1. TEST OF CONTROL:
a. Tujuan test of control.
Menurut Arens, dkk yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf (2015) menyebutkan
tujuan pengujian pengendalian (test of control) adalah untuk menguji efektivitas
operasional dari pengendalian dalam mendukung pengurangan resiko pengendalian
yang dinilai.
Menurut Sukrisno Agus (2001;72) menyebutkan tujuan pengujian pengendalian (test
of control) adalah untuk mengetahui apakah setiap transaksi yang terjadi sudah
diproses dan dicatat sesuai dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan manajemen.
Dari uraian di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa tujuan pengujian pengendalian
(test of control) adalah untuk menentukan dan mengawasi apakah pelaksanaan
aktivitas-aktivitas dalam perusahaan termasuk di dalamnya setiap transaksi yang
terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan, dan untuk menguji efektivitas operasional dari pengendalian
dalam mendukung pengurangan resiko pengendalian yang dinilai.
2. SUBSTANTIF TEST.
a. Tujuan substantif test.
Prosedur substantive dapat dilaksanakan auditor untuk :
a. Mengumpulkan bukti tentang asersi yang menjadi dasar dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan (embedded) dalam saldo akun dan jenis transaksi;
b. Mendeteksi salah saji yang material
Prosedur substantif meliputi pemilihan sampel (saldo akun atau transaksi) yang
representatif (artinya mewakili seluruh populasi) untuk;
1) Menghitung ulang (recalculate) angka – angka untuk memastikan ketelitian
(Accuracy);
2) Meminta konfirmasi saldo (piutang, rekening bank, investasi, dan lain – lain);
3) Memastikan transaksi dicatat dalam periode yang benar (cut – off tests atau uji pisah
batas);
4) Membandingkan angka – angka antar periode atau dengan harapan/ekspektasi
(analytical procedures);
5) Menginspeksi dokumen pendukung (seperti invoices atau kontrak penjualan);
6) Mengamati eksistensi fisik dari aset yang dicatat (misalnya mengamati penghitungan
persediaan); dan
7) Menelaah kecukupan penyisihan untuk penurunan nilai seperti piutang ragu – ragu
atau persediaan yang using (obsolete inventory).
PR TUGAS: Soal nomor: 13.24 dan 13.25 pada halaman 520, Buku: Arens, et.al.; Soal
nomor: 9.26 pada halaman 293, Buku: Rick Hayes, et.al. (Dikerjakan secara individu).
1. Soal No. 13.24 (Hal. 510: Buku Auditing dan Jasa Assurance (Arens, #15 Ed)
Diminta:
a. Tunjukkan apakah masing-masing prosedur itu adalah pengujian pengendalian,
pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis, atau pengujian rincian saldo.
b. Identifikasi jenis bukti untuk setiap prosedur itu
Jawab:
Prosedur audit, jenis pengujian dan tujuan audit:
No Prosedur Audit Jenis Pengujian (A) Tujuan Audit (B)
3. Soal No. 9-26 (Hal. 393: Buku Rick Hayes et. al (#3 Ed)
Diminta:
a. Sebutkan hal-hal yang mungkin telah menyebabkan terjadinya situasi yang
dideskripsikan oleh akuntan perusahaan.
b. Sebutkan sejumlah prosedur yang seharusnya digunakan van Deelgaard untuk
menentukan sifat dasar dan cakupan salah saji.
Jawab:
a. Hal-hal yang mungkin telah menyebabkan terjadinya situasi yang dideskripsikan oleh
akuntan perusahaan adalah:
1) …
2) …
3) …
b. Prosedur yang seharusnya digunakan untuk menentukan sifat dasar dan cakupan salah
saji diantaranya adalah:
1) …
2) …
3) …
4)