Ergonomi
Ergonomi
KERJA
Ergonomi:
Ilmu yang mempelajari penserasian antara pekerjaan dengan
lingkungan terhadap orang dan sebaliknya.
Ergonomi/Agust.Doc 2
Segitiga Ergonomi
4
OFFICE WORK
5
OFFICE WORK
6
II. KELAINAN YANG SERING TERJADI PADA BERBAGAI
PEKERJAAN
Sering pekerja menghadapi desain kondisi pekerjaan yang tidak
ergonomis. Hal ini menyebabkan beberapa kelainan pada
tangan, tungkai, sendi, punggung atau bagian tubuh lainnya,
terutama disebabkan oleh:
Pengulangan pekerjaan yang menggunakan peraratan bergetar.
✔ Peralatan atau tenaga yang membutuhkan memutar tangan.
✔ Menggunakan tenaga pada posisi yang tidak tepat.
✔ Penekanan lebih pada bagian tangan, punggung, kaki atau
sendi.
✔ Bekerja di luar jangkauan tangan atau di atas kepala.
✔ Bekerja dengan kecenderungan memakai punggung.
✔ Mengangkat dan mendorong beban kerja.
Ergonomi/Agust.Doc 7
No Kelainan Gejala Penyebab
1. Bursitis. Nyeri dan bengkak Berlutut, tekukan pada
Pembengkakan bursa antara pada tempat yang siku, gerkan bahu yang
kulit dan tulang atau tendon dan sakit berulang.
tulang.
Bisa dilutut, siku, bahu
2. Carpal tunnel syndrome. Rasa tertusuk, Pengulangan pekerjaan
Penekanan syaraf yang nyeri, kaku pergelangan tangan
melewati pergelangan tangan. dengan menggunakan
peralatan yang bergetar.
Injury (RSI)
Faktor Risiko
Faktor risiko berkaitan dengan CTD yang
terjadi di perkantoran adalah:
■Repetition
■Postur Janggal
■Vibrasi
11
Risk Factors: Repetition
Pengetikan yang berulang-ulang
Data entry yang berjam-jam, dan hari
ke hari.
Pen-stempelan yang banyak.
Angkat angkut yang sering.
Pergerakan / penggunaan mouse yang
berulang-ulang.
12
Risk Factors:
Posisi Janggal
■ Membungkuk
■ Mengetik dengan posture pergelangan tangan pada sisi /
sendi alas yang tidak baik.
■ Bahu terangkat ketika mengetik
■ Pencapaian / posisi mouse yang jauh
■ Perputaran leher karena sering mengambil benda lain.
■ Mengangkat benda yang terlalu rendah, atau diatas bahu.
13
14
Kerja Tidak Ergonomis
15
III. PRINSIP DASAR ERGONOMI
yang benar.
❖Bekerja sambil berdiri hendaknya dihindari.
yang tinggi.
❖Alat – alat ditempatkan didaerah jangkauan tangan.
Ergonomi/Agust.Doc 16
IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO
● Tempat Kerja
2. Desain tempat duduk
Masalah :
❖ Pekerja harus dapat
▪ Nyeri punggung
menjangkau pekerjaan
▪ Cedera karena peregangan otot
❖ Posisi duduk di depan
berulang pekerjaan
▪ Peredaran darah di kaki
❖ Punggung tegak dan
Sebab : bahu rileks
▪ Desain tempat duduk yang salah ❖ Perlu pemahaman pada
▪ Berdiri sepanjang hari siku, lengan atau tangan
▪ Jangkauan yang terlalu jauh
Action:
• Pekerjaan berat disesuaikan dengan kapasitas kerja pekerja
• Variasi kerja berat dan ringan dalam satu hari
• Pengaturan waktu istirahat yang tepat
• Pengaturan beban angkat, frekuensi, jarak dan waktu.
Ergonomi/Agust.Doc 18
Desain Pekerjaan
Desain:
Jenis pekerjaan yang perlu dikerjakan
▪ Bagaimana pekerjaan harus dikerjakan
▪ Berapa macam pekerjaan yang akan dikerjakan
▪ Perintah dalam pekerjaan yang perlu
▪ Jenis Peralatan yang diperlukan
Fungsi Desain:
▪ Mengizinkan pekerja dalam posisi bervariasi
▪ Mengizinkan pekerja diberikan rangsangan mental
▪ Mengizinkan pekerja mengambil keputusan dalam
pekerjaannya
▪ Kesempatan menyelesaikan pekerjaan
▪ Tersedianya pelatihan tentang pekerjaan
▪ Tersedianya jadwal kerja dan istirahat
▪ Kesempatan menyesuaikan dengan pekerjaan baru
Ergonomi/Agust.Doc 19
IV. NORMA ERGONOMI
Norma ergonomi yang telah disepakati meliputi
A. Pembebanan kerja fisik
B. Sikap tubuh dalam bekerja
C. Mengangkat dan mengangkut
D. Olah raga dan kesegaran jasmani
E. Musik dan dekorasi
F. Lingkungan kerja
Pembebanan kerja fisik
1. Bagi tenaga kerja
Penentuan beban kerja fisik perlu memperhatikan kondisi iklim tropis dan
sosial ekonomi
2. Kriteria pembebanan
Tidak lebih dari 30 – 40 % kemampuan kerja maksimum dalam waktu
8 jam/hari
3. Rekomendasi kuantitatif
Ergonomi/Agust.Doc 20
Beban angkat maksimum 40 kg
Sikap Tubuh dalam Bekerja
▪ Agar diupayakan kerja dengan sikap duduk atau duduk dan berdiri
secara bergantian
▪ Beban statis seminimal mungkin
Ergonomi/Agust.Doc 21
Musik dan dekorasi
Penggunaan musik yang tepat jenis, saat, lama, intensitas dan sifat
pekerjaan meningkatkan kegairahan dan produktivitas.
(Pekerjaan repetitif, tidak perlu konsentrasi tinggi, musik tempo sedang)
Dekorasi dan tata warna memberikan kesan jarak psikis dan suhu
Ergonomi/Agust.Doc 22
No Warna Efek
Ergonomi/Agust.Doc 25
STASIUN KERJA
KOMPUTER
■ Karyawan kantor menghabiskan
sepertiga waktunya perhari
dengan komputer.
■ Worker Musculoskeletal
disorders (WMSDs) banyak
disebabkan oleh pekerjaan
dengan komputer dan stasiun
kerja.
■ Pekerjaan dengan komputer
memberikan kesan bagus dan
efisien.
Lanjutan
■ Perhatikan seluruh
stasiun kerja
komputer, tidak hanya
komputer dan kursi
yang ada.
■ Perlu diwujudkan
lingkungan kerja
nyaman termasuk cara
kerja yang ergonomis.
PROSEDUR PENGATURAN
STASIUN KERJA KOMPUTER
1. Ketinggian kursi diatur sehingga kaki
membentuk sudut 90o dan tekanan pada
bawah paha merata.
2. Naik turunkan sandaran punggung
sehingga menopang daerah lumbar.
3. Maju mundurkan sandaran punggung
senyaman mungkin.
28
4. Atur ketinggian meja sehingga siku
bersudut 90o.
5. Pilih jarak permukaan monitor komputer
yang sesuai (450 – 500 mm).
6. Letakkan monitor di sebelah kiri atau
kanan sesuai keinginan operator
komputer.
29
7. Atur ketinggian monitor
sehingga membentuk sudut
penglihatan antara 10 – 20°.
8. Pilih posisi monitor komputer
pada sudut 90o untuk
menghindari refleksi.
9. Letakkan berbagai sarana
dalam workstation sesuai
keinginan operator agar
dapat berproduktivitas tinggi.
30
DATARAN KERJA
■ Datar
■ Tepian tidak tajam.
■ Permukaan tidak
menyilaukan.
Kesilauan
■ Dapat disebabkan
oleh pengecatan,
cermin, kaca, dan
logam tempat kerja.
■ Posisi pekerja dari
jendela dan
pencahayaan
langsung.
PENANGANAN KABEL- KABEL
■ Kabel dapat menimbulkan
bahaya.
■ Kabel harus diamankan dari
jalan, kemungkinan tarikan,
dan permukaan tajam.
■ Ada baiknya kabel diberi kode
untuk identifikasi.
■ Matikan peralatan listrik
sehabis digunakan atau akan
meninggalkan tempat kerja.
FILE
■ Atur pekerjaan di meja.
■ File cabinets yang sering
dipakai diatur setinggi
antara pinggang dan dada.
■ File yang berat dan jarang
dipakai diatur di bawah.
■ Tidak ada tumpukan
barang di bagian atas.
KEBIASAAN KERJA
■ Atur peralatan agar
memudahan proses kerja
dan saat dibutuhkan.
■ Atur barang yang sering
digunakan dapat diambil
dengan cepat.
■ Perlu istirahat.
■ Latihan di tempat kerja.
Latihan di
Tempat Kerja.
■ Berkedip dan latihan otot mata
untuk menghindari tegangan di
mata.
■ Putar kepala ke kiri dan kanan
dan depan ke belakang.
■ Gerakan bahu atas bawah.
■ Putar tangan ke depan dan
belakang dan peregangan ke
kiri dan kanan.
■ Peregangan 2 kaki ke lantai.
■ Putar pergelangan kaki.
■ Angkat lutut.
TERIMA KASIH
DR. Agus Triyono, S.Si, M.Kes – Kepala Balai K3 Jakarta Kemnaker R.I
Phone : 021.4246335 Mobile : 081511144420
Email : agustriyono2000@yahoo.com
37
SHORT CURICULUM VITAE
Nama : DR. Agus Triyono, S.Si, M.Kes
Instansi : Kepala Balai K3 Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan
HP 081511144420 Email : agustriyono2000@yahoo.com
Pendidikan K3 L :
1. Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia
2. S-2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja – Univ Gajah Mada
3. Improvement of Industrial Safety & Health - Japan
4. Safety Officer – Singapore
5. OSH on SME’s – Philipina
6. Industrial Ventilation - Malaysia
7. Ahli K3
8. Pengawas Ketenagakerjaan
9. Operator Radiografi
10. Ahli Radiografi
11. Instrumentasi Nuklir
12. OHSAS 18001
13. Social Acountability Manajemen System 8000
14. Energy Efisiency
15. Assessor Kompetensi
16. Assessor Licensi 38 Ergonomi/Agust.Doc
17. Lead Auditor OHSAS 18001
Pengalaman Kerja
Dosen K3 pada :
1. Magister Kedokteran Kerja Universitas Indonesia – Jakarta
2. Magister Manajemen Kesehatan – Univ Muhamadiyah
Jakarta.
3. Universitas Indonusa Esa Unggul - Jakarta
4. Universitas Pembangunan Nasional (UPN) – Jakarta
5. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKIM) – Jakarta
6. STIE Lembaga Administrasi Negara – Jakarta
7. STIKES BPI Jakarta.
Organisasi K3
1. Deputy Sekjen Assosiasi Hiperkes dan KK Pusat – Jakarta
(2006-2009)
2. Deputy Sekjen Assosiasi Profesi dan Keahlian Higiene
Industri Pusat – Jakarta.
3. Deputy Manajer Mutu Laboratorium K3 Pusat K3 – Jakarta
4. Kepala Sub Bagian Program & Anggaran Pusat K3 Jakarta
5. Kepala Bagian Perlengkapan Biro Umum Sekretariat
Jenderal.
6. Kepala Subdit Pengembangan SDM K3 – Direktorat Bina K3
7. Kepala Balai K3 Jakarta KK/Agust.Doc
– Kementerian Ketenagakerjaan 39