Anda di halaman 1dari 7

KATA TANYA

Kata Tanya, Arti, dan Kegunaan


1 Api / Nyou, Apa, Untuk menanyakan benda
2 Sapa / apou, siapa, Untuk menanyakan orang
3 Kapan / kunpa, Kapan, Untuk menanyakan waktu
4 Ulah api / olah nyou, Mengapa, Untuk menanyakan sebab-akibat
5 Gohpa/ gegoh ipa/ ghepa / geh nyou, Bagaimana, Untuk menanyakan keadaan
6 Dipa / Di dipa / di kedou, Dimana, Untuk menanyakan tempat
7 Pigha / pigho, Berapa, Untuk menanyakan jumlah
___________________________________________________________________________
_______
PADAN KATA / SINONIM
Padan kata ialah kata-kata yang berbeda tetapi mempunyai arti yang sama.
Contoh :
1 Ngemik= ngedok=wat, artinya adalah "ada / mempunyai".2 Mei=kan, artinya adalah "nasi".
3 Tumbuk=tungga=tunggo, artinya adalah "bertemu".
4 Sepok=ngunut, artinya adalah "cari".
5 Lamon=nayah, artinya adalah "banyak".
HOMONIM
Homonim ialah kata-kata yang tulisannya sama tapi mempunyai arti yang berbeda
Contoh :
1 Betong, artinya adalah kenyang, perut.
2 Antak, artinya sampai, antar.
3. Sai, artinya satu, yang.
4 Suluh, artinya merah, kayu bakar.
5 Bak, artinya bapak,bak mandi / tempat air.
6 Mak, artinya ibu, tidak.
7 Geluk, artinya cepat, toples.
8 Culuk, artinya tangan, telunjuk.
9 Caluk, artinya kaki, terasi.
10. Lapah, artinya pergi, jalan, mari.
LAWAN KATA / ANTONIM
Antonim ialah kata-kata yang mempunyai arti berlawanan.
Contoh :
1 Betong >< Betoh, arti Kenyang >< Lapar
2 Mawas >< Debingi, arti Siang >< malam
3. Handak >< Halom, arti Putih >< hitam
4 Akuk >< Juk, arti Ambil >< beri
5 Dawak >< Kamah, arti Bersih >< kotor
6 Muli >< meghanai, arti Gadis >< bujang
7 Mak >< Apak, arti Ibu >< bapak
8 Ghanggal >< Ghebah, arti Tinggi >< rendah
9 Buttak >< Tijang, arti Pendek >< panjang
10 Balak >< Lunik, arti Besar >< kecil
___________________________________________________________________________
______
PERIBAHASA
I. Peribahasa berupa kalimat yang mengandung makna kias, peribahasa terdiri dari : pepatah,
bidal, ibarat, pemeo, perumpamaan.
 Pepatah, contoh : Ibung mak jawoh anjak ghuppun, artinya ; rebung tidak jauh dari
rumpun. Maksudnya ; perilaku anak tidak jauh dari perilaku orang tuanya.
 Bidal, contoh : Mak pelok kik lemoh, mak putus kik kendogh, artinya ; tidak patah
jika lemah, tidak putus jika kendur. Maksudnya ; Sesuatu yang tidak diinginkan tidak
akan terjadi jika pandai mengendalikan diri.
 Perumpamaan, contoh : Gegoh asu jama kucing, artinya ; seperti anjing dan kucing.
Maksudnya ; tidak bisa akur
 Ibarat, contoh : Gegoh ilmu paghi, tambah ngisi tambah cungguk. Artinya ; seperti
ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Maksudnya ; orang yang semakin
banyak ilmunya akan semakin merendahkan diri / tidak sombong.
 Pemeo, contoh : Cadang pai mangi helau. Artinya ; rusak dulu baru baik. Maksudnya
; tiada keberhasilan tanpa pengorbanan.

__________________________________________________________________________
______
KATA MAJEMUK DAN KATA KIAS (UNGKAPAN)
1. Kata majemuk ialah penggabungan dua kata yang membentuk arti baru dan menunjukkan
arti sebenarnya. Kata majemuk berupa: kata sifat dengan kata sifat (KB+ KB) kata benda
dengan kata sifat (KB + KS) kata sifat dengan kata kerja (KS + KK) kata kerja dengan kata
kerja (KK + KK).
Contoh :

 Muli meghanai = bujang gadis (kata benda + kata benda)


 Mahhan balak = rumah besar, ulun tuha = orang tua ( kata benda + kata sifat)
 Bangik mengan = enak makan (kata sifat + kata kerja)
 Ulang uloh = pulang pergi ( kata kerja + kata kerja)

2. Kata kias ialah penggabungan dua buah kata yang membentuk arti baru tapi tidak
menunjukkan makna sebenarnya atau kiasan. Sering disebut dengan makna ungkapan.
Contoh :

 Keghas ulu (keras kepala) = tidak bisa diatur.


 Tijang pungu (panjang tangan) = suka mencuri
 Kedol pudak ( tebal muka) = tidak tahu malu
 Balak hulu (besar kepala) = sombong
 Keghas hati (keras hati) = tidak bisa diatur

__________________________________________________________________________
____
KATA GANTI ORANG / PANGGILAN
Dalam masyarakat Lampung digunakan bahasa perwatin dan marwatin.

1. Bahasa perwatin ialah bahasa yang digunakan pada orang yang lebih tua / dihormati /
pada acara-acara adat.
2. Bahasa marwatin ialah bahasa yang digunakan pada orang yang seusia atau yang lebih
muda. Perbedaan bahasa itu biasanya terletak pada kata ganti orangnya.

Pada bahasa perwatin dalam acara adat, kata-kata ganti tersebut diikuti oleh kata Pun.
Kata ganti orang tersebut ialah.
Bahasa Marwatin Arti
Nyak Saya
Niku Kamu
Sikam Kami
Gham Kita
Tiyan Mereka
Kuti Kalian
Ia Dia
Bahasa Perwatin Arti
Sikindua saya
Puskan / pusekam anda
Sikam ghumpok kami sekalian
Gham ghumpok kita sekalian
Tiyan ghumpok mereka sekalian
Kuti ghumpok anda sekalian
Beliau beliau

1. Nyak/sikindua ialah kata ganti orang pertama tunggal


2. Niku / pusekam ialah kata ganti orang kedua tunggal
3. Sikam / sikam ghumpok ialah kata ganti orang pertama jamak
4. Gham / gham ghumpok ialah kata ganti orang pertama dan kedua jamak
5. Tiyan / tiyan ghumpok ialah kata ganti orang ketiga jamak
6. Kuti / kuti ghumpok ialah kata ganti orang kedua jamak
7. Ia / beliau ialah kata ganti orang ketiga tunggal

PANGGILAN KEKERABATAN
1. Adik = adik
2. waghei / puaghi = kakak / saudara (lpanggilan saudara aki-laki kepada saudara laki-
lakinya)
3. kemaman = paman (saudara laki-laki dari bapak)
4. keminan = bibi (saudara perempuan dari bapak)
5. Kenubi = bibi (saudara perempuan dari ibu)
6. Kelama = paman (saudara laki-laki dari bapak)
7. indui / mak = ibu
8. bapak = bapak
9. bai / anak bai = saudara perempuan (panggilang saudara laki-laki kepada saudara
perempuannya)
10. miyahei/ mahani/muhani = saudara laki-laki (panggilan saudara perempuan kepada
saudara laki-lakinya) 11. keleppah = saudara perempuan (panggilan saudara perempuan
kepada saudara perempuannya)
12. Sidei/ atuk/ sidi = kakek
13. magheu/ maghu = adik ipar / kakak ipar dari istri / suami
__________________________________________________________________________
_
KATA BERIMBUHAN
Konfiks atau kata jadian atau kata berimbuhan dibagi tiga yaitu.
1. Awalan
2. Sisipan
3. Akhiran
Awalan terletak di awal kata dasaar. Awalan dalam bahasa Lampung sebagai berikut.
1. Awalan yang berarti "me-" dalam bahasa Indonesia.
Awalan nge-
Awalan nge- ada yang tidak mengalami perubahan dan ada yang mengalami perubahan
(nasalisasi).
Awalan nge- yang mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar adalah huruf "K"
dan
huruf vokal (a, i, u, e, o). Selain huruf-huruf tersebut di atas awalan nge- tidak mengalami
perubahan.
Awalan nye-/ny- mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar diawali huruf "S" dan
"C".
Awalan m- mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar diawali huruf "P".
Awalan n- mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar diawali huruf "T"
2. Awalan yang berarti "ber-" dalam bahasa Indonesia, yaitu "be-". Awalan ini tidak
mengalami perubahan
bila diletakkan di awal kata dasar.
3. Awalan yang berarti "di-" dalam bahasa Indonesia ialah awalan "di-". Awalan ini tidak
mengalami
perubahan bila diletakkan di awal kata dasar.
4. Awalan "te-", yang berarti "ter-" dalam bahasa Indonesia, juga tidak mengalami
perubahan bila
diletakkan di awal kata dasar.
5. Awalan "se-", sama dengan awalan bahasa Indonesia, yaitu "se-", awalan ini juga tidak
mengalami
perubahan bila diletakkan di awal kata dasar.
6. Awalan "ke-", "pe-", juga sama dengan bahasa Indonesia, dan tidak mengalami
perubahan
Sisipan terletak setelah huruf pertama kata dasar. Sisipan adalah –el-, -em-, -er-, -en-.
Sisipan diletakkan setelah huruf pertama kata dasar.
Contoh. Suwah, bila diberi sisipan "-en-", maka menjadi "senuwah".
Akhiran terletak di akhir kata dasar.
Akhiran –ko, kon, berarti "-kan" dalam bahasa Indonesia
Akhiran ni-/no-/ne-, berarti "-nya" dalam bahasa Indonesia
Akhiran -i, -an, sama dengan bahasa Indonesia yaitu "-i" dan "-an".
KATA BERIMBUHAN IMBUHAN KATA DASAR ARTI
( Awalan, Sisipan, Akhiran)
NGELIYAK Nge- LIYAK MELIHAT
NGUDOK Nge(N)- UDOK MEMUNGUT
NGANIK Nge(N)- KANIK MEMAKAN
DIKANIK Di- KANIK DIMAKAN
TEKANIK Te- KANIK TERMAKAN
BETULISKO Be-
Ko TULIS BERTULISKAN
MEDOMKON M(N)-Kon PEDOM MENIDURKAN
NANOMI N(N)-i TANOM MENANAMI
NYABUK Nye(N)- CABUK MENCABUT
NYUTTIK Nye(N)- SUTTIK MENYUNTIK
KANIKAN -an KANIK MAKANAN
SEMAHHAN Se- MAHHAN SERUMAH
KELIYAKAN Ke-an LIYAK KELIHATAN
GEMETOGH -em- GETOGH GEMETAR
SENUWAH -en- SUWAH Bebakaran
SEHELAUNI Se-
ni HELAU SEINDAHNYA
__________________________________________________________________________
_____
KATA ULANG KATA ULANG MURNI
Kata ulang murni adalah kata dasar yang diulang seutuhnya dan dirangkai menggunakan
tanda hubung. Contoh = mubil = mubil-mubil, sepida= sepida-sepida, alau = alau-alau.
KATA ULANG BERIMBUHAN
Kata ulang berimbuhan adalah kata dasar yang diulang dengan disertai imbuhan. Contoh =
mubil= mubil-mubilan, sepida= sepida-sepidaan, alau = sealau-alauan
KATA DASAR KATA ULANG MURNI KATA ULANG ARTI
MURNI BERIMBUHAN
MUBIL MUBIL-MUBIL MUBIL-MUBILAN MOBIL
SEPIDA SEPIDA-SEPIDA SEPIDA-SEPIDAAN SEPEDA
ALAU ALAU-ALAU SEALAU-ALAUAN KEJAR
___________________________________________________________________________
____

1. Bingkai Perisai Bersegi Lima


Perisai bersegi lima mengambarkan kesanggupan mempertahankan dan menjalankan cita-cita
dan tujuan luhur untuk membangun daerah untuk mencapai masyarakat adil dan makmur
berdasarkan pancasila .
2. Kata Lampung
Kata Lampung itu sendiri merupakan penegasan untuk menunjukan identitas pemilik
lambang
3. Warna
Lambang lampung terdiri dari berbagai perpaduan warna yang mempunyai arti:
Hijau melambangkan ataran tinggi yang subur untuk tanamam keras dan tanaman musim.
Coklat melambangkan dataran rendah yang subur untuk sawah dan ladang.
Biru melambangkan kekayan sungai dan lautan yang merupakan sumber perikanan dan
kehidupan para Nelayan.
Putih melambangkan kesucian dan keikhlasan hati masyarakat.
Kuning (tua, emas dan muda) melambangkan keagungan dan kejayaan serta kebesaran cita
masyarakat untuk membangun daerah dan Negaranya.
4. Payung
Payung kuning tersebut mempunyai makna ganda yaitu sebagai payung agung yang
melambangkan Negara RI dan sebagai payung jurai (masyarakat) yang melambangkan
Propinsi Lampung tempat semua masyarakat berlindung. Payung yang terdapat pada lambang
lampung bukan sembarang payung, tapi payung yang melambangkan negara kesatuan RI, hal
ini dapat dilihat dari spesifikasi payung tersebut, yaitu:
jari payung berjumlah 17,
bagian ruas tepiberjumlah 8,
garis batas ruas berjumlah 19, dan
rumbai payung berjumlah 45.
Tiang dan bulatan puncak payung itu sendiri melambangkan satu cita dan semangat untuk
membangun Bangsa dan Negara RI dengan Ridho Tuhan Yang Maha Esa.
5. Siger
Siger adalah sebuah mahkota yang menjadi perlambang keaggungan adat budaya dan tingkat
kehidupan yang terhormat.
6. Gong
Gong adalah sebuah alat musik yang menjadi inti seni budaya yang melambangkan
kehidupan yang demokratis sesuai dengan fungsi gong yaitu sebagai alat pemberitahuan dan
untuk menghimpun masyarakat untuk bermusyawarah
7. Laduk dan Payan
Laduk dan payan adalah nama dua senjata tradisional yang melambangkan identitas daerah
lampung yaitu:
Laduk : senjata tradisional berbentuk golok yang serbaguna
Payan: senjata tradisional berbentuk tombak yang merupakan senjata pusaka tradisional
8. Daun dan Buah lada
Lada merupakan produk utama penduduk asli sejak masa lampau sehingga Lampung dikenal
bangsa-bangsa Asia dan bangsa-bangsa Barat. Biji lada berjumlah 64, menunjukan bahwa
Dati I Lampung terbentuk pada tahun 1964. Daun berjumlah 17 dan lada berjumlah 8 yang
menunjukan hari dan bulan kemerdekaan RI yaitu 17 Agustus
9. Setangkai Padi
Padi merupakan produk utama penduduk migrasi sehingga terjadilah kehidupan bersama
saling mengisi antara dua unsur golongan masyarakat secara harmonis. Butir padi berjumlah
45 yang menunjukan tahun kemerdekaan RI 1945.
10. Aksara lampung: ‘Lampung’
Hampir sama dengan kata lampung diatas yaitu sebagai penegasan identitas diri namun dalam
tulisan daerah
11. Pita SANG BUMI RUWA JURAI
Sang Bumi Ruwa Jurai merupakan semboyan warga lampung yang memiliki arti:
Sang Bumi: Rumah tangga yang agung
Ruwa Jurai: Dua kelompok masyarakat yaitu penduduk asli dan pendatang
KALIMAT SEMPURNA DAN KALIMAT TIDAK SEMPURNA
I. Kalimat Sempurna
Kalimat sempurna ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mempunya dua unsur yaitu Subjek
(S) dan Predikat (P).
Contoh :
Poniman mulang
S P
Silvia haga lapah mit sabah
S P K. tempat
Tommi ngegulai genjer
S P O
Andrean nganik balung manuk jeno pagi
S P O K. waktu
II. Kalimat Tak Sempurna
Kalimat Tak Sempurna ialah jika hanya memiliki Subjek saja, Predikat saja, Keterangan saja.
Contoh Subjek saja :
1.Sikam
2.Apakku
3. Andi
Contoh Predikat saja :
1. Mulang
2. Ghadu mengan
3. Haga lapah
Contoh Keterangan saja :
1. Bulan sai dihadap
2. Bijo bingi jam lima
3. Tahun dihadap bulan Januari

Anda mungkin juga menyukai