Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Kimia Organik !

Pembuatan Asam Pikrat

Dian Tri Lestarini, Arya Maulana Ichsan, Mutiara Annisa

Departemen Kimia, Fakultas FMIPA, Univeritas Indonesia


Kampus UI Depok, 16424, Depok, Jawa Barat, Indonesia
E-mail: dian.tri41@sci.ui.ac.id

Abstrak
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan asam pikrat dari fenol, asam nitrat dan asam sulfat,
memahami konsep dasar substitusi elektrofilik aromatik senyawa asam pikrat dan mengetahui mekanisme reaksi
sintesis asam pikrat. Asam pikrat diperoleh melalui reaksi nitrasi. Reaksi nitrasi merupakan reaksi yang melibatkan
satu atau lebih kelompok nitro (-NO2) yang akan bereaksi membentuk suatu molekul. Dalam pembentukan asam
pikrat, fenol direaksikan dengan H2SO4 (reaksi sulfonasi) membentuk asam p-fenolsulfonat (sebagai pelindung
fenol). Kemudian direaksikan dengan HNO3 membentuk meta terhadap ion sulfonat dan ion NO2+ akan
mensubstitusi ion sulfonat sehingga menghasilkan 2,4,6 -trinitrofenol. Dari hasil percobaan didapatkan % yield dan
kesalahan relatif masing-masing sebesar 101,08% dan 1,08%.
Kata kunci : fenol, asam sulfat, sulfonasi, nitrasi, substitusi elektrofilik

Abstract
This experiment aims to determine synthesis of picric acid from phenol, nitric acid and sulphuric acid,
knowing the concept of electrophilic substitution aromatic compound of picric acid and knowing mechanism
reaction of picric acid. Picric acid is obtained through the nitration reaction. Nitration reaction is a reaction that
involves one or more nitro groups (-NO2) which reacts to form a molecule. In the synthesis of picric acid, phenol
was treated with H2SO4 (sulfonation reaction) to form p-phenolsulfonat acid (as protector of phenol). Then reacted
with HNO3 to form meta side towards sulfonate ion and nitronium ion which will substitute sulfonate ion to produce
2,4,6-trinitrophenol. From the experimental results is obtained %yeild 101,08% and the relative errors 1,08%
Key words : phenol, sulphuric acid, nitric acid, sulfonation, nitration, electrophilic substitution

1. PENDAHULUAN
Asam pikrat adalah senyawa kimia yang bersifat eksplosif (mudah meledak), terbentuk karena reaksi antara
fenol dan asam nitrat hingga menghasilkan 2,4,6-trinitrofenol (TNP). Asam pikrat berbentuk kristal berwarna kuning
dan memiliki rasa pahit yang bersifat toksik dan larut dalam sebagian besar pelarut organik. Asam pikrat dapat
menghasilkan ester, misalnya trinitroanisol dan trinitrofenetol. Asam pikrat juga dapat menghasilkan pikrati (garam
dari asam pikrat) bila direaksikan dengan logam. Asam pikrat lebih sensitif dan berbahaya dibandingkan bentuk
asamnya. Oleh karena itu, asam pikrat sebaiknya disimpan dalam botol kaca.

Gambar 1. struktur molekul Asam Pikrat


TLD
Laporan Praktikum Kimia Organik !2

Kegunaan utama asam pikrat adalah sebagai bahan peledak dan juga telah digunakan dalam pengobatan
(antiseptik, luka bakar), pewarna, dan sebagai bahan kimia. Asam pikrat lebih beracun daripada nitrolatki aromatik.
Dosis mematikan tunggal untuk kelinci adalah sekitar 0,5 gram/1 kg berat makhluk hidup. Racun yang dihasilkan
menumpuk di dalam tubuh, menembus kulit, rambut, kuku, gigi, dan air liur. Larutan encer asam pikrat (0,05%)
dapat digunakan untuk membunuh banyak bakteri.

Gambar 2. Asam Pikrat


Dalam suhu 20oC kelarutan asam pikrat dalam air sedikit larut. Asam pikrat dapat larut baik dalam pelarut
organik terutama aseton (43 gr dalam 100 gr pada 25oC), metanol (21 gr dalam 100 gr pada 25oC). Sedangkan
sedikit larut dalam asam sulfat dan asam nitrat pada suhu kamar, namun kelarutan akan meningkat seiring dengan
kenaikan temperatur. Ketika dipanaskan diatas titik leleh (122,5oC) asam pikrat akan menyublim. Asam pikrat
terdapat di alam dan relatif lebih stabil.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Asam pikrat (2,4,6-trinitrofenol) adalah suatu turunan dan fenol. Reaksi pembentukan asam pikrat dari
fenol tidak dapat diperoleh secara langsung dari asam nitrat dengan fenol, karena fenol terlalu sensitif terhadap
reaksi oksidasi. Untuk memperoleh hasil baik, maka dalam prosesnya fenol harus terlebih dahulu dilakukan reaksi
sulfonasi (reaksi dimana atom H pada gugus aromatik fenol akan disubstitusi oleh HSO3-) untuk pembentukkan
asam, 2,4-disulfonat dan kemudian ditambahkan asam nitrat untuk reaksi campurannya. Gugus asam sulfonat dapat
melindungi fenol dan oksidasi dari asam nitrat. Kemudian gugus asam sulfonat tersebut akan pelan-pelan digantikan
oleh gugus nitro (Harizon, 2011).
Prinsip reaksi pada pembuatan asam pikrat yaitu reaksi substitusi elektrofilik. Reaksi substitusi elektrofilik
adalah penggantian gugus H+ pada cincin aromatis dengan suatu elektrofil (E+) yang merupakan spesi yang
kekurangan elektron. Pada reaksi ini gugus nitro (NO2+) merupakan elektrofil. Reaksi substitusi gugus H+ pada
benzena oleh gugus nitro disebut reaksi nitrasi.
Nitrasi merupakan salah satu reaksi yang penting disebabkan dua alasan, yang pertama karena proses yang
paling utamanya adalah menyiapkan komponen aromatik nitro yang berperan penting dalam pembuatan beberapa
pembuatan bahan kimia seperti, pembuatan solven, bahan obat-obatan, farmasi, bahan peledak, dan sebagai bahan
intermediet untuk bahan baku pabrik;dan yang kedua karena merupakan salah satu bagian yang mengalami
perkembangan sangat pesat dalam teori kimia organik (Hoggett, et al; 1971).
Ion Nitril, NO2+ (ion nitronium) dapat dibentuk melalui pencampuran asam nitrat dengan asam sulfat yang
dikenal sebagai asam campuran. Asam sulfat (H2SO4) disebut sebagai media penitrasi karena berguna sebagai
tempat terionisasinya HNO3 menjadi ion nitril (NO2+). Ion NO2+ ini harus dibentuk terlebih dahulu dengan

mencampurkan asam nitrat dan asam sulfat sehingga terbentuk ion NO2+ dan ion HSO4-. Ion NO2+ yang terbentuk
kemudian menyerang benzena membentuk sigma kompleks, dan kemudian sigma kompleks ini memberikan atom H
yang ada pada benzene kepada ion HSO4- yang terbentuk sebelumnya. Sehingga di akhir reaksi akan terbentuk
molekul nitrobenzene dan H2SO4.

TLD
Laporan Praktikum Kimia Organik !3

Gambar 3. Reaksi Nitrasi

3. METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Pada percobaan ini alat yang digunakan adalah labu bulat, kondensor/refluks, pemanas air (waterbath), (ice
bath) dan corong Bucher. Sedangkan bahan yang digunakan adalah fenol, asam sulfat pekat, dan asam nitrat pekat.

3.2 Prosedur Pembuatan Asam Pikrat

Dalam pecobaan ini, hal pertama yang dilakukan adalah memasukan fenol 7,5gram ke dalam labu bulat,
dan menambahkan asam sulfat pekat 20 ml, memanaskan campuran tersebut dalam pemanas air (waterbath)
mendidih selama 0,5-1 jam disertai dengan pengocokan. Selanjutnya mengamati perubahan campuran menjadi
semakin jernih, yaitu terbentuknya asam fenolsulfonat. Lalu campuran tersebut didinginkan dengan “ice-bath”,
menambahkan dengan hati-hati asam nitrat pekat 22 ml, serta mengamati perubahan cairan menjadi semakin kental,
kemudian segera melakukan pengocokan selama 1 – 2 menit yang nantinya akan terbentuk gas kemerahan (NOx)
dan cairan akan menjadi merah. Memanaskan kembali campuran dalam pemanas air (waterbath) mendidih selama 2
jam, disertai dengan pengocokan. Selanjutnya menambahkan air sebanyak 50 mL, mendinginkan campuran tersebut
dengan ice bath dan menyaring dengan penyaring Buchner. Kemudian memindahkan kristal yang diperoleh ke kaca
arloji, me-rekristalisasikan dengan melarutkannya kembali dengan air : etanol (2:1) sampai tepat larut, kemudian
mendinginkan kembali larutannya sampai terbentuk kristal kembali. Menentukan berat kristal yang diperoleh (titik
leleh asam pikrat 122oC).

3.3 Penentuan Yield Reaksi dan Kesalahan Relatif

Yield ditentukan dengan rumus sesuai yang terdapat dalam buku kimia teknologi semester 6, dengan rumus
sebagai berikut:

% 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛/𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑥 100%

Sementara kesalahan relatif pada percobaan ini dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:

𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎h𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = |𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠| 𝑥 100%



𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠

Dimana masa teoritis dapat dihitung dengan menggunakan stoikiometri reaksi.

TLD
Laporan Praktikum Kimia Organik !4

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

Gambar 4. Larutan sampel Gambar 5.Terbentuknya gas NOx Gambar 6. pendinginan dengan icebath

Gambar 7. Pembentukan asam pikrat Gambar 8. Pembentukan kristal Gambar 9. Penyaringan kristal

Gambar 10. Padatan asam pikrat

4.2 Perhitungan Teoritis

Massa fenol = 3,75 gr ρ HNO3 = 1,42 g/ ml


V H2SO4 =10ml ρ H2SO4 =1,84g/ml
V HNO3 =11ml
Mr H2SO4 = 98 g/ mol
Mr HNO3 = 63 g/ mol

Mencari molaritas HNO3 (65 %) dan H2SO4 (97 %)


M = % x 10 x ρ / Mr
MHNO3= (65% x 10 x 1,42 gr/ml) / 63 gr/mol = 14,65 mol/ml

TLD
Laporan Praktikum Kimia Organik !5

MH2SO4= (97% x 10 x 1,84 gr/ml) / 98 gr/mol = 18,21 mol/ml

Mencari mol HNO3 dan H2SO4

Mol HNO3 : MHNO3 × VHNO3 = 14,65 mol/ml × 11 ml = 161,16 mol ml


Mol H2SO4 : MH2SO4 × VH2SO4 = 18,21 mol/ml × 10 ml = 182,1 mol
HNO3 + H2SO4 → HSO4- + NO2+ + H2O

m: 161,16 mol 182,1 mol - - -

r: 161,16 mol 161,16 mol 161,16 mol 161,16 mol 161,16 mol

s: - 20,94 mol 161,16 mol 161,16 mol 161,16 mol

Mencari Mol Fenol

Mol fenol = massa/Mr = 3,75 gr/ (94 gr/mol) = 0.039 mol

Fenol + 3NO2 → 2,4,6 -trinitrofenol

m: 0,04 mol161,16 mol -

r: 0,0133 mol 0,04 mol 0,0133 mol

s: 0,0266 mol 161,12 mol 0,0133 mol

Massa asam pikrat = mol x Mr = 0,0133 gr/ (229,1 gr/mol) = 3,047 gr

4.3 Perhitungan Secara Percobaan


Massa percobaan didapatkan setelah melakukakan penimbangan sebesar : (Bobot endapan + kertas saring)
– bobot kertas saring kosong = 3,56 gr - 0,48 gr = 3,08 gram

4.4 Analisa Percobaan


Dalam percobaan ini, fenol merupakan reaktan utama yang mempunyai cincin aromatik dan gugus –OH.
Gugus –OH merupakan gugus pendorong elektron yang akan mengaktifkan inti benzen, sekaligus pengarah orto-
para. Asam sulfat berfungsi sebagai reagen utama yang memiliki dua fungsi, pertama sebagai reaktan yang akan
melindungi posisi para pada fenol, sekaligus mengurangi kereaktifan fenol, membentuk 4–hidroksi benzena
sulfonat. Kedua sebagai katalis yang akan mengubah asam nitrat menjadi ion nitronium, nantinya asam sulfat akan

TLD
Laporan Praktikum Kimia Organik !6

kembali terbentuk setelah atom hidrogen yang berikatan dengan cincin benzena terlepas Percobaan diawali dengan
mereaksikan asam sulfat pekat dengan fenol. Reaksi antara fenol dengan asam sulfat (sulfonasi) menghasilkan asam
p-fenolsulfonat. Dalam reaksi tersebut asam sulfat bertindak sebagai pelindung fenol saat terjadi reaksi nitrasi.
Dimana dengan penambahan asam sulfat pekat ini menghasilkan reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm tersebut
dikarenakan sifat dari asam sulfat yang higroskopis sehingga menghasilkan panas. Setelah ditambahkan asam sulfat
larutan dipanaskan dalam waterbath selama 30 menit disertai dengan pengocokan. Hal tersebut bertujuan agar reaksi
antara asam sulfat dengan fenol berlangsung cepat. Larutan yang terbentuk berwarna coklat muda. Untuk
menghindari bumping dan memperoleh reaksi yang sempurna, larutan terebut didinginkan didalam ice bath.
Selanjutnya larutan coklat muda tersebut ditambahkan asam nitrat. Pada saat penambahan asam nitrat harus
perlahan-lahan agar tidak memercik, penambahan asam nitrat ini dilakukan di lemari asam dan didalam ice bath, hal
ini dikarenakan ketika penambahan asam nitrat menghasilkan uap coklat yang terbentuk yaitu gas NOx dari reaksi
antara asam p- fenolsulfonat dengan asam nitrat. Setelah itu dilakukan pemanasan di dalam waterbath selama 1 jam,
hal ini bertujuan agar reaksi nitrasi antara asam p-fenolsulfonat dengan asam nitrat berlangsung cepat karena
umumnya reaksi-reaksi organik berjalan lambat dan juga untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dari penambahan
HNO3 pekat. Selama proses tersebut didapatkan larutan yang berwarna kuning. Kemudian didinginkan ke dalam ice
bath untuk membentuk kristal. Lalu didapatkan kristal berwarna kuning keputih-putihan dan disaring dengan
penyaring Buchner. Setelah tersaring kemudian dipindahkan ke dalam cawan/kaca arloji . Saat pemindahan kristal,
ada kuantitas dari kristal yang masih menempel pada kertas saring. Oleh karena itu, digunakan larutan air : etanol
(2:1) untuk membilas kristal agar secara kuantitas bersih dari kertas saring dan larutan ini dapat merekristalisasi
sehingga terbentuk kristal kembali. Proses rekristalisasi untuk membentuk asam pikrat yang lebih murni. Kemudian
kristal dikeringkan dan ditimbang. Diperoleh massa kristal sebesar 3,08 gram dan presentase yield sebesar 101,08%.
Mekanisme reaksi pembentukan asam pikrat sebagai berikut:
Langkah 1. Pembentukan p-fenolsulfonat

Langkah 2. Pembentukan Ion Nitronium

TLD
Laporan Praktikum Kimia Organik !7

Langkah 3. Pembentukan Asam Pikrat

4.5 Analisis Hasil


Massa asam pikrat yang diperoleh sebesar 3,08 gr

4.6 Presentase Yield dan Kesalahan Relatif


% Yeild = (3,08 gr/ 3,047 gr) x 100% = 101,08%
Kesalahan relatif = | 3,047 gr - 3,08 gr|/ 3,047 gr x 100% = 1,08%

4.7 Analisa Kesalahan


Kesalahan dalam percobaan sehingga bisa menghasilkan 1,08% kesalahan disebabkan karena, praktikan
kurang teliti saat melakukan penimbangan, pengukuran volume larutan dan kecerobohan saat memindahan kristal ke
cawan setelah penyaringan. Ada kemungkinan kristal belum sepenuhnya masuk ke cawan dan masih tertinggal
dalam penyaring.

5. KESIMPULAN

Pembentukan asam pikrat berdasarkan pada reaksi substitusi elektrofilik. Reaksi substitusi elektrofilik
adalah penggantian gugus H+ pada cincin aromatis dengan suatu elektrofil (E+) yang merupakan spesi yang
kekurangan elektron. Sintesis asam pikrat dapat dilakukan dengan mereaksikan fenol dengan asam sulfat (sulfonasi)
kemudian mereaksikan dengan asam nitrat (nitrasi) dimana H2SO4 bertindak sebagai katalis. Fenol berfungsi sebagai
bahan baku utama pembuatan asam pikrat. HNO3 pekat berperan sebagai pengkontribusi dalam pemberian ion
nitronium. H2SO4 berfungsi sebagai katalis dan pemberi suasana asam. Etanol berperan dalam menghilangkan
pengotor (rekristalisasi). Massa kristal yang diperoleh sebesar 3,08 gram dengan % KR = 1,08% dan % yield =
101,08%.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kepada Allah SWT, karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia
Organik dengan judul percobaan: Pembuatan asam pikrat. Pertama- tama penulis mengucapkan terima kasih kepada

TLD
Laporan Praktikum Kimia Organik !8

rekan kerja penulis, yaitu Arya Maulana Ichsan dan Mutiara Annisa yang sudah bekerja dengan baik. Selain itu,
terima kasih pula untuk asisten laboratorium pada percobaan ini yaitu kak Nadia yang sudah membantu dan
memberikan pengarahan sehingga praktikum ini dapat selesai dengan baik. Tak lupa, penulis mengucapkan terima
kasih kepada orang-orang yang sudah berjasa yang telah membuat referensi di internet maupun di buku hingga
laporan ini selesai. Penulis mohon maaf apabila laporan ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden & Fessenden. 1982. Organic Chemistry 3rd Ed. Jakarta: Erlangga.
Hoggett, J.G; Moodie, R.B; Penton, J.R; and Schofield, K. 1971. Nitration and Aromatic
Reactivity. Cambridge: University of Exeter.
Smith, Janice Gorzynski. 2011. Organic Chemistry 3rd ed.. Manoa : University of Hawai’i
Tim KBI Kimia Organik.2011.Penuntun Pratikum Sintesis Organik . Depok : Departemen kimia FMIPA
Universitas Indonesia.

LAMPIRAN
MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
1. FENOL
Nama Lain : Benzenol Hidroksibenzen, fenil alcohol
Rumus Molekul : C6H5OH
Berat Molekul : 94,11 gr/mol
Data Fisik :
- Kristal tidak berwarna
- Titik Leleh : 40o-42oC
- Titik Didih : 182oC
- Titik Nyala : 79oC
- Specific gravity : 1,057
Toksisitas : Beracun dan sangat berbahaya, korosif

Stabilitas : Stabil, hindari dari oksidator kuat, mudah terbakar

Kelarutan : Larut dalam methanol, dietil eter, air dingin, aseton, benzene, alcohol, kloroform,
gliserol, dan lainnya.

2. ASAM PIKRAT
Nama Lain : 2,4,6 -trinitrofenol

Rumus Molekul : C6H2(NO3)3OH 

Data Fisik :
- Cairan Kuning dan tidak berbau
- Titik Leleh : 122,5oC
- Titik Nyala : 150oC
- Densitas : 1,763 gr/ml
Toksisitas : Iritasi pada bagian yang menjalin kontak
Stabilitas : Stabil dan reaktif terhadap logam

3. ASAM SULFAT
Nama Lain : Minyak vitriol

Rumus Molekul : H2SO4
Data Fisik :

TLD
Laporan Praktikum Kimia Organik !9

- Cairan bening, tak berwarna, tak berbau


- Berat Molekul : 98,08 gr/mol
- Titik Leleh : 10oC
- Titik Didih : 290oC
- Berat Jenis : 1,84 gr/ml
Bahaya : Bila kontak dengan mata/kulit menyebabkan iritasi, rasa terbakar bahkan kebutaan, dan
korosif
Stabilitas : Stabil
Kelarutan : Larut dalam air

4. ASAM NITRAT
Nama Lain : Asam Azotat

Rumus Molekul : HNO3 

Data Fisik :
- Liquid tidak berwarna
- Berat Molekul : 63,01 gr/mol
- Titik Leleh : 42oC
- Titik Didih : 122oC
- Specific gravity : 1,41
Bahaya : Korosif, dapat menyebabkan iritasi dan rasa terbakar pada kulit, mata dan saluran
pernapasan
Stabilitas : Stabil
Kelarutan : Larut dalam air


TLD

Anda mungkin juga menyukai