Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RESUME ASAS ASAS MANAJEMEN


Menurut buku
DR. ULBER SILALAHI, MA.
Dosen : Dian Anggraini, SIP, MSi

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

Nur Aprina 19.11.323

Aisyah Amelia 19.11.326

Iwan Setiawan 19.11.404

Nur Fitria Dewi 19.11.405

Nivi Diawati 19.11.410

Reno Agustiawan 19.11.418

1 C Reguler Pagi

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara

2019

STIA SATYA NEGARA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas
ini. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi dari tugas kami ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, masih terdapat


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
dan malakah selanjutnya.

Palembang, November 2019

Kelompok 3

STIA SATYA NEGARA


DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................... .. 1

DAFTAR ISI .................................................................................................. 2

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 3

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................ 4

2.1 Konsep dan Teori Manajemen ................................................................. 4

2.2 Manajerial ................................................................................................ 7

2.3 Lingkungan Manajemen ........................................................................... 11

2.4 Pengorganisasian ....................................................................................... 12

2.5 Manajemen Sumber Daya Manusia (Resourcing) ................................... 14

2.6 Pengertian Leading dalam Manajemen .................................................... 14

2.7 Pengertian Motivating dalam Manajemen ............................................... 14

BAB 3 PENUTUP .......................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 15

3.2 Saran ........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

STIA SATYA NEGARA


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi
Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal. Manajemen belum memiliki definisi yang luas dan diterima secara
universal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu manajemen?
2. Apa tujuan dan prinsip manajemen?
3. Apa pengertian manajer ?
4. Bagaimana lingkungan manajemen?

STIA SATYA NEGARA


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DAN TEORI MANAJEMEN

2.1.1 Pengertian Manajemen

Jika mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah


manajemen mengandung beberapa pengertian diantaranya:

1. Manajemen sebagai suatu proses.


2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen.
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan
(Science).
4. Manajemen sebagai profesi.
5. Manajemen sebagai subjek dan manajemen sebagai objek.

Manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau


manajer yang berhubungan dengan suatu pencapaian tujuan melalui kegiatan
orang lain dengan menggunakan sumber-sumber yang dibutuhkan dan dilakukan
secara sadar dan terus-menerus.

Menurut G.R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Menurut Federick
Winslow Taylor, manajemen adalah suatu percobaan yang sungguh-sungguh
untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan
organisasi lain) atau setiap sistemSSs kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa
seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan. Menurut A.
Sanusi, manajemen adalah merupakan suatu 5calar perilaku manusia yang
koperatif yang dipimpin secara teratur melalui usaha yang terus-menerus dan
merupakan tindakan yang rasional.

STIA SATYA NEGARA


2.1.2 Prinsip-prinsip Manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen sebagaimana yang dikemukakan


oleh Henry Fayol selaku pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis
terdiri dari :

1. Pembagian kerja (Division of work)


2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7. Penggajian pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Prakarsa (Inisiative)
14. Semangat kesatuan, semangat korps

2.1.3 Fungsi Manajemen

Secara garis besar fungsi manajemen terdiri atas:

1. Menciptakan tujuan dan prioritas


2. menyusun rencana operasional
3. Melakukan pengorganisasian dan staffing
4. Mengarahkan para pegawai dan system manajemen kepegawaian
5. Mengendalikan kinerja
6. Berurusan dengan unit-unit luar
7. Berurusan dengan organisasi-organisasi independent
8. berurusan dengan media masa dan public

STIA SATYA NEGARA


2.1.4 Tugas Manajemen

1. Perencanaan
a. Menciptakan kebijakan, tujuan dan standard
b. Mengembangkan aturan atau prosedur
c. Mengembangkan rencana
d. Melakukan ramalan
e. Menganalisis lingkungan
f. Mengevaluasi efektifitas proses perencanaan
2. Pengorganisasian
a. Membagi tugas pekerjaan kepada setiap orang
b. Menciptakan struktur yang sesuai secara fungsional dan 7calar
c. Mendelegasikan otoritas
d. Menciptakan garis otoritas dan komunikasi
e. Koordinasi semua pekerjaan bawahan
f. Meevaluasi efektivitas proses pengorganisasia
3. Staffing
a. Menentuakan tipe orang yang harus dipekerjakan
b. Merekrut orang yang berprospek baik
c. Menyeleksi pegawai/karyawan
d. Melakukan training dan pengemnangan staff
e. Melakukan penilaian kinerja
f. Melakukan evaluasi terhadap program staffing
4. Leading
a. Mendorong orang un tuk melakukan pekerjaanya
b. Menjaga atau memelihara semangat kerja
c. Memotivasi para staff
d. Menciptakan iklim organisasi yang kondusif
e. Melakukan valuasi terhadap efektifitas kepemimpinan
5. Controlong
a. Menetapkan standard dan mengevaluasi kinerja
b. Menciptakan perubahan dalam mencapai tujuan
c. Mengembangkan struktur dan proses akuntabilitas
7

STIA SATYA NEGARA


2.2. MANAJERIAL

2.2.1 Pengertian Manajer

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan


mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Atau manajer diartikan sebagai orang yang melakukan kegiatan manajemen atau
orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam mengatur
penggunaan semua sumber daya yang ada dalam manajemen agar tercapainya
tujuan-tujuan organisasi.

2.2.2 Tingkatan Manajer


Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi
manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama.
1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan
istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling
rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial
yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia
(supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen
puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah
executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan
secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen
adalah CEO, CIO, dan CFO. Meskipun demikian, tidak semua organisasi
dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida
tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana,
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan
permintaan pekerjaan.
8

STIA SATYA NEGARA


2.2.3 Peran Manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa
ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian
mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok yaitu :
1. Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat
seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak
buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar
informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan,
pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

2.2.4 Keterampilan Manajer


Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut
adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau
ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu
rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu,
keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat
rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang
persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang
dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan
kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka

STIA SATYA NEGARA


akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain
lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua
keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer
untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin
mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004,
sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan
bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu,
maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per
menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan
sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki
gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang
mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer
atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan
keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai alternative yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.
Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternative yang ada dan memilih
sebuah alternative yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus

10

STIA SATYA NEGARA


mengimplementasikan alternative yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

2.2.5 Kategori Etika Manajerial

Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business mengklasifikasikan


etika manajerial ke dalam tiga kategori:

1. Perilaku terhadap karyawan


Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja,
serta ruang pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum
mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus
didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku
yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya
mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh
lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
2. Perilaku terhadap organisasi.
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan
organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran,
konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi
di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik
perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan
tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya.
Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang
berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan
rahasia perusahaan kepada kehancuran.
3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya.
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan
agen-agen ekonomi lain—seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham,
pemasok, distributor, dan serikat buruh.

11

STIA SATYA NEGARA


2.3 Lingkungan Manajemen
Dalam mencapai tujuan manajemen tentunya kita akan berinteraksi dengan
lingkungan sebagai sumber masukan dan sebagai sasaran keluaran. Lingkungan
yang ada pada manajemen yaitu:
1. Lingkungan internal, terdiri dari pemilik (swasta), dewan direksi, karyawan
dan lingkungan kerja fisik.
a. Pemilik adalah orang-orang yang memiliki hak hukum terhadap bisnis
tersebut.
b. Dewan direksi dipilih dan bertanggungjawab untuk mengawasi
manajemen organisasi/perusahaan secara umum dan memastikan bahwa
organisasi/perusahaannya telah dijalankan dengan cara yang paling baik
dan dapat memuaskan bagi semua anggota organisasi.
c. Karyawan organisasi merupakan elemen utama dari lingkungan internal.
Manajer harus dapat memperhatikan akan perubahan sifat karyawannya
yang disebabkan oleh gender, etnis, umur dan dimensi lain.
d. Lingkungan fisik kerja meliputi gedung-gedung, fasilitas kerja yang
dipergunkan dalam melakukan pekerjaan, serta pengaturan ruang-ruang
kerja yang memungkinkan karyawan dapat bekerja dengan baik.
2. Lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang berada diluar organisasi. Yaitu
a. Dimensi Ekonomi. Bagi organisasi dimensi ekonomi mempunyai
pengaruh untuk pertumbuhan dan perkembangan organisasinya.
b. Dimensi teknologi. Teknologi yang diterapkan dalam organisasi, bentuk
dsn ketersediaannya berasal dari lingkungan eksternal.
c. Dimensi sosial budaya. Dimensi sosial budaya meliputi adat, nilai dan
karakteristik demografi masyarakat di mana organisasi berfungsi.
d. Dimensi politik-hukum. Dimensi politik hukum tentang peraturan
pemerintah tentang bisnis dan hubungannya.

12

STIA SATYA NEGARA


2.4 Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan


pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur
organisasi.

Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan


dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik
yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta
penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan
seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.
Pengorganiasian sangat penting dalam kegiatan manajemen karena:
1. Dengan pengorganisasian dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas dari
pekerjaan organisasi.
2. Dengan pengorganisasian dapat menetapkan akuntabilitas organisasi.
3. Dengan pengorganisasian dapat memfasilitasi komunikasi.
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan ukuran satuan kerja.

2.4.1 Prinsip-prinsip Pengorganisasian

Agar hubungan-hubungan otoritas dalam struktur organisasi menjadi jelas,


maka pengorganisasian perlu didasari oleh prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:

1. Prinsip skalar
2. Prinsip delegasi
3. Prinsip kemutlakan tanggung jawab
4. Prinsip keseimbangan otoritas dan tanggung jawab
5. Prinsip kesatuan perintah
6. Prinsip tingkatan otoritas

13

STIA SATYA NEGARA


2.4.2 Proses Pengorganisasian

Untuk menghasilkan struktur organisasi yang efektif dan efisien maka


haruslah mengikuti tahap-tahap pengorganisasian sebagai berikut:

1. Pembagian kerja
2. Departementalisasi, yaitu pengelompokkan pekerjaan ke dalam fungsi-
fungsi atau divisi-divisi sebaga unit-unit kerja yang logis untuk mencapai
tujuan.
3. Distribusi otoritas
4. Koordinasi

Ciri-ciri teknis organisasi tidak baik :

1. Pengambilan keputusan seringkali terlambat ataupun seringkali kurang baik.


2. Organisasi tidak mampu bereaksi dengan baik terhadap perubahan kondisi
lingkungan.
3. Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan.

Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :

1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.


2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan
membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga
lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur
perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.

Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :

1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan

14

STIA SATYA NEGARA


2.5 Manajemen Sumber Daya Manusia (Resourcing)
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi
sdm adalah departemen sumber daya manusia.

2.6 Pengertian Leading dalam Manajemen


Leading dikemukan oleh Louis A. Allen. Istilah leading dirumuskan sebagai
pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Pekerjaan leading meliputi 5 macam kegiatan, yakni :
1. Mengambil keputusan
2. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan
bawahan
3. Memberi motivasi, semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya
mereka bertindak,
4. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
5. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.7 Pengertian Motivating dalam Manajemen


Motivating atau pemotivasian merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
pemberian intruksi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan
melakukan kegiatan secara suka rela apa yang dikehendaki oleh atasan, pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar
bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan
tugas-tugas sehingga mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna.

15

STIA SATYA NEGARA


BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seperti yang telah kita pelajari bahwa pembelajan mengenai Asas- Asas
Manajemen sangat penting. Kegiatan manajemen tidak hanya dilakukan
dalam kegiatan perkantoran tetapi juga dalam kegiatan sehari-hari.

Dan dapat disimpulkan bahwa :


Tujuan utama mempelajari manajemen ialah meningkatkan kemampuan
(pengetahuan dan keterampilan) manajerial untuk membuat deskripsi,
penjelasan, dan prediksi tentang fenomena manajemen untuk menghasilkan
praktik manajemen dengan benar dan yang benar dalam usaha mencapai
tujuan organisasional secara efektif dan efisien.

3.2 Saran
Pada saat pembuatan tugas kami menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan, dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggung jawabkan dari banyaknya sumber kami akan memperbaiki
makalah tersebut. Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan sarannya
mengenai pembahasan dalam makalah ini.

16

STIA SATYA NEGARA


DAFTAR PUSTAKA

Silalahi, Ulber. 2011, Asas-asas Manajemen. Cetakan kesatu. Bandung: Revika


Aditama.

http://mahasiswa-adm.blogspot.com/2012/11/resume-azas-azas-manajemen.html

17

STIA SATYA NEGARA

Anda mungkin juga menyukai