Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BADAN GELOGI
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI

Mitigasi Bencana Geologi


Refleksi Kebencanaan 2019 dan Outlook 2020

Jakarta, 30 Desember 2019

vsi.esdm.go.id magma.esdm.go.id @vulkanologi_mbg pvmbg_kesdm


Latar Belakang
Indonesia adalah “Center of Excellence” di Bidang Geologi

Dampak Positif Dampak Negatif


Tanah yang subur, 128 Cekungan Sedimen, Erupsi Gunungapi (127 Gunungapi Aktif),
329 Manifestasi Panas Bumi, Gempa Bumi (3 Lempeng Tektonik Aktif),
421 Cekungan Air Tanah, 5 Jalur Metallogenik Tsunami dan Gerakan Tanah
Kejadian Bahaya Geologi Signifikan
Sepanjang Tahun 2019
Rekapitulasi Aktivitas Gunungapi Signifikan (Januari – Desember 2019)
14 Gunungapi
Erupsi Eksplosif (11 gunungapi):
Agung (60x), Anak Krakatau (1,800x),
Bromo (155x), Dukono (562), Ibu (29,684x),
Karangetang (2x), Kerinci (1x), Merapi
(4x), Semeru (8829x), Sinabung (16x) dan
Tangkuban Parahu (24x)

Guguran Lava/Awan Panas (7 gunungapi):


Sinabung (2x), Ibu (6,845x), Karangetang
(38,367x), Merapi (15,280x), Semeru
Status Gunungapi per 30 Desember 2019 (334x), Rokatenda (58x) dan Soputan
(9,655x)
Level IV (Awas) 0 gunungapi

Level III (Siaga) 3 gunungapi (Karangetang, Agung, Sinabung) Hembusan (2 gunungapi):


Slamet (279,645x)
Level II (Waspada) 18 gunungapi (Anak Krakatau, Banda Api, Bromo,
Dukono, Gamalama, Gamkonara, Ibu, Ili Lewotolok,
Kerinci, Lokon, Marapi, Merapi, Rinjani, Rokatenda,
Sangeangapi, Semeru, Slamet dan Soputan)
Korban Jiwa
Level I (Normal) 48 gunungapi
Nihil
Erupsi Gunungapi Paling Signifikan di Tahun 2019
Erupsi G. Karangetang, Sulawesi Utara
Januari – Desember 2019
• Erupsi didominasi oleh aktivitas guguran lava
• Dampak: Tidak ada orang meninggal, 111 orang
diungsikan, jalan raya terputus, 1 desa terisolir,
relokasi 6 rumah.

PVMBG mengirimkan tim Tanggap Darurat:


1. Melakukan penguatan pemantauan, melakukan
survey lapangan terkait aktivitas yang terjadi,
berkoordinasi dengan Bupati, BPBD dan
instansi terkait lainnya.
2. Melakukan sosialisasi kepada
masyarakat/pengungsi (secara langsung,
wawancara dengan media, serta siaran
langsung diskusi di Kawanua TV (TV Lokal)
untuk menjelaskan aktivitas terkini .
G. Karangetang.
Highlight Erupsi
Wilayah Sumatera

Anak Krakatau 25 Juni 2019

Sinabung 9 Juni 2019


Kerinci 31 Juli 2019
Highlight Erupsi
Wilayah Jawa

Bromo 19 Juli 2019


Merapi 17 November 2019

Semeru 14 Maret 2019

Tangkuban Parahu 26 Juli 2019


Highlight Erupsi
Wilayah Bali

Agung 18 Mei 2019


Highlight Erupsi
Maluku & Sulawesi

Ibu Januari-Desember 2019

Karangetang Januari-Desember 2019 Dukono sepanjang 2019


Rekapitulasi Kejadian Gempa Bumi dan Tsunami (Januari – Desember 2019)

Kejadian
Gempa Bumi *:

• M 4,0 – M 4,9
2417kali
• M 5,0 – M 5,9
300 kali
• M 6,0 – M 6,9
18 kali
• M ≥ 7,0
4 kali

Gempa Bumi Merusak: 23 kali


1. Sukabumi, Jawa Barat (8 Jan 2019) 13. Sarmi, Papua (20 Jun 2019)
2. Sumba Barat, NTT (22 Jan 2019) 14. Mamberamo Raya, Papua (24 Jun 2019) Dampak **:
3. Kep. Aru, Maluku (26 Jan 2019) 15. Laut Banda, Maluku (24 Jun 2019)
4. Mentawai, Sumatra Barat (2 Feb 2019) 16. Punggungan Mayuh, Maluku Utara (7 Juli 2019) + 59 Orang Meninggal
5. Morotai, Maluku Utara (7 Feb 2019) 17. Labuha, Maluku Utara (14 Juli 2019)
6. Solok Selatan, Sumatra Barat (28 Feb 2019) 18. Selatan Bali, Bali (16 Juli 2019)
+ 399 Luka-luka
7. Pasaman, Sumatra Barat (28 Feb 2019) 19. Pandeglang, Banten (2 Agustus 2019) + 5.137 Rumah Rusak (Ringan – Berat)
8. Lombok Timur, NTB (17 Mar 2019) 20. Kairatu-Liang, Maluku (26 September 2019)
9. Poso, Sulawesi Tengah (24 Mar 2019) 21. Lumajang, Jawa Timur (13 November 2019) + 124 Fasilitas umum rusak
10. Madura, Jawa Timur (2 Apr 2019) 22. Punggungan Mayuh, Maluku Utara (14 November Tidak ada kejadian Tsunami
11. Banggai, Sulawesi Tengah (12 Apr 2019) 2019)
12. Cilacap, Jawa Tengah (9 Jun 2019) 23. Seram, Maluku (16 November 2019)

* Berdasarkan Katalog BMKG (1 Januari – 15 Desember 2019)


** Berdasarkan BNPB, tim Tanggap Darurat PVMBG dan sumber lainnya
Gempa Bumi Merusak Paling Signifikan di Tahun 2019
Rekapitulasi Kejadian Gerakan Tanah (Januari – Desember 2019)

Gerakan tanah Gowa , Sulawesi Gerakan Tanah Cimapag ,


Selatan 22 Januari 2019 Sukabumi. 31 Desember 2018
sekitar pukul 17.00 WIB

Gerakan Tanah dan Banjir Bandang


Gerakan Tanah dan Banjir Bandang Solok Selatan, Desember 2019 (Sumbar)
Sentani, kab. Jayapura, Maret 2019

GERAKAN TANAH / TANAH LONGSOR


2017 2018 2019
KEJADIAN > 1177 > 1358 > 860

KORBAN > 210 > 194 > 270


Upaya penanggulangan bencana 2019
(pra, saat dan pasca bencana)
Upaya Mitigasi Erupsi Gunungapi Tahun 2019
No Pra Saat Pasca
1 Instalasi Peralatan Tanggap Darurat Letusan Penyelidikan Pasca Letusan
Pemantauan Gunungapi Gunungapi Gunungapi, Semburan
(4 lokasi meliputi Anak (56 lokasi, di antaranya: Lumpur, Gas, Dan Air Panas
Krakatau, Ile Werung, Ile Agung, Anak Krakatau, (10 lokasi, di antaranya du
Lewotolok & Arjuno Karangetang, Sinabung, Kerinci dan Kampung
Welirang) Tangkuban Parahu) Nanggung di Bogor)
2 Optimalisasi Peralatan
(24 lokasi)
3 Peringatan Dini Bahaya
Gunungapi
(5 lokasi di antaranya Bromo
dan Slamet)
4 Sosialisasi/Penyuluhan
Bencana Geologi
Gunungapi
(6 lokasi, di antaranya di
Tangkuban Parahu)
Upaya Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Tahun 2019
Upaya Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Tahun 2019
Upaya Mitigasi Gerakan Tanah Tahun 2019
KEGIATAN PRA BENCANA 2019 KEGIATAN SAAT DAN PASCA BENCANA -
2019
STAKEHOLDER TERLIBAT
60 KEGIATAN RAPAT KOORDINASI LINTAS KEMENTRIAN ATR REALISASI PERMINTAAN 1. LAPORAN KAJI CEPAT :
1 KEMENTRIAN/LEMBAGA : LAYANAN MITGASI
(STAKEHOLDER UTAMA);
BIG; BNPB DAN GERAKAN TANAH DARI
INTEGRASI PETA ZONA KRENTANAN GERAKAN TANAH DALAM PEMERINTAH DAERAH 200 REKOMENDASI
PENATAAN KAWASAN BERBASIS KEBENCANAAN PEMERINTAH DAERAH TEKNIS MITIGASI
GERAKAN TANAH /
2 DI KIRIMKAN KE BNPB DAN 1. KEGIATAN KAJI CEPAT TANAH LONGSOR
PETA PRAKIRAAN TERJADINYA GERAKAN TANAH : GUBERNUR DI SELURUH ANCAMAN GERAKAN
MEMBANGUN KESIAPSIAGAAN
WILAYAH INDONESIA TANAH DAN POTENSI
SETIAP AWAL BULAN 75 REKOMENDASI
ANCAMAN DIANTARANYA UNTUK
SUSULANNYA REKOMENDASI
FOCUS GROUP DISCUSSION TAHUNAN 2 OKTOBER 2019
3 RELOKASI DAN
BPBD KAB/KOTA PENENTUAN LOKASI
MENGHADAPI POTENSI PERIODE PERULANGAN GERAKAN 2. SOSIALISASI HASIL KAJI RELOKASI AMAN
TANAH AWAL MUSIM HUJAN OKTOBER – DESEMBER 2019 CEPAT DAN BENCANA
DAN JANUARI-MEI 2020 REKOMENDASI TEKNIS
MITIGASINYA
4 SOSIALISASI PRIORITAS DI SOSIALISASI PRIORITAS :

KABUPATEN SUKABUMI (JABAR) BPBD KAB/KOTA DAN SLTA


KABUPATEN SOLOK (SUMBAR)
KABUPATEN PURWOREJO (JATENG)
DI KAWASAN RAWAN
KABUPATEN DONGGALA (SULAWESI TENGAH) BENCANA
KABUPATEN MANGGARAI BARAT (NTT)

5 INSTALASI LEWS (LANSLIDE EARLY WARNING MAJALENGKA, JABAR


SYSTEM)
Upaya Mitigasi Gerakan Tanah Tahun 2019
Proyeksi ancaman bencana geologi di tahun 2020
Proyeksi Ancaman Bahaya Gunungapi 2020
127 GUNUNGAPI AKTIF
Tipe A :
77 gunungapi mengalami
erupsi sejak tahun 1600

Tipe B :
29 gunungapi menunjukkan
aktivitas vulkanik tapi belum
erupsi lagi sejak tahun 1600

Tipe C :
21 gunungapi tidak diketahui
sejarah erupsinya namun
Jalur Gunung Api sepanjang 7000 km, dari Sumatera masih ada manifestasi
– Jawa – Bali – Nusa Tenggara – Banda – Maluku – Halmahera - Sulawesi
permukaan khas gunungapi
69 gunungapi yang diamati dari 77 Pos berpeluang mengalami
erupsi namun tidak dapat dipastikan waktu dan lokasi
gunungapinya. Informasi area yang terancam bahaya dapat
diidentifikasi dari Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi.
Proyeksi Ancaman Bahaya Gempabumi dan Tsunami 2020

POTENSI ANCAMAN :
Sebagian besar wilayah Indonesia adalah kawasan yang rawan terlanda gempa bumi,
namun demikian hingga saat ini lokasi dan waktu kejadian gempa bumi di masa datang
belum dapat diprediksi. Kesiapsiagaan dapat dibangun dengan memasyarakatkan Peta
Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi.
PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH INDONESIA
Proyeksi Ancaman Bahaya Gerakan Tanah 2020

Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah

POTENSI ANCAMAN :
Dapat terjadi dimana saja sesuai kriteria
jenis ancaman
Upaya pengurangan risiko bencana 2020
(pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan)
Upaya Mitigasi Gunungapi Tahun 2020
No Pra Saat Pasca
1 Penyelidikan/Penelitian Tanggap Darurat Letusan Penyelidikan Pasca Letusan
Gunungapi (2 lokasi di Gunungapi Gunungapi, Semburan Lumpur,
Tangkuban Parahu dan Arjuno (36 lokasi, di antaranya di Gas, Dan Air Panas (6 lokasi)
Welirang) Karangetang)
2 Pemetaan Geologi Gunungapi
(1 lokasi di Pematang Bata)
3 Pemetaan Kawasan Rawan
Bencana Gunungapi (1 lokasi)
4 Peringatan Dini Bahaya
Gunungapi (2 lokasi)
5 Instalasi Peralatan (1 lokasi di
Pulau Jawa)
6 Optimalisasi Peralatan (3
lokasi)
7 Penyuluhan Bencana
Gunungapi (2 lokasi di
Karangetang dan Salak)
8 Seminar 100 Tahun Vulkanologi
Upaya Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Tahun 2020

 Tanggap Darurat / Kajian Cepat Bencana Gempa Bumi dan


Tsunami
 Kajian dan pemetaan potensi Gempa Bumi dan Tsunami
 Sosialisasi / Penyuluhan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami
 Kajian Geologi Terpadu untuk Pengembangan Perkotaan
 Pendampingan sebagai narasumber dan Penyediaan Peta
Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa Bumi dan Tsunami untuk
penyusunan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)  dalam
koordinasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Upaya Mitigasi Gerakan Tanah Tahun 2020
• Peningkatan kualitas produk mitigasi bencana gerakan tanah tahun 2020, diupayakan
melalui
• Pendetailan skala peta zona kerentanan gerakan tanah yang berkesesuaian dengan kebutuhan skla
penataan kawasan
• Peningkatan kerjasama dengan bmkg untuk mendapatkan data curah hujan yang lebih detail. Saat ini
prediksi curah hujan baru meliputi prediksi bulanan.
• Penyebaran LEWS (landslide eaerly warning system) untuk wilayah prioritas di indonesia
• Pemanfaatan data satelit untuk kaji cepat potensi gerakan tanah

• Peningkatan sosialisasi untuk ketahanan bencana berkelanjutan


• Membangunan jaringan data base kebencanaan mudah akses melalui sig dan memasyarakatkan
aplikasi MAGMA Indonesia
• Membangun jaringan komunikasi dan kerjasama dengan BPBD seluruh indonesia untuk effektifitas
penanggulangan bencana yang cepat dan efektif
• Membangun kerjasama dengan kementrian pendidikan dan kebudayaan dalam upaya peningkatan
kapasitas masyarakat melalui pendidikan kebencanaan yang terstruktur dan berkelanjutan
• Membangun kerjasama dengan kementrian agraria dan tata ruang
SOLUSI PERMANEN : IMPLEMENTASI PRODUK MITIGASI DALAM RENCANA TATA RUANG DAN DAN
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA

PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH (ZKGT) REKOMENDASI UMUM : REKOMENDASI UMUM :
RENCANA TATA RUANG TATA RUANG
(Ancaman : tertimbun material longsoran) (Wilayah Belum Terbangun) (Wilayah Terbangun)

Tidak membangun atau Apa yang dilakukan saat


bangunan lainnya yang ada potensi longsor dan
Tinggi mengundang konsentrasi terjadi longsor ?
banyak manusia

Dapat membangun bangunan


dengan memperhatikan syarat
teknis stabilitas lereng dan tidak
mengganggu kemiringan lereng.
Menengah Senantiasa memelihara vegetasi
berakar kuat dan dalam.

SUSUN RENCANA
Rendah Tidak membangun bangunan di
PENANGGULANGAN
bantaran sungai dan lereng
– Sangat dengan kemiringan sedang BENCANA
Rendah hingga terjal
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN GEOLOGI
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI

Anda mungkin juga menyukai