Anda di halaman 1dari 7

A.

Bahan EKSEPSI
1. Gugatan Tidak Jelas (Obscuur Libel)
- Bahwa berdasarkan ketentuan dalam pasal 56 ayat (1) huruf b Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dikatakan bahwa
Gugatan harus memuat nama, jabatan, dan tempat kedududukan Tergugat;

2. Gugatan Penggugat tidak didukung/didasarkan fakta hukum yang benar;


- Apabila Penggugat tidak mempunyai asli atau salinan objek sengketa, dan hanya
berdasarkan informasi atau hanya foto copy, berarti dalil gugatan tidak di dukung oleh
fakta hukum yang sebenarnya dan hanya bersifat trial and error dan dilarang didalam
undang-undang;

3. Gugatan Penggugat Kurang Lengkap Pihaknya (Prium Litis Consorsium)

- penerbitan Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor :


2530/UN.5.1.R1/SK/SPB/2020 tentang Pemberitahuan dan Penetapan Drop Out
Mahasiswa Atas Nama Gerhard Christoffel Tampubolon NIM 1471020004 Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara tertanggal 12 November 2020 , telah sesuai dengan aturan hukum yang
berlaku, dimana dalam mengeluarkan objek sengketa Tergugat telah sesuai dengan aturan
yang berlaku antara lain :
1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan Tinggi;
2) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi;
3) Peraturan Akademik Nomor.6 Tahun 2017
4) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
5) Peraturan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2017 Tentang
Peraturan Akademik Program Profesi Universitas Sumatera Utara

- Seharusnya Penggugat mengaitkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

- telah melanggar disiplin mahasiswa dan telah diproses melalui tahapan terlebih dahulu
dari Komisi Disiplin PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, telah
melakukan Rapat Komisi Disiplin PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara dalam acara Klarifikasi Permasalahan peserta PPDS Prodi Bedah a.n. dr. Gerhard
Christoffel Tampubolon;

- berdasarkan hasil rapat Komisi Disiplin PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara dengan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Ketua Program
Studi yang memiliki peranan dan terlibat langsung serta mengetahui secara lengkap
kronologis dan dasar Drop-Out kepada Penggugat, tidak dilibatkan sebagai para pihak
dalam gugatan ini;
- Bahwa dengan tidak mengikut sertakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Ketua Program Studi, dan Komisi
Disiplin PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dalam perkara a quo
tentu menyebabkan gugatan Penggugat menjadi kurang Pihak (Plurium Litis Consorsium)
4. Upaya Amnistratif yang dilakukan oleh Penggugat tidak sejalan dengan Pasal 75
sampai dengan Pasal 78 UU Administrasi Pemerintahan, sehingga perbuatan/tindakan
yang dilakukan Tidak Memiliki Daya Laku;

- Terhadap objek sengketa benar Penggugat telah menyampaikan keberatan sebagai


berikut:

a. pada tanggal 30 November 2020 Penggugat telah menyampaikan keberatan kepada


Tergugat dan belum ditanggapi;
b. pada tanggal 15 Desember 2020 juga telah menyampaikan Surat Keberatan kepada
Tergugat.

- Bahwa surat yang diajukan Penggugat tanggal 30 November 2020 dan tanggal 15
Desember 2020 tersebut hanya berupa Surat Keberatan, dan bukan merupakan Upaya
Administratif terhadap objek sengketa;

- Bahwa upaya administratif telah diatur dengan tegas dalam Pasal 75, 76, dan 78 UU No.
30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan yang terdiri dari “Keberatan dan
Banding”;

- Bahwa upaya keberatan yang seharusnya disampaikan kepada Pejabat Tata Usaha Negara
yang mengeluarkan /menerbitkan Surat Keputusan maupun Banding yang diajukan
kepada Atasannya telah ditentukan mekanismenya secara tegas, yakni cara
menyampaikan, tenggang waktunya serta isi/materi keberatan/banding terhadap apa yang
disampaikan;

- Bahwa berdasarkan Pasal 77 UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan,


maka waktu mengajukan keberatan adalah dalam waktu paling lama 21 hari kerja sejak
Keputusan Tata Usaha Negara diterima Penggugat;
Bahwa demikian juga dengan Upaya Banding, mengenai jangka waktunya telah
ditentukan cara/bentuk mengajukan Banding tersebut;
- Bahwa tentang isi/materi dari Keberatan atau Banding sudah ditentukan dalam Pasal 75
ayat (4) UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, dimana pihak yang
melakukan Upaya Administratif, isinya menuntut pembatalan/tidak sah Keputusan Tata
Usaha Negara yang dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara tersebut;

- Bahwa jika dikaitkan dengan uraian yang dikemukakan Penggugat dalam gugatannya
tentang Upaya Administratif hanya berupa Keberatan yang menyimpang dan tidak sejalan
dengan ketentuan Pasal 75 sampai dengan Pasal 78 UU No. 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan;

Bahwa oleh karena Upaya Administratif yang dilakukan Penggugat dalam perkara Tata
Usaha Negara sekarang ini belum sejalan dengan UU No. 30 Tahun 2014 tentang
Administratif Pemerintahan, maka secara hukum Upaya Administratif tersebut tidak
berdaya laku dan tidak mempunyai kekuatan hukum atau akibat hukum. Dengan demikian
Berdasarkan alasan dan argumentasi hukum yang dikemukakan Tergugat dalam Eksepsi
tersebut diatas, maka cukup alasan bagi Majelis Hakim Yang Terhormat, untuk
menyatakan gugatan Penggugat ditolak atau setidaknya menyatakan gugatan tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard/NO).
B. DALAM POKOK PERKARA

Bahwa sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi objek gugatan
Penggugat dalam perkara a quo adalah Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara
Nomor : 2530/UN.5.1.R1/SK/SPB/2020 tentang Pemberitahuan dan Penetapan Drop Out
Mahasiswa Atas Nama Gerhard Christoffel Tampubolon NIM 1471020004 Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tertanggal
12 November 2020;

Penggugat terbukti berulang kali melakukan tindakan tidak wajar kepada para Juniornya yang
berupa :

a. Memintakan pembelian beberapa barang secara online seperti : sepatu bola, obat diet,
tiket nonton, Voucher SPA, Publikasi Jurnal, Go Food
b. Memerintahkan untuk melakukan servis mobil, cuci mobil ke doorsmer, mengisi
minyak mobil, laundry pakaian, membeli perlengkapan rumah tangga seperti hanger,
membeli pulsa, Kuota internet, Tv kabel.

Point 4 halaman 4 tidak sesuai pada point 12, 14, halaman 6 pada intinya Orang Tua Penggugat
dan Penggugat berupaya meminta maaf kepada seluruh Komisi Disiplin Atas Kesalahannya;

Bahwa berdasarkan hal tersebut merupakan permasalahan dikarenakan Penggugat terbukti


berulang kali melakukan tindakan tidak wajar kepada Juniornya, hal ini dibenarkan dalam
pertemuan dengan 3 Kelompok PPDS pada tanggal 11 Oktober 2019 bahwa keseluruhan dari 3
kelompok PPDS menyampaikan bahwa benar adanya Perbuatan Penggugat berulang kali
memerintahkan kepada mereka untuk melakukan hal-hal yang diluar kepatutan. Hal tersebut juga
sudah diperingatkan oleh dr. Riska Oktavia Kasman, Sp. B menuturkan bahwa pada bulan
September 2018 pada saat dr. Riska Oktavia Kasman, Sp. Bpra chief, atas permintaan chief
memanggil juniornya yaitu Penggugat dan memerintahkan Penggugat untuk memberhentikan
semua tindakan yang tidak wajar kepada para juniornya Penggugat oleh karena Departemen/Profi
Ilmu Bedah dan Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tidak akan mentolerir
tindakan demikian dan dapat bermuara kepada usulan pemberhentian Penggugat dengan Surat
Keputusan Rektor. Pada saat ini Penggugat berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Bahwa pertemuan Penggugat tanggal 18 Oktober 2019, Penggugat telah mengakui sebahagian
besar dari hal-hal yang disampaikan oleh Pimpinan Departemen / Program Studi dan 3 Kelompok
PPDS yang dimintai konfirmasinya oleh TKP PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara dan Penggugat berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, namun dalam hal ini
Penggugat tetap berulang kali melakukan perbuatan yang tidak patut tersebut kepada Juniornya;

Berdasarkan uraian tersebut adapun kesimpulan dari Rapat Komisi Disiplin PPDS Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tanggal 6 November 2020 adalah untuk meminta
Ketua Komisi Disiplin membuat surat ke Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
dengan isi menghentikan proses Pendidikan Penggugat dari Prodi Spesialisasi Ilmu Bedah karena
telah melakukan pelanggaran berat. Selanjutnya memohon kepada Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara agar meneruskan proses penghentian Pendidikan Penggugat ke
Tergugat;

2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara memberitahukan perbuatan


Penggugat kepada Tergugat pada tanggal 20 November 2019 (No;
613/UN5.2.1.1.2.1/SPB/2019), dan mengusulkan Penggugat untuk diberikan sanksi berat
yaitu penghentian proses pendidikan dari Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, hal ini didasari pertimbangan sebagai berikut:
a. Penggugat sudah pernah diperingati secara lisan berulang kali oleh Ketua Program
Studi Ilmu Bedah untuk tidak mengulangi perbuatannya yaitu terhadap Etika dan
Sikap yang dilakukan oleh Penggugat terhadap peserta didik junior disetiap
perpindahan stase Pendidikan dan ujian kenaikan tahap.
b. Penggugat sudah pernah diperingatkan oleh peserta didik Senior pada bulan
September 2018 untuk tidak mengulangi perbuatannya.
c. Adanya surat dari Departemen Bedah yang mengembalikan Penggugat ke TKP PPDS
disertai laporan tertulis yang dilakukan oleh Penggugat terhadap peserta didik Junior
tertanggal 2 September 2019, (No. 414/UN5.2.1.1.1.14/SDM/19.
d. Hasil Wawancara yang dilakukan oleh TKP PPDS terhadap peserta didik PPDS Ilmu
Bedah dengan Penggugat tanggal 11 & 18 Oktober 2019.
e. Rapat Komisi Disiplin PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada
tanggal 31 Oktober dan 6 November 2019.
f. Perbuatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan dapat dianggap sebagai
pencemaran nama baik institusi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Bahwa berdasarkan uraian diatas Tergugat sangat keberatan terhadap Gugatan yang diajukan,
sebab tidak benar Tergugat dapat dikwalifikasikan sebagaimana perbuatan tertuang pada
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2004
Pasal 53 ayat (20 huruf (a) dan (b). Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor :
2530/UN.5.1.R1/SK/SPB/2020 tentang Pemberitahuan dan Penetapan Drop Out Mahasiswa Atas
Nama Gerhard Christoffel Tampubolon NIM 1471020004 Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tertanggal 12 November
2020 tidak bertentangan sama sekali dengan Peraturan Perundang-Undangan dan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dikarenakan sudah dilakukannya klarifikasi
permasalahan peserta PPDS Prodi Bedah a.n Penggugat yang dilaksanakan oleh Komisi Disiplin
PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan dengan dasar pertimbangan yang
memberatkan Penggugat dan sesuai dengan pasal 46 Peraturan Rektor Universitas Sumatera
Utara Nomor 8 Tahun 2017 tentang Peraturan Akademik Profesi Universitas Sumatera Utara.
Bahwa pemberian sanksi akademik bagi mahasiswa yang melakukan pelanggaran ditetapkan
dengan surat Keputusan Dekan setelah masukan Komisi Disiplin Akademik Fakultas. Bahkan,
dalam Buku Peraturan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) SK Dekan Fakultas
Kedokteran Nomor 135/UNS5.2.1.1/SK/SDM/2017, tentang Sanksi yang akan diberikan kepada
mahasiswa yang melanggar ketentuan dimaksud dapat dikeluarkan dari Universitas Sumatera
Utara;

Peraturan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2017 tentang Peraturan
Akademik Profesi Universitas Sumatera Utara pada pasal 42, yaitu setiap mahasiswa dilarang :

a. Memalsukan dokumen yang berkaitan dengan akademik;


b. Berlaku curang dalam mengikuti ujian;
c. Melakukan jiplakan (plagiat) tugas akhir atau karya ilmiah orang lain baik sebagian
maupun seluruhnya;
d. Memberikan uang dan/atau tagihan yang diperasamakan dengan itu untuk tujuan
mempengaruhi nilai;
e. Mengalihkan dan atau merusak fasilitas ruang kuliah, laboratorium atau harta milik
universitas lainnya;
f. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik Universitas
g. Melakukan perbuatan Kriminal;

Surat Keputusan Tergugat tanggal 12 November 2020 Nomor: 2530/UN.1.5.RI/SK/SPB/2020


didasarkan dan bermuara kepada peraturan-peraturan sebagaimana dibawah ini:

1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3) Keputusan Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara No. 9213/UN.1.R/SK/KMS/2015;
4) Peraturan Rektor USU Nomor: 06 Tahun 2017 tentang Peraturan Akademik Program
Magister dan Program Doktor Universitas Sumatera Utara;
5) Peraturan Rektor USU Nomor: 46 Tahun 2017 tentang Peraturan Akademik Program
Pendidikan Dokter Spesialis, dan Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis;
6) Buku Peraturan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) SK. Dekan Fakultas
Kedokteran Nomor: 135/UNS5.2.1.1/SK/SDM/2017;
7) Peraturan Rektor USU Nomor: 04 Tahun 2018 tentang Pedoman Prilaku Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara;

Bahwa dengan memperhatikan peraturan-peraturan sebagaimana dikemukakan diatas, maka


terjadi penerbitan Surat Keputusan Rektor USU tanggal 12 November 2020 No.
2530/UN.1.5.RI/SK/SPB/2020 dengan uraian kronologis sebagai berikut:

a. Bahwa muara terbitnya SK Rektor tanggal 12 November 2020 No.


2530/UN.1.5.RI/SK/SPB/2020 didasarkan Rekomendasi Komisi disiplin
permasalahan peserta PPDS Ilmu Bedah tanggal 15 November 2019 No.
11/UN5.2.1.1.2/SPB/2019 yang ditujukan kepada Dekan Fakultas Kedokteran USU
Medan;

Bahwa materi/isi Surat Komisi Disiplin tanggal 15 November 2020 No.


11/UN5.2.1.1.2.1/SPB/2019 tersebut adalah menyangkut peserta didik PPDS Ilmu
Bedah a/n. dr. Gerhard Christoffel Tampubolon;

b. Bahwa dalam rangka rekomendasi dijelaskan :


a) Yang bersangkutan sudah pernah diperingati secara lisan berulang kali oleh Ketua
Program Studi Ilmu Bedah untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut disetiap
perpindahan Stase Pendidikan dan Ujian Kenaikan tahap;
b) Yang bersangkutan sudah pernah diperingatkan oleh peserta didik senior pada bulan
September 2018 untuk tidak mengulangi perbuatan kembali;
c) Adanya surat dari Departeman Bedah yang mengembalikan dr. Gerhard Christoffel
Tampubolon ke TKP.PPDS disertai laporan tertulis yang dilakukan oleh dr. Gerhard
Christoffel Tampubolon, terhadap peserta didik junior;
d) Perbuatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan dapat dianggap sebagai
pencemaran nama baik Institusi Fakultas Kedokteran USU khusunya Program Studi
/Departemen Ilmu Bedah.

c. Bahwa berdasarkan Surat Rekomendasi Komisi Disiplin tersebut terbit Surat Dekan
Fakultas Kedokteran USU No. 613/UN5.2.1.1.21/SPB/2019 tanggal 20 November
2019 yang materinya mengusulkan kepada Rektor USU agar dr. Gerhard Christoffel
Tampubolon untuk diberikan sanksi berat yaitu penghentian proses pendidikan
dirinya dari Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran USU;

d. Bahwa berdasarkan Surat Komisi Disiplin tanggal 15 November 2020 jo Surat


Dekan Fakultas Kedokteran USU tanggal 20 November 2019 No.
613/UN5.2.1.1.2.1/SPB/2019 tersebut terbit Surat Rektor USU No.
2530/UN.1.5.RI/SK/SPB/2020 dimana proses terbitnya SK. Tergugat (objek
sengketa) telah melalui prosedur hukum yang berlaku dan dibenarkan oleh hukum.

C. DALAM PENUNDAAN;

1. Bahwa permohonan Penundaan dapat dikabulkan bila didasari dengan alasan yang kuat
sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal 67 ayat 4 huruf a Undang-Undang
Peradilan Tata Usaha Negara lengkapnya sebagai berikut “Dapat dikabulkan hanya
apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan
penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
dilaksanakan”

2. Bahwa untuk dapat dilakukan penundaan telah ada syarat minimal diantaranya :
setidaknya ada keadaan atau alasan yang sangat mendesak yang menuntut Ketua/Majelis
Hakim/Hakim untuk segera mengambil sikap terhadap permohonan penundaan,
Penundaan yang dimohonkan tidak menyangkut kepentingan umum dalam rangka
pembangunan.

Menolak permohonan penundaan Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor :
2530/UN.5.1.R1/SK/SPB/2020 tentang Pemberitahuan dan Penetapan Drop Out Mahasiswa Atas
Nama Gerhard Christoffel Tampubolon NIM 1471020004 Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tertanggal 12 November
2020

Berdasarkan uraian eksepsi dan jawaban diatas, kiranya Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan yang mengadili perkara a quo sependapat dengan Tergugat dan memberikan
putusan yang amarnya sebagai berikut :

MENGADILI

TENTANG EKSEPSI

1. ….
2. …..

TENTANG POKOK PERKARA;

1. ….;
2. ……;

Medan, 28 Januari 2021

Hormat Kami
Kuasa Hukum Tergugat

……………………………………..

Anda mungkin juga menyukai