Perancangan Visual Display Informasi Di Laboratorium Terpadu
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Lailatul Syifa Tanjung1, Resy Kumala Sari2 Hanantatur Adeswastoto3 1,2, Program Study of Industrial Engineering, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Hazards can occur anywhere and anytime, including when humans Volume 3 Number 1 are working in the work environment. Workers often forget that there are Received: 07 Februari 2023 dangers threatening around them. The need for invitations to workers to Accepted: 27 Februari 2023 be able to maintain occupational safety and health (K3) at work is an effort Publish Online: 10 Maret 2023 that is felt to foster a sense of care for oneself and others to avoid danger. Online: at https:JESTM.org/ The purpose of this research is to design a visual display of information with an ergonomics approach and visual communication in the integrated laboratory of Pahlawan Tuanku Tambusai University. The ergonomics approach is an approach that utilizes information about the nature, abilities Keywords and limitations of humans in designing a work system so that humans can Ergonomics; live and work on the system properly, namely achieving the desired goals displays; through the work with ergonomic principles. Meanwhile, the visual Information; communication approach is an approach to the concept of communication Work Environment and the expression of creative power, which is applied in various visual communication media by processing graphic design elements consisting of images (illustrations), letters, colors, composition and layout. From this research, the results are in the form of calculating the width and height of letters that are good for display design at the integrated laboratory at Pahlawan Tuanku Tambusai University based on an ergonomic approach, good typography types for use in display design and display design based on an ergonomic approach and visual communication.
1 JOURNAL OF ENGINEERING SCIENCE AND TECHNOLOGY MANAGEMENT
Volume 3 Number 1, ISSN 2828 - 7886 1. BACKGROUND penyerapan informasi dari display tersebut. Display 1.1 Introduction ini peneliti rancang untuk memberikan motivasi Salah satu faktor yang mempengaruh kegiatan kepada mahasiswa fakultas sains dan teknologi agar kerja manusia adalah getaran mekanis. Getaran mereka bersyukur dengan apa yang mereka miliki mekanis dapat diartikan sebagai getaran-getaran yang dan memiliki semangat untuk menjalani kewajiban ditimbulkan oleh alat-alat mekanis, yang sebagian mereka dalam menuntut ilmu. dari getaran ini sampai ke tubuh kita dan menimbulkan akibat-akibat yang tidak diinginkan 1.2 Research Purposes pada tubuh manusia. Besarnya getaran ini Tujuan penelitian ini untuk merancang sebuah dipengaruhi oleh intensitas dan frekuensi getarnya. display informasi di Laboratorium Terpadu Getaran mekanis pada umumnya sangat menggangu Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. tubuh manusia karena ketidakteraturannya, baik tidak teratur dalam intensitas maupun frekuensi. 2. LITERATURE RIVIEW Sedangkan alat-alat yang ada didalam tubuh kita 2.1 Ergonomi memiliki frekuensi alami, dimana alat yang satu Secara etiomologi, ergonomi berasal dari berbeda frekuensi dengan alat tubuh lainya. Secara bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja dan umum getaran mekanis ini dapat menggangu tubuh nomo yang berarti peraturan atau hukum. Pengertian dalam hal mempengaruhi konsentrasi kerja, ergonomi adalah peraturan tentang bagaimana mempercepat terjadinya kelelahan, serta dapat melakukan kerja, termasuk sikap kerja. Pengertian menimbulkan rasa sakit pada tubuh (Sutalaksana, ergonomi sebagai salah satu cabang keilmuan yang 1979). sistematis untuk memanfaatkan informasiinformasi Menerapkan ergonomi, perlu informasi yang mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan lengkap mengenai kemampuan manusia dengan manusia dalam merancang suatu sistem kerja yang segala keterbatasannya. Salah satu usaha untuk baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui mendapatkan informasi ini dikenal dengan istilah pekerjaan yang efektif, efisien, aman dan nyaman display. Yang dimaksud dengan display disini adalah (Ginting, 2010). bagian dari lingkungan yang berkomunikasikan Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan keadaanya kepada manusia dalam mengerjakan teknologi untuk menyerasikan antara segala fasilitas tugas-tugasnya. Arti informasi disini menyangkut yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun semua rangsangan yang diterima oleh indera baik dalam beraktifitas maupun dalam beristirahat atas langsung ataupun tidak langsung, biasanya berbentuk dasar kemampuan dan keterbatasan manusia baik energi seperti, cahaya, panas, suara, tekanan, fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara gelombang, dan lain-lain. Agar display dapat keseluruhan menjadi lelbih baik lagi (Tarwaka, menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu 2004). menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan pekerjaaanya, maka 2.2 Liangkungan Kerja display harus dirancang dengan baik. Perancangan Menurut Saydam (2000:226) mendefinisikan display yang baik adalah apabila display tersebut lingkungan kerja sebagai “keseluruhan sarana dapat menyampaikan informasi selengkap mungkin prasarana kerja yang ada disekitar karyawan yang tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari manusia sedang melaksanakan pekerjaan yang dapat yang menerimanya (Sutalaksana, 1979). mempengaruhi pekerjaan itu sendiri” Penelitian ini melakukan serangkaian Menurut Lewa dan Subono (2005:235) bahwa percobaan untuk mengetahui dampak getaran bagi lingkungan kerja didesain sedemikian rupa agar kemampuan visual operator. Percobaan tersebut dapat tercipta hubungan kerja yang mengikat pekerja berupa pengujian persepsi visual operator akan dengan lingkungan. Lingkungan kerja yang warna dan ketajaman penglihatan operator dengan menyenangkan dapat membuat para karyawan melihat objek-objek, dalam hal ini berupa huruf merasa betah dalam menyelesaikan pekerjaannya dalam Snellen Chart, dalam berbagai ukuran huruf. serta mampu mencapai suatu hasil yang optimal. Kedua percobaan tersebut akan dilakukan dua kali Menurut Sedarmayati (2009:21) definisi sebagai pembanding atas reaksi kemampuan visual lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas operator sebelum dan sesudah diberikan getaran dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya tertentu. dimana sesorang bekerja, metode kerjanya, serta Selain melakukan percobaan dampak getaran pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan terhadap kemampuan visual operator, peneliti juga maupun kelompok. merancang sebuah display yang bersifat motivasi islam dengan tampilan yang tepat dan informasi yang padat serta jelas sehingga mengurangi kesalahan 2.3 Snellen Chart manusia dalam proses penerimaan ataupun Framework merupakan software yang
2 JOURNAL OF ENGINEERING SCIENCE AND TECHNOLOGY MANAGEMENT
Volume 3 Number 1, ISSN 2828 - 7886 Snellen chart adalah kumpulan huruf dengan ukuran bagi ata adalah 15 menit busur, dan dalalm panjang dan lebar tertentu yang digunakan untuk kondisi yang buruk dapat dinaikkan 21 menit mengukur ketajaman penglihatan hanya diambil level busur. Hal ini diekuivalenkan ketika melihat huruf 6/6 atau 20/20 yaitu level huruf yang wajib objek setinggi 4,3 mm dan 6,1 mm pada jarak 1 dibaca oleh orang normal pada jarak 6 meter atau 20 meter. Manusia mempunyai ketajaman kaki. Diambil level huruf 20/20 karena pada level ini penglihatan normal sewaktu meiihat dua titik adalah level standar dimana orang normal masih bisa terang dengan jarak 10 meter. Ketajaman membaca huruf ini dengan jelas (Priambodo, 2012). penglihatan maksimal dapat terjadi 2 derajat lapang pandangan, di luar fovea, tajam penglihatan akan berkurang (Syaifudin,2002). 2.4 Kapasitas Visual Ketajaman penglihatan disebut visual dan untuk Tampilan visual sering digunakan dalam menentukan visual dipakai Optotype Snellen eksperimen laboratorium untuk mengevaluasi efek dengan berbagai ukuran huruf dan jarak yang variabel beragam seperti penerangan atau kondisi sudah ditentukan. Visual normal adalah 6/6 (Niti, penglihatan lainnya. Benda benda disekitar kita akan 2000). Visual mata diukur dari jarak 6 meter kelihatan apabila ada berkas berkas cahaya pada dengan Optotype Snellen dipasang setinggi mata retina kemudian dengan perantara nervus optikus yang kita ukur, diukur mulai dari mata kiri, mata mengalihkan ke pusat penglihatan pada otak kanan, dan kedua mata kanan dan kiri (Jonathan, 2001). Kapasistas yang paling penting (Departemen Kesehatan RI, 2007). menurut Grandjean (2000) adalah: 1. Ketajaman visual adalah kemampuan melihat dua 2.5 Display baris atau titik dengan interval minimal secara Display merupakan bagian dari lingkungan yang nyata atau untuk melihat bentuk dan rupa tanda perlu memberi informasi kepada pekerja agar tugas- dan melihat rincian objek serinci rinci. Pada tugasnya menjadi lancar. Arti informasi disini cukup umumnya, ketajaman visual adalah kapasitas luas, menyangkut semua rangsangan yang diterima mata memilih rincian pemisahan yang luas antara oleh indera manusia baik langsung maupun tidak dua tanda yang sering disebut ketajaman normal. langsung (Sutalaksana, 1979). Dalam hal ini, jarak minimum antara dua titik Display merupakan alat peraga yang dalam citra adalah 5x10-6. Namun dibawah menyampaikan informasi kepada organ tubuh kondisi yang cukup, seorang dengan pandangan manusia dengan berbagai macam cara. Penyampaian yang bagus harus mampu memmilah suatu informasi tersebut di dalam ”sistem manusia-mesin” interval setengah ukuran itu. merupakan suatu proses yang dinamis dari presentasi 2. Sensitivitas kontras adalah kemampuan mata visual indera penglihatan. Di samping itu proses melihat perbedaan yang terkecil dalam cahaya tersebut akan sangat banyak dipengaruhi oleh design dan juga hal hal yang janggal dalam dari alat peraganya. Display berfungsi sebagai suatu pembayangan dan nuansa terang yang paling ”sistem komunikasi” yang menghubungkan antara ringan, semua itu mungkin bersifat meyakinkan fasilitas kerja maupun mesin kepada manusia, dalam persepsi rupa dan bentuk. Sensitifitas sedangkan yang bertindak sebagai mesin dalam hal dalam sehari hari juga jauh lebih penting dari ini adalah stasiun kerja dengan perantaraannya ketajam visual dan ini juga berguna bagi banyak adalah alat peraga. Manusia disini berfungsi sebagai pekerjaan inspeksi dan kontrol produk. Kcepatan operator yang dapat diharapkan untuk melakukan persepsi yaitu sebagai suatu interval waktu suatu kegiatan yang diinginkan (Nurmianto, 1991). terlewat dari antara tampilan signal dan persepsi kesadarannya dalam otak. Kecepatan persepsi 3. METHODOLOGY biasanya diatur dengan teknik tachitoscopy. 3.1 Lokasi Penelitian Dalam prosedur ini seperangkat kata dihadirkan Penelitian ini dilakukan di Laboratorium pada objek yang diuji dengan waktu yang pendek. Terpadu Universitas Pahlawan Tunaku Tambusai. Waktu tampilan minimum yang diperlukan untuk 3.2 Implementasi persepsi yang benar diukur dengan dengan Pada tahap implementasi, ada 3 tahap menggunakan parameter. Kecepatan persepsi pengimplementasian, yang pertama adalah dikur dengan prosedur yang demikian tentu pada implementasi database, implementasi sistem, serta intinya sebuah fungsi dan mekanisme mental pengujian sistem. otak. Kecepatan persepsi meningkat dengan 1. Implementasi Database penerangan yang meningkat dan juga kontras Implementasi database dirancang melalui cahaya yang lebih tinggi antara objek dan rancangan yang telah ditentukan sebelumnya, keadaan sekitarnya. Ini berarti pencahayaan pengimplementasian database dilakukan pada ketajaman visual, sensitivitas kontras, dan sebuah server local yaitu pada phpmyadmin kecepatan persepsi terkait satu sama lain. Sudut (MySQL). penglihatan yang nyaman 3 JOURNAL OF ENGINEERING SCIENCE AND TECHNOLOGY MANAGEMENT Volume 3 Number 1, ISSN 2828 - 7886 2. Implementasi Sistem Setelah dilakukan perancangan, selanjutnya dilakukan implementasi sistem dengan bahasa pemrograman PHP. Pada fase ini sistem akan dibangun dengan kode program, dengan menggunakan bahasa PHP, dan tools Sublime sebagai text editor dan Xampp sebagai server lokal, untuk membangun sistem. Gambar 4.2 Tampilan Rancangan Display 2 4. RESULTS AND DISCUSSION 4.1 Perhitungan Perancangan Tulisan Display 5. CONCLUSION Dalam perancangan penulisan display dengan Berdasarkan hasil pengolahan data kelompok 1 jarak visual 10 meter atau setara dengan 10.000 mm, dapat diketahui nilai dari perhitungan penulisan dalam perhitungan sebagai berikut : display adalah dirancang dengan ukuran 25 cm 25 10.000 Tinggi huruf besar = 200 = 50 mm ( 5 Cm) cm dengan ukuran huruf 26 mm dan jenis tulisan 2 Time new roman serta warna dominan yang Lebar Huruf Besar =3 𝑥 50 = 33.33 mm (3.3 Cm) 1 digunakan dalam display ini yaitu warna biru dan Tebal Huruf = 6 𝑥 50 = 8.33 mm (0.83 Cm) warna putih. hal ini agar Display tersebut dapat 1 dibaca dan dipahami oleh operator. Dalam Jarak antar 2 Huruf = 4 𝑥 50 = 12.5 mm (1.25 Cm) merancang sebuah display yang baik hal-hal yang harus diperhatikan yaitu ukuran display, font tulisan, 4.2 Perancangan Display warna dominan pada display, sederhana dan Untuk perancangan display kali ini adalah informasi yang ingin disampaikan harus jelas. Dalam merancang sebuah spanduk yang berisi tulisan merancang sebuah display yang baik hal-hal yang “BAHAYA BENDA TAJAM”. dimana display yang harus diperhatikan yaitu ukuran display, font tulisan, dirancang ini sebagai petunjuk kepada orang-orang warna dominan pada display, sederhana dan sekitar labor teknik industry universitas pahlawan informasi yang ingin disampaikan harus jelas. untuk lebih berhati-hati di sekitar mesin-mesin. Pemilihan warna kuning dengan kombinasi warna REFERENCES hitam pada display merupakan kombinasi warna Alfatiyah, R. (2017). Analisis Manajemen Risiko yang tepat bertujuan untuk memudahkan operator Alfatiyah, R. (2017). Analisis Manajemen untuk membacanya sehingga operator dapat Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja menangkap informasi yang ada pada display dengan Dengan Menggunakan Metode Hirarc Pada tepat. Selain itu dengan memilih warna kuning Pekerjaan Seksi Casting. Sintek Jurnal. sebagai warna dasar display juga menandakan untuk Volume. 11 (No. 2) (ISSN 2088-9038), berhati-hati disekitar area tersebut. halaman 90. Toybah, (2016). Dakwah Komunikasi Visual Melalui 4.3 Penetapan Ukuran Teks pada Perancangan Instagram Akun @HADITSKU. Alhiwar Papan Nama Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. Untuk merancang spanduk dari display yang 07. Halaman 58-76. ergonomis diperlukan suatu ukuran yan tepat. Oleh Sutalaksana, Iftikar Z. (2006), Teknik Tata Cara karena itu jarak pandang mata yang maksimum yang Kerja. Laboratorium Tata Cara. Kerja & ideal dari mata ketulisan adalah 6 meter. Dengan Ergonomi, Departemen Teknik Industri menggunakan rumus 2.3, 2.4, 2.5, dan 2.6 didapatkan ITB, Bandung. tinggi sebesar 30 mm, lebar huruf besar sebesar 20 Direktorat Pengawasan Norma K3, (2017). mm, jarak antara dua huruf dan angka sebesar 7,5, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan jarak antara dua kata sebesar 20 mm, dan jarak antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja. baris sebesar 20 mm.
Gambar 4.1 Tampilan Rancangan Dislplay 1
4 JOURNAL OF ENGINEERING SCIENCE AND TECHNOLOGY MANAGEMENT