Anda di halaman 1dari 6

A.

TUJUAN BELAJAR

1. Pengertian Tujuan Belajar


Belajar merupakan peristiwa yang sepantasnya dialami oleh anak
dalam situasi-situasi tertentu, baik di sekolah maupun di luar sekolah
(masyarakat). Belajar merupakan hal yang komplek, yaitu dipandang dari
dua subjek yaitu guru dan siswa. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai
suatu proses, siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan
belajar. Bahan belajar tersebut berupa keadaan alam, hewan, tumbuhan,
manusia, dan bahan yang telah dihimpun dalam buku-buku pelajaran. Dari
segi guru, proses belajar tampak sebagai perilaku belajar tentang suatu hal
(Herman Nirwana, dkk., 2006: 46-47)
Menurut F. R. Abbat (1998: 10), sebuah tujuan belajar adalah
merupakan pernyataan yang menggambarkan apa yang harus diketahui,
dirasakan atau yang seharusnya mampu dikerjakan oleh perserta didik
pada akhir pembelajaran. Definisi tersebut mencakup beberapa hal
penting. Pertama, tujuan belajar adalah berkenaan dengan peserta didik
bukan pendidik. Kedua, tujuan belajar menggambarkan keadaan peserta
didik pada akhir pembelajaran. Oleh karenanya tujuan belajar tidak
menggambarkan apa yang akan diajarkan oleh pendidik atau pengalaman
yang dimiliki peserta didik selama pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan
pembelajaran dapat diartikan sebagai pernyataan tentang target yang
diusahakan akan dicapai dengan pembelajaran.
2. Jenis-jenis Tujuan Belajar
Kegiatan belajar adalah suatu proses yang bertujuan di mana antara
siswa dan guru sama-sama mengupayakan agar kegiatan pembelajaran
memperoleh hasil yang maksimal. Menurut Herman Nirwana, dkk (2006:
50), tujuan pembelajaran itu terdiri dari:
a. Tujuan instruksional (tujuan mata-mata pelajaran)
b. Tujuan pembelajaran umum (tujuan umum)
c. Tujuan pembelajaran khusus (tujuan khusus)
Ketiga jenis tujuan belajar tersebut mempunyai hirarki yang jelas di
mana tujuan pembelajaran awal dijabarkan melalui tujuan pembelajaran
umum, kemudian masing-masingnya dijabarkan pula menjadi sejumlah
tujuan pembelajaran khsus.
Untuk merumuskan tujuan pembelajaran, guru hendaknya
memperhatikan beberapa hal yang harus dijadikan pedoman untuk
perumusan operasional yang baik, yaitu:
a. Berpusat pada perubahan tingkah laku siswa
b. Mengkhususkan dalam bentuk-bentuk yang terbatas
c. Realistis bagi kebutuhan perkembangan siswa

B. UNSUR-UNSUR DINAMIS DALAM BELAJAR

1. Dinamika Siswa dalam Belajar


Bloom, dkk (Herman Nirwana, 2006: 54) mengkategorikan jenis-jenis
perilaku belajar, yaitu:
a. Ranah kognitif
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
b. Ranah afektif
1) Penerimaan
2) Partisipasi
3) Pemikiran dan penerimaan sikap
4) Organisasi
5) Pembentukan pola hidup
c. Ranah psikomotorik
1) Persepsi
2) Kesiapan
3) Gerakan terbimbing
4) Gerakan yang terbiasa
5) Gerakan kompleks
6) Penyesuaian pola gerakan
7) Kreativitas
Siswa yang belajar berarti memperbaiki kemampuan-kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan meningkatnya kemampuan-
kemampuan tersebut maka keinginan, kemauan dan perhatian pada
lingkungan sekitarnya makin bertambah.
2. Dinamika Guru dalam Pembelajaran
Peranan guru dalam proses pembelajaran sangat hirarkis dalam
dominasi siswa dalam belajar. Peranan tersebut dapat dikondisikan agar
terjadinya peranan belajar siswa. Kondisi pembelajaran tersebut melalui
acara-acara pembelajaran yang berpengaruh pada proses belajar dapat
ditentukan oleh guru. Kondisi eksternal yang berpengaruh pada belajar
yang penting adalah sebagai berikut:
a. Bahan belajar
Guru harus mampu memilih dan menentukan bahan belajar yang
cocok untuk siswanya. Ada beberapa hal yang perlu menjadi
pertimbangan guru dalam menentukan bahan belajar, yaitu:
1) Apakah isi bahan belajar sesuai dengan sasaran belajar
2) Bagaimanakah tingkat kesetaraan bahan belajar bagi siswa
3) Apakah isi bahan belajar tersebut menuntut digunakannya strategi
belajar mengajar tertentu
4) Apaka evaluasi hasil belajar sesuai dengan bahan belajar tersebut
b. Suasana belajar
Guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan suasana
belajar yang menarik. Beberapa pertimbangan yang penting dilakukan
guru adalah:
1) Apakah gedung sekolah membuat kenyamanan belajar
2) Apakah pergaulan antar orang-orang yang terlibat proses
pembelajaran menyenangkan
3) Apakah siswa memiliki ruang belajar di rumah
4) Apakah siswa memiliki kelompok-kelompok yang dapat merusak
tata tertib pergaulan, maka perlu melakukan pencegahan
c. Media dan sumber belajar
Guru berperan penting dalam menempatkan media dan sumber
belajar. Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan guru adalah:
1) Apakah media dan sumber belajar tersebut bermanfaat untuk
mencapai sasaran belajar
2) Apakah isi pengetahuan pada media massa dapat digunakan
sebagai sumber belajar pada pokok bahasan tertentu
3) Apakah isi pengetahuan pada alam dan lingkungan ada bermanfaat
untuk pokok bahasan tertentu
d. Guru sebagai sumber belajar
Guru adalah subjek pembelajaran siswa. Untuk itu peranan guru
dalam acara pembelajaran adalah:
1) Membuat desain pembelajaran secara tertulis, lengkap, dan
menyeluruh
2) Meningkatkan diri menjadi seorang guru yang berkepribadian utuh
3) Bertindak sebagai guru yang mendidik
4) Meningkatkan profesionalitas keguruan
5) Melakukan pembelajaran sesuai dengan berbagai model
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, bahan belajar, dan
kondisi sekolah
6) Dalam berhadapan dengan siswa, guru berperan sebagai fasilitator
belajar, pembimbing belajar, dan memberi perbaikan belajar
KEPUSTAKAAN

F. R. Abbat. 1998. Pengajaran yang Efektif: Pedoman bagi Pembina kesehatan


masyarakat. Jakarta: EGC.

Herman Nirwana, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Padang: FIP UNP.
TUGAS 3
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

TENTANG
TUJUAN DAN UNSUR-UNSUR DINAMIS DALAM BELAJAR

OLEH

AHMAD BUNAYYA IRSANDEF


1204848

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

Anda mungkin juga menyukai