Anda di halaman 1dari 3

YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SIBER ASIA


Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan - Jakarta Selatan.Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550. Telp. (+6221) 27806189. asiacyberuni@acu.ac.id. www.unsia.ac.id

LEMBAR JAWABAN
UJIAN TENGAH SEMESTER
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021

Mata Kuliah : Teori Perilaku Bisnis


Kelas : SI-01
Prodi : Sistem Informasi
Nama Mahasiswa: Muhammad Feri
NIM : 200101010098
Dosen : Kurniati Asmar, S.Kom., M.Kom

Jawaban Ujian

1. Penerapan teori perilaku organisasi dengan beberapa disiplin ilmu sebagai berikut :
a. Menghadapi masalah dalam dunia bisnis seperti upaya peningkatan produktivitas kerja
diantaranya melalui perubahan perilaku.
b. Pengingkatan keahlian tenaga kerja. Keahlian dinyatakan dalam 3 bentuk yaitu
keahlian berkonsep, keahlian teknis dan keahlian teknologi.
c. Respon atas era globalisasi (hilanhnya batas ruang dan waktu), yakni globalisasi
ekonomi dan globalisasi perusahaan.
d. Beretika dalam bisnis
e. Memahami setiap individu lain yang ada di lingkungan yang sama atupun beda.

2. Clan culture, Adhocracy culture, dan Market culture. Alasannya adalah karena dengan clan
culture organisasi dapat menganggap diri mereka sebagai satu keluarga besar, dan dapat
meningkatkan teamwork dan komunikasi. Adhocracy culture dimana suatu organisasi di
dasarkan oleh energi dan kreativitas, maka dianjurkan untuk berani mengambil resiko dengan
ide ide kreatif yang dibuat oleh karyawan. Market culture dimana suatu organisasi harus
menekankan aspek kompetitif yang akan dapat memajukan organisasi tersebut.

3. a. Faktor biologis (Warisan) yaitu faktor pembentuk kepribadian yang diperoleh dari gen
keturunan orang tua.
b. Faktor Kebudayaan yaitu faktor kepribadian yang dibentuk oleh kebudayaan. Perbedaan
setiap kebudayaan membuat kebudayaan yang dimiliki masing-masing juga berbeda, sehingga
perbedaan itu memberikan ciri khas pada anggotanya. Karena manusia, alam, lingkungan
sosial termasuk kebudayaan di dalamnya akan saling mempengaruhi.

4. Penyebab perilaku dalam persepsi sosial dikenal sebagai dispositional attribution dan
situational attribution atau penyebab internal dan eksternal (Robbins dan Judge, 2008).
Dispositional attribution atau penyebab internal mengacu pada aspek perilaku individu,
sesuatu yang ada dalam diri seseorang seperti sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan
motivasi. Situational attribution atau penyebab eksternal mengacu pada lingkungan yang
mempengaruhi perilaku seperti kondisi sosial, nilai sosial, pandangan masyarakat. Teori
atribusi mengembangkan konsep cara-cara penilaian manusia yang berbeda, bergantung pada
makna yang dihubungkan dengan perilaku tertentu. Robbins dan Judge (2008)
mengungkapkan bahwa penentuan apakah perilaku disebabkan secara internal atau eksternal
dipengaruhi oleh tiga faktor berikut ini:
1) Kekhususan merujuk pada apakah seorang individu memperlihatkan perilaku. Perilaku
yang berbeda dalam situasi-situasi yang berbeda. Apabila perilaku dianggap biasa
maka perilaku tersebut disebabkan secara internal. Sebaliknya, apabila perilaku
dianggap tidak biasa maka perilaku tersebut disebabkan secara eksternal.
2) Konsensus merujuk pada apakah semua individu yang menghadapi situasi yang serupa
merespon dengan cara yang sama. Apabila konsensus rendah, maka perilaku tersebut
YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SIBER ASIA


Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan - Jakarta Selatan.Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550. Telp. (+6221) 27806189. asiacyberuni@acu.ac.id. www.unsia.ac.id

disebabkan secara internal. Sebaliknya, apabila consensus tinggi maka perilaku


tersebut disebabkan secara eksternal.
3) Konsistensi merujuk pada apakah individu selalu merespons dalam cara yang sama.
Semakin konsisten perilaku, maka perilaku tersebut disebabkan secara internal.
Sebaliknya, semakin tidak konsisten perilaku, maka perilaku tersebut disebabkan
secara eksternal.

5. Perbedaan kelompok dan tim adalah kelompok terdiri dari 2 orang atau lebih yang
bekerjasama dan saling bergantung untuk mencapai tujuan yang sama, sedangkan tim adalah
pengembangan sinergi yang positif dengan upaya yang terkoordinasi, sehingga total
outputnya menjadi lebih besar dari pada input individunya.

6. Komunikasi massa adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut :


a. Siapa (Who), bisa di gunakan untuk menanyakan siapa namanya pada saat awal
berkomunikasi atau kenalan satu sama lainnya.
b. Berkata Apa (Says What), biasanya sering di gunakan untuk menayakan pesan apa
yang telah di sampaikan, dan menanya kan kejadian kejadian.
c. Melalui Saluran Apa (In Which Channel), melalui saluran apa informasi atau
komunikasi bisa di lakukan atau di jalankan.
d. Kepada Siapa (To Whom), kepada siapa pesan tersebut di tujukan.
e. Dengan Efek Apa? (With What Effect?) apa efek atau dampak dari pesan tersebut,
apakah ddapat di respon baik atau tidak oleh penerima pesan.

7. Berikut adalah enam hal yang harus dimiliki seorang pemimpin sejati.
1. Manajemen
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan manajemen yang baik. Dia harus dapat
merencanakan segala sesuatu secara matang. Semua rencananya juga harus berjalan
sesuai rencana dan tersusun secara sistematis. Dia juga selalu harus memiliki rencana
cadangan, sehingga ketika rencana sebelumnya gagal, dia punya solusi untuk
mengatasinya.
2. Persamaan
Seorang pemimpin memang memiliki posisi yang lebih tinggi daripada bawahannya.
Namun tidak berarti dia memiliki hak untuk mendominasi. Seorang pemimpin harus bisa
memperlakukan semua orang di sekitarnya dengan cara yang sama. Dengan demikian,
semua orang akan menghormatinya dan berusaha menaati perintahnya.
3. Bekerja sama
Seorang pemimpin yang baik harus bisa menjaga hubungan baik antara dia dan
bawahannya. Dia juga harus memastikan bahwa dirinya telah menjalin kerjasama yang
baik antara dia dan bawahannya.
4. Motivasi dan tekad
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki motivasi dan juga harus mampu memotivasi
orang lain. Dia harus memiliki tekad dan keyakinan yang besar, sehingga bawahannya
yakin padanya dan mau mengikuti perintahnya.
5. Keterampilan berkomunikasi
Seorang pemimpin yang baik harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan semua
orang. Keterampilan berkomunikasi yang baik sangat diperlukan untuk menjalin
hubungan yang baik antara pemimpin dan bawahannya.
6. Antusiasme
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki antusiasme dan semangat yang besar.
Dengan demikian, orang di sekitarnya bisa terinspirasi dan termotivasi oleh semangatnya.
Inilah enam hal yang harus dimiliki seorang pemimpin yang baik. Tanpa itu semua,
seorang pemimpin tidak layak disebut pemimpin, melainkan BOS.
YAYASAN MEMAJUKAN ILMU DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SIBER ASIA


Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan - Jakarta Selatan.Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12550. Telp. (+6221) 27806189. asiacyberuni@acu.ac.id. www.unsia.ac.id

Tanda Tangan
Nilai Tanda Tangan Dosen Pengampu
Mahasiswa

(Kurniati Asmar, M.Kom) (Muhammad Feri)


Disahkan pada Tanggal : Tanggal Mengumpulkan :
31 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai