14244-Article Text-28824-1-10-20170505
14244-Article Text-28824-1-10-20170505
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam ’45, Bekasi, Indonesia
1
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/ijcets.v3i1.8675
Abstract
The purpose of writing this article is to illustrate the diversity profession of a Educa-
tional technologist in Indonesia today. To provide an in-depth illustrations, this ar-
ticle was written based on theoretical study of Educational Technology as a profes-
sion, the competence of Education Technology profession deffinitions in 1977, 1994
and 2012 also representing the data of Variety of Educational Technology’s in the
field. By looking at the basic conception of Educational Technology and the current
employment development, there will still be many new Education Technology pro-
fessions that will emerge in Indonesia or abroad and employment will soon use the
alumni as a profession in their institution. To face this, as a profession, the science
of Educational Technology should be able to anticipate it in a more systematic and
systemic provision, so that it can cover the Educational Technology professions in
the field.
Corresponding author : © 2017 Universitas Negeri Semarang
Adress: . Jalan Kusuma Timur IIIB Blok F14/14. Wisma Jaya. p-ISSN 2252-6447
Bekasi Timur. 17111 e-ISSN 2527-4597
E-mail: arianidiana@gmail.com
Diana Ariani/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 5 (1) (2017): 1-9
2
Diana Ariani/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 5 (1) (2017): 1-9
3
Diana Ariani/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 5 (1) (2017): 1-9
cara, observasi, dan dokumentasi dari tanggal kelas training sebagai class leader, follow up pre
26 Januari 2016 sampai 23 Maret 2016. Subjek activity training, desain grafis, membuat editing
penelitian adalah kepala sekolah, guru kelas video dan animasi, (6) pengolah hasil Diklat dan
tiga, siswa, dan orang tua siswa kelas tiga di SD memberikan rekomendasi kediklatan pada tiap
IT Logaritma Karanganyar. bidang, dan (7) menghasilkan dan menyampai-
kan visual dan audio, mengedit, mengetik nas-
kah, menangani siaran langsung, selain itu uga
A. Kompetensi Profesi Teknologi Pendidi- menyiapkan materi, mengerjakan semua yang
kan berhubungan dengan broadcasting.
Yusufhadi Miarso mendeskripsikan kom- Berkaitan dengan kurikulum kompeten-
petensi Teknologi Pendidikan dapat dilakukan si yang diharapkan antara lain (1) dokumentasi
dengan menggunakan dua pendekatan. Pende- kurikulum di bidang pendidikan dan layanan
katan pertama adalah dengan bertolak dari ke- khusus, (2) membuat modul, (3) merancang ku-
butuhan nyata yang sudah ada, dan pendekatan rikulum agar bisa menjadi standar di lembaga,
kedua bertolak dari analisis teoritik dan empirik. (4) mengawal kegiatan pembelajaran melalui e-
Meskipun memakai dua buah pendekatan, seha- learning, (5) membuat materi coaching, instruk-
rusnya penjabaran kompetensi akan sama. si, apresiasi untuk para trainers perusahaan, (6)
mendukung ahli materi untuk membuat kuri-
Pertama, pendekatan kebutuhan. Melalui
kulum dalam semua jurusan, meriviu kuriku-
pendekatan kebutuhan kita dapat mengetahui
lum yang dikembangkan, evaluasi kurikulum,
ilustrasi kompetensi profesi Teknologi Pendidi-
(7) menentukan desain pembelajaran, mengem-
kan dari rincian pekerjaan yang dilakukan oleh
bangkan e-learning, (8) meningkatkan kinerja
para lulusan Teknologi Pendidikan di lapangan
para karyawan, dan (9) bekerja sama dengan
pekerjaan. Berdasarkan hasil tracer study yang
SME, menganalisis peserta didik, menganali-
dilakukan secara berkala oleh Pogram Studi Tek-
sis materi, mengembangan strategi yang sesuai
nologi Pendidikan UNJ pada tahun 2014 hingga
dengan kebutuhan.
2016, kompetensi Teknologi Pendidikan selalu
berkembang. Dari uraian kompetensi yang dipapar ter-
sebut, dapat diketahui bahwa lapangan peker-
Beberapa kompetensi yang menjadi tun-
jaan dari Profesi Teknologi Pendidikan sangat-
tutan dalam bidang pekerjaan, yaitu (1) mengor-
lah beragam dan besar kemungkinan akan selalu
ganisasi pelaksanaan (class coordinator), analisa
berkembang kompetensi yang dibutuhkan.
kebutuhan pegawai, membuat silabus, jadwal
dan materi training, berkoordinasi dengan pen- Kedua, pendekatan teoritis. Jika sebelum-
gajar pelatihan, serta mengevaluasi pelaksanaan nya dijelaskan kompetensi Teknologi Pendidi-
training, (2) mengkonsepkan, mendesain, men- kan yang bertolak dari kebutuhan lapangan,
gembangkan media seperti web, video Xbener, maka berikut akan dipaparkan kompetensi Tek-
ebook interaktif media dan lainnya, (3) men- nologi Pendidikan melalui pendekatan teoritis,
gatur, mengawasi aktivitas karyawan beserta yaitu pendekatan ini dilakukan dengan menga-
kinerjanya, dan (4) melakukan Training Need nalisis definisi Teknologi Pendidikan itu sendiri.
Assessment, mendesain training, menyelengga-
rakan training, mengevaluasi training, membuat 1. Teknologi Pendidikan adalah proses
materi training berdasarkan kurikulum, men- kompleks yang terintegrasi meliputi:
gembangkan soal-soal untuk materi training. orang, prosedur, gagasan, sarana dan or-
ganisasi untuk menganalisis masalah dan
Berkaitan dengan perangkat dan sistem
merancang, melaksanakan, menilai dan
pembelajaran, beberapa kompetensi yang di-
mengelola pemecahan masalah dalam se-
butuhkan anara lain (1) membangun E-learning
gala aspek belajar pada manusia. (AECT,
management system dan mengembangkan kon-
1977)
ten e-learning, (2) merancang pembuatan RPP,
membuat pengayaan belajar, menganalisis hasil 2. Teknologi Pembelajaran adalah teori dan
belajar, (3) membantu tim produksi dan News praktek dalam desain, pengembangan,
dalam pelaksanaan shooting, (4) menganalisis pemanfaatan, pengelolaan, serta peni-
dan mengelola (Pembinaan) SDM/pelatihan te- laian proses dan sumber untuk belajar.
naga teknis dan non teknis, (5) mempersiapkan (AECT, 1994)
pre activity training, mulai dari materi, perleng- 3. Teknologi Pendidikan adalah studi dan
kapan dan kebutuhan lainnya, memfasilitasi praktek etis memfasilitasi belajar dan
4
Diana Ariani/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 5 (1) (2017): 1-9
meningkatkan kinerja dengan mencipta- Pada tahun 2004 dikeluarkan definsi Tek-
kan, menggunakan dan mengelola proses nologi Pendidikan terbaru oleh AECT. Berdas-
dan sumber teknologi yang tepat. (AECT, arkan rumusan definisi tahun 2004 ini, ada tiga
2004) kata kerja atau kegiatan yang dapat dimaknai
sebagai keahlian atau kompetensi. Ketiganya
Definisi Teknologi Pendidikan / Pembela-
adalah creating (menciptakan atau membuat,
jaran selalu berkembang mengikuti kebutuhan
menghasilkan), using (menggunakan atau me-
belajar itu manusia. Berikut kompetensi Tek-
manfaatkan) serta managing (mengelola). Keti-
nologi Pendidikan yang mengacu definisi Tek-
ga keahlian ini melekat ditinjau sebagai kemam-
nologi Pendidikan yang dirumuskan oleh AECT
puan yang diharapkan dari seorang ahli TP.
tahun 1977 sebagai berikut.
Tabel 3 Kompetensi AECT Tahun 1977 Tabel 4 Standar yang dikeluarkan AECT tahun 2012
5
Diana Ariani/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 5 (1) (2017): 1-9
6
Diana Ariani/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 5 (1) (2017): 1-9
teknis di bidang pengembangan teknologi pem- ap Program Studi Teknologi Pendidikan, potensi
belajaran, dan (5) pelaksanaan studi banding di dan daya serap daerah masing-masing terhadap
bidang pengembangan teknologi pembelajaran lulusan Teknologi Pendidikan, namun demikian
dan pendidikan terbuka/jarak jauh. pergerakan beriringan akan tren profesi Tekno-
logi Pendidikan justru semakin kuat mengarah
Kemudian, pada tanggal 6 Mei 2010 dike-
pada sektor swasta ataupun melakukan wiraus-
luarkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsio-
aha sesuai dengan kompetensi Teknologi Pendi-
nal Pengembang Teknologi Pembelajaran dan
dikan.
Angka Kreditnya, melalui Peraturan Bersama
Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Profesi Teknologi Pendidikan di Indonesia
Kepegawaian Negara Nomor 01/V/PB/2010 dan sangat dinamis dan beragam, hal ini disebabkan
Nomor 12 Tahun 2010. setiap Program Studi Teknologi Pendidikan me-
miliki ciri khasnya masing-masing, kedinamisan
Seperti telah disebutkan sebelumnya,
keilmuan sangat perkuliahan seperti ini semakin
Jabatan fungsional dalam Permenpan Nomor
menambah keragaman dari profesi Teknologi
PER/2/M.PAN/3/2009 tanggal 10 Maret 2009 se-
Pendidikan di bidang pekerjaan, berikut dipa-
betulnya adalah sebuah pengakuan Pemerintah
parkan hasil tracer studi dari Program Studi Tek-
Indonesia akan profesi dari keilmuan Teknologi
nologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Pendidikan, namun jika ditelaah kembali rin-
dan Universitas Negeri Jakarta yang menunju-
cian tersebut cenderung mengecilkan lingkup
kan keragaman profesi Teknologi Pendidikan
jangkauan Profesi PTP tersebut. Dalam penje-
yang dihasilkan masing-masing Program Studi
lasannya, Pengembang Teknologi Pembelajaran
di Indonesia. Berikut keragaman orientasi pro-
(PTP) adalah jabatan yang mempunyai ruang
fesi alumni program studi teknologi pendidikan
lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang
dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Uni-
untuk melakukan kegiatan pengembangan tek-
versitas Negeri Semarang (UNNES).
nologi pembelajaran yang diduduki oleh Pe-
gawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban Pertama, keragaman orientasi profesi
yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang alumni program studi teknologi pendidikan dari
berwenang, dengan adanya pembatasan bahwa UNNES. Beberapa di antaranya yaitu (1) Kemen-
seorang PTP haruslah Pengawai Negeri Sipil terian dan lembaga pemerintahan, (2) Lembaga
(PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN), justru penjamin mutu pendidikan, (3) Teknologi Ko-
mengecilkan lingkup kerja dari seorang dengan munikasi Perpustakaan daerah, (4) Balai Pen-
keahlian Teknologi Pendidikan diera digital ini. gembangan Multimedia, (5) Rumah Produksi,
Saat ini selain sebagai ASN yang diakui (6) TNI–Polri, (7) Balai Diklat Negeri dan Swas-
melalui Jabatan Fungsional Pengembang Tek- ta, (8) Jurnalis, (9) Lembaga Percetakan dan Per-
nologi Pembelajaran, Profesi Teknologi Pendi- bukuan, (10) Guru (mata pelajaran TIK), (11) Per-
dikan pesat berkembang pada sektor swasta. guruan swasta sebagai pengelola IT, (12) Partai
Hasil penelusuruan Studi Program Teknologi Politik, (13) Wiraswasta, (14) Lembaga Kursus,
Pendidikan tahun 2016 menyatakan lapangan (15) Tenaga lapangan Desa, dan (16) Dosen PTN
pekerjaan para lulusannya didominasi pekerja di dan PTS (Oka, 2013).
sektor swasta, kecenderungan ini memperlihat-
Kedua, keragaman orientasi profesi alum-
kan bahwa pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Si-
ni program studi teknologi pendidikan dari UNJ.
pil bukan lagi menjadi lahan pekerjaan favorit
Berdasarkan pada konsentrasi yang diambil yai-
bagi para lulusan Program studi Teknologi Pen-
tu (1) Konsentrasi Pengelolan Teknologi Kinerja,
didikan UNJ. Memang kecenderungan ini baru
beberapa orientasi kerjanya yaitu (a) Pengem-
dilihat pada lulusan Teknologi Pendidikan UNJ,
bang kurikulum diklat, (b) Training academic,
namun demikian tren seperti ini tidak lama lagi
(c) Human Resource, System & SOP Organiza-
diperkirakan akan merambat pada lulusan Tek-
tion, dan (d) Penyusun bahan bimbingan teknis
nologi Pendidikan dari Universitas lain selain
pelatihan dan lain-lain, (2) Konsentrasi Pen-
UNJ, mengingat berkembangkan teknologi dan
gembang Media beberapa pilihan kerjanya yaitu
budaya di bidang lapangan pekerjaan / mencari
(a) Pengembang training & e-Learning, (b) Web
nafkah dengan keilmuan Teknologi Pendidikan.
& digital marketing, (c) Produser dan kamera-
Perkembangan profesi Teknologi Pendi- men TV, (d) Produser multimedia, (e) Editor
dikan memang akan berbeda di masing-masing audio video dan lain-lain, dan (3) Konsentrasi
daerah di Indonesia, hal ini disebabkan oleh per- Desainer Pembelajaran pilihan kerjanya yaitu (a)
bedaan profil lulusan yang ditentukan dari seti- Instruktur pelatihan, (b) Konsultan Pendidikan
7
Diana Ariani/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 5 (1) (2017): 1-9
Jarak Jauh, (c) Guru TIK, (d) Dosen, (e) Peneliti Teknologi Pembelajaran. Untuk sebuah penga-
bidang komunikasi & media, (f) Instructional kuan hukum yang telah lama dinantikan, profe-
designer for elearning, (g) Pengembang kuri- si Pengembang Teknologi Pembelajaran belum
kulum, dan (h) Pengembang Program Pembe- dapat memberikan kelegaan bagi para profes-
lajaran berbasis Radio dan Televisi dan lain-lain sional yang berkecimpung dalam bidang Tekno-
(Prodi TP, 2016). logi Pendidikan. Lingkup dan kompetensi yang
menjadi tanggung jawab Pengembang Teknolo-
Berdasarkan pada uraian tersebut dapat
gi Pembelajaran masih sangat sempit dan tidak
dikatakan bahwa profesi Teknologi Pendidikan
memperkirakan kemungkinan perkembangan
sangat beragam disetiap daerah. Tumbuh dan
Profesi Teknologi Pendidikan dimasa depan. Hal
berkembangnya profesi Teknologi Pendidikan di
ini sangat disayangkan, mengingat di Indonesia
masing-masing daerah tidak akan terlepas dari
pengakuan akan sebuah profesi atau keilmuan
konteks dimana konsep Teknologi Pendidikan
masih mengacu pada peraturan perundang-un-
itu tumbuh, serta apa dan bagaimana awal per-
dangan yang berlaku.
kembangan konsep Teknologi Pendidikan dima-
sing-masing daerah. Sebagai contoh, maraknya
profesi instructional designer for elearning di Ja-
C. Potensi Profesi Teknologi Pendidikan
karta dapat tumbuh karena masyarakatnya me-
mungkinkan (adanya kebutuhan yang dirasakan Kebutuhan atas keberadaan profesi Tek-
oleh anggota masyarakat, adanya tenaga pro- nologi Pendidikan saat ini terbuka sangat lebar
fessional yang mengelola dan lain sebagainya), saat ini, hal ini dikarenakan besarnya kemung-
Untuk beberapa daerah, profesi instructional de- kinan lahirnya fenomena atau kajian baru da-
signer for elearning belum banyak ditemui, kare- lam bidang Teknologi Pendidikan yang tidak
na pemahaman akan pentingnya peran seorang terpikirkan sebelumnya dan keberadaan dari
instructional designer dalam proses pengem- konsepsi dasar Teknologi Pendidikan itu sendi-
bangan elearning belum tumbuh dengan baik, ri, berikut konsepsi dasar dan asumsi mengenai
bahkan di daerah lainnya di Indonesia geliat e- posisi Teknologi Pendidikan yang dimodifikasi
learning belum tumbuh. dari konsepsi yang diperkenalkan Miarso (2004)
Keberagaman dan kedinamisan profesi Pertama, bahwa pendidikan pada haki-
Teknologi Pendidikan di Indonesia ini setidak- katnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
nya sudah diperkiraan oleh AECT (1994), yang peserta didik yang berakibat terjadinya peruba-
menyatakan bidang garapan teknologi pendi- han pada diri peserta didik. Prinsip ini mengan-
dikan tidak hanya sebagai ASN/lingkup Peme- dung arti bahwa yang harus diutamakan adalah
rintahan, bahkan berdasarkan AECT lingkup “kegiatan belajar peserta didik”. Hal ini jika dila-
pekerjaan di Pemerintah hanya sebagaian kecil kukan dengan konsekuen akan mempengaruhi
dari lingkup profesi Teknologi Pendidikan yang peranan pendidik, kurikulum organisasi seko-
mungkin dilakukan. Berikut skema bidang gara- lah, jadwal, penilaian, dan lain-lain.
pan Teknologi Pendidikan menurut AECT 1994
Kedua, bahwa pendidikan adalah proses
yang berlangsung seumur hidup. Prinsip ini bila
dilaksanakan secara konsisten akan dapat mem-
pengaruhi kurikulum secara radikal, yaitu tidak
lagi berisikan materi dan tradisi yang perlu dike-
tahui, melainkan berintikan pada “piranti” atau
tools untuk mengembangkan pengetahuan dan
teknologi lebih lanjut untuk memenuhi kebutu-
han belajar peserta didik. Prinsip ini juga meng-
haruskan adanya kontinuitas dan sinkronisasi
dari pendidikan yang berlangsung di sekolah
maupun di luar sekolah.
Ketiga, pendidikan dapat berlangsung ka-
pan dan dimana saja, yaitu pada saat dan tem-
Gambar 2 Bidang Garapan Teknologi Pendidikan me- pat yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
nurut AECT 1994 peserta didik. Selama ini konsep pendidikan
Kondisi ini menjadi sebuah catatan bagi formal menerapkan kehadiran seseorang seca-
keberadaan Jabatan Fungsional Pengembang ra penuh di sekolah atau lembaga pendidikan
8
Diana Ariani/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 5 (1) (2017): 1-9
lainnnya sekitar 6 jam sehari selama 260 hari sebuah profesi, keilmuan Teknologi Pendidikan
setahun. Bila pendidikan itu diartikan sebagai harus dapat mengantisipasinya dalam sebuah
belajar dari pengalaman, maka pendidikan akan ketentuan yang lebih sistematis dan sistemik,
berlangsung selama manusia itu hidup, padahal sehingga dapat menaungi para profesi dalam bi-
sekolah hanya satu diantara sekian kesempatan dang Teknologi Pendidikan.
peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang dapat mengakibatkan belajar. Selain itu,
UCAPAN TERIMA KASIH
Proses belajar yang tidak terikat waktu dan tem-
pat akan memberikan flesibelitas bagi peserta Terima kasih saya ucapkan sebesar-besar
didik untuk melakukan pembelajaran sesuai Kepada Ibu Dewi S. Prawiradilaga yang secara
dengan kemampuannya masing-masing. pribadi selalu memberikan masukan dan infor-
masi terbaru mengenai Teknologi Pendidikan.
Keempat, pendidikan dapat berlangsung
secara mandiri dan dapat berlangsung secara
efektif dengan dilakukannya pengawasan dan DAFTAR PUSTAKA
pemeriksaan berkala. Prinsip ini mengadung
Association for Educational Communications and
arti bahwa pendidikan tidak harus berlangsung
Technology. (1986). Definisi Teknologi Pendidi-
dalam kelompok dengan pengawasan terus me- kan. Terj. Jakarta: PAU-UT - CV Rajawali.
nerus. Association for Educational Communications and
Kelima, pendidikan dapat berlangsung Technology. (1994). Teknologi Pembelajaran:
secara efektif baik dalam kelompok yang homo- Definisi dan Kawasannya. Terj. Jakarta: IPTPI.
Januszewski, A. (2001). Educational technology: The
gen, heterogen maupun perseorangan. Prinsip
Development of a Concept. Englewood: Co. Li-
ini mengandung arti bahwa proses belajar dapat braries Unlimited, Inc.
berlangsung dengan peserta didik yang semakin Miarso, Y. dkk, (1986). Definisi Teknologi Pendidikan:
beragam. Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT.
Jakarta: Rajawali.
Keenam, belajar dapat diperoleh dari sia-
Miarso, Y. (2005). Menyemai Benih Teknologi Pendidi-
pa saja dan apa saja, baik yang sengaja diran- kan. Jakarta: Kencana.
cang untuk memenuhi kebutuhan proses bela- Program Studi TP UNJ. (2016). Studi Penelusuran
jar maupun yang dimanfaatkan. Konsep ini pun Alumni (Tracer Study) Untuk Pengembangan
mengandung arti, bagi siapa saja yang memiliki Kurikulum Program Studi Teknologi Pendidi-
kesadaran dan minat untuk belajar, dia dapat kan Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.
mengambil pelajaran dari siapa saja, tidak hanya Prawiradilaga, D.S. (2012). Wawasan Teknologi Pendi-
dari guru dan orang tua saja. Dari sudut pan- dikan. Jakarta: Kencana Prenada.
dang pendidik, pelaksanaan prinsip ini, penera- Oka, G.P.A. (2012). Profesi Teknologi Pembelajaran:
Perspektif dan Peluang. Makalah disampaikan
pan yang dapat dilaksanakan antara lain adalah
dalam Seminar Akademik “Peran Teknologi
dengan pembelajaran berbasis aneka sumber. Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas
SDM di Era Kesejagatan” 23 Oktober 2012 di
SIMPULAN ruang Seminar, Undiksha.
Saettler, P. (1968). A History of Instructional Technl-
Dengan menyandingkan 6 konsepsi das- ogy. New York: McGraww-Hill Book, Co.
ar Teknologi Pendidikan dengan perkembangan Republik Indonesia. (2009). Peraturan Menteri
jaman/teknologi/budaya, maka masih akan ba- Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
nyak profesi-profesi Teknologi Pendidikan baru Per/2/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fung-
sional Pengmebang Teknologi Pembelajaran
yang akan muncul baik di Indonesia atau luar
dan Angka Kreditnya. Jakarta.
negeri dan lapangan pekerjaan pun akan sege- Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia.
ra menggunakan para alumni sebagai profesi di (2016). Tentang IPTPI. Diunduh dari www.
instansinya. Untuk menghadapi hal ini, sebagai Iptpi.org/