Anda di halaman 1dari 15

HUKUM PASAR MODAL

A. Pengertian Pasar Modal


Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksa dana,
instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi
perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan
berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan
jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal
merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi,
waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar
modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal
menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari
pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument
keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-
masing instrumen.

B. Manfaat Pasar Modal


Manfaat melakukan investasi di pasar modal dapat dipandang dari sisi pemodal (yang
membeli sekuritas) dan  dari sisi emiten (yang menerbitkan sekuritas). Dari sisi emiten, keberadaan
pasar modal  diperlukan  sebagai suatu alternatif untuk menghimpun dan eksternal jangka panjang
tanpa menggunakan intermediasi keuangan. Di samping itu, pasar modal memungkinkan perusahaan
menghimpun dana dalam bentuk equity.
Kebutuhan akan dana ini menjadi makin besar kalau kegiatan perusahaan- perusahaan
mengalami peningkatan. Salah satu indikator peningkatan kegiatan bisnis adalah jumlah kredit yang
diberikan  oleh bank-bank kepada perusahaan- perusahaan.  Sayangnya sektor perbankan, hanya
dapat memberikan dana dalam bentuk kredit. Dalam teori keuangan dijelaskan bahwa penggunaan
utang yang terlalu besar justru dapat meningkatkan biaya modal  perusahaan. Dengan kata lain,
untuk menurunkan biaya modal, perusahaan mungkin suatu saat perlu menambah modal sendiri.
Pasar modal  memungkinkan perusahaan menghinpun dana dalam bentuk modal sendiri.
Bagi pemilik dana (pemodal), keberadaan pasar modal sangat diperlukan sebagai alternatif
untuk melakukan investasi pada financial aset. Dengan keberadaan pasar modal, tersedia berbagai
finansial asset dengan risiko yang berbeda-beda. Pemodal dapat memilih finansial asset sesuai
dengan preferensi risikonya. Sejauh berlaku hubungan yang positif antara risiko dan tingkat
keuntungan, pemodal bersedia memilih investasi yang lebih berisiko kalau mereka dapat
nengharapkan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Secara umum, manfaat dari
keberadaan pasar modal adalah:
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan
alokasi dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk
melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengan tingkat
risiko yang dapat diperhitungkan.
3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang
sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional.

C. Jenis Pasar Modal


Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama
waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum
diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari
kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go
public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana,
perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil
emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan
jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur
pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin
emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen
penjualan.
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90
hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Dengan adanya
pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat
bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga
dan perseorangan.
Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang
adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian. Pemesanannya dilakukan
melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua
tempat, yaitu:
a. Bursa Reguler
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek
Surabaya (BES)
b. Bursa Paralel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir
di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan
diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan
dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak
dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer.

D. Fungsi Pasar Modal


Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang
memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu
ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan
dana dari lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari
penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk
usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi
perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower
dan para lender tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil.

E. Investasi dan Pelaku Pasar Modal


Dewasa ini telah dikembangkan suatu model dalam pengambilan keputusan tentang usul
investasi yang berada dalam suatu portofolio, dimana proyek baru yang diusulkan itu dikaitkan
dengan proyek-proyek lainnya yang ada dalam suatu perusahaan.
Proyek-proyek investasi itu mempunyai risiko yang tidak independent (Awat, 1999, 276).
Harapan keuntungan suatu portofolio adalah rata-rata tertimbang dari harapan keuntungan surat
berharga yang diperbandingkan dalam portofolio tersebut. Para pemain utama yang terlibat di pasar
modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama
sebagai berikut (Kasmir, 2001, 183-189):
1. Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa
(disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini
biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain:
a. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan
bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
b. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.
c. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada
pemegang saham baru.
2. Investor
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi
(disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya
melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan,
prospek usaha emiten dan analisis lainnya.
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain:
a. Memperoleh deviden
Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh
emiten dalam bentuk deviden.
b. Kepemilikan perusahaan
Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai)
perusahaan.
c. Berdagang
Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham yang
benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.
3. Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal,
sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan pasar modal. Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam
mekanisme pasar modal adalah sebagai berikut:
a. Penjamin emisi (underwriter)
Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat
memperoleh dana yang diinginkan emiten.
b. Perantara perdagangan efek (broker/pialang)
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si
pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi:
 Memberikan informasi tentang emiten
 Melakukan penjualan efek kepada investor.

c. Perdagangan efek (dealer)


berfungsi sebagai:
 Pedagang dalam jual beli efek.
 Sebagai perantara dalam jual beli efek
d. Penanggung (guarantor)
Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan.
Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.
e. Wali amanat (trustee)
Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor). Kegiatan wali
amanat meliputi:
 Menilai kekayaan emiten
 Menganalisis kemampuan emiten
 Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
 Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
 Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
 Bertindak sebagai agen pembayaran
f. Perusahaan surat berharga (securities company)
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek.
Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain:
 Sebagai pedagang efek
 Penjamin emisi
 Perantara perdagangan efek
 Pengelola dana
g. Perusahaan pengelola dana (investment company)
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan
investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
h. Kantor administrasi efek
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar
administrasinya.
 Membantu emiten dalam rangka emisi
 Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor
 Membantu menyusun daftar pemegang saham
 Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
 Membuat laporan-laporan yang diperlukan

F. Badan Pengawas Pasar Modal, Penyelengara, dan Profesi Pasar Modal serta Lembaga
Pemerintahan yang terkait
1. Badan Pengawas Pasar Modal
a. Otoritas Pasar Modal, yaitu Dapertemen Keuangan yang dalam hal ini BAPEPAM
b. Lembaga Pemerintahan yang terkait, yakni Badan Koordinasi Penanaman modal (BKPM),
Dapertemen Teknis, dan Dapertemen Kehakiman dan HAM.
c. Lembaga-lembaga Swasta yang terkait
d. Pelaku Pasar Modal, yaitu emiten, Lembaga Penunjang dan Investasi.
2. Lembaga Penyelenggara Pasar modal
a. Bursa Efek
b. Lembaga Kliring dan Penjaminan
c. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
3. Lembaga Profesi Pasar modal
a. Akuntan Publik
b. Notaris
c. Konsultan Hukum
d. Perusahaan Penilai
4. Lembaga Pemerintahan yang Terkait
a. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
b. Dapertemen Teknis
c. Dapertemen Kehakiman dan HAM

G. Prosedur Emisi
Bagi perusahaan yang akan melakkan emisi baik saham maupun obligasi di pasar odal haruslah
memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku yang telah ditetapkan di pasar modal. Prosedur
dan peryaratan emisi haruslah dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
ditetapkan,mulai dari tahapan persiapan sampai berakhirnya emisi. Adapun prosedur dan tahapan
emisi adalah sebagai berikut:
1. Tahapan Emisi
 Tahap persiapan
 Penyampaian letter of intent
 Pernyampaian pernyataan pendaftaran
 Evaluasi oleh BAPEPAM
 Dengar pendapat terbuka
2. Persyaratan Emisi
Izin registrasi dan listing diberikan oleh bapepam setelah memenuhi persyratan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Setelah registrasi di bapepam, emisi harus dibursa paling lambat 90 hari
setelah izin registrasi dikeluarkan.

H. Initial Public Offering (IPO)


Dalam pasar finansial, IPO (penawaran umum perdana) adalah penjualan pertama saham umum
sebuah perusahaan kepada investor umum. Menurut UU Nomor 8 Tahun 1995, penawaran umum
(emisi/go public/initial public offering) adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten
untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tatacara yang diatur dalam undang-undang Pasar
Modal dan peraturan pelaksanaannya. Perusahaan tersebut akan menerbitkan hanya saham-saham
pertama, namun bisa juga menawarkan saham kedua. Biasanya perusahaan tersebut akan merekrut
seorang bankir investasi untuk menjamin penawaran tersebut dan seorang pengacara korporat untuk
membantu menulis prospektus. 
Penjualan saham diatur oleh pihak berwajib dalam pengaturan finansial dan jika relevan, sebuah
bursa saham. Biasanya menjadi sebuah persyaratan untuk mengungkapkan kondisi keuangan dan
prospek sebuah perusahaan kepada para investor.
a. Manfaat Penawaran Umum
Dengan menjadi perusahaan publik, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh perusahaan, di
antaranya:

1. Memperoleh Sumber Pendanaan Baru


Dana untuk pengembangan, baik untuk penarnbahan modal kerja rnaupun untuk ekspansi
usaha, adalah faktor yang sering menjadi kendala banyak perusahaan. Dengan menjadi
perusahaan publik kendala pendanaan tersebut akan lebih mudah diselesaikan, yaitu:
Perolehan dana melalui hasil penjualan saham kepada publik. Dengan cara ini, perusahaan
dapat memperoleh dana dalam jumlah yang besar dan diterima sekaligus dengan costoffund
yang relatif lebih kecil dibandingkan perolehan dana melalui perbankan. Selain itu di masa
mendatang, dengan telah menjadi perusahaan publik, perusahaan juga dapat melakukan
secondary offering tanpa batas.
2. Memberikan Competitive Advantage untuk Pengembangan Usaha
Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh banyak competitive
advantages untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang, yaitu antara lain:
Melalui penjualan saham kepada publik perusahaan berkesernpatan untuk mengajak para
partner kerjanya seperti pemasok (supplier) dan pernbeli (buyer) untuk turut rnenjadi
pemegang saham perusahaan. Dengan demikian, hubungan yang akan terjadi tidak hanya
sebatas hubungan bisnis tetapi berkembang menjadi hubungan yang lebih tinggi tingkat
kualitas dan loyalitasnya. Hal tersebut disebabkan karena mereka sebagai salah satu
pemegang saham akan memberikan komitmen yang lebih tinggi untuk turut serta membantu
pengembangan perusahaan di masa depan.
3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain
Pengembangan usaha melalui merger atau akuisisi merupakan salah satu cara yang cukup
banyak diminati untuk mempercpat pengernbangan skala usaha perusahaan. Saham
perusahaan publik yang diperdagangkan di bursa rnemiliki nilai pasar tertentu. Dengan
demikian, bagi perusahaan publik yang saharnnya diperdagangkan di bursa, pembiayaan
untuk merger atau akuisisi dapat lebih rnudah dilakukan yaitu melalui penerbitan saham
baru sebagai alat pembiayaan merger atau akuisisi tersebut.

4. Peningkatan Kemarnpuan Going Concern


Kemampuan going concern bagi perusahaan adalah kernampuan untuk tetap dapat bertahan
dalam kondisi apapun terrnasuk dalam kondisi yang dapat mengakibatkan bangkrutnya
perusahaan, seperti terjadinya kegagalan pembayaran hutang kepada pihak ketiga,
perpecahan di antara para pernegang saham pendiri, atau bahkan karena adanya perubahan
dinamika pasar yang dapat rnempengaruhi kemampwn perusahaan untuk tetap dapat
bertahan di bidang usahanya. Dengan menjadi perusahaan publik, kemampuan perusahaan
untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya akan jauh lebih baik dibandingkan
dengan perusahaan tertutup seperti pada beberapa contoh berikut ini:
 Meningkatkan Citra Perusahaan
Dengan gopublic suatu perusahaan akan selalu mendapat perhatian media dan
komunitas keuangan. Hal ini berarti bahwa perusahaan tersebut mendapat publikasi
secara cuma-cuma, sehingga dapat meningkatkan citranya. Peningkatan citra tersebut
tentunya akan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha di masa depan.
Hal ini sangat dirasakan oleh banyak perusahaan yang berskala kecil menengah karena
dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, citra
mereka menjadi setara dengan banyak perusahaan besar yang telah memiliki skala
bisnis yang besar dan pengalaman historis yang lama.
 Meningkatkan Nilai Perusahaan
Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, setiap
saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan. Setiap peningkatan kinerja
operasional dan kinerja keuangan umumnya akan mempunyai dampak terhadap harga
saham di Bursa, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan secara
keseluruhan.
b. Manfaat Penawaran Umum Saham
1. Dapat mempoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus (tidak dengan termin–
termin)
2. Biaya go public relatif murah
3. Proses relatif mudah
4. Pembagian dividen berdasarkan keuntungan
5. Penyertaan masyarakat biasanya tidak berminat masuk dalam manajemen
6. Perusahaan dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu perusahaan untuk
meningkatkan profesionalisme
7. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta memiliki saham perusahaan,
sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial
8. Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat (go public merupakan media promosi)
9. Memberikan kesempatan bagi koperasi dan karyawan perusahaan untuk membeli saham.

c. Manfaat Penawaran Umum Obligasi


1. Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus (tidak dengan termin –
termin)
2. Biaya relatif murah
3. Proses relatif mudah
4. Dengan adanya keterbukaan berarti juga mengharuskan adanya peningkatan
profesionalisme
5. Emiten akan lebih dikenal masyarakat
6. Obligasi merupakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi perusahaan, dengan jangka
waktu sekurang – kurangnya 3 tahun
7. Bisa menggunakan jasa Penanggung (Guarantor) apabila Debt to Equity Ratio (DER)
Emiten tinggi
8. Pembayaran tingkat bunga dapat dilakukan berdasarkan tingkat bunga tetap dan atau
dengan tingkat bunga mengambang.
d. Tujuan Penawaran Umum
Tujuan dari Penawaran Umum yang dilakukan oleh perusahaan adalah :
1. Perluasan usaha
2. Memperbaiki atau mengoptimalkan struktur keuangan dan permodalan
3. Menimbulkan rasa kepemilikan (sense of belonging) dari stakeholder
4. Menjaga kelangsungan usaha dari kemungkinan perpecahan antar founders
5. Meningkatkan produktifitas karyawan
6. Meningkatkan profesionalisme manajemen
7. Meningkatkan company image dan company value
e. Konsekuensi Penawaran Umum
1. Berbagi Kepemilikan
Hal ini dapat diartikan bahwa prosentase kepemilikan akan berkurang. Banyak perusahaan
yang hendak gopub/icmerasa enggan karena khawatir akan kehilangan kontrol/kendali
perusahaan. Sebenarnya ha1 ini tidak perlu dikhawatirkan karena jumlah minimum saham
yang dipersyaratkan untuk dijual kepada publik rnelalui proses Penawaran Umum tidak
akan mengurangi kemampuan pemegang saham pendiri untuk tetap dapat mempertahankan
kendali perusahaan.
2. Mematuhi Peraturan Pasar Modal yang Berlaku
Pasar modal memang menerbitkan berbagai peraturan. Namun semua ketentuan tersebut
pada dasarnya justru akan mernbantu perusahaan untuk dapat berkembang dengan cara
yang baik di masa mendatang. Para pemegang saham, pendiri dan manajemen perusahaan
tidak perlu khawatir dengan berbagai pemenuhan peraturan tersebut karena cukup banyak
pihak profesional yang dapat dimanfaatkan jasanya untuk membantu.
f. Konsekuensi Penawaran Umum Saham
1. Keharusan untuk keterbukaan (full disclosure)
2. Keharusan untuk mengikuti peraturan – peraturan Pasar Modal mengenai kewajiban
pelaporan
3. Gaya manajemen perusahaan berubah dari informal menjadi formal
4. Kewajiban membayar dividen
5. Senantiasa berusaha untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan.
g. Konsekuensi Penawaran Umum Obligasi
1. Harus menunjuk Wali Amanat yang akan mewakili kepentingan pemegang obligasi
2. Menyisihkan dana pelunasan obligasi (sinking fund)
3. Kewajiban melunasi pinjaman pokok dan bunga obligasi dalam waktu yang telah
ditentukan oleh Emiten dan Wali Amanat
4. Memberitahukan kepada Wali Amanat setiap perubahan yang terjadi yang dapat
mempengaruhi perkembangan perusahaan Emiten.
h. Proses Penawaran Umum
1. Tahap sebelum emisi
Yang harus dilakukan oleh internal perusahaan :
 Tahap advisory, pada tahap ini manajemen perusahaan meminta persetujuan kepada
pemegang saham dalam RUPS atau pemilik untuk go public.
 Tahap untuk menentukan profesi penunjang seperti akuntan publik, penasehat
hukum, perusahaan penilai, notaries, petugas registrasi dan printer. Tim yang
terbentuk kemudian berkomunikasi dengan BAPEPAM untuk persiapan pernyataan
pendaftaran.
 Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi untuk menyiapkan pendaftaran ke
BAPEPAM.
 Memilih dan menentukan penjamin emisi efek dan agen penjualan.
 Tahap pengalihan kepemilikan aktiva. Semua aktiva yang masih atas nama pemilik
dialihnamakan menjadi atas nama perusahaan.
 Tahap restrukturisasi permodalan.
 Kontrak pendahuluan dengan bursa efek untuk pencatatan saham
 Penandatanganan perjanjian-perjanjian dengan pihak-pihak terkait
 Publik Expose dan Road Show
 Tahapan di BAPEPAM:
 Emiten bersama penjamin emisi (underwriter) menyampaikan pernyataan
pendaftaran kepada BAPEPAM
 Expose terbatas di BAPEPAM
 BAPEPAM member tanggapan atas kelengkapan dokumen, kecukupan dan
kejelasan informasi, serta keterbukaan aspek hukum, akuntansi, keuangan dan
manajemen
 Komentar tertulis dari BAPEPAM dalam jangka waktu 45 hari
 Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif
2. Tahapan Saat Emisi
 Tahapan emisi di Pasar Perdana
 Penawaran umum minimal dilaksanakan dalam 3 hari kerja dan harus selesai
selama 60 hari kerja sejak pernyataan efektif
 Penjatahan kepada pemodal oleh penjamin emisi dan emiten jika terjadi
kelebihan permintaan dan maksimal selesai dalam jangka waktu 3 hari kerja
setelah masa penawaran berakhir
 Terhadap pemesan yang terkena penjatahan, maka akan ada proses
pengembalian uang pesanan ( refund ) yang dilaksanakan maksimal 2 hari kerja
setelah tanggal penjatahan
 Bukti kepemilikan efek harus tersedia kepada pembeli efek dalam penawaran
umum, diserahkan maksimal 2 hari kerja setelah tanggal penjatahan dan untuk
efek yang tidak dicatatkan maksimal 5 hari kerja
 Tahapan emisi di Pasar Sekunder
 Emiten mencatatkan efek di Bursa, dilakukan maksimal 5 hari kerja setelah
tanggal penjatahan
 Perdagangan efek di Bursa
3. Tahapan setelah emisi
 Menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum ke BAPEPAM maksimal 5 hari kerja
setelah tanggal penjatahan Jangka waktu efektifnya pernyataan pendaftaran sampai
dengan disampaikannya laporan hasil Penawaran Umum kepada BAPEPAM
maksimal 15 hari kerja
 Menyampaikan laporan berkala, misalnya laporan tahunan dan laporan tengah tahunan
 Menyampaikan laporan kejadian penting dan relevan, misalnya akuisisi dan
pergantian direksi.
i. Macam–macam Kontrak Emiten dengan Penjamin Emisi Efek
1. Best Effort
Bentuk Komitmen Penjamin Emisi Efek kepada Calon Perusahaan tercatat untuk menjual
dan atau memasarkan saham Perseroan hanya sebatas pada kemampuannya untuk
memasarkan dan atau menjual saham calon Perusahaan Tercatat yang ditawarkan.
2. Full Comitment
Bentuk Komitmen Penjamin Emisi Efek kepada Calon Perusahaan tercatat untuk menjual
dan atau memasarkan saham Perseroan dimana Penjamin Emisi Efek mempunyai
komitmen penuh untuk menjual dan memasarkan seluruh saham yang ditawarkan, dan
berkewajiban membeli sisa efek yang belum terjual.
j. Proses Perdagangan Efek pada Pasar Perdana
Pada umumnya proses perdagangan saham dan obligasi pada Pasar Perdana dapat digambarkan
sebagai berikut:
1. Penawaran Perdana suatu Saham atau Obligasi suatu perusahaan kepada investor publik
dilakukan melalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual. Tata cara pemesanan saham atau
obligasi seperti, “harga penawaran”, “jumlah saham yang ditawarkan”, “masa penawaran”,
dan informasi lain yang penting harus dipublikasikan di surat kabar berskala nasional, dan
juga dibagikan ke publik dalam bentuk prospektus.
2. Investor yang berminat, dapat memesan Saham atau Obligasi dengan cara menghubungi
Penjamin Emisi atau Agen Penjual, dan kemudian mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan.
3. Investor kemudian melakukan pemesanan Saham atau Obligasi tersebut dengan disertai
pembayaran.
4. Penjamin Emisi dan Agen Penjual kemudian mengumumkan hasil penawaran umum
tersebut kepada investor yang telah melakukan pemesanan.
5. Proses penjatahan Saham atau Obligasi (biasa disebut dengan “allotment”) kepada investor
yang telah memesan dilakukan oleh Penjamin Emisi dan Emiten yang mengeluarkan
Saham atau Obligasi. Sehubungan dengan proses penjatahan, ada beberapa istilah yang
harus diperhatikan:
 Undersubscribed
adalah kondisi dimana total Saham atau Obligasi yang dipesan oleh investor kurang
dari total Saham atau Obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi seperti ini, semua
investor pasti akan mendapat Saham atau Obligasi sesuai dengan jumlah yang
dipesannya.

 Oversubscribed
adalah kondisi dimana total Saham atau Obligasi yang dipesan oleh investor
melebihi jumlah total Saham atau Obligasi yang ditawarkan. Dalam kondisi ini,
terdapat kemungkinan investor mendapatkan Saham atau Obligasi kurang dari
jumlah yang dipesan, atau bahkan mungkin tidak mendapatkan sama sekali.
6. Apabila jumlah Saham atau Obligasi yang didapat oleh investor kurang dari jumlah yang
dipesan, atau telah terjadi “oversubscribed”, maka kelebihan dana investor akan
dikembalikan (proses ini sering disebut dengan “refund”).
k. Ukuran bagi perusahaan yang sukses dalam melakukan Go Public
1. Permintaan terhadap efek yang ditawarkan memuaskan (oversubscribe)
2. Efek yang ditawarkan cukup likuid di Pasar Sekunder
3. Trend harga saham perusahaan tersebut meningkat
4. Hubungan baik emiten dan investor terjalin baik, ditandai dengan pemanfaatan dana efektif
dan perusahaan berkembang, sehingga menghasilkan keuntungan untuk investor

Anda mungkin juga menyukai