Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN(ASMA)”

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Penyakit Berbasis Lingkungan

Dosen pengampu : Arie Ardiyanti Rufaedah S.KM.,M.Si

Disusun Oleh : Rezkia Nur Fadhilah (4004190008)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BINA PUTERA BANJAR

Jl. Mayjen Lili Kusuma No.33, Sumanding Wetan, Mekarsari, Banjar, Kota Banjar,

Jawa Barat 46321

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang “ASMA”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “ASMA” ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Banjar, 27 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Asma ...................................................................................... 2
B. Penyebab Penyakit Asma ...................................................................................... 2
C. Gejala Penyakit Asma ............................................................................................. 2
D. Jenis Penyakit Asma ............................................................................................... 3
E. Diagnosa Penyakit Asma .......................................................................................... 3
F. Pengobatan Penyakit Asma ....................................................................................... 4
G.Pencegahan Penyakit Asma ………………………………………………………………..5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................... 6
B. Saran..................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 7
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asma adalah suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang dikarakteristikan oleh periode
bronkospasme (kontraksi spasme yang lama pada jalan nafas).

Istilah asma berasal dari kata yunani yang artinya terengah – engah dan berarti serangan
napas pendek. Meskipun dahulu istilah ini digunakan untuk menyatakan gambaran klinis
napas pendek tanpa memandang sebabnya, sekarang istilah ini hanya ditunjukan untuk
keadaan - keadaan yang menunjukan respon abnormal saluran napas terhadap berbagai
rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan napas yang meluas. Perubahan
patofisiologi yang menyebabkan obstruksi jalan napas terjadi pada bronkus ukuran sedang
dan bronkiolus yang berdiameter 1 mm. penyempitan jalan napas disebabkan oleh
bronkospasme,edema mukosa dan hipersekresi mucus yang kental.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi Asma?
2. Apa Penyebab Asma?
3. Apa saja Gejala Asma?
4. Apa saja Jenis Asma?
5. Apa Diagnose Asma?
6. Bagaimana cara Pengobatan Asma?
7. Bagaimana cara Pencegahan Asma?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi asma
2. Untuk mengetahui penyebab asma
3. Untuk mengetahui gejala asma
4. Untuk mengetahui jenis asma
5. Untuk mengetahui diagnose asma
6. Untuk mengetahui pengobatan asma
7. Untuk mengetahui pencegahan asma
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asma

Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan ini bersifat
sementara. Dalam Pendapat Lain Asma dapat diartikan:

Asma adalah suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang dikarakteristikan oleh
periode bronkospasme (kontraksi spasme yang lama pada jalan nafas). (Polaski : 1996).

Asma adalah gangguan pada jalan nafas bronkial yang dikateristikan dengan
bronkospasme yang reversibel. (Joyce M. Black : 1996).

Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan
bronkhi berespon secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu. (Smelzer Suzanne : 2001).

Dari ketiga pendapat tersebut dapat diketahui bahwa asma adalah suatu penyakit gangguan
jalan nafas obstruktif intermiten yang bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode
bronkospasme, peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang
menyebabkan penyempitan jalan nafas.

B. Penyebab Asma

Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap


rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan.
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu
binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang
melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan
pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran
udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha
sekuat tenaga supaya dapat bernapas.

Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap
awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan
seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos -
peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit
mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai
benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu
binatang.

Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama
terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan
kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma
melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran
udara. Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari
stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan.
C. Gejala Asma
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering
terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas yang
singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu
mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah
menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun
iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala dan juga
sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam hari atau cuaca dingin.

Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang
berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak napas. Bunyi mengi terutama terdengar
ketika penderita menghembuskan napasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma
terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada
kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma
adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam
beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa
hari.

Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering
di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya
gejala. Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga
timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.

Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena
sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun,
dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian
segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda
bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan
pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan
sembuh sempurna,

Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan
udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar
organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

D. Jenis Asma
JENIS-JENIS ASMA

Asma sering dicirikan sebagai alergi , idiopatik/non alergi, serta gabungan.

1. Asma alergi

Disebabkan oleh allergen / alergenalergen yang dikenal (misal: serbuk sari , binatang,
amarah, makanan, jamur). Kebanyak allergen terdapat di udara dan musiman. Pasien
dengan asma allergic biasanya mempunyai riwayat keluarga yang allergic dan riwayat
medis masa lalu eczema / rhinitis allergic. Pemajanan terhadap allergen mencetuskan
serangan asma. Anak-anak dengan asma allergic sering dapat mengatasi kondisi
sampai masa remaja.
2. Asma idiopatik / non allergic

Tidak berhubungan dengan allergen spesifik.faktor – factor,seperti common cold,


infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat
mencetuskan serangan.beberapa agen farmakologi, seperti aspirin dan agen anti
inflamasi nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta – adrenergic, dan agen
sulfit (pengawet makanan), juga mungkin menjadi factor. Serangan asma idiopatik
atau non allergic menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan
dapat berkembang menjadi bronchitis kronis dan emfisema.

3. Asma Gabungan

Adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari
bentuk allergic maupun bentuk ideopatic atau non allergic.

E. Diagnosa Asma

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis


bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk
menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa
membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika
diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui
faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.

F. Pencegahan Asma
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari.
Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum
melakukan olah raga. Selain itu Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk
menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu
timbulnya serangan asma itu sendiri. Penyebab yang mungkin dapat saja bantal,
kasur, pakaian jenis tertentu, hewan peliharaan kuda, detergen, sabun , makanan
tertentu,jamur dan serbuk sari. jika serangan berkaitan dengan musim maka serbuksari
dapat menjadi dugaan kuat. Upaya harus dibuat untuk menghindari agen penyebab
kapan saja memungkinkan. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri
terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega
akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang
diberikan oleh dokter.

Pengobatan jangka panjang


Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis
reseptor beta-adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya
gangguan irama jantung. Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama
1 bulan tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, cromolin
atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa
ditambahkan theophylline per-oral.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang
menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan
(inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan
saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Adapun tanda dan
gejala penyakit asma diantaranya :
Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan
nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang
berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah
penderita asma
-Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
-Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
-Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.
Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan. Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk
menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya
serangan asma itu sendiri
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah terulis dalam makalah ini sehingga
sedikit banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Disamping itu saya juga
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehinga kami bisa berorientasi
lebih baik pada makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://makalahsekolah96.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-penyakit-
asma.html
http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2013/05/Contoh-Makalah-
Penyakit-Asma-dan-Pencegahannya.html

Anda mungkin juga menyukai