Anda di halaman 1dari 28

MENGAPA BERBEDA? MENGAPA BERUBAH?

Email :
ariyani_ideas@yahoo.com
BAB III
(dibahas 2x pertemuan)
POLA, PROSES DAN INTERAKSI KERUANGAN KOTA
(STUDI KOTA DENGAN PENDEKATAN KERUANGAN)

1. POLA KERUANGAN KOTA


Distribusi Kerungan Kota, Aglomerasi Kota

2. PROSES KERUANGAN KOTA


Residential Mobility (Turner theory : bridge hearder-
status seeking), Gentrifikasi, dan urban renewable

3. INTERAKSI KERUANGAN KOTA


Teori Gravitasi, Teori Defusi Keruangan
Residential Mobility
ARIYANI INDRAYATI, S.Si, M.Sc
Mengapa daerah pinggiran kota
(urban fringe) menjadi sasaran
densifikasi yang intensif?
Apa yang menentukan pilihan
orang dalam bertempat
tinggal?
bridgeheaders
Proses densifikasi yang intensif terjadi di
pinggiran kota
Hammond (dalam Daldjoeni, 1987)
mengemukakan beberapa alasan tumbuhnya
daerah pinggiran kota diantaranya :
a. Adanya peningkatan pelayanan transportasi
kota, memudahkan orang bertempat tinggal pada
jarak yang jauh dari tempat tinggalnya.
b. Berpindahnya sebagian penduduk dari bagian
pusat kota ke bagian tepi-tepinya, dan masuknya
penduduk baru yang berasal dari perdesaan.
c. Meningkatnya taraf kehidupan masyarakat.
Kalau kalian pasangan muda,
memilih tinggal di mana?
• Pusat kota?
• Pinggiran Kota?
• Luar Kota?

Mengapa memilih tinggal


di situ?
Turner (teori mobilitas tempat tinggal)
ada tiga stratum sosial yang berkaitan dengan lama bertempat tinggal
di perkotaan yang menentukan pilihan bertempat tinggal yakni :

(1)golongan yang baru datang di kota


(bridgeheaders)
(2)golongan yang sudah agak lama tinggal di daerah
perkotaan
(consolidators)
(3)golongan yang sudah lama tinggal di daerah
perkotaan
(status seekers)
Siapa yang memilih di
pinggiran kota?
Jawaban Teoritis
• Kecenderungan penduduk di daerah pinggiran kota adalah
consolidators. Dengan status consolidators ini mereka
memiliki tingkat kehidupan yang sudah agak mapan status
sosial ekonominya, sehingga kondisi tingkat pendidikan dan
pendapatannya juga sudah cukup baik (Turner dalam Yunus,
2000).
• Salah satu tanda terjadinya pemekaran kota di daerah
pinggiran kota adalah adanya gejala filtering up yaitu
pergantian pemukim-pemukim lama dengan pemukim-
pemukim baru yang kondisi ekonominya lebih baik (Yunus,
1987). Dengan kondisi ekonomi yang lebih baik ini para
pemukim di daerah pinggiran kota cenderung mempunyai
tingkat pendidikan yang lebih baik pula.
Siapa yang memilih di luar
kota?
Ternyata teori Turner,
menyimpang jika di Indonesia

MENGAPA TIDAK RELEVAN?


KARENA ADA YANG BERUBAH.
MENGAPA BERUBAH?
LIHAT SELINGAN BERIKUT.
Foto Tahun
2011

MENGAPA BERUBAH?
Ada apa?
Foto tahun 2005
Penyimpangan Turner,
Disertasi-nya Pak Gamal UNS
Peningkatan kebutuhan akan lahan untuk bertempat
tinggal bagi penduduk kota yang tidak diimbangi dengan
peningkatan luas lahan akan menyebabkan terjadinya:
pemadatan rumah mukim (densifikasi) dan
menurunnya kualitas permukiman itu sendiri
(deteriorisasi)

Dua hal tersebut merupakan faktor yang menyebabkan


proses taudifikasi berjalan terus menerus.
MENGAPA SEMARANG?
Adanya variasi keruangan di dalam struktur intern
kota Semarang yakni adanya:

 perbukitan di daerah peri-peri (Bu Ar: Sub urban)


 daerah dataran rendah di daerah selaput kota
(urban fringe) dan inti kota (core city)
 daerah costal (pantai) di pinggiran sebelah utara
Gambar 1: Kaitan Antar Prioritas Kebutuhan Hidup dan
Perumahan dengan Penghasilan
Faktor Ekonomi

Menurut Turner (1971) yang merujuk


pada teori tentang kebutuhan dasar
manusia dari Maslow, terdapat kaitan
antara kondisi ekonomi seseorang
dengan skala prioritas kebutuhan hidup
dan prioritas kebutuhan perumahan.
 dalam menentukan prioritas tentang
rumah, seseorang atau sebuah keluarga
yang berpendapatan sangat rendah
cenderung meletakkan prioritas utama
pada lokasi rumah yang berdekatan
dengan tempat yang dapat memberikan
kesempatan kerja.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa, bagi masyarakat
berpenghasilan rendah dan sangat rendah, faktor jarak
antara lokasi rumah dengan tempat kerja menempati
prioritas utama. Faktor kejelasan status kepemilikan lahan
dan rumah menjadi prioritas kedua, sedangkan bentuk dan
kualitas bangunan tetap menempati prioritas yang paling
rendah.
TEMUAN:
 Alasan utama berdasarkan teori Turner (1972) yakni bagi
masyarakat berpenghasilan rendah dan sangat rendah,
faktor jarak antara lokasi rumah dengan tempat kerja
menempati prioritas utama, ternyata hanya berlaku
pada daerah penelitian yang letaknya di daerah yang
dekat pusat kegiatan dalam hal ini adalah mereka yang
tinggal di Kelurahan Pekunden.
 Penyimpangan 1, adalah yang tinggal di Karang Rejo,
Jatingaleh, mereka bertempat tinggal di situ adalah
karena jaminan sosial berupa bantuan berupa material
khususnya kayu dari tetangganya. Rumah-rumah kumuh
di sana terbuat dari kayu dan gedheg.
 Penyimpangan 2, adalah penjarahan lahan di Kuburan
Cina
BAGAIMANA
PENJELASANNYA?
1) Lokasi tempat tinggal bagi kaum miskin kota di daerah penelitian tidak
tergantung pada proksimitas yaitu kedekatan dengan tempat kerja
2) Untuk mendirikan rumah, kaum miskin kota tidak atau kurang
memperhatikan status lahan. Status kepemilikan lahan dan rumah tidak
harus legal bahkan illegal-pun tidak menjadi masalah, karena adanya
Jaminan rasa aman yang diberikan oleh seseorang atau kelompok
tertentu dari penggusuran oleh pemerintah atau pemilik yang sah.
(3) Rumah tinggal bagi kaum miskin kota tidak menjadi perhatian yang
mendasar. Bentuk dan kualitas bangunan tidak perlu terlalu baik, tetapi
cukup untuk memenuhi fungsi dasar yang diperlukan penghuninya.
(4) Harga atau biaya pembangunan rumah sering lebih besar dari tingkat
pendapatan mereka, karena adanya social capital dari lingkungannya.
(5) Beberapa urbanit yang masuk dalam status bridge-header, justru
memiliki penghasilan yang cukup tinggi, sudah mempunyai rumah
sendiri, dan memilih tinggal di luarkota, namun gaya hidup mereka
masih dalam gaya hidup awal, hal ini sangat berbeda dengan hasil
penemuan Turner (1968).
TEMUAN BU AR, KASUS YK
• YANG BRIDGEHEARDERS, JUSTRU DI
PINGGIRAN, BUKAN DI PUSAT KOTA

• YANG LANJUT (TUA) TIDAK DI PUSAT KOTA


UNTUK MENDEKATI FASILITAS, TETAPI
JUSTRU DI LUAR KOTA
ADA YANG INGIN
BERTANYA/BERKOMENTAR?

Anda mungkin juga menyukai