MAKALAH MPKT-A
DANIEL KEYNES
1906318451
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM PARALEL
DEPOK
2019
UNIVERSITAS INDONESIA
MAKALAH MPKT-A
Diajukan sebagai tugas akhir MPKT-A
DANIEL KEYNES
1906318451
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM PARALEL
DEPOK
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengaruh Budaya Politik
Pemimpin Terhadap Persatuan Masyarakat Indonesia” akan membahas bagaimana
pengaruh pemimpin-pemimpin negara membawa pengaruh dalam masyarakat melalui
budaya politik yang dimiliki. Penulisan makalah ini dalam rangka menyelesaika tugas akhir
MPKT-A. Saya menyadari makalah ini dapat selesai atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Ibu Dra. Agnes Sri Poerbasari M.Si, selaku dosen pembimbing saya yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan makalah ini
(2) Orang tua saya yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral
(3) Teman-teman yang telah memberikan saran dalam membuat makalah ini
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekuarangan dan kekeliruan.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik yang membangun agar dapat membuat makalah
lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua. Akhir kata saya ucapkan terima kasih
Daniel Keynes
ABSTRAK
Bangsa Indonesia dipimpin oleh seorang pemimpin yang telah dipilih oleh masyarakat di
seluruh Indonesia, dan seorang pemimpin memiliki suatu budaya politik yang tentu berbeda
dengan pemimpin-pemimpin lain. Makalah ini akan membahas mengenai keanekaragaman
budaya politik yang dimiliki pemimpin=pemimpin di Indonesia dan pengaruhnya bagi
persatuan masyarakat Indonesia. Pembuatan makalah ini menggunakan metode kualitatif
dengan sumber sekunder yang diperoleh dari kajian kepustakaan dengan analisis data
deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa budaya politik yang dimiliki oleh pemimpin
dapat memengaruhi persatuan dalam masyarakat Indonesia tergantung dengan tingkat
toleransi yang dimiliki oleh pemimpin dengan adanya perbedaan budaya politik yang
dimiliki pemimpin yang lain.
Kata kunci:
Pemimpin, budaya politik, persatuan
ABSTRACT
The Indonesian nation is led by a leader who has been chosen by the community
throughout Indonesia, and a leader has a political culture that is certainly different from
other leaders. This paper will discuss the diversity of political culture possessed by leaders
in Indonesia and its influence on the unity of Indonesian society. The making of this paper
uses a qualitative method with secondary sources obtained from a literature review with
descriptive data analysis. The results of the study stated that the political culture possessed
by a leader can influence unity in Indonesian society depending on the level of tolerance
possessed by a leader by the differences in political culture possessed by other leaders.
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya
terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.
Seyogyanya istilah budaya tertentu inheren (melekat) pada setiap masyarakat yang terdiri
atas sejumlah individu yang hidup, baik dalam sistem politik tradisional, transisional,
maupun modern.1 Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa selain suku, agama dan
ras. Masyarakat Indonesia juga memiliki budaya politik yangg beranekaragam.
Pada tahun 2019 terjadi konflik dalam masyarakat yang merupakan tahun
dilaksanakannya pemilu serentak di seluruh Indonesia, salah satu yang menimbulkan
konflik adalah pemilihan presiden dan wakil presiden yang menempatkan orang yang sama
seperti tahun 2014 silam. Dalam pemilu tahun 2019 banyak pihak yang menggunakan
unsur-unsur agama dan juga isu-isu yang tidak berdasarkan pada fakta untuk menjatuhkan
pihak lain.
1
Dr.H.Rusadi Kantaprawira,SH., Sistem Politik Indonesia, Suatu Model Pengantar, Cetakan Kelima (Cetakan
Pertama 1977), CV. Sinar Baru, Bandungl 1988, hlm 25.
Fenomena ini membuat terkoyaknya kohesi sosial dalam masyarakat Indonesia
yang merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian. Setidaknya ada empat
elemen yang tidak dapat dipisahkan terkait munculnya disharmoni yang mengarah kepada
konflik sosial, Keempat elemen tersebut secara garis besar merupakan pemenuhan Hak
Asasi Manusia (HAM) berupa : (a) kesetaraan tanpa adanya diskriminasi; (b) harkat dan
martabat dijunjung timggi; (c) komitmen untuk berpartisipasi; dan (d) kebebasan individu
terkait pengembangan diri. Keempat hal tersebut saling terkait dan saling tergantung satu
sama lain.2
Dari pemilu 2019 dapat disimpulkan bahwa peran pemimpin atau pihak yang
merupakan pemimpin dalam mengelola keberanekaragaman dalam masyarakat merupakan
faktor penting untuk dapat memersatukan atau dapat menimbulkan konflik perpecahan
dalam masyarakat karena pemerintah Indonesia merupakan pihak yang menjadi teladan
bagi masyarakat Indonesia.
1.1 Permasalahan
Pemimpin menjadi pedoman bagi masyarakat karena sudah terpilih dan dipercaya
untuk bisa menampung aspirasi dari masyarakat Indonesia. Dalam menjalankan
tugasnya tentunya pemimpin memiliki budaya politik masing-masing, tetapi karena
kurangnya rasa toleransi antar pemimpin menyebabkan masyarakat ikut tersulut amarah
sehingga menyebabkan konflik antar masyarakat yang menyebabkan perpecahan dalam
masyarakat.
1.2. 1 Pertanyaan Penelitian
1. Apa yang dimaksud dengan budaya politik?
2
Siti Zuhro, “Pilpres 2019: Terkoyaknya Kohesi Sosial.”, https://news.detik.com/kolom/d-4547358/pilpres-
2019-terkoyaknya-kohesi-sosial (diakses pada 17 November 2019, pukul 21:12)
2. Apa tipe budaya politik?
3. Mengapa keberanekaragaman budaya politik pemimpin membawa
konflik dalam masyarakat Indonesia?
4. Apa itu pemimpin?
5. Siapakah pemimpin dalam bangsa Indonesia?
6. Apa peran pemerintah dalam masyarakat?
7. Bagaimana pengaruh peran pemimpin dalam mengelola
keberanekaragaman budaya politik yang dapat memersatukan
masyarakat Indonesia?
1.2 Tujuan Peneitian
Sistematika penulisan dalam makalah ini melalui pembahasan perbab yang setiap
bab memiliki pokok bahasan sebagai berikut:
1. Bab I : Pendahuluan
2. Bab II : Isi
3. Bab III : Penutu
3
Gabriel A. Almon and Bingham Powell, Comprative Politic A Developmental Approach dikutip
Rusadi Kantrapawira, Budaya Poliitk, 19.
BAB 2
PEMBAHASAN
Budaya Politik Parokial artinya terbatas pada ruang lingkup yang sempit misalnya
yang bersifat provinsial, biasanya terdapat pada masyarakat tradisional yang
sederhanana dan spesialisasinya masih sangat kecil. Dalam masyarakat yang
4
Lihat Prof.Miriam Budiardjo,MA.,Idem.
5
Morton R. Davies and Vaughan A. Lewis, Models of Political Systems, Frederick A. Paeger, London, 1971,
hlm 115-119, dalam Dr.H.Rusadi Kantaprawira,SH., op. cit, hlm 30.
bersifat parokial tidak terdapat peranan politk yang bersifat khas dan berdiri sendiri.
Sebagai contoh pemimpin suku, yang sekaligus mengemban berbagai peranan
dalam masyarakat
Pemilu ini tidak berjalan dan berakhir dengan damai, permasalahan sudah dimulai
pada masa kampanye dengan #2019GantiPresiden hingga viral di media sosial, yang
menunjukkan keberpihakan kepada salah satu calon. Adanya berita palsu yang disebarkan
menjelang pemilu 2019 seperti: Jokowi bagi-bagi uang di Ngawi pada Desember 2018.
Anak D.N Aidit melaporkan Prabowo. PDIP minta seluruh pesantren ditutup dan lain
sebagainya.6 Pada saat pemilu juga banyak juga masalah dan berita palsu yang terjadi.
Puncaknya adalah ketika pengakuan kemenangan salah satu calon sebelum hasil
diumumkan oleh KPU yang membuat masyarakat semakin ricuh ketika KPU ingin
mengumumkan hasil pemilu. Banyak terjadi kerusuhan masyarakat yang turun ke jalan dan
menyerbu gedung KPU. Hingga pada akhirnya KPU mengumumkan hasil pemilu yang
memenangkan pasangan calon nomor urut 1.
Menurut Kartini Kartono, Pemimpin adalah seorang anggota kelompok yang paling
berpengaruh terhadap aktivitas kelompoknya dan yang memainkan peranan penting dalam
merumuskan ataupun mencapai tujuan-tujuan kelompok. Seorang pemimpin merupakan
penyalur bagi pikiran, tindakan dan kegiatan yang bersifat mempengaruhi dan
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan. Hal ini berarti bahwa pemimpin selalu meliputi
sejumlah besar masalah kekuasaan.
6
Mutiara Indah,” 62 Hoax Pemilu 2019 Teridentifikasi Kominfo, Ini Daftarnya.”,
https://news.detik.com/berita/d-4368351/62-hoax-pemilu-2019-teridentifikasi-kominfo-ini-daftarnya
(diakses pada 29 November 2019, pukul 08:09)
Siti Zuhro, “Pilpres 2019: Terkoyaknya Kohesi Sosial.”, https://news.detik.com/kolom/d-
4547358/pilpres-2019-terkoyaknya-kohesi-sosial (diakses pada 17 November 2019, pukul 21:12)
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/ASTIM_RIYANTO/2._KARYA_TULIS_
%2825%29/TAHUN_2006_%283%29/2.pdf
file:///C:/Users/asus/Downloads/2741-5844-1-SM.pdf
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XI-10-II-P3DI-Mei-2019-243.pdf
https://news.detik.com/berita/d-4368351/62-hoax-pemilu-2019-teridentifikasi-kominfo-ini-
daftarnya
http://digilib.unila.ac.id/10928/4/bab%202.pdf