Bahan EKSEPSI
1. Gugatan Tidak Jelas (Obscuur Libel)
- Bahwa berdasarkan ketentuan dalam pasal 56 ayat (1) huruf b Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dikatakan bahwa
Gugatan harus memuat nama, jabatan, dan tempat kedududukan Tergugat;
- telah melanggar disiplin mahasiswa dan telah diproses melalui tahapan terlebih dahulu
dari Komisi Disiplin PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, telah
melakukan Rapat Komisi Disiplin PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara dalam acara Klarifikasi Permasalahan peserta PPDS Prodi Bedah a.n. dr. Gerhard
Christoffel Tampubolon;
- berdasarkan hasil rapat Komisi Disiplin PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara dengan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Ketua Program
Studi yang memiliki peranan dan terlibat langsung serta mengetahui secara lengkap
kronologis dan dasar Drop-Out kepada Penggugat, tidak dilibatkan sebagai para pihak
dalam gugatan ini;
- Bahwa dengan tidak mengikut sertakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Ketua Program Studi, dan Komisi
Disiplin PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dalam perkara a quo
tentu menyebabkan gugatan Penggugat menjadi kurang Pihak (Plurium Litis Consorsium)
4. Upaya Amnistratif yang dilakukan oleh Penggugat tidak sejalan dengan Pasal 75
sampai dengan Pasal 78 UU Administrasi Pemerintahan, sehingga perbuatan/tindakan
yang dilakukan Tidak Memiliki Daya Laku;
- Bahwa surat yang diajukan Penggugat tanggal 30 November 2020 dan tanggal 15
Desember 2020 tersebut hanya berupa Surat Keberatan, dan bukan merupakan Upaya
Administratif terhadap objek sengketa;
- Bahwa upaya administratif telah diatur dengan tegas dalam Pasal 75, 76, dan 78 UU No.
30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan yang terdiri dari “Keberatan dan
Banding”;
- Bahwa upaya keberatan yang seharusnya disampaikan kepada Pejabat Tata Usaha Negara
yang mengeluarkan /menerbitkan Surat Keputusan maupun Banding yang diajukan
kepada Atasannya telah ditentukan mekanismenya secara tegas, yakni cara
menyampaikan, tenggang waktunya serta isi/materi keberatan/banding terhadap apa yang
disampaikan;
- Bahwa jika dikaitkan dengan uraian yang dikemukakan Penggugat dalam gugatannya
tentang Upaya Administratif hanya berupa Keberatan yang menyimpang dan tidak sejalan
dengan ketentuan Pasal 75 sampai dengan Pasal 78 UU No. 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan;
Bahwa oleh karena Upaya Administratif yang dilakukan Penggugat dalam perkara Tata
Usaha Negara sekarang ini belum sejalan dengan UU No. 30 Tahun 2014 tentang
Administratif Pemerintahan, maka secara hukum Upaya Administratif tersebut tidak
berdaya laku dan tidak mempunyai kekuatan hukum atau akibat hukum. Dengan demikian
Berdasarkan alasan dan argumentasi hukum yang dikemukakan Tergugat dalam Eksepsi
tersebut diatas, maka cukup alasan bagi Majelis Hakim Yang Terhormat, untuk
menyatakan gugatan Penggugat ditolak atau setidaknya menyatakan gugatan tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard/NO).
B. DALAM POKOK PERKARA
Bahwa sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi objek gugatan
Penggugat dalam perkara a quo adalah Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara
Nomor : 2530/UN.5.1.R1/SK/SPB/2020 tentang Pemberitahuan dan Penetapan Drop Out
Mahasiswa Atas Nama Gerhard Christoffel Tampubolon NIM 1471020004 Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tertanggal
12 November 2020;
Penggugat terbukti berulang kali melakukan tindakan tidak wajar kepada para Juniornya yang
berupa :
a. Memintakan pembelian beberapa barang secara online seperti : sepatu bola, obat diet,
tiket nonton, Voucher SPA, Publikasi Jurnal, Go Food
b. Memerintahkan untuk melakukan servis mobil, cuci mobil ke doorsmer, mengisi
minyak mobil, laundry pakaian, membeli perlengkapan rumah tangga seperti hanger,
membeli pulsa, Kuota internet, Tv kabel.
Point 4 halaman 4 tidak sesuai pada point 12, 14, halaman 6 pada intinya Orang Tua Penggugat
dan Penggugat berupaya meminta maaf kepada seluruh Komisi Disiplin Atas Kesalahannya;
Bahwa pertemuan Penggugat tanggal 18 Oktober 2019, Penggugat telah mengakui sebahagian
besar dari hal-hal yang disampaikan oleh Pimpinan Departemen / Program Studi dan 3 Kelompok
PPDS yang dimintai konfirmasinya oleh TKP PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara dan Penggugat berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, namun dalam hal ini
Penggugat tetap berulang kali melakukan perbuatan yang tidak patut tersebut kepada Juniornya;
Berdasarkan uraian tersebut adapun kesimpulan dari Rapat Komisi Disiplin PPDS Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tanggal 6 November 2020 adalah untuk meminta
Ketua Komisi Disiplin membuat surat ke Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
dengan isi menghentikan proses Pendidikan Penggugat dari Prodi Spesialisasi Ilmu Bedah karena
telah melakukan pelanggaran berat. Selanjutnya memohon kepada Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara agar meneruskan proses penghentian Pendidikan Penggugat ke
Tergugat;
Bahwa berdasarkan uraian diatas Tergugat sangat keberatan terhadap Gugatan yang diajukan,
sebab tidak benar Tergugat dapat dikwalifikasikan sebagaimana perbuatan tertuang pada
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2004
Pasal 53 ayat (20 huruf (a) dan (b). Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor :
2530/UN.5.1.R1/SK/SPB/2020 tentang Pemberitahuan dan Penetapan Drop Out Mahasiswa Atas
Nama Gerhard Christoffel Tampubolon NIM 1471020004 Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tertanggal 12 November
2020 tidak bertentangan sama sekali dengan Peraturan Perundang-Undangan dan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dikarenakan sudah dilakukannya klarifikasi
permasalahan peserta PPDS Prodi Bedah a.n Penggugat yang dilaksanakan oleh Komisi Disiplin
PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan dengan dasar pertimbangan yang
memberatkan Penggugat dan sesuai dengan pasal 46 Peraturan Rektor Universitas Sumatera
Utara Nomor 8 Tahun 2017 tentang Peraturan Akademik Profesi Universitas Sumatera Utara.
Bahwa pemberian sanksi akademik bagi mahasiswa yang melakukan pelanggaran ditetapkan
dengan surat Keputusan Dekan setelah masukan Komisi Disiplin Akademik Fakultas. Bahkan,
dalam Buku Peraturan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) SK Dekan Fakultas
Kedokteran Nomor 135/UNS5.2.1.1/SK/SDM/2017, tentang Sanksi yang akan diberikan kepada
mahasiswa yang melanggar ketentuan dimaksud dapat dikeluarkan dari Universitas Sumatera
Utara;
Peraturan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2017 tentang Peraturan
Akademik Profesi Universitas Sumatera Utara pada pasal 42, yaitu setiap mahasiswa dilarang :
c. Bahwa berdasarkan Surat Rekomendasi Komisi Disiplin tersebut terbit Surat Dekan
Fakultas Kedokteran USU No. 613/UN5.2.1.1.21/SPB/2019 tanggal 20 November
2019 yang materinya mengusulkan kepada Rektor USU agar dr. Gerhard Christoffel
Tampubolon untuk diberikan sanksi berat yaitu penghentian proses pendidikan
dirinya dari Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran USU;
C. DALAM PENUNDAAN;
1. Bahwa permohonan Penundaan dapat dikabulkan bila didasari dengan alasan yang kuat
sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal 67 ayat 4 huruf a Undang-Undang
Peradilan Tata Usaha Negara lengkapnya sebagai berikut “Dapat dikabulkan hanya
apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan
penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
dilaksanakan”
2. Bahwa untuk dapat dilakukan penundaan telah ada syarat minimal diantaranya :
setidaknya ada keadaan atau alasan yang sangat mendesak yang menuntut Ketua/Majelis
Hakim/Hakim untuk segera mengambil sikap terhadap permohonan penundaan,
Penundaan yang dimohonkan tidak menyangkut kepentingan umum dalam rangka
pembangunan.
Menolak permohonan penundaan Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor :
2530/UN.5.1.R1/SK/SPB/2020 tentang Pemberitahuan dan Penetapan Drop Out Mahasiswa Atas
Nama Gerhard Christoffel Tampubolon NIM 1471020004 Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tertanggal 12 November
2020
Berdasarkan uraian eksepsi dan jawaban diatas, kiranya Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan yang mengadili perkara a quo sependapat dengan Tergugat dan memberikan
putusan yang amarnya sebagai berikut :
MENGADILI
TENTANG EKSEPSI
1. ….
2. …..
1. ….;
2. ……;
Hormat Kami
Kuasa Hukum Tergugat
……………………………………..