Anda di halaman 1dari 76

K3 dan Ergonomi

Subhan Zul Ardi

By: SZA 2021


Tujuan Pelatihan

• Memahami dasar dan aplikasi K3


• Memahami dasar dan aplikasi ergonomic
• Memahami bahaya ergonomic
• Memahami Visual Display
• Merancang Visual Display

By: SZA 2021


Latar Belakang

• Tifani (2014) 12 orang mengalami kelelahan berat pada penjahit


informal(28,57%), 30 orang kelelahan mata ringan (71,43%), dan
pencahayaan <300 lux 8 lokasi (72,73 %) dan >300 lux 3 lokasi
(27,27%).
• Wiyanti (2015), 10 orang mengalami kelelahan mata pada
pengrajin batik (50%) dan 8 orang mengalami kelelahan mata
dengan lama kerja <8jam.
• Zainudin (2014) menyatakan sebanyak 92 (63%) responden pada
staff administrative di Universitas di Malaysia terkena Computer
Vision Syndrome.

By: SZA 2021


K3 dan Ergonomi

• Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasir kecelakaan


kerja dan penyakit akibat kerja adalah dengan merancang suatu
sistem kerja (job / task) (alat kerja, elemen kerja, prosedur kerja,
lingkungan kerja, bahkan organisasi kerja dsb) yang disesuaikan
(fit) dengan kondisi manusia (man) seperti perilaku, kemampuan,
keterbatasan, kapasitas, dan karakteristik manusia

By: SZA 2021


Dasar Hukum
❖ UU No 1 Th 1970 ttg Keselamatan Kerja (Ps 3 ayat 1)
❑ Mencegah & mengendalikan timbulnya PAK baik fisik, psikis,
peracunan, infeksi & penularan
❑ Memperoleh penerangan yg cukup & sesuai
❑ Menyelenggarakan suhu & lembab udara yg baik
❑ Menyelenggarakan penyegaran udara yg cukup
❑ Memperoleh keserasian antara TK, Lingk, Cara & proses Kj.
❖ Permenakertrans No 03 Th 1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja
❑ Pembinaan & pengawasan Lingk Kerja
❑ Perencanaan tmp kerja,
❑ Pembinaan & pengawasan perlengkapan utk kes. tenaga kerja
❑ Penyesuaian pekerjaan thd tenaga kerja
By: SZA 2021
❑ Pencegahan thd penyakit umum & PAK
❖UU No 13 tahun 2003 : tentang Ketenagakerjaan

❑ Pekerja/buruh berhak mendapat perlindungan atas


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Pasal 86 )
❑ Waktu Kerja ( ps 77)
• 6 hari kerja : 7 jam sehari & 40 jam seminggu
• 5 hari kerja : 8 jam sehari & 40 jam seminggu
❑ Waktu Istirahat (ps 79)
• Harian : ½ jam ssd 4 jam bekerja
• Mingguan : 1-2 hr seminggu
❑ Cuti :
• Tahunan : 12 hr kj ssd bekerja 12 bln
By: SZA 2021
Introduction Of
Ergonomics Penciptaan
Produk

Penciptaan
Manusia Pekerjaan
Makhluk
Kreatif Penciptaan
Alat-alat bantu

Penciptaan
By: SZA 2021
Metode Kerja
Pentingnya Ergonomi ?

• Dari pengalaman menunjukkan bahwa setiap aktivitas atau


pekerjaan yang dilakukan, apabila tidak dilakukan secara
ergonomis akan mengakibatkan antara lain:
• Ketidaknyamanan
• Biaya tinggi,
• kecelakaan dan penyakit akibat kerja meningkat
• performansi turun yang berakibat pada penurunan efisiensi kerja

• Ergonomi suatu keharusan


Ergonomi adalah penyebab
terbesar kecelakaan/penyakit
By: SZA 2021
kerja.
Contoh ergonomic dan K3

• Dimensi ukuran mesin disesuaikan dengan misalnya ukuran orang Asia untuk
menghindari postur kerja yang tidak sesuai (menyesuaikan dengan antropometri tubuh
orang Asia)

By: SZA 2021


• Penambahan lampu warna atau suara tertentu untuk kondisi-kondisi
tertentu misalnya darurat (menyesuaikan dengan karakteristik manusia
yang secara alami lebih banyak perhatian / atensi jika terdapat display)

By: SZA 2021


Perancangan Display dan Kontrol

By: SZA 2021


Latar Belakang

• seorang pilot harus mengetahui bagaimana mesin-mesin pesawat bekerja,


• seorang pegawai pabrik harus terus menerus memantau status proses
produksinya,
• dan seorang pengemudi memerlukan petunjuk atas kondisi jalan atau
lingkungan yang akan dilewatinya.

Informasi Human Machine

By: SZA 2021


Komunikasi
Terminologi

❑ Display dan Control adalah penghubung utama antara pekerja dengan mesin dan
peralatan.
❑ Display berfungsi untuk mempresentasikan informasi yang usable kepada manusia
(misalnya computer screen, tachometer pada mesin, penunjuk halaman pada buku).
❑ Control adalah peralatan (mechanical, electromechanical) yang berfungsi untuk merubah
human output kedalam machine input. Dalam human machine system, control berfungsi
sebagai penghubung antara manusia dengan mesin.

By: SZA 2021


Sistem Manusia - Mesin

Display dan control sebagai interface sistem


manusia mesin

Machine
Human

By: SZA 2021


Contoh display dan control pada Sistem
Manusia – Mesin (ruang kemudi mobil)

By: SZA 2021


Display

❑ Manusia menerima informasi dari lingkungan baik


secara langsung (misalnya melihat jalan, mendengar
deruman mesin) maupun tak langsung. Informasi yang
tak langsung inilah yang memerlukan display
(misalnya mengukur temperatur ruangan, tekanan
pada tanki).

By: SZA 2021


Kriteria Dasar Rancangan Akhir Display

Detection

Display Recognition

Understanding

By: SZA 2021


Detection (pendeteksian)

• Suatu visual display harus mampu dilihat (visible). Untuk


mencapai kriteria tersebut, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain jarak pandang yang dihubungkan dengan
ukuran display keseluruhan, sudut pandang, adanya paralaks,
pandangan kontras dengan lingkungan sekitar (misalnya terdapat
papan iklan atau pepohonan), pengaruh cahaya yang
menyilaukan, dan penerangan yang sesuai.

By: SZA 2021


Recognition (pengenalan)

• Setelah display dapat dideteksi, selanjutnya suatu display harus


dapat dikenali dan dibaca. Faktor inilah yang perlu mendapat
perhatian khusus dari ahli ergonomi. Hal-hal yang perlu
diperhatikan berkaitan dengan kriteria ini antara lain bentuk
display, ukuran karakter atau gambar dalam display, warna, serta
kontras antara warna gambar/karakter dan warna latar belakang.
Sifat mudah dikenali dan mudah dibaca dari suatu display untuk
tujuan tertentu biasanya erat kaitannya dengan waktu.

By: SZA 2021


Understanding (pemahaman)

• Kriteria ketiga yang harus dipenuhi adalah suatu display


harus dibuat sejelas mungkin, dalam arti harus mudah
dipahami. Pemakaian simbol atau kode-kode yaang tepat
sangatlah penting sehingga tidak menimbulkan kesalahan
persepsi

By: SZA 2021


Pemahaman Display

• Kata-kata atau simbol-simbol yang digunakan mungkin terlalu


rumit. Kata-kata yang terlalu panjang, tidak umum, atau
istilah-istilah teknis akan lebih sulit dimengerti dibandingkan
kata-kata yang pendek, umum dan bukan istilah teknis.
Penyingkatan kadang-kadang dapat memperpendek kata atau
kalimat secara efektif, tetapi harus tetap dipilih dengan hati-hati
karena mungkin justru bisa membuat display sulit dimengerti,
membingungkan, bahkan menimbulkan salah interpretasi. Demikian juga
dengan penggunaan kode, simbol atau gambar
• Jika pemakai hanya memiliki sedikit pengetahuan dasar mengenai data
atau informasi yang diperlukannya, pemahaman juga akan sulit dicapai.
By: SZA 2021
KETAJAMAN MATA (VISUAL ACUITY)

• Visual acuity adalah kemampuan mata untuk membedakan secara


cermat detil suatu objek
dan pelatarannya, yang sebagian besar tergantung dari daya
akomodasi mata.
• Akomodasi menunjukan kemampuan lensa mata untuk
memusatkan sinar cahaya (light rays) pada retina atau kemampuan
lensa mata untuk menyesuaikan diri dengan kondisi sumber
informasi yang ditangkapnya.
• Ada beberapa batasan dari kemampuan indera penglihatan
manusia untuk dapat berinteraksi dengan baik antara manusia
By: dengan
SZA 2021 alat atau mesinny
Ketajaman Mata

• ukuran untuk menyatakan ketajaman mata adalah dengan


melihat rasio kemampuan mata seseorang terhadap
kemampuan mata normal.
• Mata normal melihat detil dengan baik pada jarak 20 feet
atau 6 meter.
• Ukuran visual acuity dinyatakan dalam rasio terhadap
kemampuan normal ini. Misalkan seseorang memiliki
visual acuity 20/30, berarti ia dapat melihat detil dengan
baik pada jarak 20 feet, sedangkan mata normal dapat
By: SZA 2021
melihatnya dalam jarak 30 feet.
Visual acuity (VA)

• Visual acuity dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya kekontrasan, panjang


gelombang spektrum (warna) dan kecepatan.
• Visual acuity (VA) akan meningkat sesuai dengaan algoritma tingkat penerangan
objek.
• Jenis tuntutan visual berdasarkan penerangan:
• Tajam visual meningkat sejalan dengan meningkatnya cerah pada bidang visual
serta mencapai maksimum pada 5000 asb. Diantara 1 – 5000 asb
peningkatannya lebih dari 150 %.
• Tajam visual meningkat sejalan dengan membesarnya perbedaan cerah antara
objek dan pelatarannya. Jika kedua cerah itu saama, sedikit saja perubahan pada
nilai relatifnya akan mengakibatkan perbedaan besar pada tajam visual.
• Tajam visual akan lebih baik pada objek yang gelap di atau pelataran yang terang
By: SZA 2021
daripada terhadap objek yang terang di atas pelataran gelap
Faktor-faktor yang mempengaruhi visual acuity

1. Tingkat luminansi (kebenderangan/tingkat penerangan)


secara umum ketajaman dan sensitivitas terhadap kontras meningkat dengan
peningkatan level cahaya ataau penerangan latar belakang (background) dan
kemudian merata. Dengan tingkat pencahayaan yang tinggi, kerucut (cone) dapat
digerakkan, sehingga menghasilkan ketajaman dan sensitivitas tertinggi
2. Kekontrasan
Jika target pandang berada dalam suatu lingkungan pandang yang menenggelamkannya seperti di
tengah keramaian objek-objek lain atau karena warnanya tidak kontras dengan lingkungannya
maka yang terjadi adalah derau pandang. Kejadian ini menuntut mata untuk berkonsentrasi buat
mengarahkan pandangannya ke tempat target yang merupakan suatu pekerjaan yang melelahkan.
Ada dua rumus yang cukup berguna dalam mendefinisikan kontras, yaitu

By: SZA 2021


• Berbagai macam pengukuran kontras ini dapat dikonversikan satu sama laainnya.
Contohnya: jika diberikan rasio kontras (Contrast Ratio) maka:

By: SZA 2021


3. Exposure Time
Exposure time adalah waktu yang diperlukan mata untuk memfokuskan pada objek yang
bergerak. Secara umum di bawah kondisi pencahayaan yang tinggi, ketajaman meningkat
dengan ditingkatkannya exposure time sampai 100 atau 200 ms dan kemudia merata
4. Gerakan Objek
Pergerakan target/objek atau pengamat (atau keduanya) menurunkan ketajaman visual. Dynamic
visual acuity adalah kemampuan untuk menerima perbedaan visual pada kondisi
bergerak
5. Umur
Ketajaman visual dan sensitivitas terhadap kontras akan mengalami kemunduran dengan
bertambahnya umur. Kemunduran ini pada umumnya dimulai sesudah umur 40 dan 100 akan
berlanjut terus sampai akhir hidup kita. Pada umur 75 tahun, kemunduran ketajaman adalah
sekitar 0.6 atau 20/30 Snellen Acuity (Pitts, 1982). Cukup dikatakan bahwa jika orang tua
menggunakan visual display maka display seharusnya dirancang sesuai dengan mereka yaitu
untuk melengkapi target yang besar dan pencahayan yang memadai. Display yang demikian akan
lebih mudah lagi bagi orang muda untuk menggunakannya dengan baik.
By: SZA 2021
6. Latihan
Sudut pandang (visual angle) diukur pada minutes of arc atau second of arc. Setiap 360o dari
suatu lingkaran dapat dibagi ke dalam 60 min of arc dan setiap menit dapat dibagi ke dalam
60 s of arc. Rumus untuk menghitung sudut pandang adalah:

By: SZA 2021


PEKA TERHADAP KONTRAS (CONTRAST SENSITIVITY)

• Peka kontras adalah kemampuan untuk mengenali perbedaan walau minimal


dalam kecerahan.
• Variasi kepekaan sebagai berikut:
• Kepekaan lebih besar terhadap area yang kecil daripada yang besar.
• Kepekaan lebih besar terhadap perbatasan yang jelas daripada perubahan
yang gradual.
• Kepekaan meningkat bersamaan dengan meningkatnya cerah dari
lingkungan dan terbesar dalam lingkup 200 – 1000 asb.
• Kepekaan lebih besar jika bagian luar dari bidang visual lebih lengkap dari
pada yang di pusat, dengan nilai maksimum di sekitar 1200 – 1500 asb di
pusatnya dan 100 – 130 asb di bagian luar bidang visualnya.
By: SZA 2021
• Contrast Sensitivity = Visual Activity
• Rumus untuk mencari kekontrasan dengan modulation contras

• Modulation Contrast ini disebut juga Michelson Contrast. Modulation Contrast akan
mengisi nilai 0 dan 1. Hal ini dapat dikurangi, contohnya: melalui penggunaan abu-abu
sebagai pengganti putih. Ambang kontras (threshold contrast) dapat dikonversikan ke
dalam contrast sensitivity yaitu dengan rumus

By: SZA 2021


ADAPTASI

• Adaptasi adalah kemampuan mata untuk dapat menyesuaikan diri


pada kondisi sumber pencahayaan sumber informasi .
• Pada keadaan gelap sensitivitas dari sistem visual meningkat
sepanjang waktu dan kita dapat melihat objek-objek yang suram .
• Terdapat dua fase dalam proses adaptasi terhadap kegelapan yaitu
fase pertama sekitar 5 menit untuk menggambarkan adaptasi
terhadap sel kerucut (cone) dan fase keduaa sekitar 30 –35 menit
untuk menggambarkan adaptasi terhadap sel balok/batang (rod)

By: SZA 2021


PEMBEDAAN WARNA

• Ada tiga jenis cone yang sensitif untuk panjang gelombang cahaya tertentu yang
terpusat pada warna-warna dasar (merah, hijau, biru)
• Pada penggunaannya, warna-warna tertentu mempunyai daya pandang yang
lebih kuat dari warna lainnya.
• Fungsi Warna:
• Menciptakan kontras warna dan mengesiapkan mata.
• Menciptakan lingkungan psikologis yang optimal.

By: SZA 2021


Tujuan penggunaan warna

a. Membantu dalam mencari informasi yang dibutuhkan.


Penggunaan jenis warna sebaiknya tidak boleh lebih dari 6 jenis warna, jika
digunakan hanya satu jenis warna maka proses mencari akan lebih mudah, bila
menggunakan lebih banyak warna akan memperlambat proses pencarian yang
dilakukan. Penggunaan warna lebih dari 6 jenis secara drastic bisa menurunkan
kecepatan pencarian informasi (Human Factor International, 1998).
b. Menggunakan warna untuk pengkodean.
c. Membantu mendapatkan perhatian.
d. Menunjukan keterkaitan.
Warna yang sejenis dari tombol dan peralatan sebaiknya digunakan untuk
menunjukkan kesamaan kelompok tersebut.
By: SZA 2021
MEMBACA

• Membaca bukan hanya aktivitas pengenalan huruf dan ketajaman


visual semata tetapi juga melibatkan gerakan mata kompleks yang
dipengaruhi oleh karakteristik fisis. Membaca juga tergantung pada
isi bacaan. Membaca juga dapat mengakibatkan kelelahan pada
mata karena mata harus memindahan fokus pandangannya secara
cepat

By: SZA 2021


PERSEPSI

• Persepsi adalah kemampuan untuk memahami informsi visual yang


datang.
• Sedangkan kecepatan persepsi adalah waktu yang terpakai antara
melihat suatu objek dengan persepsi visualnya.
• Tajam visual, peka visual, daan kecepatan persepsi ternyata
memiliki ketergantungan yang serupa pada tingkat cerah serta beda
cerah antara objek dengan pelatarannya

By: SZA 2021


TEKS

• Kriteria human faktor yang berhungan dengan teks:


1. Visibility (jarak penglihatan)
Adalah kualitas suatu huruf atau simbol yang membuatnya kelihatan berbeda dengan
latar belakangnya (lingkungan sekelilingnya).
2. Legibility (sifat mudah dibaca)
Adalah atribut dari huruf-huruf alphanumeric yang memungkinkan untuk setiap huruf
tersebut dapat diidentifikasikan terhadap yang lain. Hal ini tergantung kepada ciri-cirinya
seperti stroke-width, bentuk/jenis huruf, kontras dan ilumination.
3. Readibility (dapat dibaca, menarik untuk dibaca)
Adalah suatu kualitas yang memungkinkan pengenalan isi
informasi dari material ketika material tersebut disajikan melalui huruf-huruf
alphanumeric dalam kelompok yang berarti, seperti kata-kata, kalimat-kalimat atau
continuous text. Hal ini lebih banyak tergantung pada spasi dari huruf-huruf dan
By: SZA kelompok
2021 huruf, kombinasinya ke dalam kalimat-kalimat atau bentuk-bentuk lainnya
seperti spasi diantara baris, margin dan lain-lain.
STROKE-WIDTH

• terdiri dari suatu huruf alphanumeric, biasanya dinyatakan sebagai


rasio ketebalan stroke terhadap tinggi huruf atau angka romawi.
• Efek-efek dari stroke-width adalah berhubungan dengan latar
belakang yang alami (black on white atau white on black) dan
dengan pencahayaan (illumination). Fenomena ini disebut
penerangan/penyinaran (irradiation)

By: SZA 2021


STROKE-WIDTH
• Beberapa asumsi dari kontras yang baik adalah
• Dengan pencahayaan (illumination) yang lumayan baik, rasio yang memuaskan
untuk material cetak:
Untuk black on white = 1:6 – 1:8
Untuk white on black = 1:8 – 1:10
• Jika pencahayaan dikurangi, huruf-huruf tebal relatif lebih dapat dibaca
dibandingkan yang tipis (hal berlaku baik untuk black on white maupun white on
black).
• Dengan pencahayaan pada level rendah atau kontras yang rendah dengan latar
belakang, huruf-huruf cetak yang lebih disukai adalah tipe boldface (yang
ditebalkan) dengan rasio stroke-width to height yang rendah (seperti 1:5)
• Untuk huruf-huruf yang sangat bercahaya, rasio dapat dikurangi menjadi 1:12
By: sampai
SZA 2021 1:20
Untuk huruf-huruf hitam pada latar belakang yang sangat bercahaya, dibutuhkan
stroke yang sangat tipis.
RASIO LEBAR-TINGGI HURUF (WIDTH TO
HEIGHT RATIO)

• Hubungan antara lebar dan tinggi dari suatu huruf alphanumeric yang lengkap digambarkan
sebagai rasio lebar-tinggi dan dinyatakan seperti gambar di bawah ini

By: SZA 2021


RASIO LEBAR-TINGGI HURUF (WIDTH TO
HEIGHT RATIO)
Jenis-jenis huruf dikelompokan ke dalam 4 kelas utama yaitu:
• Roman
Jenis huruf ini merupakan kelas yang lebih umum. Huruf ini mempunyai serifs
(sedikit hiasan).
• Gothic
Huruf-huruf jenis ini mempunyai strokewidth yang seragam dan tanpa serifs (gaya
huruf ini disebut juga sans serifs).
• Script
Gaya (style) dari jenis ini adalah menirukan tulisan tangan modern dan digunakan
seperti pada undangan perkawinan.
• Block letter
By: Gaya
SZA 2021 huruf ini menyerupai tulisan tangan manuscript jerman pada abad ke-15.
RASIO LEBAR-TINGGI HURUF (WIDTH TO
HEIGHT RATIO)
• Jenis huruf Roman lebih banyak digunakan untuk teks material konvensional dan
dikumpulkan/diset pada huruf-huruf kapital dan hurufhuruf kecil. Huruf Roman ini
lebih mudah dibaca. Penampilan dari huruf roman ini dapat diubah dengan
menjadikannya italic atau boldface.
• Italic : untuk penekanan, untuk judul (titles), untuk mengindikasikan penggunaan
kata-kata yang spesial.
• Boldface : digunakan untuk heading dan label, dalam beberapa contoh untuk
penekanan spesial dan untuk membantu agar lebih mudah dibaca di bawah
kondisi pembacaan yang kurang

Satuan ukuran dari huruf dinyatakan daalaam points (pt). 1 point (pt)
= 1/72 in (0,35 mm). Perkiraan yang terdekat dari tinggi huruf kapital
By: SZA 2021 dalam points, 1 pt ekivalen dengan 1/100 in (0,25) dibandingkan 1/72 in.
PEMBACAAN JARAK JAUH (DISTANCE
READING)

• Umumnya diasumsikan bahwa legibility dan readibility dari huruf-huruf alphanumeric


adalah sama pada jarak yang berbeda jika ukuran dari huruf-huruf ditingkatkan/meningkat
untuk penglihatan jauh sehingga visual angle terhadap mata adalah sama
• Rumus yang dikembangkan oleh The National Bureau of Standards (Howett, 1983) untuk
menentukan stroke-width dari huruf-huruf agar daapat dibaca oleh orang pada jarak
yang berbeda dengan skor Snellen Acuity yang berbeda
Ws= 1.45 x 10-5 x S x d
HL = Ws / R
Keterangan:
Ws = lebar garis pembentuk huruf
HL = tinggi huruf
S = nilai denominator ketajaman Snellen
d = jarak pembacaan
R = rasio lebar garis pembentuk huruf dengan tinggi huruf
By: SZA 2021
• Hal lain yang patut diperhatikan dalam pembuatan teks, simbol dan
display adalah:
a. Mudah dilihat
b. Mudah dibedakan
c. Mudah dibaca (dimengerti)
d. Tahan lama
e. Standar
f. Mudah dikenali

By: SZA 2021


Visual Display

❑ Adalah display yang dipresentasikan dalam bentuk visual, yaitu ditangkap


oleh indra penglihatan (visual sense) manusia.
❑ Menurut perubahan informasi yang ditampilkan terbagi atas static display

dan dynamic display.


❑ Menurut jenis informasi yang diberikan, visual display terbagi dua macam,

yaitu quantitative display (untuk mempresentasikan informasi secara numerik)


dan qualitative display (display untuk mempresentasikan informasi yang
bersifat besaran kualitatif).
By: SZA 2021
Tipe Visual Display

Display

Static Display Dynamic Display


(Maps, Chart,Manual
Table,Form)
Historical Present Time Predictive
(Plotter Printer) (CRT)

Command Status Analog


By: SZA 2021
(Anunciator light)(Counter) (Meter Gauge)
Quantitative Visual Display

 Tipe generik:
❑ Counter atau digital display
❑ Analog display, moving scale fixed indicator
❑ Analog display, moving pointer fixed scale

5 4 2 1 7 10 20 30 40 50 60 70

Counter display Analog Display, Analog Display,


By: SZA 2021
moving pointer fixed scale moving scale fixed pointer
Characteristic of Quantitative Visual
Display
Counter Moving Moving
pointer scale fixed
fixed scale pointer
Membaca informasi kuantitatif Baik Cukup Cukup
Membaca informasi kualitatif Jelek Baik Cukup
Membaca pada illuminasi rendah Baik Jelek Baik
Membaca untuk pengecekan Cukup Baik Cukup
Reverensi yang bervariasi Jelek Baik Jelek

By: SZA 2021


Perancangan Quantitative Visual Display
❑ Scale design
o Numerical progression, pertambahan tiap satuan, lima atau sepuluh (Misalnya pertambahan
0-1-2-3-4-5, 0-5-10-15-
20, 0-10 20-30-40-50).
o Designer of pointer, yang perlu diperhatikan adalah jarak antara pointer dan scale harus
parallax, sudut dari ujung pointer 20o.
o Scale marker. (slide berikutnya)
❑ Alphanumeric display. (slide berikutnya)
❑ Legibility, tingkat kedetilan dari display, yaitu kontras antara karakter dengan latar
belakang, penggunaan tipe font, minimasi glare (kesilauan), dan optimasi disain elemen fisik
display. (slide berikutnya)
❑ Readibility, tingkat lebih tinggi dari legibility, yaitu sejauh mana display dapat dipahami
maksudnya,
By: SZA 2021
menyangkut susunan kata, phrase, kejelasan, relevansi. (slide berikutnya)
Numerical progression

0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20

0 60 120 180 240 300 0 30 60 90 120 150 180

0
0 2.5

4 8
5

X 7.5

12
10

16
12.5

20
0

0
1 2 3 4

10
5 6 7 8 9


10

20

0 2 4 6 8 10 0 5 10 15 20

Penggunaan satuan ribuan dengan kilo (k), jutaan dengan mega (M), seperseribu
dengan mili (ml), sepersatujuta dengan mikron (µ).
By: SZA 2021
Scale Maker

Major
marker
Intermediate
marker
0,56cm
0,41cm
0,23cm
Minor
marker 0,032cm 0,13cm

Direkomendasikan untuk jarak pandang 71cm (28in), perlu disesuaikan untuk


perubahan jarak.
By: SZA 2021
Alphanumeric Display (menurut Peters dan
Adam)

A
• Tinggi karakter (cm)= 0,0008666D + K1 + K2
D: Jarak pandang (cm)
tinggi
K1: Faktor koreksi untuk illumination (k1=0,15cm u/ baik,illumination

tebal K1= 0,4cm u/ illumination sedang, k1=0,66 u/ illumination


lebar
kurang)
K2: Faktor koreksi untuk tingkat kepentingan dari
pesan yang ditampilkan (K2=0 untuk informasi tidak penting k2= 0,19 cm untuk informasi
penting
• Orientasi angka atau huruf dalam posisi tegak lurus (upright position).
• Rasio labar/tinggi karakter, untuk numeral 3:5, untuk kapital antara 1:1 sampai 3:5.
• Rasio ketebalan/tinggi karakter, karakter warna hitam dengan
latar belakang putih 1:6 sampai 1:8, karakter warna putih dengan
latar belakang hitam 1:8 sampai 1:10
By: SZA 2021
Legibility dan Readability

❑ Legibility menitik beratkan sejauh mana visual display


tersebut dapat ditangkap oleh oleh mata.
❑ Readability menitik beratkan pada pemahaman dari

arti visual display yang diberikan.

By: SZA 2021


QualitativeVisual Display

❑ Display yang mempresentasikan informasi yang bersifat kualitatif, misalnya


range temperatur yaitu dingin, hangat, panas yang masing-masing tidak
ditunjukkan derajat celciusnya.
❑ Biasanya digunakan untuk check reading atau menunjukkan status, misalnya
go/no-go, on/off, working/idle, normal/abnormal
Warmt
Ho
Col
d

By: SZA 2021 Temparature Check Reading


Display Display
Auditory Display

❑ Digunakan untuk mempresentasikan data yang tangkap oleh indra


pendengar (hearing sense). Contohnya terompet (horns), buzzer (bel), alarm,
siren.
❑ Perancangan auditory display memperhatikan konsep detectability,
discriminability, dan identification.

By: SZA 2021 Siren

Speaker
Perancangan Auditory Display
❑ Signal level 8 sampai 12 dB diatas ambang suara sekitar (masked threshold) untuk
detectability yang baik. Penambahan signal to noise ratio untuk meningkatkan detectability.
❑ Untuk maksimum detectability, durasi signal paling sedikit 300 ms.Bila durasi lebih singkat
maka intensitasnya ditingkatkan.
❑ Pada kondisi gangguan, signal level paling sedikit 30 dB diatas masked threshold.
❑ Frekuensi suara 1000 sampai 4000 Hz.
❑ Untuk auditory coding, maksimal menggunakan lima level intensitas yang berbeda.

By: SZA 2021


Meningkatkan Pendeteksian Signal
1.

Meningkatkan durasi signal, semakin lama signal semakin mudah pendeteksian yang dapat
ditangkap oleh2.manusia.
Mempertinggi signal-to-noise ratio, semakin tinggi signal-to-noise ratio maka semakin mudah
untuk melakukan
3. pendeteksian.

Presentasi data dengan multichannel, pada kondisi bising sebaiknya presentasi data
menggunakan banyak channel (misalnya presentasi data dengan tiga channel sekaligus, yaitu
visual, auditory, tactual).
Monitoring data
4.
dengan multichannel, pengambilan data dengan banyak channel (misalnya
mengambil data secara visual dan suara sekaligus).
Pengoptimalan tingkat presentasi signal, tingkat presentasi signal tergantung dari besarnya
tugas dan
By: SZA 2021
kondisi
5.
stress
Tactual Display

❑ Digunakan untuk warning device dan seringkali diperuntukkan kepada seseorang


yang mengalami cacat mata, yaitu penggunaan huruf braille.
❑ Display ini ditujukan agar bisa ditangkap oleh kulit (touch sense). Walaupun kulit
hanya bisa menangkap discrete stimuli yang terbatas. Contohnya penggunaan
thermal energy, mechanical vibratin dan electronical impuls.

By: SZA 2021


Huruf Braille

By: SZA 2021


Transmisi Stimuli dari Tactual Display

❑ Bila machanical vibration ditransmisikan sebagai stimuli maka amplitudo


sebesar 0,0004 cm (0,00016 in) dan tidak boleh diberikan secara terus
menerus.
❑ Bila electronical impuls ditransmisikan sebagai stimuli maka besarnya arus 16

mA.
❑ Penggunaan thermal energy harus memperhatikan temperatur kulit. Apabila

temperatur kulit menurun maka thermal energy harus naik.

By: SZA 2021


Control
❑ Desain kontrol harus memperhitungkan anatomi dan fungsi anggota tubuh yang akan
mengoperasikannya; seperti jari- jari dan tangan (telapak) biasanya akan digunakan untuk
mengoperasikan gerakan kerja yang cepat dan teliti, sedangkan lengan/kaki untuk operasi
kerja yang memerlukan tenaga besar/kuat.
❑ Hand-operated controls seharusnya dapat dengan mudah dicapai/ jangkau. Terletak
diantara ketinggian siku dan bahu, dll.
❑ Jarak diantara masing-masing mekanisme kontrol juga seharusnya memperhatikan anatomi
tubuh. Knob/switch yang dioperasikan oleh jari-jari tangan diletakkan terpisah dalam jarak
tidak kurang dari 15 mm. Kontrol yang dioperasikan penuh oleh tangan (genggaman) harus
dipisahkan sejauh + 50 mm.

By: SZA 2021


Control

❑ Push-buttons, tumbler switches dan rotating knobs cukup baik diaplikasikan


untuk operasi-operasi kerja yang memerlukan sedikit gerakan atau
tenaga otot, langkah kecil, presisi tinggi serta langkah-langkah kontinyu
atau operasi terputus-putus (click-stops).
❑ Long-armed levers, cranks, hand-wheels dan pedals akan cukup sesuai
diaplikasikan untuk operasi- operasi yang memerlukan tenaga (otot)
cukup besar untuk beberapa lama dengan jarak pindah panjang serta
tidak memerlukan ketelitian.

By: SZA 2021


Control Characteristic

 Konsep yang perlu dipertimbangkan dalam merancang dan mengatur control:


❑ Control coding, pengidentifikasian dari berbagai control, misalnya dengan cara labeling, color,
location, shape, size, texture.
❑ Control resistance, diberikan hambatan agar dibutuhkan tenaga
• yang relatif besar untuk mengoprasikan control.
❑ Control/response ratio, seberapa cepat respon yang munculdari berubahan control yang diberikan,
digunakan untuk jenis continous control.
❑ Control spacing, pemisahan jarak antara satu control dengan yang lainnya.
❑ Feedback on operation, pemberian umpan balik terhadap control
• yang telah dioperasikan.
By: SZA 2021
Control Coding

❑ Labeling digunakan pada jumlah panel yang banyak dan berdekatan pada suatu space control. Kelompok
panel diberi batas dan diidentifikasi dengan label berupa alphanumeric character.
❑ Color coding digunakan untuk membedakan pengendalian yang berbeda, misal green coding untuk menyalakan
dan red coding untuk mematikan, sesuai untuk kondisi kerja yang terang.
❑ Location coding menyatakan bahwa sekelompok control memiliki kesamaan fungsi.
❑ Size, shape dan texture membantu dalam mengidentifikasi control tanpa harus melihat atau pada kondisi
penerangan yang baik

By: SZA 2021 Fr Mdl Fw


Size, Shape dan
Labeling coding Color coding Location coding Texture coding
Control Resistance

 Mekanisme kontrol harus memberikan sejumlah “:resistance” (tahanan) tertentu, sehingga operasinya
akan lebih positif.
 Resistance diperlukan agar posisi mekanisme kendali tidak gampang berubah lokasi hanya karena
sentuhan,getaran ataupun pijakan ringan saja (misal tangan/ jari yang gemetar).
 Resistance yang lebih tinggi diperlukan untuk mengisolasi mekanisme kontrol
tersebut dari mekanisme yang lainnya.
 Macam control resistance:

o Elastic resistance, mempermudah mengembalikan control pada posisi netral.


o Frictional resistance, mempermudah untuk menahan control pada posisi
tertentu karena untuk mulapergerakan ditahan.
o Viscous-dumping resistance,menghindari agar tidak terjadi gerakan perubahan cepat, dan
membantu agar gerakan pengendalian lebih halus ( smooth control movement).
o Inertial resistance, hambatan berkaitan dengan pengendalian percepatan, sehingga menghindari
adanya perubahan kecepatan secara mendadak. Resisten ini sulit diterapkan untuk pengaturan presisi
dan kecil secara cepat
By: SZA 2021
Control/Response Ratio

 Konsep ini hanya berlaku pada continuous control, yaitu rasio antara jarak gerakan control
dengan gerakan elemen sistem yang dikendalikan, baik pada linear control maupun rotational
control. C/R ration untuk knob antara 0,2 sampai 0,8.

 Untuk rotational control terhadap linier display:

a: gerakan control angular (derajat)


L: Panjang lengan Lever Control
L
Response

a
By: SZA 2021
a x2L
Control C/R = 360
display movement
Control Spacing

 Jarak minimal antar control agar tidak terjadi


kesalahan dalam pengoprasian.

L1 L2

 Feedback on Operation
 Feedback digunakan untuk menunjukkan bahwa operasi pada
control telah diterima, biasanya berbentuk suara atau sinyal
By: SZA 2021

lampu. Misalnya bunyi “click” pada saat keyboard ditekan.


Kesesuaian Control
 Kesesuaian (compatibility) pada area ergonomi adalah
kesesuaian antara stimulus dan human respon terhadap
ekspektasi yang diharapkan.

A C
B D

A B C D

By: SZA 2021


Keyboard Layout  Diameter 13 mm, spasi 19 mm, bentuk
persegi dengan sudut cekung, feedback.

Paling banyak digunakan, tangan kiri


memiliki beban lebih ringan, banyak digunakan
baris atas
QWERTY layout
Pengembangan dari model QWERTY dengan
Tujuanlebih meratakan beban seluruh jari
tangan, dan diharapkan dapat mempercepat
kecepatan pengetikan.
DVORAK layout
Lebih gampang mengingat posisi dari
Karakter, cocok untuk seorang yang baru
belajar
By: SZA 2021

Alphabetic layout
Numeric Keypad Layout
 Apabila numerik yang digunakan mengandung besaran maka
digunakan calculator layout, sedangkan untuk numerik yang tidak
mengandung besaran digunakan telephone lay out.

7 8 9 1 2 3
4 5 6 4 5 6
1 2 3 7 8 9
0 0
By: SZA 2021
Calculator layout Telephone layout
Perancangan Push Button (Finger/Hand
Operation)


Surface area harus cukup besar untuk jari atau tangan sehingga
mampumenekan dengan mudah dan tidak gampang tergelincir, dan
dirancang dengan bentuk sedikit cekung (concave).
Rekomendasi: Diameter 12–15 m, untuk isolated emergency stop

30– 40 mm, jarak 3– 10 mm, resistance to operation 250– 500 g.
 Push button yang dioperasikan dengan tangan (telapak tangan
mengenggam/menekan) sebaiknya berbentuk cembung seperti
jamur (mushroom).
 Rerekomendasi: Diameter 60 mm, resistance to operation 1 Kp,
travel 10 mm.
By: SZA 2021
Perancangan Toggle Switches

 Mudah dan cukup diandalkan dalam operasi. Hanya


memiliki 2 (dua) posisi operasi yaitu “OFF” dan “ON”. Arah
gerakan (travel) seharusnya vertikal dan posisi off/on harus
ditunjukkan dengan tanda yang jelas.
 Konvensi untuk meletakkan “ON” untuk posisi toggle keatas;
sedangkan “OFF” untuk posisi toggle kebawah. Tiap-tiap
negara bisa saja terjadi perbedaan didalam penetapan
posisi off/on ini.
 Rekomendasi rancangan :
 α = 450; diameter (d) = 3 - 25 mm;
By: SZA 2021
L = 12 – 50 mm; dan resistance to operation = 0.25 – 1.5 kp
Perancangan Hand Lever

 Toggle yang > 5 cm disebut dengan “hand lever” dimana untuk


mengoperasikannya akan memerlukan force yang lebih besar dengan
toggle biasa. Arah gerakan lever bisa “up-down” atau
“forward-backward”.

 Bilamana sebuah hand lever memiliki beberapa posisi


(tidak hanya sekedar on-off )maka setiap posisi harus diberi tanda
(notch) yang jelas dan tertentu.
 Hand lever yang memerlukan force cukup besar untuk
mengoperasi- kannya disebut dengan “switch lever” yang dalam
hal ini diklasifikasikan sebagai “heavy control”.
By: SZA 2021
 Dimensi pengoperasian sebuah switch lever :
 Maximum operating force (back and
forwards 13 kp; side ways 9 kp)
Perancangan Knob

 Variasi bentuk: round, arrow shaped, dll. Syarat pokok


desain knobs :
(a) fit di jari tangan yang memegang,
(b) mudah diputar pada saat dioperasikan, dan
(c)skala/ dial mudah dilihat selama dioperasikan
 Rekomendasi: d = 35 – 75 mm; h = 20 – 50 mm, Max. turning force 32 kp,
Resistance1.2 – 1.8 kp, Angle for each step 15 - 400

By: SZA 2021


Prinsip Desain Panel
 Sensible layout dari mekanisme kontrol dan display instrument akan
mempermudahoperasi dan mengurangi resiko human errors. Sedapat-
dapatnya display instrument diletakkan berdekatan dengan mekanisme kontrol
yang terkait. Biasanya kontrol
diletakkan dibawah display atau disebelah kanannya.
 Bilamana terpaksa alokasi mekanisme kontrol dan display instrument bisa
dipisahkan dalam panel yang berbeda (terpisah). Tetapi layout harus diatur
dalam pengaturan dan urutan yang sama. Identifikasi label penunjuk (informasi
nama/identitas) diletakkan diatas kontrol/display yang sesuai.
 Bilamana sejumlah kontrol dioperasikan berurutan, maka display bisa juga harus
diatur masing-masing sesuai dengan urutan kontrolnya yaitu dari kiri ke kanan.
By: SZA 2021
Prinsip Desain Panel

 Bilamana kontrol dalam suatu panel tidak dioperasikan berdasarkan urutan


tertentu, maka layout --- baik kontrol/display --- diatur berdasarkan kelompok
fungsi kerja. Pengelompokan bisa dilakukan dengan memberi tekanan pada
pemilihan warna, label identfikasi, dan/atau bentuk serta size knobs.Kontrol
dan display yang sering dioperasikan seharusnya diletakkan berdekatan dan
didepan operator yang bekerja.
 Prinsip/rekomendasi tersebut tidak boleh dianggap sepele, karena
seringkali “human errors” justru terjadi akibat diabaikannya ketentuan
diatas. Perancangan layout kontrol/display yang
logis sesuai dengan stereotyped akan memberi “automated behavior” dan
daya respons yang menguntungkan.
By: SZA 2021
Sekian dan Terimakasih

By: SZA 2021

Anda mungkin juga menyukai