Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ALZHEIMER

Di Susun Oleh:
Windi Puji Astuti

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG


Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ALZHEIMER

Pokok Bahasan : Alzheimer

Sub Topik : Mengetahui Definisi Alzheimer, mengetahui


Etiologi Alzheimer, mengetahui Mamisfestasi Klinis
Alzheimer, mengetahui Klasifikasi Alzheimer,
mengetahui Faktor Risiko Alzheimer, mengetahui
Komplikasi Alzheimer, mengetahui Pencegahan
Alzheimer, mengetahui Penatalaksanaan Medis
Alzheimer.

Sasaran : Lansia usia 45 – 65 tahun

Tempat : Balai Desa Pasanggrahan

Waktu Pertemuan : 30 menit

Hari / Tanggal : Sabtu, 30 Mei 2021

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, di
harapkan warga dapat mengerti dan memahami tentang penyakit
Alzheimer.

B. Tujuan Instruksi Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, di
harapkan warga dapat memahami tentang :
1. Mengetahui Definisi Alzheimer.
2. Mengetahui Etiologi Alzheimer.
3. Mengetahui Manisfestasi Klinis Alzheimer.
4. Mengetahui Klasifikasi Alzheimer
5. Mengetahui Faktor risiko Alzheimer.
6. Mengetahui Komplikasi Alzheimer.
7. Mengetahui Pencegahan Alzheimer.
8. Mengetahui Penatalaksanaan Medis Alzheimer.

C. Materi
1. Definisi Alzheimer.
2. Etiologi Alzheimer.
3. Manisfestasi Klinis Alzheimer.
4. Klasifikasi Alzheimer
5. Faktor Risiko Alzheimer.
6. Komplikasi
7. Pencegahan Alzheimer.
8. Penatalaksanaan Medis Alzheimer.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
1. LCD
2. Leptop
3. Leaflet

F. Kegiatan

No Tahap Waktu Kegiatan


Penyuluhan Peserta
1 Perkenalan & 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
Pembukaan 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan
2 Inti 15 menit Menjelaskan tentang: 1. Menyimak
1. Definisi 2. Mendengarkan attau
Alzheimer. memperhatikan
2. Etiologi
Alzheimer.
3. Manisfestasi
Klinis Alzheimer,
4. Komplikasi
Alzheimer
5. Klasifikasi
Alzheimer
6. Faktor risiko
Alzheimer.
7. Pencegahan
Alzheimer.
8. Penatalaksanaan
Medis Alzheimer.
3 Penutup 10 menit 1. Tanya jawab 1. Bertanya
2. Menyimpulkan 2. Menjawab pertanyaan
3. Evaluasi 3. Menjawab salam
4. Memberi salam

F. Setting Tempat

moderator (1 orang)
Audien (10 orang)
Fasilitator (2 orang)
Penyaji materi (1 orang)
Dokumentator (1 orang)
Observer (1 orang)

Narasumber

Peserta Peserta
G. Evaluasi (Cara, Jenis, Waktu, Soal)
1. Cara : Lisan
2. Jenis : Pertanyaan Tertutup
3. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
4. Soal :
a. Apakah bapak dan ibu sering mengalami lupa?
b. Apakah bapak dan ibu sering mengalami
kesulitan untuk tidur?
c. Apakah bapak dan ibu tau cara untuk mengatasi
Alzheimer?

H. Sumber Bacaan
1. https://www.scribd.com/doc/147029558/MAKALAH-
ALZHEIMER-doc
2. https://www.scribd.com/doc/226734920/Makalah-Alzheimer-
Full
3. http://e-journal.uajy.ac.id/11006/3/2TA14256.pdf
4. https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-alzheimer
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi Alzheimer
Alzheimer merupakan penyakit kronik, progresif, dan
merupakan gangguan degeneratif otak dan diketahui
mempengaruhi memori, kognitif dan kemampuan untuk
merawat diri. (Brunner & Suddart, 2002).
Alzheimer merupakan penyakit degeneratif yang ditandai
dengan penurunan daya ingat, intelektual dan kepribadian.
Tidak dapat disembunyikan pengobatan ditunjukan untuk
menghentikan progresivitas penyakit dan meningkatkan
kemandirian penderita. (Dr. Sofi Kumala Dewi, dkk, 2008).
Alzheimer adalah penyakit degeneratif otak dan penyebab
paling umum dari demensia. Hal ini ditandai dengan
penurunan memori, bahasa, pemecahan masalah dan
keterampilan kognitif lainnya yang mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Penurunan ini terjadi karena sel-sel saraf (neuron) di bagian
otak yang terlibat dalam fungsi kognitif telah rusak dan tidak
lagi berfungsi normal.

B. Etiologi Alzheimer
Alzheimer merupakan manifestasi penyakit seperti
dementia yang berangsur-angsur dapat memburuk hingga
menyebabkan kematian.Alzheimer diduga terjadi karena
penumpukan protein beta-amyloid yang menyebabkan plak
pada jaringan otak. Secara normal, beta-amyloid tidak akan
membentuk plak yang dapat menyebabkan gangguan sistem
kerja saraf pada otak. Penyebab ataupun faktor yang
menyebabkan seseorang menderita penyakit Alzheimer antara
lain sebagai berikut:
a. Usia
b. Riwayat keluarga
c. Pendidikan atau pekerjaan
d. Imunologi
e. Traumatic Brain Injury (TBI) Trauma Cedera Otak sedang
dan berat

C. Manisfestasi Klinis Alzheimer


Manisfestasi gejala klinis yang muncul pada pasien dengan
penyakit Alzheimer diantaranya:
1. Kehilangan daya ingat/ memori
2. Kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa
3. Kesulitan berbahasa
4. Disorientasi waktu dan tempat
5. Penurunan kemampuan dalam memutuskan sesuatu
6. Emosi labil
7. Apatis
8. Tonus otot/ kekakuan otot
9. Ketidakmampuan mendeteksi bahaya

D. Komplikasi Alzheimer
Komplikasi yang mungkin muncul pada pasien dengan
penyakit Alzheimer diantaranya:
1. Infeksi
2. Malnutrisi
3. Kematian

E. Klasifikasi Alzheumer
1. Predementia: Pada Alzheimer tingkat ini terjadi
gangguan kognitif ringan, defisit memori, serta apatis,
apatis.
2. Demensia onset awal Pada Alzheimer tingkat ini terjadi
gangguan bahasa, kosakata, bahasa oral & tulisan,
gangguan persepsi, gangguan gerakan, terlihat bodoh,
kurang inisiatif untuk melakukan aktivitas.
3. Dementia moderat Pada Alzheimer tingkat ini terjadi
deteriorasi progresif, tidak mampu membaca & menulis,
gangguan long-term memory, subtitusi penggunaan kata
(parafasia), misidentifikasi, labil, mudah marah, delusi,
Inkontinen system urinaria.
4. Dementia tahap lanjut (advanced) Pada Alzheimer
tingkat ini terjadi tidak dapat mengurus diri secara
mandiri, kehilangan kemampuan verbal total, agresif,
apatis ekstrim, deteriorasi massa otot & mobilitas,
kehilangan kemampuan untuk makan.

F. Faktor Risiko Alzheimer


1. Usia lebih dari 60 tahun.
2. Riwayat keluarga dan genetik.
3. Sindrom Down.
4. Perempuan.
5. Gangguan kognitif ringan.
6. Riwayat trauma kepala
7. Gaya hidup dan kesehatan jantung.
8. Obesitas.
9. Merokok.
10. Dyslipidemia.
11. Diabetes mellitus tipe 2.
12. Tingkat edukasi rendah
G. Pencegahan Alzheimer
1. Konsumsi makanan sehat yang kadar lemak dan
kolesterolnya rendah.
2. Berhenti merokok dan batasi konsumsi minuman
keras.
3. Penderita stroke, diabetes, hipertensi, atau kolesterol
tinggi, diharapkan teratur dalam mengonsumsi obat
yang disarankan oleh dokter
4. Jika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas,
berusahalah untuk menurunkan berat badan secara
aman.
5. Rutin memeriksakan tekanan darah, serta kadar
kolesterol dan gula secara teratur.
6. Berolahraga secara rutin sedikitnya dua setengah jam
tiap minggu, seperti bersepeda atau berjalan kaki.

H. Penatalaksanaan Medis Alzheimer


Pengobatan penyakit Alzheimer masih sangat terbatas oleh
karena penyebab dan patofisiologis masih belum jelas.
Pengobatan simptomatik dan suportif seakan hanya
memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga.
1. Terapi non-farmakologis Merupakan cara terapi
menggunakan pendekatan selain obatobatan. Terapi non-
farmakologis sering digunakan dengan tujuan
mempertahankan atau meningkatkan fungsi kognitif,
kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, atau
kualitas hidup secara keseluruhan. Mereka juga dapat
digunakan dengan tujuan mengurangi gejala perilaku
seperti depresi, apatis, mengembara, gangguan tidur.
2. Terapi Farmakologis Perawatan farmakologis merupakan
sebuah cara terapi dengan menggunakan obat untuk
memperlambat atau menghentikan suatu penyakit atau
mengobati gejalanya. Efektivitas obat ini bervariasi dari
orang ke orang. Namun, tidak ada perawatan yang
tersedia saat ini untuk penyakit Alzheimer, hingga saat
ini obat hanya memperlambat atau menghentikan
kerusakan neuron yang menyebabkan gejala Alzheimer
dan akhirnya membuat penyakit menjadi fatal.

I. Pemeiksaan Fisik dan Neurologis


Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dan kemungkinan
akan memeriksa kesehatan neurologis secara keseluruhan
dengan menguji:
1. Refleks.
2. Nada dan kekuatan otot.
3. Kemampuan untuk bangkit dari kursi dan berjalan
melintasi ruangan.
4. Indra penglihatan dan pendengaran.
5. Koordinasi.
6. Keseimbangan.

J. Tes Laboratorium
Tes darah bisa membantu dokter menyingkirkan penyebab
potensial kehilangan memori dan kebingungan lainnya,
seperti gangguan tiroid atau defisiensi vitamin.

K. Status Mental dan Pengujian Neuropsikologis


Dokter juga bisa melakukan tes status mental singkat untuk
menilai memori dan keterampilan berpikir lainnya. Selain itu,
dokter mungkin menyarankan uji pemikiran dan memori yang
lebih luas.

L. Pencitraan Otak
Gambar otak sekarang digunakan terutama untuk
menunjukkan kelainan yang terlihat terkait dengan kondisi
selain penyakit Alzheimer, seperti stroke, trauma atau tumor
yang dapat menyebabkan perubahan kognitif yang serupa
dengan gejala demensia.

M. Teknologi Pencitraan Otak


Pencitraan resonansi magnetik (MRI). Metode ini
menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat
untuk menghasilkan gambar otak yang terperinci. MRI
digunakan untuk menyingkirkan kondisi lain yang mungkin
menyebabkan atau menambah gejala kognitif. Tidak hanya
itu, MRI juga dapat digunakan untuk menilai apakah
penyusutan di daerah otak yang terlibat dalam penyakit
Alzheimer telah terjadi.
1. Komputerisasi Tomografi (CT) CT scan menghasilkan
gambar cross-sectional (irisan) dari otak. Saat ini
digunakan terutama untuk menyingkirkan tumor,
stroke dan cedera kepala.
2. Positron Emission Tomography (PET). Selama
pemindaian PET, pelacak radioaktif tingkat rendah
akan disuntikkan ke pembuluh darah. Pelacak
merupakan bentuk khusus glukosa (gula) yang
menunjukkan aktivitas keseluruhan di berbagai
wilayah otak. Ini bisa menunjukkan bagian otak mana
yang tidak berfungsi dengan baik. Teknik PET baru
mampu mendeteksi tingkat plak otak (amyloid)
dan tangles (tau), dua kelainan ciri yang terkait dengan
Alzheimer. Namun, teknik PET baru ini umumnya
ditemukan dalam pengaturan penelitian atau dalam
sebuah uji klinis.
3. Cairan serebrospinal. Dalam keadaan khusus seperti
demensia progresif cepat atau onset demensia yang
sangat muda, pemeriksaan cairan serebrospinal dapat
dilakukan. Cairan yang terdapat pada tulang belakang
dapat diuji untuk melihat biomarker yang
menunjukkan kemungkinan penyakit Alzheimer.

N. Obat- Obatan
Obat Alzheimer saat ini dapat membantu dengan gejala
memori dan perubahan kognitif lainnya. Jenis obat saat ini
yang digunakan untuk mengobati gejala kognitif, yaitu:
1. Inhibitor kolinesterase.
2. Memantine (Namenda).
3. Obat anti-depresan.
4. Obat anti-kecemasan

Anda mungkin juga menyukai