Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH

DASAR PEMECAHAN MASALAH


PENYAKIT ASMA

OLEH

NI LUH TIKA ARIANI P07133019005

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI SANITASI D III
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “ Laporan
Praktikum Mata Kuliah Dasar Pemecahan Masalah Penyakit Asma” Laporan
ini disusun untuk melengkapi tugas tingkat/semester V tahun akademik 2021.
Selama penulisan laporan ini penulis mengalami banyak kesulitan dalam
penyusunannya, namun kesulitan tersebut dapat diatasi berkat adanya bantuan,
bimbingan serta dorongan baik secara moral maupun materiil dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada
1. Bapak I Wayan Sali, S.KM.,M.Si selaku ketua jurusan yang telah
memberikan bimbingan, wawasan pengarahan, motivasi, dan saran dalam
penulisan laporan ini.
2. I Nengah Notes, SKM.,M.Si selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, wawasan pengarahan, motivasi, dan saran dalam penulisan
laporan ini.
3. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang
telah turut memberikan bantuannya dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, karena mengingat
keterbatasan kemampuan, pengetahuan, waktu dan buku-buku penunjang yang
penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk menyempurnakannya.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini, dapat bermanfaat bagi semua
pihak di kemudian hari.

Bangli, 30 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 3
D. Manfaat............................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asma.............................................................................. 4
B. Penyebab Penyakit Asma................................................................. 5
C. Kondisi Lingkungan Yang Menyebabkan Penyakit Asma ............. 6
D. Resiko Penyakit Asma .................................................................... 7
E. Penyebab Kambuhnya Penyakit Asma ........................................... 8
F. Cara Pencegahan Penyakit Asma .................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini selain wabah penyakit menular, terdapat juga berbagai wabah
penyakit tidak menular, juga yang tidak diketahui sebabnya. Oleh karenanya,
kegiatan epidemiologi menjadi luas dan masalahnya menjadi semakin
kompleks, sehingga diperlukan metode yang baru untuk melakukan analisis
hal seperti ini. Maka sekarang epidemiologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari distribusi penyakit pada masyarakat dan faktor – faktor
determinan/penentu terjadinya distribusi serta frekuensi penyakit tersebut
(pada masyarakat).

Dalam hal ini, penyakit yang akan dibahas adalah Asma. Asma adalah
salah satu penyakit yang paling sering pada masa anak. Faktor risiko untuk
timbulnya asma adalah tinggal dalam kemiskinan dan dalam kelompok rasial
bukan kulit putih. Bagian dari perbedaan angka asma yang terdapat di antara
ras yang berbeda dapat terkait dengan peningkatan pajanan terhadap alergen
dan iritan lain seperti polusi udara, merokok, tungau debu, dan kecoak pada
keluarga yang kurang makmur, tetapi perbedaan ras menetap bahkan setelah
menyesuaikan status sosioekonomik. Asma biasanya disebabkan karena
spasme dari otot-otot halus yang mengelilingi dinding bronkus. Asma dapat
dipicu oleh allergen, bau harum yang kuat, gas yang mengiritasi, rokok atau
perubahan cuaca.
Alergi adalah faktor risiko dalam perkembangan asma pada anak tetapi
tampaknya tidak menjadi faktor bermakna pada orang dewasa. Meskipun
sebanyak 80% anak dengan asma juga atopik, 70% orang dewasa yang
berusia kurang dari 30 tahun dan kurang dari separuh dari semua dewasa yang
berusia lebih dari 30 memiliki bukti alergi. Dengan demikian, meskipun suatu

1
komponen alergi harus dicari pada orang dewasa, lebih jarang ditemukan
disbanding pada anak dengan asma.
Asma merupakan penyakit umum, dengan angka prevalensi
diperkirakan sekitar 5% dari populasi orang dewasa. Penyakit ini cenderung
mengelompok dalam keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian
lebih tinggi pada populasi di pusat kota, dan asma pada orang dewasa lebih
sering terjadi pada wanita.
Asma dapat terjadi pada sembarang golongan usia sekitar setengah
dari kasus terjadi pada anak-anak dan sepertiga lainnya terjadi sebelum usia
40 tahun. Hampir 17% dari semua rakyat Amerika mengalami asma dalam
suatu kurun waktu tertentu dalam kehidupan mereka. Meski asma dapat
berakibat fatal, lebih sering lagi , asma sangat mengganggu, mempengaruhi
kehadiran di sekolah, pilihan pekerjaan, aktivitas fisik, dan banyak aspek
kehidupan lainnya.
Angka kejadian Asma bervariasi di berbagai Negara, tetapi terlihat
kecenderungan bahwa penderita penyakit ini meningkat jumlahnya, meskipun
belakangan ini obat-obatan Asma banyak dikembangkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah adalah
1) Apa yang dimaksud dengan penyakit Asma?
2) Kenapa penyakit Asma bisa terjadi?
3) Kapan biasanya penyakit Asma terjadi?
4) Di daerah mana biasanya sering penyakit Asma terjadi?
5) Bagaimana cara mencegah dan menanggulangi penyakit Asma?

2
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran penyakit Asma
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran khusus mengenai penyakit Asma
b. Mengetahui faktor risiko yang terjadinya Asma
c. Mengetahui cara melakukan upaya pencegahan penyakit Asma
D. Manfaat Praktikum
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah
berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan
b. Memperoleh wawasan yang luas dan informasi mengenai penyakit
serta cara pencegahan yang dapat dilakukan terhadap penyakit Asma
2. Manfaat Praktis
A. Dapat menjadi referensi bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang
penyakit Asma
B. Dapat memberikan masukan dan saran dalam berpartisipasi
pencegahan penyakit asma

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asma
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa penyakit Asma di jumpai di
seluruh dunia, dan menyerang baik pria maupun wanita, dari seluruh lapisan
sosial ekonomi dengan prevalensi yang berkisar antara 1-10%. Tentunya
makin lebar definisi yang dipakai, angka ini akan semakin meningkat.
Tetapi bagaimana pun juga memang ada peningkatan prevalensi Asma
di seluruh dunia. Walaupun peningkatan di Asia lebih kecil dibandingkan
dengan dunia Barat, tetapi kenaikan ini nyata sekali. Hal ini tampak pada
berbagai penelitian epidemiologis.
Penyakit Asma memang sulit diberi definisi pasti. Bahkan, semakin
dicari definisi yang setepat-tepatnya, kita justru akan semakin jauh dari tujuan
semula. Karena itu, sejak dahulu semua buku hanya memberikan definisi
deskriptif saja. Mula-mula, dikatakan Asma adalah penyakit dengan serangan-
serangan sesak napas atas dasar obstruksi jalan napas perifer yang diselingi
interval bebas keluhan.
Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intermiten, reversibel
dimana trakea dan bronki berespons dalam secara hiperaktif terhadap stimuli
tertentu. Jika asma dan bronkitis terjadi bersamaan, obstruksi yang
diakibatkan menjadi gabungan dan disebut bronkitis asmatik kronik.
Asma sering dicirikan sebagai alergi, idiopatik, non alergi, atau
gabungan. Asma alergik disebabkan oleh alergen atau alergen-alergen yang
dikenal (contoh, serbuk sari, binatang, makanan, dan jamur). Kebanyakan
alergen terdapat di udara dan musiman. Pasien dengan asma alergik biasanya
mempunyai riwayat keluarga yang alergik dan riwayat medis masa lalu
eczema atau rhinitis alergik. Pemajanan terhadap alergen mencetuskan
serangan asma. Anak-anak dengan asma alergik sering dapat mengatasi
kondisi sampai masa remaja.

4
Asma idiopatik atau non alergik tidak berhubungan dengan alergen
spesifik. Faktor-faktor, seperti commo cold, infeksi traktus respiratorius,
latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat mencetuskan serangan.
Beberapa agens farmakologi, seperti aspirin dan agens anti inflamasi
nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta-adrenergik, dan agens sulfit
(pengawet makanan), juga mungkin menjadi faktor. Serangan asma idiopatik
atau non alergik menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya
waktu dan dapat berkembang menjadi bronkitis kronis dan emfisema.
Beberapa pasien akan mengalami asma gabungan.
Asma gabungan adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini
mrmpunyai karakteristik dari bentuk alergik maupun bentuk idiopatik atau
non alergik.

B. Penyebab Penyakit Asma

Pencetus serangan asma dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, antara


lain alergen, virus, dan iritan yang dapat menginduksi respons inflamasi akut.
Asma dapat terjadi melalui 2 jalur, yaitu jalur imunologis dan saraf otonom.
Asma adalah obstruksi jalan napas difus reversibel. Obstruksi
disebabkan oleh satu atau lebih dari yang berikut ini : (1) kontraksi otot-otot
yang mengelilingi bronki, yang menyempitkan jalan napas; (2) pembengkakan
membrane yang melapisi bronki; dan (3) pengisian bronki dengan mucus yang
kental. Selain itu, otot-otot bronkial dan kelenjar mukosa membesar; sputum
yang kental, banyak dihasilkan dan alveoli menjadi hiperinflasi, dengan udara
terperangkap di dalam jaringan paru. Mekanisma yang pasti dari perubahan
ini tidak diketahui, tetapi apa yang paling diketahui adalah keterlibatan sistem
imunologis dan sistem saraf otonom.
Yang dimaksud dengan faktor penyebab adalah bahan-bahan atau pun
keadaan-keadaan tertentu yang secara langsung dapat menyebabkan seseorang
menderita penyakit Asma. Kadang-kadang faktor ini dapat berdiri sendiri,

5
artinya menjadi penyebab tunggal (single causative agent), misalnya beberapa
alergen yang ditemukan dalam udara. Sebaliknya yang dimaksud dengan
faktor pencetus adalah suatu bahan ataupun keadaan tertentu yang akan dapat
menimbulkan serangan Asma, tanpa yang bersangkutan betul-betul menderita
penyakit tersebut, dengan lain perkataan serangan Asma memang ada, tetapi
penderita saat itu belum menderita penyakit ini, dan dengan meniadakan
faktor pencetus ini, maka serangan juga akan hilang sendiri, dan tak akan
timbul lagi selama penderita menghindarinya selalu.
Faktor-faktor pencetus pada asma yaitu :
1. Infeksi virus saluran napas : influenza.
2. Pemajanan terhadap alergen tungau, debu rumah, bulu binatang
3. Pemajanan terhadap iritan asap rokok, minyak wangi
4. Kegiatan jasmani : lari
5. Ekspresi emosional takut, marah, frustasi
6. Obat-obat aspirin, penyekat beta, anti-inflamasi non-steroid
7. Lingkungan kerja : uap zat kimia
8. Polusi udara : asap rokok
9. Pengawet makanan : sulfit
10. Lain-lain, misalnya haid, kehamilan, sinusitis

C. Kondisi lingkungan yang menyebabkan penyakit Asma

Lingkungan sekitar bisa menjadi salah satu faktor penyebab


asma. Karena di dalam lingkungan ada polutan yang bisa menyebabkan
saluran pernapasan Anda terganggu karena penyempitan dan sesak napas.
Udara di sekitar kita yang telah tercemar oleh berbagai polutan baik dari
kegiatan industry maupun kegiatan transportasi. Peningkatan penetrasi ozon,
sulfur dioksida, nitrogen oksida, partikel buangan atau partikel yang keluar
dari industry juga dapat membuat pengidap asma meluas. Polusi udara tidak
hanya terjadi di luar ruangan, tapi merambah ke dalam ruangan, sumber

6
polutan didalam ruangan juga dapat memicu kambuhnya penyakit asma
seperti debu, asap rokok, sisa pembakaran, zat kimia seperti obat nyamuk
bakar/semprot, bau cat yang tajam, parfum. Beberapa hal dari lingkungan
yang bisa menjadi penyebab asma adalah alergi terhadap debu, serbuk bunga,
tungau, bulu hewan, polusi udara, kondisi dalam ruang yang lembab dan
berjamur dan tungau dari sofa, karpet, gorden, udara yang pengap dan
kurangnya ventilasi juga dapat memicu penyakit asma.

D. Resiko Penyakit asma

Penyakit asma dapat menyerang siapa saja, tidak peduli anak-anak


maupun orang dewasa. Namun beberapa orang berkesempatan lebih besar
untuk terserang penyakit asma.

Anak laki-laki lebih rentan terserang penyakit asma daripada anak


perempuan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saluran pernapasan
anak laki-laki lebih sempit daripada saluran pernapasan anak perempuan.
Saluran pernapasan yang sempit ini meningkatkan risiko munculnya bunyi
yang tidak wajar saat bernafas. Pada usia 20 tahunan, kemungkinan terjadinya
asma pada laki-laki dan perempuan adalah 50:50. Namun pada usia 40 tahun
ke atas, perempaun lebih rentan terkena penyakit asma.

Orang-orang yang memiliki keluarga berpenyakit asma, kurang lebih


tiga perlima dari seluruh penderita asma di dunia mendapatkan penyakitnya
karena diturunkan dari ayah atau ibunya. Seperti yang dikutip dari
webmd.com, jika seseorang memiliki orang tua yang menderita penyakit
asma, maka orang tersebut beresiko enam kali lebih tinggi untuk menderita
asma juga. Orang-orang yang memiliki saluran pernapasan yang hiperaktif,
meskipun beberapa peneliti belum yakin dengan hal ini, namun dugaan bahwa
saluran pernapasan yang hiperaktif dapat memicu timbulnya penyakit asma
semakin menguat. Hal ini terjadi karena saluran pernapasan yang hiperaktif

7
akan lebih mudah mengalami peradangan apabila bersentuhan dengan pemicu
asma seperti allergen maupun udara dingin.

E. Penyebab Kambuhnya Penyakit Asma

Penyakit asma merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya


peningkatan respons terhadap saluran pernapasan. Hal tersebut terjadi karena
adanya penyempitan saluran pernapasan dan keluarnya lendir yang berlebihan
dari dinding-dinding saluran pernapasan. Hal tersebut menyebabkan mengi,
bengek, batuk-batuk, dan sesak napas. Penyakit ini dapat kambuh kapan pun,
bahkan secara tiba-tiba. Berikut penyebab kambuhnya asma yang perlu kamu
hindari.

- Faktor Makanan
Untuk seseorang yang memiliki riwayat penyakit asma, hindari makanan
saji jenis mengandung kadar MSG dan pengawet yang tinggi Ketik
makanan tersebut dikonsumsi secara rutin, asma yang kamu miliki bisa
saja kambuh seketika. 
- Faktor Emosional
Seseorang dengan pikiran yang kacau akan membuat emosi menjadi tidak
stabil. Ketidakstabilan ini menjadi salah satu penyebab kambuhnya asma,
karena tekanan mental yang berimbas pada saluran pernapasan. Untuk
mencegah penyebab yang satu ini, kamu dapat mendiskusikan langsung
dengan psikolog berpengalaman. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan
cara terbaik dalam mengelola stres agar tidak menumpuk dalam pikiran
dan menyebabkan emosi menjadi tidak stabil.
- Faktor Lingkungan
Lingkungan yang kotor, seperti polusi udara, asap rokok, dan debu
menjadi penyebab utama kambuhnya penyakit asma. Untuk menghindari
penyebab yang satu ini, sebaiknya terapkan pola hidup sehat dengan cara

8
membersihkan rumah dan lingkungan sekitar rumah agar tidak terhindar
dari debu dan kotoran. Jangan lupa untuk selalu menggunakan masker
penutup hidung dan mulut ketika bepergian ke luar rumah. Selain itu,
jauhkan diri dari benda-benda pencetus alergi yang menjadi tempat
berkumpulnya debu.
- Udara Dingin
Penyebab kambuh asma berikutnya adalah udara dingin. Meningkatnya
kelembapan udara dalam suhu yang dingin akan memicu timbulnya gejala.
- Mengidap Flu
Penyakit flu yang dialami oleh seseorang dengan riwayat penyakit asma
akan menyebabkan produksi lendir di sekitar saluran pernapasan menjadi
lebih banyak. Hal tersebut menjadi pemicu terhambatnya saluran
pernapasan, akibatnya dada akan terasa sesak.
- Merokok
Perokok lebih rentan mengidap penyakit asma, dibandingkan dengan
mereka yang tidak merokok. Jadi, jika kamu memiliki riwayat penyakit
asma, kebiasaan buruk yang satu ini dapat membuat gejala asma semakin
bertambah parah. Berhenti merokok merupakan salah satu cara terbaik
untuk mengurangi gejala asma sekaligus melindungi paru-paru.
- Kumatnya Asam Lambung
Asam lambung yang terus naik ke kerongkongan akan menyebabkan
iritasi dan peradangan pada bronkus yang memicu serangan asma. Asam
lambung bukan hanya membuat gejala penyakit asma bertambah parah,
tapi juga membuat gejala refluks asam lambung semakin buruk.

F. Cara Pencegahan Penyakit Asma


Meskipun pengobatan memainkan peranan penting dalam pencegahan
serangan asma, perhatian dan kontrol pada lingkungan tak kalah penting untuk
diperhatikan. Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk
mencegah datangnya masalah asma :

9
1) Menjaga lingkungan dari potensi alergi Misalnya, jika debu dapat
menjadi pemicu, segeralah singkirkan debu dari tempat di mana kita
banyak berada. Jika hewan piaraan menjadi pemicu gejala asma, maka
tempatkanlah binatang peliharaan jauh dari jangkauan kita, atau lebih
sering memandikan hewan peliharaan.
2) Beri perhatian pada udara Jika kita telah mengetahui polusi udara dapat
memicu asma, maka segera ambil tindakan atas polusi yang ada di
sekitar kita. Bersihkan ruang, atau pindah ke tempat berbeda.  Mungkin
pula kita dapat pindah dari ruangan tertutup, dan mengurangi aktivitas di
dalam ruangan
3) Hindari rokok Jika kita bukan seorang perokok, maka kita harus
menghidari polusi asap berbahaya ini. Sebaliknya, jika kita adalah
perokok maka sebaiknya kebiasaan buruk itu segera dihentikan.
Merokok merupakan tindakan paling buruk bagi paru-paru, terutama
bagi para penderita asma
4) Berolahraga Langkah ini merupakan tips terbaik untuk menjaga tubuh
dan pikiran yang sehat. Jadi, jika kita rentan terhadap aktivitas olahraga,
segeralah berkonsultasi dengan dokter, untuk mengetahui cara
mengelola gejala asma. Jika kita kambuh selama permainan atau
olahraga, hentikan apa yang kita lakukan sampai benar-benar tenang.
Atau, minum/gunakan obat sesegera mungkin.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intermiten, reversibel
dimana trakea dan bronki berespons dalam secara hiperaktif terhadap stimuli
tertentu. Jika asma dan bronkitis terjadi bersamaan, obstruksi yang
diakibatkan menjadi gabungan dan disebut bronkitis asmatik kronik.
Faktor-faktor pencetus pada asma yaitu Infeksi virus saluran napas :
influenza, pemajanan terhadap alergen tungau, debu rumah, bulu binatang,
pemajanan terhadap iritan asap rokok, minyak wangi, kegiatan jasmani : lari,
ekspresi emosional takut, marah, frustasi, obat-obat aspirin, penyekat beta,
anti-inflamasi non-steroid, lingkungan kerja : uap zat kimia, polusi udara :
asap rokok, pengawet makanan : sulfit dan lain-lain, misalnya haid,
kehamilan, sinusitis.

Hal dari lingkungan yang bisa menjadi penyebab asma adalah alergi
terhadap debu, serbuk bunga, tungau, bulu hewan, polusi udara, kondisi dalam
ruang yang lembab dan berjamur dan tungau dari sofa, karpet, gorden, udara
yang pengap dan kurangnya ventilasi juga dapat memicu penyakit asma.

Resiko penyakit asma biasanya terjadi pada, anak laki-laki, orang yang
memiliki keluarga berpenyakit asma (genetika) dan orang yang memiliki
saluran pernafasan yang hiperaktif.

Penyakit ini dapat kambuh kapan pun, bahkan secara tiba-tiba


dikarena beberapa factor yaitu :

- Makanan  
- Faktor Emosional
- Faktor Lingkungan

11
- Udara Dingin
- Mengidap Flu
- Merokok
- Kumatnya Asam Lambung
Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah
datangnya masalah asma :
- Menjaga lingkungan dari potensi alergi
- Menghidari hewan peliharaan yang beresiko menyebabkan penyakit
asma seperti kucing.
- Beri perhatian pada udara Jika kita telah mengetahui polusi udara
dapat memicu asma, maka segera ambil tindakan atas polusi yang
ada di sekitar kita. Bersihkan ruang, atau pindah ke tempat berbeda. 
Mungkin pula kita dapat pindah dari ruangan tertutup, dan
mengurangi aktivitas di dalam ruangan
- Hindari rokok Jika kita bukan seorang perokok, maka kita harus
menghidari polusi asap berbahaya ini.
- Berolahraga Langkah ini merupakan tips terbaik untuk menjaga
tubuh dan pikiran yang sehat.
B. SARAN
Diharapkan pemerintah agar lebih memperhatikan dan melakukan
penanggulangan terhadap penyakit ini. Seperti Melakukan penyuluhan secara
intensif guna memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara
mencegah dan menanggulangi asma.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/21382-EN-pengaruh-faktor-lingkungan-
terhadap-penyakit-asma-di-indonesia.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/107885-ID-faktor-risiko-lingkungan-pada-
kejadian-a.pdf

https://www.halodoc.com/artikel/kenali-5-penyebab-kambuhnya-asma

http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/paru-obstruktif-kronik-dan-gangguan-
imunologi/definisi-asma

https://ciputrahospital.com/apa-itu-asma-ciri-ciri-gejala-penyebab/

13

Anda mungkin juga menyukai