Makalah Sistem Respirasi Akia & BG Far
Makalah Sistem Respirasi Akia & BG Far
Penyakit Asma
Disusun oleh:
1. Akia Raihan Zamorano
2. Farhan Ayyasy
(XI MIPA 2)
Guru Pembimbing:
MARGIANI TRISUSILAWATI
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat,karunia dan kesempatan sehingga makalah yang berjudul ”Penyakit Asma” ini
dapat diselesaikan dengan baik.Shalawat dan salam kita doakan agar tersampaikan
kepada Nabi Muhammad saw.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan
yang terdapat pada makalah ini,oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis memohon
maaf atas kekurangan tersebut dan kami mengharapkan kritik serta saran untuk
perubahan makalah ini yang lebih baik kedepannya
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita dan memberi
pemahaman bagi kita bersama tentang Penyakit Asma
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar……………………………………………………............. i
Daftar Isi………………………………………………….................…….. ii
Bab 1 Pendahuluan…………….…………………............………………. 1
A. Latar Belakang…………………………….......……………...…… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………....…. 1
C. Tujuan…..……………………………………………………........ 1
D. Manfaat…..……………………………………………………...... 1
Bab 2 Pembahasan……………………………………………………....... 2
A. Definisi Asma.…………………….……………………………..... 2
B. Gejala Asma….......……………………………………………....... 3
C. Penyebab Asma …..……………………………………...……...... 3
D. Diagnosis Asma………………………………….…….….............. 4
E. Faktor-Faktor Risiko Asma ……………………............................. 4
F. Pengobatan Asma.….…….….......................................................... 5
Bab 3 Penutup…………………………………………………………..… 6
A. Kesimpulan………………………………………………………… 6
B. Saran ……………………………………………………………..... 6
Daftar Pustaka.……………………………………………………………. 7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena
rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan, sesak nafas, dan batuk terutama pada
malam hari dan pagi hari. Asma menyerang orang-orang dari semua kalangan dan usia. Gejala
asma sering terjadi pada malam hari dan saat udara dingin, biasanya bermula mendadak dengan
batuk dan rasa tertekan di dada, disertai dengan sesak napas (dyspnea).
B. Rumusan Masalah
Apa definisi asma?
Apa gejala asma?
Apa penyebab asma?
Apa saja diagnosis asma?
Apa saja faktor-faktor risiko asma?
Apa pengobatan dari penyakit asma?
C. Tujuan
Mengetahui definisi asma.
Mengetahui gejala asma.
Mengetahui penyebab asma.
Mengetahui diagnosis asma.
Mengetahui faktor-faktor risiko asma.
Mengetahui pengobatan dari penyakit asma.
D. Manfaat
Memberikan informasi kepada pembaca tentang definisi asma.
Memberikan informasi kepada para pembaca tentang apa saja gejala asma.
Memberikan informasi kepada pembaca tentang penyebab asma.
Memberikan informasi kepada pembaca tentang diagnosis asma.
Memberikan informasi kepada pembaca tentang faktor-faktor risiko asma.
Memberikan informasi kepada pembaca tentang pengobatan dari penyakit asma.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Asma
Asma adalah kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan
penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas,
penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi.
Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.
ada beberapa hal yang kerap memicu asma seperti asap rokok, debu,aktivitas fisik, udara
dingin, bulu binatang infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia.
Saluran pernapasan orang yang memiliki penyakit asma akan lebih sensitif daripada orang
normal.Ketika terjadi penakit asma,saluran pernapasan akan menyempit dan kaku. Selain itu,
akan terjadi peningkatan produksi dahak yang menjadikan napas terasa berat.
Asma adalah penyakit menahun. Apabila tidak dilakukan penanganan dengan tepat maka
dapat ditemukan efek terhadap kualitas hidup, antara lain:
Refractory asthma, kondisi asma parah walaupun sudah dengan penggunaan terapi
maksimal
Masalah psikologis seperti depres
Gangguan pertumbuhan pada anak-anak
Mudah lelah
Gagal napas
Kerusakan paru-paru
B. Gejala Asma
Gejala utama asma meliputi sulit bernapas (terkadang bisa membuat penderita megap-megap),
batuk-batuk, dada yang terasa sesak, dan suara yang dihasilkan ketika udara mengalir melalui
saluran napas yang menyempit. Apabila gejala ini kumat, sering kali penderita asma menjadi
sulit tidur.
Gejala asma yang memburuk secara signifikan disebut serangan asma. Serangan asma
biasanya terjadi dalam kurun waktu 6-24 jam, atau bahkan beberapa hari. Meskipun begitu, ada
beberapa penderita yang gejala asmanya memburuk dengan sangat cepat kurang dari waktu
tersebut.
Selain sulit bernapas, sesak dada, dan mengi yang memburuk secara signifikan, tanda-tanda
lain serangan asma parah dapat meliputi:
2
Bibir dan jari-jari yang tampak pucat biru.
Gejala batuk, mengi dan sesak di dada semakin parah dan sering.
Sulit bicara, makan, atau tidur akibat sulit bernapas.
Merasa pusing, lelah, atau mengantuk.
Adanya penurunan arus puncak ekspirasi.
C. Penyebab Asma
Penyebab asma secara pasti masih belum diketahui. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang
dapat memicu kemunculan gejala penyakit ini, di antaranya:
Aktivitas fisik (misalnya olahraga).
Infeksi paru-paru dan saluran napas yang umumnya menyerang saluran napas bagian atas
seperti flu.
Emosi yang berlebihan (kesedihan yang berlarut-larut, marah berlebihan, dan tertawa
terbahak-bahak).
Obat-obatan, misalnya obat pereda nyeri anti-inflamasi nonsteroid (aspirin, naproxen, dan
ibuprofen) dan obat penghambat beta (biasanya diberikan pada penderita gangguan
jantung atau hipertensi).
Alergen (bulu hewan, tungau debu, dan serbuk bunga).
Paparan zat di udara, misalnya asap kimia, asap rokok, dan polusi udara.
Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) atau penyakit di mana asam lambung kembali
naik ke kerongkongan sehngga mengiritasi saluran cerna bagian atas.
Faktor kondisi cuaca, seperti cuaca dingin, cuaca berangin, cuaca panas yang didukung
kualitas udara yang buruk, cuaca lembap, dan perubahan suhu yang drastis.
Kondisi interior ruangan yang lembap, berjamur, dan berdebu.
Makanan atau minuman yang mengandung sulfit (zat alami yang kadang-kadang
digunakan sebagai pengawet), misalnya selai, udang, makanan olahan, makanan siap saji,
minuman kemasan sari buah, bir, dan wine.
Pekerjaan tertentu, seperti tukang kayu, tukang las, atau pekerja pabrik tekstil.
Stres.
Alergi makanan (misalnya kacang-kacangan).
D. Diagnosis Asma
Untuk memastikan diagnosis asma, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan.
Dimulai dari wawancara pasien dengan mengajukan pertanyaan seputar gejala yang
dirasakan, seperti kapan gejala tersebut muncul beserta frekuensinya, apakah sesak napas
disertai nyeri dada, serta riwayat kesehatan keluarga.
Jika informasi yang didapat mengarah pada penyakit asma, dokter lantas akan
melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Berikut ini adalah tes yang umumnya
dilakukan dokter dalam proses diagnosis asma:
3
Tes Kadar Arus Ekspirasi Puncak
Tes ini dilakukan dengan tujuan mengukur tingkat embusan udara. Dokter akan
meminta untuk mengembuskan napas secepat mungkin ke dalam alat peak flow meter
(PFM). Hasilnya akan memerlihatkan seberapa cepat pasien dapat mengembuskan udara
dari paru-paru dalam satu kali nafas.
Dokter bisa menyarankan pasien untuk membeli PFM untuk digunakan di rumah.
Kemudian pasien akan diminta melakukan tes setiap hari dan mencatat hasilnya serta kapan
tes dilakukan. Ini akan memberikan data akurat untuk mengetahui kapan asma memburuk.
Spirometri
Pasien akan diminta untuk menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya
secepat mungkin ke dalam alat spirometer. Tes ini ditujukan untuk mengukur kinerja paru-
paru berpatokan pada volume udara yang dapat pasien embuskan dalam satu detik dan
jumlah total udara yang diembuskan.
Untuk mengetahui kondisi saluran pernafasan, data yang didapat akan dibandingkan
dengan pengukuran rata-rata orang sehat yang seusia dengan pasien. Dokter mungkin akan
melakukan tes ini dua kali; sebelum menggunakan inhaler dan setelah menggunakan
inhaler. Jika hasil tes setelah menggunakan inhaler lebih bagus, maka kemungkinan besar
pasien memang menderita asma.
4
Menurut penelitian, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk
terkena penyakit asma, di antaranya:
Terpapar asap rokok saat masih kecil. Pada kasus ibu yang merokok saat hamil, risiko anak untuk
menderita asma akan meningkat.
Lahir dengan berat badan di bawah normal, yaitu kurang dari dua kilogram.
Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit asma atau
alergi atopik (kondisi yang berkaitan dengan alergi, misalnya alergi makanan dan eksim).
Mengidap penyakit bronkiolitis atau infeksi paru-paru saat masih kecil Kelahiran prematur,
terutama jika membutuhkan ventilator.
F. Pengobatan Asma
Pengobatan asma memiliki dua tujuan, yaitu meredakan gejala dan mencegah gejala
kambuh. Tentunya pengobatan asma harus disesuaikan dengan hasil diagnosis dokter dan
kondisi penderita.
Pengobatan asma antara lain:
Menghindari pemicu munculnya gejala
Menggunakan inhaler dengan membuat saluran pernapasan rileks
Penggunaan inhaler pencegah
Penggunaan inhaler kombinasi pencegah dan pereda
5
BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penyakit asma adalah penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan.Penderita asma
akan merasakan saluran pernapasannya kaku dan sesak disertai batuk.Ketika terjadi asma
penderita akan memproduksi dahak dalam jumlah banyak.Asma biasanya terjadi ketika kondisi
udara dingin dan berpolusi,oleh karena itu biasanya penderita asma banyak tersebar di kota kota
besar.
B.Saran
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan arahan dan informasi tentang
penyakit ini agar pembaca dapat menghindari dan mencegah penyakit asma,sehingga pembaca
dapat melakukan upaya dan tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyakit ini.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/asma/penyebab
https://www.halodoc.com/kesehatan/asma
https://www.klikdokter.com/penyakit/asma
https://www.allianz.co.id/explore/detail/ini-5-jenis-penyakit-yang-bisa-muncul-akibat-polusi-
udara/87563