALIAN PADA
TIAP TAHAPAN PROSES

A. NARASI PROSES BISNIS

Beberapa Rumah Sakit di DKI Jakarta, dalam menangani pasien Covid-19,


membutuhkan berbagai pelindung diri, salah satunya adalah Baju Alat Pelindung Diri
(APD) yang kemudian memesan APD pada salah satu Perusahaan Produsen APD yang
telah memenuhi standar dan kualifikasi dalam pembuatan APD dari Kemenkes. Berikut
merupakan kegiatan proses produksi dalam perusahaan pembuatan APD :

Pelanggan membuat pemesanan APD dengan Bagian Penjualan. Bagian Penjualan


menginformasikan harga produk APD. Pelanggan menyetujui untuk membayar pesanan
APD, sehingga menghasilkan nota pembayaran. Nota pembayaran tersebut diberikan
pada Bagian Poduksi untuk digunakan sebagai lembar pesanan pelanggan (Daftar
Pesanan). Daftar pesanan tersebut digunakan Bagian Produksi untuk mengestimasi
kebutuhan bahan baku untuk menyelesaikan pesanan. Bagian Produksi berdiskusi
dengan Bagian Pembelian untuk menentukan kuantitas pembelian bahan baku. Bagian
Pembelian mengajukan kas bon pada Bagian Penjualan untuk membeli bahan baku,
membeli bahan baku dari supplier. Supplier bahan baku menerima Daftar Pesanan bahan
baku dari Bagian Pembelian. Bagian Pembelian melaukan pembayaran dan menerima
Nota Pembelian bahan baku yang selanjutnya diserahkan pada Bagian Penjualan. Setelah
itu, Bagian Pembelian menyerahkan bahan baku pada Bagian Produksi. Bagian Produksi
mulai mengerjakan pesanan APD. Setelah menyelesaikan pesanan APD, Bagian
Produksi menyerahkannya pada Bagian Penjualan. Lalu, Bagian Penjualan menyerahkan
pesanan APD pada pelanggan. (Diagram Konteks, Data Flow Diagram Level 0,
Flowchart Siklus/Flowchart sebelum sampai setelah proses produksi)

Alur proses pembuatan pesanan APD pada Bagian Produksi dimulai dengan
proses pembuatan sampel (membentuk pola). Jika pola yang dibuat sesuai dan tidak
sesuai, pola diperbaiki dahulu. Jika pola yang dibuat telah sesuai dan disetujui,
dilanjutkan pada proses pemotongan. Jika proses pemotongan tidak sesuai, diperbaiki.
Jika proses pemotongan telah sesuai, dilanjutkan ke proses penjahitan. Jika proses
penjahitan tidak sesuai, diperbaiki. Namun, jika proses penjahitan sesuai, dilanjutkan ke
proses finishing (penyetrikaan, pengendalian mutu, pembungkusan). Proses pembuatan
APD pada Bagian Produksi selesai. (Flowchart Proses Produksi selama produksi)

DATA UNTUK DATABASE RELATIONAL :

TABEL CUSTOMER
ID NAMA ALAMAT NO HP
CST01 RS A JL MAWAR 62819191919
CST02 RS B JL MELATI 62818181818
CST03 RS C JL ANGGREK 62817171717
CST04 RS D JL LILY 62813131313
TABEL PESANAN
ID_CUSTOMER SIZE_PRODUK JML_PRODUK
CST01 ALL SIZE 100
CST02 ALL SIZE 150
CST03 ALL SIZE 200
CST04 ALL SIZE 150

TABEL BAHAN BAKU


ID_BAHAN NAMA_BAHAN JML_BAHAN HARGA_BAHAN
BAKU BAKU BAKU BAKU
SPB SPUNBOND 100 roll Rp60.000/roll
RSL RITSLETING 1000 pcs Rp6.000/pcs
BNG BENANG 750 roll Rp4.500/roll

B. ANCAMAN DAN PENGENDALIAN PADA TIAP TAHAPAN PROSES

Siklus Proses Produksi terdiri dari 4 proses utama:

a. Desain Produk (Product Design)


b. Perencanaan dan Penjadwalan ( Planning and Schedulling)
c. Operasi produksi (Production and Operation)
d. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

a. Desain Produk
Menghasilkan dua output yaitu :
1. Bill of material (tagihan material) yaitu dokumen yang berisi jumlah dan
deskripsi dari komponen yang digunakan dalam produk APD.
2. Operation List yaitu dokumen yang berisi langkah, waktu, dan peralatan apa
yang digunakan untuk membuat produk APD.

Threats (ancaman) Control (pengendalian)

Desain Produk yang 1. Analisa biaya yang timbul akibat pemilihan


buruk menambah desain produk APD
biaya 2. Analisa jaminan dan biaya perbaikan
yang terjadi

b. Perencanaan dan Penjadwalan


Proses ini bertujuan untuk mengembangkan rencana produksi yang
efisien sehingga mampu memenuhi permintaan pelanggan dan dalam jangka
pendek dapat meminimalkan jumlah persediaan yang ada. Dalam proses ini akan
menghasilkan 3 output.

1. Master Production Schedule yaitu berisi seberapa banyak produksi yang


dihasilkan pada saat perencanaan dan pada saat proses produksi terjadi.
2. Production Order yaitu sebuah dokumen yang mengesahkan pembuatan
sejumlah produk.
3. Material Reaquisition yaitu sebuah dokumen yang mengesahkan
penghapusan sejumlah bahan baku dari gudang.

Threats (Ancaman) Control (Pengendalian)

Kelebihan dan 1. Lembar Daftar Pesanan yang diterima Bagian


kekurangan jumlah Penjualan diarsip secara terpisah antara
produksi APD pesanan yang sudah mulai dikerjakan dan
pesanan yang belum mulai dikerjakan.
2. Bagian produksi berdiskusi dengan bagian
desain agar tidak ada kesalahpahaman.
3. Tiap pembelian bahan baku didasarkan pada
dokumentasi estimasi kebutuhan bahan baku.

c. Operasi Produk

Threats (ancaman) Control (Pengendalian)

1. Pencurian Inventory a. Membatasi akses fisikpersediaan


b. Mendokumentasikan perpindahan
persediaan
c. Pemisahan tugas antara pembuat otoritas
dan yang melakukan pencatatan
2. Pencurian Aset tetap a. Pembatasan akses ke aset tetap
b. Pencatatan spesifik dari aset tetap
termaksud di dalamnya pada saat
pelepasan
3. Performa yang buruk Laporan Performa

4. Investasi suboptimal Ajukan penawan kompetitif


dalam aset tetap
5. Kerugian dari persediaan Asuransi dan pengamanan fisik
dan aset tetap karena
kebakaran dan bencana
6. Gangguan Operasi Rencana Pencadangan dan pemulihan
bencana

d. Akuntansi Biaya
Tiga tujuan dari akuntansi biaya adalah

1. memberikan informasi untukperencanaan, pengendalian,


danevaluasikinerjaoperasi produksi
2. untuk menyediakan data biaya yang akurat tentang produk untuk
digunakan dalam penentuan harga dan keputusan bauran produk
3. untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk
menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan yang muncul
dalam laporan keuangan perusahaan.

Threats (ancaman) Control (pengendalian)

1. Data biaya tidak a. Sumber data otomatis


akurat b. Kontrol integritas pemrosesan data
2. Alokasi biaya Penetapan biaya berdasarkan aktivitas yang
overhead tidak sesuai didasari oleh waktu
BAGIAN III : TAHAPAN PROSES BISNIS

1. Diagram Konteks

Bagian
Pembelian

Pembayaran
Bahan
Kas Bon Baku

SIKLUS
Informasi Pesanan
PRODUKSI :
Harga Jual
ALAT Bagian
Pelanggan Pembayaran Kas Bon
APD
PELINDUNG
Nota Pembayaran
Penjualan
DIRI (APD)
COVID 19
Daftar
Pesanan Bahan
Bahan Baku
Baku
Nota
Pembelian

Supplier
2. Data Flow Diagram Level 0

APD

Informasi Pesanan
Bagian Pembayaran
Harga Produk APD Pelanggan
Penjualan

Nota Pembayaran

1.0
APD
Order Pesanan Daftar
Kas
Bon Pesanan
Nota
Pembelian
Kas Bon 3.0
Pembayaran Bagian Proses Produksi
Bahan Baku
Pembelian
2.0
Pembelian Bahan Daftar Pesanan Bahan Baku
Baku Supplier
Nota Pembelian
Bahan Baku
3. Flowchart dari proses bisnis.

Pelanggan Bagian Penjualan Bagian Pembelian Bagian Produksi

Mulai
Informasi Daftar 1
Pesanan
Pesanan 1

Informasi Membuat Daftar


Kuantitas Menentuka
Harga n Kuantitas Pesanan
Bahan Produk Bahan Baku
Membuat

Bahan Baku
Informasi Harga Daftar Pesanan
Pesanan Bahan Baku
Produk

Harga Pembayar-
Pengerjaan
Produk an APD

Pengajuan
Kas bon

Menyiap- Membuat
kan Nota
Pembayar Pembayar- A APD
an an

Pembayar- Nota Kas Bon


an Pembayar-
an

Selesai
Membuat Membeli
Nota Daftar Bahan
Pembayara Pesanan Baku
n

Bahan Baku
Daftar
Pesanan

1
1

Database
Pesanan
Pelanggan Bagian Penjualan Bagian Pembelian Supplier

Penerima-
an
Pengajuan
kas Bon

Kas Bon

A
Mulai

Membuat Pola

Apakah Pola
Sesuai? Perbaikan Pola

Proses Pemotongan

Apakah
Perbaikan Potongan Pemotongan
Sesuai?

Proses Penjahitan

Apakah
Jahitan Perbaikan Jahitan
Sesuai?

Proses Finishing

APD

Selesai
4. Database Relationalnya
DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/cara-membuat-dan-menggunakan-apd-sesuai-standar-menurut-who-eMJR

http://thestoryofradhidevito.blogspot.com/2013/11/deskripsi-proses-bisnis-dalam-siklus.html

https://ivonfelicia.wordpress.com/2018/05/30/flowchart-proses-produksi/

https://ontbpwjt.wordpress.com/2016/03/12/alur-proses-garmen/

https://accuratecloud.id/2017/01/06/siklus-produksi/

http://news.unair.ac.id/2020/04/13/ubah-bisnis-konfeksi-jadi-produsen-baju-apd-untuk-bantu-
tangani-covid-19/

Anda mungkin juga menyukai