Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PROGRAM PEMBINAAN AGAMA DAN KARAKTER

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
1

PROGRAM PEMBINAAN AGAMA DAN KARAKTER

Program Pembinaan Agama dan Karaker merupakan program kegiatan akademik, sebagai
salah satu komponen kegiatan terstruktur dari mata kuliah Dasar atau mata kuliah sejenis, yang
terkait dengan pendidikan etika dalam rangka pembinaan karakter mahasiswa Pendidikan
merupakan salah satu pilar yang ikut menopang berdirinya sebuah peradaban yang disebut dengan
Bangsa. Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimilikinya. Bangsa yang
memiliki karakter kuat dapat menjadi bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa lain di
seluruh dunia. Menjadi sebuah bangsa yang berkarakter sudah menjadi tujuan bangsa Indonesia.

I. TEMA
MEMBANGUN MAHASISWA YANG BERKARAKTER
II. TUJUAN
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai etika inti berakar dalam
masyarakat demokratis, khususnya, penghargaan, tanggung jawab, kepercayaan, keadilandan
kejujuran, kepedulian, dan kemasyarakatan kebajikan dan kewarganegaraan. Dari konsep tersebut
nampak bahwa pendidikan karakter mengacu pada proses penanaman nilai, berupapemahaman-
pemahaman, tata cara merawat danmenghidupi nilai-nilai itu, serta bagaimanaseorang siswa
memiliki kesempatan untuk dapatmelatihkan nilai-nilai tersebut secara nyata, oleh karena itu tujuan
dari pelaksanaan pendidikan karakter ini adalah :

1. Mahasiswa terbantu untuk memenuhi kewajiban melaksanakan kegiatan terstruktur 2 x 50


menit per pekan sebagai bagian dari kewajiban total 2 x 3 x 50 menit per pekan di dalam
mengikuti proses pembelajaran mata kuliah dasar setara 2 sks.
2. Secara bertahap, mahasiswa terbantu memahami tata cara mengamalkan pendidikan
karakter serta ajaran agama di dalam hidup bermasyarakat.
3. Mahasiswa dapat terbantu mengambil hikmah ajaran kasih, serta budi pekerti luhur dari
ajaran agama sebagai rujukan tata krama dan etika di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2

II DASAR PEMIKIRAN
Universitas Jenderah Achmad Yani pada tahun 2021 sudah mulai membangun jati diri
menjadi Smart Military University hal ini tertuang dalam RIJP (Rencana Induk Jangka Panjang)
dan kemudian menetapkan bahwa pada tahun 2028 Unjani harus menjadi Excelence Smart Military
University dan pada tahun 2040 menjadi Regional level Smart Military University. Melalui Visi ini,
secara tidak langsung Unjani ingin menegaskan kepada seluruh masyarakat bahwa Unjani
merupakan dapur teknologi dan ilmiah bagi TNI Angkatan Darat.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan menyusun
berbagai macam strategi. Salah satu yang menjadi motor pengerak Unjani dalam mencapai visi
2040 adalah Human Kapitalnya. Unjani harus sesegera mungkin menyusun rencana untuk
pengembangan human kapitalnya khususnya untuk membentuk karakter semua individu yang ada
di Unjani khususnya mahasiswa, supaya memiliki modal karakter yang sesuai dengan visinya yaitu
Smart Military University, yaitu institusi pendidikan yang bukan hanya mengedepankan aspek
intelektual saja, melainkan juga institusi pendidikan yang memiliki karakter prajurit Indonesia yang
Tanggap, Tanggon/Tangguh dan Trengginas.
Saat ini dunia masuk pada kondisi VUCA world dan Disruption era. VUCA merupakan
singkatan dari Volatility, Uncertaintly, Complexity dan Ambiguity. Volatility berarti perubahan yang
sangat cepat dan drastis dan hal ini tidak dapat terelakkan. Uncertaintly berarti ketidakpastian, apa
yang saat ini menjadi trend belum tentu kedepan masih ada, kondisi ke depan menjadi lebih sulit
diprediksi, Complexity merupakan gambaran bahwa dunia ini semakin kompleks, karena segala
sesuatu menjadi saling terhubung, sekat sekat geografis menjadi lebih transparan sehingga
perubahan di satu tempat akan dengan sangat mudah mempengaruhi tempat yang lain. Sementara
Ambiguity menunjukkan bahwa dunia ini semakin ambigu dan hal ini memberikan beban berat bagi
individu untuk bisa menginterpretasi dan memaknai realitas saat ini. Untuk dapat bertahan dan
bahkan bisa mengendalikan VUCA ini, Universitas Jenderal Achmad Yani dan seluruh human
kapital yang ada di dalamnya harus memiliki karakter yang “TERTATA” yaitu Trengginas,
Tanggap dan Tanggon/Tangguh. Jika Universitas Jenderal Achmad Yani memiliki karakter
TERTATA yang kuat, maka hal ini akan melengkapi visi Smart Military University yang Unjani
sudah tetapkan dan dengan demikian Unjani akan menjadi institusi yang bermartabat dan disegani,
karena eksistensi suatu sebuah intitusi sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki oleh institusi
tersebut.
Karakter adalah irisan dari pikiran, perasaan dan tindakan yang kita lakukan sehari hari.
Sehingga jika Unjani ingin para mahasiswanya memiliki karakter yang “TERTATA” (trengginas,
tanggap dan tanggon/Tangguh) maka pikiran, perasaan dan tindakan para mahasiswa tersebut harus
dapat mencerminkan 3 karakter yang tadi sudah disebutkan.
3

Karakter TERTATA dapat dengan mudah dibentuk, dikembangkan dan dilatih jika
dipahami baik secara konseptual, maupun operasional. Berikut gambaran karakter TERTATA yang
akan dibentuk di Universitas Jenderal Achmad Yani:

1. Trengginas, menurut KBBI memiliki makna lincah dan terampil. Hal ini berhubungan erat
dengan kekuatan fisik, tubuh yang sehat serta otot otot yang selalu terlatih.

Trengginas dalam aspek fisik mengacu pada tampilan yang juga merupakan salah satu aspek
penting dalam personal branding. Universitas Jenderal Achmad Yani menginginkan para
mahasiswanya memiliki karakter trengginas yang dapat dioperasionalisasikan sebagai
mahasiswa/wi yang memiliki tubuh yang sehat, badannya terlatih untuk menghadapi segala
kondisi, penampilannya rapi, badannya bersih terawat dan harum.

Selain tampilan fisik, Trengginas adalah aspek non verbal yang akan tampak sekitar 65% pada
saat interaksi. Trengginas dapat dilihat melalui ekspresi wajah, intonasi suara, cara kita
bergerak/bertindak, cara kita menampilkan diri kita, cara kita saat kontak mata, gestur dan postur
kita saat berinteraksi. Kunci untuk bisa memiliki karakter trengginas, adalah dengan berlatih
dengan disiplin.

Trengginas dalam aspek psikologis dapat juga dipadankan dengan konsep agile. Agile secara
harfiah berarti tangkas, gesit, atau lincah. Seorang mahasiswa harus bisa gesit, lincah dan
tangkas khususnya dalam menghadapi VUCA World. Agility merupakan element penting yang
harus dimiliki mahasiswa dalam menghadapi lingkungan yang serba dinamis. Sebagai contoh,
dengan adanya pandemic maka segalanya berubah, jika mahasiswa tidak tanggap dan trengginas
dan hanya menunggu pandemic selesai, maka tentu akan tertinggal jauh dengan mereka yang
tanggap dan trengginas.

2. Tanggap. Tanggap adalah segera mengetahui dan memperhatikan sungguh-sungguh akan suatu
keadaan. Cepat mengetahui dan menyadari gejala yang timbul serta segera mengambil tindakan
yang tepat. Istilah lain yang sepadan dengan tanggap adalah responsive. Responsif seringkali
diidentifikasi sebagai salah satu softskill teratas yang terkait dengan kinerja dan kesuksesan
karir.

Saat kita memiliki karakter yang tanggap, maka secara tidak langsung kita menunjukan kepada
orang orang di sekitar kita bahwa kita menghargai mereka. Dengan karakter yang tanggap pula
4

seseorang akan dengan mudah membangun kepercayaan, baik dengan sesama teman, dengan
dosen, tendik yang akhirnya akan terbawa sampai dunia kerja dimana akan menumbuhkan
hubungan professional yang lebih baik lagi. Kemampuan untuk merespon permintaan dari
teman, dosen, klien ataupun mitra bisnis akan mencegah tertundanya suatu pekerjaan, dengan
demikian produktivitas akan menjadi semakin meningkat.

Karakter untuk menjadi seseorang yang tanggap tidak dikembangkan secara mandiri. Karakter
ini seringkali berdampingan dengan karakter trengginas.

3. Tanggon/Tangguh. Tanggon/Tangguh bermakna sukar dikalahkan, kuat, handal, dan tahan


banting, dalam sudut padang psikologis mungkin bisa disandingkan dengan character strengths
yang digagas tokoh Psikologi Positif Martin Seligman dan Peterson (2004) masuk dalam Nilai
Keberanian (Virtue of Courage) yang didalamnya terdapat karakter berupa:
a. Bravery (keberanian) : gagah berani, pantang mundur, pantang menyerah dari tantangan, bisa
mengatasi ketakutan, berani menyampaikan/mengutarakan kebenaran.
b. Perseverance (Ketekunan) : gigih, ulet, pekerja keras, mampu menyelesaikan apa yang sudah
dimulai, dan dapat mengatasi berbagai hambatan.
c. Honesty (Kejujuran) : Apa adanya, jujur pada diri sendiri, tulus tanpa pamrih dan memiliki
integritas yang tinggi
d. Zest (Semangat) : memiliki vitalitas, memiliki antusiasme terhadap hidup dan kehidupan,
semangat yang tinggi, dan melakukan sesuatu dengan sepenuh hati

Konsep psikologis lain yang dapat digunakan untuk menggambarkan karakter tanggon/tangguh
ini adalah Grit. Grit (Kegigihan) adalah konsep yang digagas oleh Dr. Angela Lee Duckworth
(2007) yaitu kecenderungan individu untuk mempertahankan ketekunan dan semangat dalam
menggapai tujuan jangka panjang dan menantang. Grit ditunjukkan dengan bekerja keras
menghadapi tantangan, mempertahankan usaha dan minat selama bertahun tahun meskipun
dihadapkan pada kegagalan, tantangan dan kesulitan saat menjalani prosesnya.

Mengingat pembentukan karakter tersebut memakan waktu yang cukup panjang, maka
pembentukan mahasiswa Unjani yang memiliki karakter pribadi yang “TERTATA” harus masuk
dalam kegiatan Kurikuler, Ko-kurikuler dan Ekstrakurikuler di lingkungan Unjani.
Salah satu kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler yang sangat diharapkan dapat membentuk
karajter ini adalah Program Pembinaan Agama dan Karaker (PPAK). PPAK merupakan program
kegiatan akademik, sebagai salah satu komponen kegiatan terstruktur dari Mata Kuliah Dasar
5

khususnya Agama, yang terkait dengan pendidikan etika dalam rangka pembinaan karakter
mahasiswa.
PPAK akan berjalan selama satu pekan, diberikan kepada mahasiswa baru yang diharapkan akan
menjadi titik awal pembentukan mahasiswa Unjani yang memiliki karakter pribadi yang
“TERTATA”.

III. BENTUK KEGIATAN


1. Mentoring Pendidikan dan Pembinaan Karakter, Keagamaan di isi dengan Ceramah Umum
untuk semua agama (Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha), tentang tata krama, etika,
toleransi.
2. Tugas Kajian & Diskusi Keagamaan (masing-masing agama) terbimbing oleh dosen dibantu
oleh para asisten.
3. Mentoring gabungan berupa Kuliah umum (Pendidikan Karakter)
4. Bimbingan praktis penerapan ibadah ritual dan ibadah sosial dalam keluarga dan
masyarakat
5. Pekan Mentoring, kegiatan ini berupa kegiatan yang dilaksanakan secara bersama semua
mahasiswa sesuai agama masing-masing selama sepekan.
IV. DASAR/RUJUKAN KERJA
Surat Tugas Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani Nomor : Sgas/07/Unjani/I/2021
tentang Panita Kegiatan Program Pembinaa Agama Dan Karakter (PPAK) bagi mahasiswa
baru tahun akademik 2020/2021 tanggal 12 Januari 2021.

V. RENCANA KALENDER KEGIATAN


No. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

1 Masa Pembinaan 22 Maret s.d 22 April 2021

2 Soft Opening PPAK 22 Maret 2021


3 Mentoring Awal 22 Maret s.d 26 Maret 2021
4 Mentoring Gabungan Karakter 26 Maret 2021
Evaluasi dan Pelaporan Asisten
kepada Dosen sebagai salah satu
5 7 April 2021
bahan komponen penilaian mata
kuliah PPAK.
Penyerahan Laporan Tim
6 Kegiatan PPAK 2021, kepada 8 April 2021
Universitas.
6

VI. MATERI PEMBINAAN


Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang membangun kepribadian, watak, dan budi
pekerti yang luhur untuk dijadikan sebagai modal dasar dalam bersosialisasi di tengah-tengah
masyarakat, baik itu sebagai umat beragama, maupun dalam menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dan Pada dasarnya sebuah pendidikan karakter itu merupakan pendidikan adab terpuji,
yaitu pendidikan yang mengajarkan, membina, dan melatih supaya para mahasiswa Unjani pada
khususnya mempunyai karakter, sikap mental positif, dan beradap terpuji. Dan dengan demikian,
pendidikan karakter merupakan tahap dari suatu proses pendidikan agama yang menitikberatkan
pada pembinaan mental spiritual dan perilakunya. Pendidikan karakter Sebenarnya merupakan
Pembinaan adab terpuji dalam pendidikan agama oleh karena itu. Proses asistensi pembinaan
agama dan karakter diselenggarakan dalam kurun waktu 4 pekan.
Materi setiap pekan secara umum adalah sebagai berikut.

NO PEKAN MATERI METODE PEMANDU


Ceramah & Dosen & Asisten
Konsep Penerapan Toleransi &
1. I Diskusi Umum (Acara
Keimanan *)
Pembukaan)
Diskusi Asisten dengan
2. II Nilai-Nilai Budi Pekerti Luhur.
Kelompok supervisi Dosen
Diskusi Asisten dengan
3. III Tata Krama Pergaulan.
Kelompok supervisi Dosen
Diskusi Asisten dengan
4. IV Panduan Ibadah Ritual dan Sosial.
Kelompok supervisi Dosen
Diskusi Asisten dengan
5. V Pendidikan Lingkungan
Kelompok supervisi Dosen
Diskusi Asisten dengan
6. VI Konsep Diri
Kelompok supervisi Dosen
Simulasi & Asisten dengan
7. VII Bela Negara
Evaluasi supervisi Dosen
8. VIII Rangkuman & Evaluasi Umum Ceramah Dosen & Asisten
Keterangan :
*)
Melibatkan penceramah dari lua
7

Proses penyampaian materi serta pembinaan peserta dilaksanakan sebagai berikut :


1. Penyampaian materi mentoring keagamaan disesuaikan dengan landasan agama masing-
masing, dipandu oleh para asisten di bawah penyeliaan dosen agama.
2. Evaluasi proses pembinaan dilakukan oleh dosen dibantu oleh para asisten.
3. Hasil evaluasi dijadikan salah satu komponen penilaian mata kuliah Pendidikan Agama atau
mata kuliah sejenis.
4. Kegiatan asistensi dan kegiatan pendukung lain dilaksanakan di kampus Cimahi dan kampus
Bandung, dengan penjadwalan menyesuaikan kegiatan mahasiswa dan ruang yang ada
5. Untuk pelaksanaan pendidikan karakter dan mentoring keagamaan dibantu organisasi
kemahasiswaan serta untuk mentoring keagamaan oleh masing-masing UKM Keagamaan.
VII. PELAKSANA
Terlampir*
VIII. PESERTA
A. Berdasarkan Sebaran Agama
No. AGAMA JUMLAH PESERTA
1 Islam 2818
2 Protestan 111
3 Katholik 36
4 Hindu -
5 Buddha -
6 Lain-lain -
JUMLAH 2965

IX. RENCANA ANGGARAN * ( * Terlampir)


Demikian proposal ini kami buat, untuk menjadi dasar dalam menentukan program dan
kebijakan selanjutnya.
Cimahi, Maret 2021
Ketua PPAK 2020/2021

Dr. Arlan Siddha, S.IP., M.A.


NID.4121.892.83

Anda mungkin juga menyukai