Anda di halaman 1dari 12

TEST OF CONTROLS, SUBTANTIVE

TEST DAN TEST OF DETAILS


Kelompok 2

Disusun oleh:
• Tiara Regina (1519104008)
• Suyono (1519104013)
• Dikdik Maulana (1519104014)
• Gin Gin Ginanjar (1519104015)
• Jenny Indriyani S (1519104016)
PENGERTIAN TEST OF CONTROL

• Menurut Mulyadi • Menurut Arens et,.al yang


(2002;198) Test of Control diterjemahkan oleh Amir
adalah salah satu unsur Abadi Yusuf (2003;434) Test
kegiatan pemeriksaan of Control adalah prosedur
intern yang bertujuan untuk audit untuk menguji
menentukan dan efektivitas operasional dari
mengawasi apakah pengendalian dalam
pelaksanaan aktivitas- mendukung pengurangan
aktivitas dalam perusahaan resiko pengendalian yang
telah dilaksanakan sesuai dinilai
dengan prosedur dan
kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan.
TUJUAN TEST OF CONTROL

• Menurut Tuanakota (2017) Uji • Menurut Sukrisno Agus


pengendalian atau test of (2017;72) menyebutkan
controls dirancang untuk
memperoleh bukti audit yang
tujuan pengujian
cukup dan tepat mengenai pengendalian (test of
berfungsinya pengendalian. control) adalah untuk
Pengendalian dapat mencegah mengetahui apakah setiap
terjadinya salah saji, mendeteksi transaksi yang terjadi
dan mengoreksi jika salah saji
sudah terjadi. Pengendalian yang
sudah diproses dan dicatat
dipilih untuk diuji adalah sesuai dengan sistem dan
pengendalian yang akan dapat prosedur yang ditetapkan
memberikan bukti audit manajemen.
berkenaan dengan asersi yang
bersangkutan.
TAHAPAN TEST OF CONTROL
Telaah dan review pengendalian intern yang sudah digariskan
• Wawancara mengenai pengendalian intern dengan berbagai pihak atau karyawan yang kompeten.
• Penelaahan dan review atas struktur organisasi, bagan arus sistem, rincian tugas karyawan dan pedoman
prosedur yang telah dibuat.

Verifikasi pendahuluan pengendalian yang sudah digariskan


• Untuk memperjelas dan memperbaiki pemahaman tentang fungsi-fungsi pengendalian akuntansi
• Untuk mengidentifikasi setiap pengendalian yang terlewatkan waktu me review sistem
• Untuk mengidentifikasi setiap pengendalian yang ada tetapi belum mendapat pengesahan atau persetujuan
yang seharusnya dari pimpinan perusahaan.
• Untuk memutakhirkan kertas kerja audit mengenai pengendalian intern

Evaluasi konseptual atau evaluasi pendahuluan atas pengendalian


• Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pengendalian intern.
• Untuk menentukan kebutuhan bukti subtantif yang bersifat sementara.
• Untuk merencanakan pengendalan audit pada pengendalian intern tertentu.
• Untuk menentukan bukti ketaatan yang perlu untuk dipertanggung jawabkan

Pelaksanaan prosedur-prosedur ketaatan


• Tahap ini dilakukan pengumpulan bukti-bukti tambahan tentang eksistensi dan keefektivan pengendalian yang
diandalkan.

Evaluasi akhir pengendalian intern


• Menelaah dan menafsirkan bukti-bukti
• Mengevaluasi kembali pengendalian intern yang ada dan strategi prosedur audit
PROSEDUR TEST OF CONTROL

Melakukan wawancara dengan personil klien


yang sesuai

Menguji dokumen, arsip dan catatan

Mengamati aktivitas yang terkait dengan


pengendalian

Melaksanakan kembali prosedur klien.


SUBTANTIVE TEST

Kegiatan yang dilakukan oleh auditor selama


substantif (diperlukan klarifikasi) tahap pengujian
audit yang mengumpulkan bukti-bukti mengenai
validitas, kelengkapan dan / atau akurasi saldoakun
dan golongan transaksi yang mendasari.
Manajemen secara implisit menegaskan bahwa
saldo akun dan kelas-kelas yang mendasari transaksi
tidak mengandung salah saji material
PROSEDUR SUBTANTIVE TEST (1)

Menghitung ulang (recalculate) angka – angka untuk memastikan ketelitian (Accuracy);

Meminta konfirmasi saldo (piutang, rekening bank, investasi, dan lain – lain);

Memastikan transaksi dicatat dalam periode yang benar (cut – off tests atau uji pisah batas);

Membandingkan angka – angka antar periode atau dengan harapan/ekspektasi (analytical procedures);

Menginspeksi dokumen pendukung (seperti invoices atau kontrak penjualan);

Mengamati eksistensi fisik dari aset yang dicatat (misalnya mengamati penghitungan persediaan); dan

Menelaah kecukupan penyisihan untuk penurunan nilai seperti piutang ragu – ragu atau persediaan yang
using (obsolete inventory).
PROSEDUR SUBTANTIVE TEST (2)
Menurut ISA 330.20 Prosedur audit substantif yang dibuat auditor harus
meliputi prosedur audit yang berhubungan dengan proses penutupan laporan
keuangan.
• Mencocokan atau merekonsiliasi laporan keuangan dengan catatan
akuntansi yang mendasarinya.
• Memeriksa journal entries yang material dan jurnal penyesuaian lainnya
(other adjustments) yang dibuat dalam rangka penyusunan laporan
keuangan.
Menurut ISA 330.22 Jika prosedur substantif dilaksanakan di tengah tahun,
auditor wajib meliput/mencakup periode sisanya dengan melakukan:
• Prosedur substantif, yang dikombinasikan dengan uji pengendalian untuk
periode yang tersisa (intervening period); atau
• Jika auditor menentukan sudah cukup, hanya prosedur substantif yang
memberikan dasar yang layak untuk meneruskan kesimpulan audit dari
tanggal interim sampai ke akhir periode.
TEST OF DETAILS
Pengujian Terinci atas Saldo merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji salah
saji moneter untuk menentukan apakah 9 tujuan audit terkait dengan saldo yaitu
Existence, Completeness, Accuracy, Classification, Cut –off, Detail tie- in, Realizable
value, Right & obligations, dan Presentation &disclosure.

Keberadaan atau Keterjadian.


• Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva atau uang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah
transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode tertentu.

Asersi tentang kelengkapan.


• Asersi ini berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan
keuangan telah dicantumkan di dalamnya. Demikian pula, manajemen membuat asersi bahwa utang usaha di
neraca telah mencakup semua kewajiban entitas.

Asersi tentang hak dan kewajiban.


• Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak entitas dan utang merupakan kewajiban
organisasi pada tanggal tertentu.

Asersi tentang penilaian atau alokasi.


• Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah
dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya.

Asersi tentang penyajian dan pengungkapan.


• Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan,
dijelaskan, dan diungkapkan semestinya.
TEST OF DETAILS (1)

Perhatikan Penjelasan
Saldo akun, transaksi, Sesuatu yang material harus diperhatikan, apa pun hasil
dan disclosure yang penilaian risiko yang material (assessed risks of material
material misstatement)
Prosedur audit yang Meliputi semua prosedur yang sesuai ISA dan kewajiban local.
diwajibkan Prosedur yang diwajibkan antara lain :
 Pemeriksaan journal entries dan jurnal penyesuaian
(adjustment) lainnya yang material dibuat dalam rangka
penyusunan laporan keuangan.
 Penanganan management override; dan
 Pencocokan laporan keuangan dengan catatan akuntansi
terkait.
TEST OF DETAILS (2)

Perlunya prosedur Pertimbangkan kebutuhan untuk memperoleh konfirmasi eksternal sehubungan dengan
konfirmasi eksternal asersi yang berhubungan dengan saldo akun (saldo bank, investasi, piutang, dan lain – lain)
atau hal lain seperti :
 Syarat dan kondisi dalam perjanjian/perikatan hokum
 Transaksi antara entitas dan pihak – pihak lain; dan
 Bukti ada/tidaknya kondisi tertentu (seperti “side agreement” atau perjanjian
sampingan terhadap kontrak penjualan)
Risiko yang Rancang dan laksanakan test of detail yang khusus menanggapi risiko signifikan yang
signifikan diidentifikasi.
Timing (Penentuan Jika prosedur dilaksanakan sebelum akhir tahun, periode tersisa harus ditangani dengan
waktu) melaksanakan prosedur substantif yang dikombinasikan dengan ujian pengendalian (test of
controls) atau prosedur substantif selanjutnya yang memberikan dasar yang layak untuk
menarik kesimpulan audit dari tanggal interim, ke tanggal akhir tahun. Jika salah saji yang
tidak terduga ditemukan pada tanggal interim, modifikasi atas prosedur tersisa yang
direncanakan perlu dipertimbangkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai