Adaptasi Fisiologis Persalinan
Adaptasi Fisiologis Persalinan
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37- 42 minggu) ,lahir spontan dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan , disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.(FK UNPAD, 1983)
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar secara
spontan tanpa bantuan alat dan tidak melukai ibu dan janin yang berlansung
proses pengeluaran janin yang dapat hidup dari dalam uterus dan keluar
melalui vagina secara spontan pada kehamilan cukup bulan tanpa bantuan
alat dan tidak terjadi komplikasi pada ibu ataupun pada janin dengan
Alat / organ reproduksi wanita terdiri atas alat / organ eksternal dan
7
1. Genetalia Ekasterna
Vulva tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi
perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris,
dinding vagina.
b. Labia mayora
c. Labia minora
serabut saraf.
d. Clitoris
8
vagina. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak
e. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral
septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat
9
g. Vagina
dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang
haid.
h. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-
10
dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah
ruptur.
2. Genetalia Interna
serviks uteri.
11
a. Serviks uteri
dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan
b. Corpus uteri
12
Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior,
ligamentum rectouterina.
d. Vaskularisasi uterus
ovum dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga
13
adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik
f. Ovarium
jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
14
3. Organ Reproduksi / Organ Seksual Ekstragonadal
a. Payudara
pascapersalinan.
b. Kulit
15
4. Hormon-hormon Reproduksi
Hormone)
menghasilkan progesteron.
16
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi
d. Estrogen
ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi
tubuh.
e. Progesteron
17
diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
18
laktasi / pascapersalinan. Prolaktin juga memiliki efek inhibisi
1. Faktor hormonal
relaksasi otot polos. Sehingga aliran darah berkurang dan hal ini
berakibat degenerasi.
2. Faktor syaraf
19
4. Faktor nutrisi
dikeluarkan.
5. Faktor partus
D. Penyebab
2. Teori oxytosin :
Pada akhir kehamilan kadar oxytocsin bertambah. Oleh karena itu timbul
3. Keregangan otot-otot :
mengeluarkan isinya.
20
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin
4. Pengaruh janin :
peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari
biasa.
5. Teori Prostaglandin :
myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga di sokong dengan
adanya kadar Prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun
persalinan.
3. Pola kesuria dan sasuk miksi karena kandung kemih tertekan bagian
bawah janin.
21
4. False labair pain yaitu perasaan sakit diperut dan pinggang karena
1. Kekuatan his bertambah, makin sering terjadi dan teratur dengan jarak
hebat.
1. Power
2. Passageway
Jalan lahir terdiri panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, vagina, dan introitus ( lubang luar vagina ) janin harus dapat
22
3. Passanger
4. Psikologikal respon
perlukan.
5. Posisi ibu
1. Kala I
Proses ini berlangsung antara 18-24 jam ,terbagi dalam 2 fase yaitu:
23
1) Fase akselerasi: dalam waktu 3 jam pembukaan 3cm tersebut
menjadi 4cm
terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi
osteum uteri internum sudah sedikit terbuka. Osteum uteri internum dan
eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang
sama.
hampir lengkap atau telah lengkap. Bila ketuban telah pecah sebelum
24
Kala I selesai apabila pembukaan seviks uteri telah lengkap. Pada
2. Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2
sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini janin sudah masuk
ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar
merasa pula tekanan pada rectum dan hendak buang air besar. Kemudian
perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka, labia
mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam
vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala
tidak masuk lagi di luar his, dengan his dan kekuatan mengedan maksimal
muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai
lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada primi gravida kala
II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.
3. Kala III
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak
25
15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
4. Kala IV
Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Rata-rata
perdarahan normal adalah 250 cc. Perdarahan persalinan yang lebih dari
( Prawirohardjo,2007)
1. Engagement
2. Penurunan
terjadi akibat tiga kekuatan yaitu tekanan dari cairan amnion, tekanan
langsung kontraksi fundus pada janin, dan kontraksi diafragma serta otot-
26
3. Fleksi
Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul,
atau dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina iskiadika. Setiap
kali terjadi kontraksi kepala janin diarahkan ke bawah lengkung pubis, dan
5. Ekstensi
mencapai posisi yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas. Putaran
paksi luar terjadi saat bahu engaged dan turun dengan gerakan mirip
7. Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan
pubis.
27
J. Adapatasi/Perubahan Fisiologi dan Psikologi
1. Adaptasi janin
b. Sirkulasi janin
persalinan pervaginam)
4) PH arteri menurun
28
2. Adaptasi ibu
a. Perubahan kardiovaskuler
b. Perubahan pernafasan
menurun)
d. Perubahan integument
29
meregang namun dapat terjadi robekan-robekan kecil pada kulit sekitar
laserasi.
e. Perubahan muskuloskeletal
f. Perubahan neuriologis
Menunjukkkan bahwa timbul stress dan rasa tidak nyaman pada masa
g. Perubahan pencernaan
Bibir dan mulut dapat menjadi kering akibat wanita bernafas melalui
lengkap.
30
h. Perubahan endokrin
31
K. Pathways
- Faktor hormone
- Faktor syaraf
- Faktor kekuatan
plasenta
- Faktor nutrisi
- Faktor partus
Kala I
Nyeri
Kontraksi Hipoksia Resti akut
uterus jaringan kerusakan Resti penurnan
pertukara gas curah jantung
janin
32
Kala II
Kala III
Pembukaan cerviks
10 cm
Bayi lahir
Mengeran involunter
Kontraksi uterus
Resti kekurangan
trauma jaringan
Resti kekurangan Nyeri akut cairan
volume cairan
Kala IV
Nyeri akut
perdarahan Trauma
mekanis/edma
otot
Nyeri akut
Resti kekurangan volume cairan
33
L. Pengkajian Keperawatan
1. Pengkajian kala I
a. fase laten
detik
umbilicus
4) Seksualitas :
b. fase aktif
34
2) Integritas ego :
30-40 menit
4) Keamanan :
posisi vertex.
5) Seksualitas :
35
c. Fase transisi
nadi meningkat.
2) Integritas ego :
a) perilaku peka.
lagi “ .
5) Nyeri / ketidaknyamanan :
60 detik.
36
e) Tremor kaki dapat terjadi.
6) Keamanan :
7) Seksualitas :
2. Pengkajian kala II
a. Aktivitas / istirahat :
1) Laporan kelelahan.
sendiri/teknik relaksasi.
3) Letargi.
37
c. Integritas ego :
fear/irritation/relief/ joy.
d. Eliminasi :
uterus.
e. Nyeri / ketidaknyamanan :
38
6) Dapat melawan kontraksi, khusunya bila ia tidak berpartisipasi
g. Keamanan :
h. Seksualitas :
keletihan
39
b. Sirkulasi :
anestesi.
jantung.
e. Keamanan :
f. Seksualitas :
40
4. Pengkajian kala IV
mengantuk.
b. Sirkulasi :
sesaria.
c. Integritas ego :
41
takut mengenai kondisi bayi baru lahir dan perawatan segera pada
neonatal.
d. Eliminasi :
urinarius terpasang.
dan kelahiran.
f. Neurosensori :
klien primipara)
dengan “ menggigil “.
42
h. Keamanan :
rehidrasi).
i. Seksual :
umbilicus.
M. Diagnosa keperawatan
1. Kala I
43
b. Resiko tinggi cidera pada janin berhubungan dengan hipoksia jaringan
balik vena
2. Kala II
perdarahan
3. Kala III
pelepasan plasenta
4. Kala IV
44
N. Fokus intervensi
1. Kala I
ketidaknyamanan
Intervensi :
abnormal.
45
4) Anjurkan klien untuk berkemih setiap 1-2 jam. Palpasi di atas
blok saraf.
diindikasikan.
46
diberikan dengan rute IM memerlukan sampai 45 menit untuk
hiperkapnea.
Intervensi :
variasi DJJ.
47
3) Catat kemajuan persalinan.
dan cidera.
perintah.
hipotensi terlentang.
ambilan fetal.
48
c. Perubahan elimunasi urin berhubungan dengan perubahan hormonal
Intervensi :
derajat kepenuhan
4) Posisikan klien tegak, alirkan air kran, cucurkan air hangat di atas
kandung kemih.
49
Rasional kandung kemih terlalu distensi dapat menyebabkan atoni,
Tujuan : resiko tinggi kerusakan pertukaran gas pada janin tidak terjadi
normal
Intervensi :
uteroplasenta
hipoksia janin.
kemudian
50
4) Anjurkan klien tirah baring bila bagian tirah baring tidak masuk
aliran darah
Intervensi :
lanjut
51
3) Pantau DJJ selama dan diantara kontraksi
lanjut
reabsorbsi albumin
2. Kala II
Intervensi :
52
Rasional : memberikan informasi/dokumentasi legal tentang
kemajuan persalinan.
terlihat “.
vagina
persiapan kelahiran.
53
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukkan,
perdarahan
Intervensi :
variabilitas
54
4) Berikan cairan peroral atau parenetral
3. Kala III
Intervensi :
syok
55
Rasional : hemoragik dihubungkan dengan kehilangan cairan
2) Monitor TTV
hipertensi.
bekuan darah.
setelah melahirkan.
56
Hasil yang diharapkan : mengungkapkan penatalaksanaan/reduksi
nyeri
Intervensi :
penyembuhan.
57
4. Kala IV
memungkinkan
Intervensi :
58
Rasional : kontak mata dengan mata, penggunaan posisi
budaya Amerika.
meningkatkan ikatan.
59
Intervensi :
temuan
mengontrol perdarahan.
60
7) Kolaborasi dalam pemberian oksitosin atau preparat ergot.
Intervensi :
memperberat ketidaknymanan/nyeri.
periode pascapartum.
jahitan.
61
4) Kaji adanya tremor kaki atau tubuh atau gemetar yang tidak
terkontrol.
kesejahteraan
nyaman.
62
9) Kolaborasi dalam pemberian analgesik sesuai kebutuhan.
63