DRESSING OR

TOPIKAL THERAPY

W ocare Center 2018

 TUJUAN PEMBELAJARAN

TPU TPK
mampu
• Peserta Peserta mampu:

memilih balutan untuk •Menjelaskan jenis

perawatan luka
bahan balutan yang
sesuai dengan kondisi luka

•Menyebutkan fungsi
tiap balutan
 Case Study :
APAKAH BALUTAN YANG DITARUH DI LUKA SAMA ?
JIKA YA ? JIKA TIDAK ?

MENGGUNAKAN APA ? MENGGUNAKAN APA ?

 WOUND CARE - NOW

Modern wound care

Evidence based on wound management

Old / conventional wound care

Traditional wound care
PARAMETER PEMILIHAN
BALUTAN

KESIAPAN
ALAT

CLINICAL TENAGA
CARE GIVER
TREATMENT KESEHATAN

FINANSIAL
WOUND MANAGEMENT:DRESSING
CONVENTIONAL EVIDENCE BASE
DRESSING DRESSING
 BAHAN BALUTAN

• Sebelum th 1980 an, kassa masih

menjadi unggulan balutan

• Setelah th 1980, perubahan dramatis

dgn berbagai jenis balutan yg
mendukung konsep
MOISTURE
BALANCE.

• Saat ini lebih dari 3500 jenis balutan

ada di dunia
 TUJUAN PEMILIHAN BALUTAN

1. membuang jaringan mati, benda asing dan partikel

2. balutan dapat mengontrol kejadian infeksi / melindungi luka
dari trauma dan invasi bakteri

3. mampu mempertahankan kelembaban

4. mempercepat proses penyembuhan luka,
5. absorbs cairan luka
6. nyaman digunakan, mengurangi nyeri,
7. Proteksi periwound
8. Kontrol bau, .
 DRESSING PROCESS

MEMPERTAHANK AUTOLYSIS MEMPERCE

AN DEBRIDMENT :
PAT PROSES
LEMBAB / MEMBUANG
JARINGAN MATI, PENYEMBU-
MOISTURE BENDA ASING YANG
BALANCE TIDAK DIBUTUHKAN HAN LUKA
TUBUH
 CARA MEMBALUT LUKA

BALUTAN BALUTAN
PRIMER SEKUNDER

BALUTAN
LUKA
 DRESSING / BAHAN
1. Gauze / kasa
BALUTAN
2. Transparant film
3. Hidrogels
4. Hydrokoloid
5. Calsium alginate
6. Polyurethane foam
7. Silver
8. Zink cream
9. Fixasi
PERTUMBUHAN BALUTAN
GAUZE / KASA

 Secondary
dressing
 Absorbent
 Alat untuk
mechanical
debridement
 TRANSPARENT FILM

• Transparent film:
• Polyurethane adhesive film
• Waterproof dan gas
permeable
• Support autolysis
debridement
• Mengurangi nyeri
• Non absorbent
• Contoh: tegaderm, fixomul
transparent, opsite, dll
• Dengan padding (island
dressing) - Absorbent
 HYDROGEL

• CMC polymer yang sudah

dimodifikasi, dengan
campuran utama air
(banyaknya bervariasi pada
masing-masing produk
• Menciptakan suasana
lembab (rehidrasi)
• Untuk luka bakar derajat 1
atau 2, memberi efek dingin
• Bentuk: tube, spray,
impregmented
• Contoh: Intrasite, Curafil,
Cutimed gel, Aloe vera, dll
 HYDROCOLLOID
• Hydrocolloid mengandung Sodiumcarboxylmethilcellulosa
(NaCMC) dan gelatin
• Sifat: waterproof, adhesive, Occlusive
• Bentuk: lembaran, powder, pasta
• Kemampuan menyerap sedikit hingga sedang exudate
• Contoh: Comfeel, Ultec Pro, Duoderm, dll
 CALCIUM ALGINATE
• Serat Polisakarida : rumput
laut

• Agen hemostatic : pengikat

calcium ion pd koagulasi
• Menyerap sedang hingga
banyak exudate dan saat
Berikatan dg exudate menjadi
gel. Bentuk: lembaran, rope

• Contoh: Curasorb, Seasorb,

Kaltostat, Calci care, cutimed
Alginate, Sorbsan, dll
POLYURETHANE FOAM
• Semipermeable, waterproof,
ada yang adhesive.
• Bentuk: lembaran dan roop
untuk mengisi ronggaTidak
meningalkan residu
• Absorban dgn kemampuan
serap lebih tinggi, Eksudatif
sedang – sangat banyak
(stadium III / IV)
• Aman digunakan pada luka
infeksi
• Kontrol hipergranulasi
• Allevyn, Suprasorb P, Bitain
comfell Tielle/Lite/Plus,
Flexipore, Spyrosorb,cutinova
 SILVER DRESSING
The topical antimicrobial agent silver has been used for hundreds of
years in wound care.
The use of silver dressings in wound care has recently been
faced with considerable challenges. These include a perceived
lack of efficacy and cost effectiveness, and questions about
safety

THE TWO WEEK 'CHALLENGE’ It has been recommended

that antimicrobial dressings should be used for two weeks
initially

If after two weeks:

1. there is improvement in the wound, but continuing signs of

infection–It may be clinically just able to continue the silver
dressing with further regular reviews

2. the wound has improved and the signs and symptoms of

wound infection are no longer present – the silver dressing
should be discontinued

3. There is no improvement – the silver dressing should be

discontinued and consideration given to changing the dressing
to one that contains a different antimicrobial agent and if the
patient is unwell using a systemic antibiotic and re-evaluating
possibly untreated comorbidities.
 ZINK CREAM

Penelitian dilakukan sejak 1997. Bentuknya salep dengan bahan

dasar ZINC & VASELINE yang kemudian dijadikan sediaan
yang mampu mengatasi masalah-masalah LUKA KRONIS :

1.Metcovazin Red : Penggunaan untuk wound bed

merah untuk support sintesa collagen dengan bahan aktif
HYDROCOLOID

2.Metcovazin Reguler : penggunaan untuk kronik

wound saat WBP (kuning dan hitam) dengan bahan aktif
NANO CHITOSAN

3.Metcovazin Gold : penggunaan untuk Kolonisasi

dan Infeksi dengan bahan aktif NANO CHITOSAN PLUS

4.Metcovazin Silver : penggunaan untuk luka Infeksi

dengan bahan aktif Argentum ( Ag / Silver)
FIXASI

Crepe Bandage Stockinet

Orthopedic Woll

Cohesive Bandage
 NURSE PRESCRIPTION

Penulisan NOTA
ORDER  on/
Case Study
2006 - 2017
Pasien pertama kali datang - ketidaktahuan
tentang perawatan luka

Sebelum dan Sesudah

dibuka balutan
Hati – hati kurang tepat membalut, akan
MEMPERBURUK luka
Autolysis Debridement
 Autolysis
Debridement
 KAPAN SEBAIKNYA PEMBALUT
LUKA DIGANTI

• Tanda infeksi
• Merembes /
tembus kasa
paling luar
• Tidak nyaman
• Balutan rusak
CASE STUDY: USED NPWT
08.02.06 – 23.03.06
31.01.09 – 31.03.09
 SAFE
SIRKUMSISI
SMART KLEM
SIRKUMSISI
SMART KLEM
DRESSING PADA SIRKUMSISI
 KESIMPULAN

• Balutan luka disebut ideal apabila

mampu menciptakan kondisi
lingkungan yang optimal (lembab
yang seimbang) dan dapat melindungi
luka dari cidera.
• PILIH BALUTAN LUKA sesuai dengan
kebutuhan luka.
• Perhatikan COST EFFECTIVE saat
pemilihan balutan
 References

• Bryant, R (2016). Acute and Chronic Wounds. (3nd ed.).

St Louis : Mosby Year Book

• Carvile, K. (2012). Wound Care Manual. (6th ed.).

Perth, WA : Silver Chain Foundation.

• Doughty, Beckley D, McNichol, Lauwerie L (2016).

Wound, Ostomy and Continence Nurse Society core
curriculum. Wound management. Philaedelphia :
Wolters Kluwe
Thank you