ELEKTROMEKANIK
(C2) KELAS X
Diterbitkan oleh
PT Kuantum Buku Sejahtera
Anggota IKAPI No. 212/JTI/2019
Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No. 5 Malang - Jawa Timur
Telp. (0341) 438 2294, Hotline 0822 9951 2221;
Situs web: www.quantumbook.id
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik
secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan
lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Kuantum Buku Sejahtera.
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................... v
Prakata ...................................................................................................................... vi
Bab 1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Elektromekanik................................ 1
A. Konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)....................................................... 2
B. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)........................................................ 3
C. Undang-Undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).................................... 3
D. Rambu-Rambu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)........................................ 4
E. Pencegahan Kecelakaan................................................................................................... 6
F. Pertolongan Pertama Korban Gangguan Listrik...................................................... 6
G. Penanggulangan Kecelakaan......................................................................................... 7
H. Pengaman Sekering dalam Instalasi Listrik............................................................... 9
I. Alat Perlindungan Diri (APD)........................................................................................... 11
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 15
iii
Bab 6 Pekerjaan Elektromekanik................................................................................ 115
A. Pengetahuan Umum Printed Circuit Board (PCB)................................................... 116
B. Konstruksi dan Fungsi PCB.............................................................................................. 117
C. Teknik Penyimpanan PCB................................................................................................. 118
D. Cara Memotong PCB.......................................................................................................... 120
E. Teknik Menggambar PCB................................................................................................. 121
F. Penyolderan pada PCB...................................................................................................... 129
Uji Kompetensi............................................................................................................................... 133
iv
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga buku-buku bahan
ajar terbitan PT Kuantum Buku Sejahtera dapat tersusun untuk memenuhi kebutuhan dunia
pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia untuk bekal menuju dunia
industri, usaha, maupun akademik. Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan buku sebagai
media pengajaran dan pembelajaran bagi pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik sebelum terjun ke dunia industri, usaha, maupun akademik. Buku
berperan penting agar peserta didik mudah memahami mata pelajaran yang sedang
ditempuh. Selain itu, buku merupakan salah satu faktor untuk mengoptimalkan penyampaian
informasi kepada peserta didik.
Peran pendidik sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap
siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini yang sudah terintegrasi ke dunia usaha
maupun industri. Para pendidik pun dapat lebih kreatif dalam mengajarkan ilmu yang akan
disampaikan ke peserta didik. Implementasi pengajaran disesuaikan dengan kurikulum 2013
yang dirancang untuk meningkatkan kualitas peserta didik dari sisi ilmu pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia industri maupun dunia usaha serta penyikapan
permasalahan yang akan mereka hadapi di dunia kerja.
Proses penyusunan buku ini telah dikaji mendalam oleh tim ahli yang kompeten di
bidangnya dan sudah terintegrasi ke dunia industri maupun dunia usaha, karena PT Kuantum
Buku Sejahtera telah bekerja sama dengan banyak perusahaan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. Namun buku ini memerlukan saran dan kritik untuk perbaikan edisi selanjutnya,
sehingga dapat terus dimanfaatkan sebagai peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan.
Kami PT Wonokoyo Group mengucapkan terima kasih atas kerja sama berbagai pihak
mulai dari penulis naskah, tim editor serta tim-tim yang berkontribusi untuk kesempurnaan
isi buku. Harapan kami buku ini dapat ikut serta memajukan dunia pendidikan serta dapat
membentuk generasi yang berkualitas.
PT Wonokoyo Group mendukung dan bekerja sama dengan PT Kuantum Buku Sejahtera
untuk memajukan pendidikan di Indonesia terutama dalam pengembangan skill di SMK
Seluruh Indonesia. Semoga buku ini bermanfaat.
PT Wonokoyo Group
v
Prakata
Rasa syukur kepada Allah SWT bahwa proses penulisan buku Pekerjaan Dasar Elektromekanik
untuk Kelas X telah diselesaikan dengan baik. Buku ini merupakan penyempurna dari edisi
sebelumnya yang diharapkan dapat menjadi buku panduan belajar, dan praktik bagi siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kompetensi
Keahlian Teknik Ketenagalistrikan, khususnya Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
Kurikulum 2013 mulai diterapkan secara bertahap pada tahun pelajaran 2013/2014.
Menurut Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang kerangka dasar, dan struktur kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, kurikulum 2013 dirancang dengan
karakteristik mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Keutuhan
tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran
sehingga kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan,
dan kompetensi dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti
rumusan yang sudah ada tersebut. Buku ajar Pekerjaan Dasar Elektromekanik kelas X Program
Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik ini tunduk pada ketentuan tersebut.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, dan membantu
terselesaikannnya karya ini. Buku ini disusun, dan dirancang dengan baik oleh praktisi serta
akademisi yang bersinggungan langsung dengan proses belajar mengajar siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Harapannya, siswa lebih dimudahkan, dan siap diempatkan di
tengah-tengah masyarakat dalam menerapkan ilmu hasil belajarnya selama ini.
Penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan buku ajar ini. Penyusun mengucapkan terima kasih banyak pada semua
pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ajar Pekerjaan Dasar Elektromekanik ini.
Penulis
vi
B AB
1
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
(K3) Elektromekanik
Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang pekerjaan elektromekanik
4.1 Menggunakan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang pekerjaan elektromekanik
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan memahami dan menerapkan pada mata pelajaran pekerjaan dasar
elektromekanik, diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan tanggung jawab untuk
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta
1. melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menerapkan kesehatan dan keselamatan
kerja sesuai manual standar operasional prosedur pada pekerjaan elektromekanik dengan santun;
2. melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menentukan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja yang sesuai untuk pekerjaan elektromekanik yang dilakukan dengan teliti dan
tanggung jawab;
3. melalui latihan, peserta didik dapat mengikuti undang-undang dan rambu-rambu dalam kesehatan
dan keselamatan kerja pada pekerjaan elektromekanik sesuai prosedur dengan santun; dan
4. melalui latihan, peserta didik dapat menerapkan penggunaan alat pelindung diri yang sesuai untuk
pekerjaan elektromekanik sesuai standar keselamatan kerja dengan tanggung jawab.
Pada awal revolusi industri, K3 belum menjadi bagian integral dalam perusahaan. Pada era
ini kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atau risiko kerja (personal risk),
bukan tanggung jawab perusahaan. Pandangan ini diperkuat dengan konsep Common
Law Defence (CLD) yang terdiri atas contributing negligence (kontribusi kelalaian), fellow
servant rule (ketentuan kepegawaian), dan risk assumption (asumsi resiko).
Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja ialah perilaku dan kondisi
lingkungan yang tidak aman. Penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini
diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman, yaitu
1. teledor dan tidak hati-hati;
2. tidak mematuhi peraturan;
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja;
4. tidak memakai alat pelindung diri; dan
5. kondisi badan yang lemah.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan. (Suma’mur, 1988)
K3 mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaankerja (zero accident).
Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan
harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan
yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Perumusan falsafah ini harus dipakai sebagai dasar dan titik tolak dari tiap usaha
keselamatan kerja karena di dalamnya telah tercakup pandangan serta pemikiran filosofis,
sosial-teknis dan sosial ekonomis. Oleh sebab itu dibuat peraturan-peraturan mengenai
berbagai jenis keselamatan kerja sebagai berikut.
1. Keselamatan kerja dalam industri (industrial safety)
2. Keselamatan kerja di pertambangan (mining safety)
3. Keselamatan kerja dalam bangunan (building and construction safety)
4. Keselamatan kerja lalu lintas (traffic safety)
5. Keselamatan kerja penerbangan (flight safety)
6. Keselamatan kerja kereta api (railway safety)
7. Keselamatan kerja di rumah (home safety)
8. Keselamatan kerja di kantor (office safety)
Bahaya di tempat kerja adalah segala sesuatu di tempat kerja yang dapat melukai
pekerja, baik secara fisik maupun mental. Bahaya terhadap keselamatan adalah yang
dapat mengakibatkan kecelakaan dan luka secara langsung, contohnya benda-benda
panas dan lantai yang licin. Bahan kimia berbahaya adalah gas, uap, cairan, atau debu
yang dapat membahayakan tubuh, contohnya bahan-bahan pembersih dan pestisida.
Ancaman bahaya lainnya adalah hal-hal berbahaya, yang belum termasuk dalam
kategori di atas, yang dapat melukai atau mengakibatkan sakit. Bahaya ini terkadang
tidak tampak jelas karena tidak mengakibatkan masalah kesehatan dalam waktu dekat,
contohnya kebisingan, penyakit menular, gerakan yang berulang-ulang. Berikut adalah
tabel risiko/bahaya yang dapat terjadi dalam pekerjaan.
E. Pencegahan Kecelakaan
Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang menolong kecelakaan akibat
listrik ialah jangan sampai yang menolong menjadi korban karena terkena sengatan listrik
juga. Untuk menolong korban akibat listrik dapat diikuti cara-cara berikut.
1. Melepaskan Korban dari Aliran Listrik
a. Jika mungkin aliran listrik segera diputuskan dari sumbernya.
b. Jika tidak tahu pasti bahwa aliran listrik telah putus, penolong jangan memegang
tubuh korban.
c. Penolong harus beralaskan bahan isolator (yang tidak dapat dialiri listrik) untuk
memisahkan korban dari kabel, atau tarik baju korban.
2. Pertolongan Setelah Lepas dari Aliran Listrik
a. Bebaskan saluran napasnya dan lakukan ekstensi kepala.
G. Penanggulangan Kecelakaan
1. Penghantar Listrik
Penghantar listrik adalah benda logam atau bukan logam yang bersifat menyalurkan
arus listrik. Penghantar listrik yang baik adalah semua logam, dalam hal ini tembaga
adalah bahan yang sangat baik dan oleh sebab itu sering kali dipergunakan dalam
teknik listrik. Bahan penghantar yang buruk seperti kayu, karet, plastik digunakan
sebagai bahan sekat (isolasi).
Tembaga yang dilapisi sekat digunakan pada hampir semua sambungan
kawat mesin, instalasi rumah dan lemari sakelar, karena penghantar ini sangat
baik maka hampir tidak pernah terjadi kerugian tegangan. Penghantar kawat baja
terutama digunakan pada kawat tegangan tinggi, sebab apabila digunakan kawat
tembaga akan memakan biaya yang terlampau mahal. Tegangan jatuh yang terjadi
tidak menjadi masalah karena dapat diatasi oleh transformator untuk menaikkan
tegangannya lagi.
Bagi yang harus diperhatikan pada penghantar tembaga ialah ketebalan
dari pada kawat tembaga penghubung tersebut yang harus disesuaikan dengan
kebutuhan pemakai. Apabila kawat tersebut terlampau tebal maka biayanya
terlampau mahal, dan jika terlampau tipis maka mudah timbul panas sehingga
dapat mengakibatkan kebakaran.
Alat Pelindung Diri (APD) untuk K3 atau Personal Protective Equipment adalah alat-alat
atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan
pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau risiko kecelakaan
kerja. Alat-Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya
dan risiko pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunanya.
Pada perusahaan manufakturing terutama yang bergerak dalam Produksi Perakitan
Elektronika, beberapa risiko pekerjaan yang berpotensi membahayakan keselamatan dan
kesehatan serta berpotensi menimbulkan kecelakan kerja antara lain proses menyolder,
proses pemotongan kaki Komponen Elektronika, proses penggunaan bahan-bahan
kimia, suara-suara yang timbul akibat mesin produksi, pembuangan limbah dan kegiatan
pemindahan bahan-bahan produksi. Oleh karena itu, pekerja-pekerja yang mengerjakan
proses tersebut memerlukan perlengkapan atau alat untuk melindungi dirinya sehingga
mengurangi risiko bahaya dan kecelakaan kerja. Alat Pelindung Diri atau APD ini
merupakan salah satu syarat penting dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja atau SMK3.
Alat Pelindung Diri (APD) dapat dibagi menjadi 3 kelompok.
1. Alat pelindung kepala antara lain: helmet (topi pengaman), safety glass (kacamata
pengaman), masker, respirator, dan ear plugs (penutup telinga).
2. Alat pelindung badan antara lain: apron, jas dan laboratorium
3. Alat pelindung anggota badan antatra lain: sepatu pelindung (safety shoes/boot),
dan sarung tangan (hand gloves).
Tugas Individu
1. Tuliskan empat item pakaian kerja yang dapat membahayakan, jika sedang bekerja
dengan mesin yang berputar. Harus bagaimanakah Anda memperlakukannya.
a. ....................................................................................................................
b. ....................................................................................................................
c. ....................................................................................................................
d. ....................................................................................................................
2. Mengapa mengenakan pakaian tanpa lengan kemeja dan celana panjang dapat
berbahaya?
.......................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
3. Jika mengenakan sepatu yang kuat (safety shoes), Anda akan terlindung dari?
....................................................................................................................................................
4. Lengkapilah tabel di bawah ini dengan daftar nama peralatan proteksi untuk masing-
masing bagian tubuh. Termasuk contoh situasi ketika dalam keadaan berbahaya.
Bagian Tubuh Peralatan Pelindung Situasi yang membahayakan
Kepala
Mata
Telingga
Tangan
Paru-paru
Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh
perilaku yang tidak aman yaitu, kecuali ....
a. teledor dan tidak hati-hati
b. tidak mematuhi aturan
c. kondisi badan yang lemah
d. memakai alat perlindungan diri
e. tidak mengikuti standar prosedur kerja
2. K3 merupakan instrumen yang tidak memproteksi ....
a. pekerja
b. pacar
c. perusahaan
d. lingkungan hidup
e. masyarakat
3. Simbol keselamatan dengan warna dasar biru dan warna tulisan putih memiliki
makna yaitu ....
a. wajib ditaati
b. zona aman
c. informasi umum
d. potensi berisiko
e. larangan
4. Berikut ini jenis-jenis bahan listrik yang buruk digunakan sebagai penghantar, yaitu
....
a. aluminium d. timbal
b. prespan e. timah
c. tembaga
11. Alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti hidung dan
mulut dari risiko bahaya seperti asap solder, bau bahan kimia, debu, uap, gas serta
partikel mist dan partikel fume disebut dengan ....
a. respirator d. apron
b. masker e. ear plug
c. gloves
12. Alat pelindung tubuh dari percikan bahan kimia dan suhu panas adalah ....
a. body hearnes d. apron
b. sarung tangan e. safety belt
c. masker
B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Personal risk diperkuat dengan konsep Common Law Defence (CLD) yang terdiri atas
..., ..., dan ....
2. Bahan kimia berbahaya adalah gas, uap, cairan, atau debu yang dapat membahayakan
tubuh, contohnya bahan-bahan ..., dan ....
3. Bahaya lainnya saat bekerja terkadang tidak tampak jelas karena tidak mengakibatkan
masalah kesehatan dalam waktu dekat, contohnya ...., ...., ....
4. Simbol keselamatan dengan warna dasar kuning dan warna tulisan hitam mempuyai
makan ... atau ....
5. Bahan-bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya,
pengolahannya, pengangkutannya, penyimpanannya dan penggunaannya dapat
menimbulkan iritasi, ..., ..., ..., ...., ... dan bahaya-bahaya lainnya
6. Bahan beracun dapat berupa cair, ..., ..., ..., .... dapat berbau atau tidak berbau.
7. Alat pelindung kepala antara lain ...., ...., ...., ...., ....
8. Terdapat 3 jenis helmet berdasarkan perlindungannya terhadap listrik, yaitu tipe ...,
tipe ..., dan tipe ....
9. Kacamata pelindung untuk melindungi mata dari bahaya loncatan benda tajam,
debu, partikel-partikel kecil, mengurangi sinar yang menyilaukan serta percikan
bahan kimia terdiri dari 2 jenis, yaitu ... dan ....
10. Respirator adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti
hidung dan mulut dari risiko bahaya seperti asap solder ..., ..., ..., ... serta partikel mist
dan partikel fume.