Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI MOTIVASI BELAJAR MELALUI PEMBERIAN REWARD PADA

ANAK USIA DINI

Dewi Novita Sari


Pendidikan Guru Anak Usia Dini
Universitas Negeri Malang
nvtsari5432@gmail.com
ABSTRAK
Motivasi belajar merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam psikologi
pendidkan. Oleh karena itu, dalam rangka proses belajar penting adanya motivasi belajar. Jadi
sebagai seorang guru harus berusaha untuk menciptakan kondisi yang dapat mendorong para
anak usia dini agar di dalam dirinya tumbuh motivasi yang akan membuat mereka semangat
dalam belajar. Rangsangan untuk meningkatkan motivasi belajar salah satunya dengan
memberikan reward. Semua yang dilakukan oleh anak usia dini harus dihargai agar tidak merasa
perbuatan yang dilakukannya sia-sia. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui implementasi
motivasi belajar melalui pemberian reward pada anak usia dini. Penelitian ini juga untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara pemberian reward terhadap
peningkatan motivasi belajar anak usia dini. Dari hasil analisa menujukkan reward yang
diberikan bervariatif berupa reward verbal dan reward non verbal. Selain itu, dalam pemberian
reward pada anak usia dini juga mengalami hambatan seperti adanya kecemburuan antar anak
dan dapat menimbulkan sifat pamrih. Reward ini sangat terbukti bisa meningkatkan motivasi
anak usia dini. Dengan adanya motivasi belajar membuat anak bersemangat dalam belajar dan
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Kata Kunci : pemberian reward, anak usia dini, motivasi belajar
ABSTRACT
Motivation to learn is one very important aspect of educational psychology. therefore, in the
framework of the learning process it is important to have learning motivation. so a teacher must
try to create conditions that can encourage early childhood so that they grow within themselves
motivation that will make them enthusiastic about learning. One of the stimuli to increase
learning motivation is by providing rewards. Everything that is done by early childhood must be
respected so that they do not feel that their actions are in vain. This analysis aims to determine
the implementation of learning motivation through rewarding early childhood This study is also
to determine whether there is a significant influence between the provision of rewards on
increasing student motivation. From the results of the analysis, it shows that the rewards given
are varied in the form of verbal rewards and non-verbal rewards. In addition, giving rewards to
early childhood also experiences obstacles such as jealousy between children and can lead to
self-interest. This reward is very proven to increase the motivation of early childhood. With the
existence of learning motivation to make children excited about learning and doing the
assignments given by the teacher.
Keywords: reward, early childhood, learning motivation
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar
yang merupakan suatu upaya untuk pembinaan anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak. Anak usia dini merupakan anak yang sedang dalam proses perkembangan,
baik perkembangan fisik-motorik, kognitif, sosial emosional maupun perkembangan bahasa.
Oleh sebab itu, anak usia dini dikatakan sebagai golden age, yaitu masa keemasan. Anak usia
dini juga biasa disebut sebagai individu yang unik. Selain itu, mereka juga mempunyai ingatan
yang luar biasa. Sehingga mereka sangat peka terhadap segala sesuaatu yang terjadi disekitarnya.
Keingin tahuan anak yang sangat besar mendorong anak usia dini untuk mencoba hal-hal baru.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka jelas bahwa adanya pendidikan anak usia dini (PAUD)
sangat berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Namun hambatan yang sering dialami
dalam mempersiapkan anak usia dini untuk memasuki jenjang pendiidkan yang selanjutnya yaitu
pendidikan sekolah dasar adalah kurangnya motivasi belajar pada anak. harus memiliki motivasi
pada dirinya.
Motivasi juga merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh anak usia dini, ketika anak
telah memiliki motivasi belajar tinggi maka anak akan lebih bersemangat dalam melakukan
setiap proses kegiatan belajar disekolah maupun dirumah. Perkembangan motivasi belajar perlu
dibentuk yang bisa mendorong manusia untuk tumbuh, berkembang dan mencapai sesuatu.
Tercapainya motivasi belajar melalui proses kegiatan belajar akan membuat perubahan tingkah
laku pada anak. Mengingat keberadaan guru dalam proses kegiatan belajar ,merupakan fasilitator
dan motivator bagi peserta didik. Jadi sebagai seorang guru harus memperhatikan
kemampuannya untuk memberikan motivasi kepada peserta didik khususnya anak usia dini yang
sangat membutuhkan motivasi belajar. Salah satu cara untuk membangkitkan motivasi belajar
anak yaitu seorang guru harus mengetahui karakteristik anak sehingga dalam penyampaian
materi belajar dapat dilakukan dengan sistematis, dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
anak. Jika materi yang disampaikan oleh guru menarik perhatian dan minat anak, maka anak
akan mengikuti setiap kegiatan belajar dengan senang hati dan semangat.
Selain itu, sebagai seorang guru juga harus memberikan apresiasi untuk segala sesuatu
yang dihasilkan oleh anak usia dini. Dengan memberikan apresiasi kepada anak maka akan
menumbuhkan motivasi belajar dalam diri anak usia dini. Pemberian motivasi pada anak bisa
dilakukan dengan memberikan reward. Reward yang diberikan pada anak usia dini bisa berupa
reward non verbal dan reward verbal. Misalnya dengan pujian, tepuk tangan, pemberian bintang,
angkat jempol, memberikan hadiah sederhana, memberikan pujian yang membangun dan lain-
lain. Pemberian reward penting untuk meningkatkan motivasi belajar anak usia dini. Oleh karena
itu, artikel ini membahas tentang implementasi motivasi belajar melalui pemberian reward pada
anak usia dini. Diharapkan dengan adanya artikel ini bisa membuat seorang guru lebih
memahami pentingnya motivasi belajar dan mendorong guru untuk memberikan motivasi belajar
kepada anak usia dini. Dengan pemberian reward kepada anak usia dini, diharapkan bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa agar bisa memberikan hasil yang baik dalam
perkembangannya. Artikel ini diperoleh ditulis dengan pembahasan yang singkat dan diperoleh
dari hasil riset terdahulu.

PEMBAHASAN
1. Motivasi Belajar Anak Usia Dini
Motivasi adalah penggerak yang aktif tau dorongan energy dalam diri individu
yang timbul karena sesuatu untuk melakukan suatu aktivitas tertentu yang anggap dapat
menguntungkan diri sendiri. Sedangkan motivasi belajar adalah memberikan
penghargaan terhadap satu rang maupun kelompok yang mampu mengekspresikan ide,
pernyataan serta pendapat. Pemberian perhatian yang cukup terhadap siswa merupakan
salah satu bentuk motivasi yang sederhana, karena banyak yang tidak memiliki motivasi
belajar karena kurangnya perhatian yang diberikan. Pemberian motivasi pada anak usia
dini sangat lah penting. Karena dengan adanya motivasi belajar bagi anak usia dini akan
mendorong anak usia dini untuk bersemangat dalam proses kegiatan belajar. motivasi
belajar yang telah dicapai melalui proses kegiatan belajar mengajar ditunjukkan dengan
adanya perubahan tingkah laku anak. Adanya motivasi belajar akan membuat anak
memberikan hasil yang baik dalam proses belajar. motivasi belajar anak usia dini bisa
diberikan langsung oleh guru, jadi guru mengetahui karakteristik setiap anak dan
menciptakan proses kegiatan belajar yang menyenangkan dan menarik perhatian dan
minat anak.

2. Pemberian Reward Bagi Anak Usia Dini


Reward adalah penghargaan, imbalan, ganjaran, atau hadiah. Reward adalah
akibat yang diberikan sebagai imbalan karena kita sudah melakukan sesuatu yang baik,
benar dan memuaskan. Pemberian reward pada anak usia dini bisa menjadi salah satu
cara untuk memberikan apresiasi terhadap hasil kerja mereka, agar mereka tidak merasa
sia-sia. Selain itu, reward yang diberikan pada anak usia dini juga untuk menghargai
setiap usaha anak agar mereka termotivasi, dan untuk meningkatkan motivasi belajar
anak yang rendah agar semua anak bisa termotivasi belajaranya. Reward yang bisa
diberikan kepada anak usia dini ada 2 macam yaitu reward verbal dan reward non verbal.
Pemberian reward verbal seperti memberikan pujian kepada anak seperti : anak
hebat, bagus, good, pntar, nice dan Alhamdulillah. Pujian bisa diberikan saat anak
menunjuukan kecenderungan perubahan tingkah laku yang diharapkan dan pemberian
kata-kata pujian menunjukkan bahwa tingkah laku yang dilakukan tersebut baik sehingga
anak terdorong untuk mengulangi hal tersebut. Selain itu, pujian bisa diberikan saat anak
mampu bersikap baik di dalam maupun diluar kelas dan ketika anak dapat mengerjakan
tugas dengan baik. Sedangkan bentuk reward non verbal seperti mengatakan “good”
sambil mengacungkan ibu jari yang menunjukkan anak tersebut sudah melakukan sesuatu
yang bagus, pemberian penghargaan berupa simbol yaitu berupa bintang penghargaan
ataupun cap stempel di tangan, dan bisa dilakukan dengan memberikan hadiah kecil-
kecilan seperti penghapus, pensil, makanan,dll..
3. Hambatan Pemberian Reward Pada Anak Usia Dini
Dalam pemberian reward pada anak usia dini untuk meningkatkan motivasi
belajar juga mengalami berbagai hambatan. Hambatan yang dialami berbagai macam
seperti, anak yang tidak melakukan pekerjaan dan mengerjakan tugas dengan baik namun
tetap meminta reward berupa stamp dan hadiah sederhana. Selain itu ada anak yang
selalu menanyakan tentang reward yang diberikan guru, jadi tidak fokus dalam
melakukan kegiatan belajar disekolah. Masih banyak hambatan lain yang dialami guru,
namun hambatan yang dialami bisa mendorong guru untuk melakukan hal yang lebih
baik lagi. Upaya yang dilakukan guru untuk menghadapi hambatan tersebut seperti, tetap
memberikan penghargaan yang diminta anak meskipun anak tersebut tidak bisa
melakukan pekerjaan dan mengerjalkan tugas dengan baik, namun dengan syarat,
misalnya anak tersebut harus duduk diam, agar anak termotivasi dan merubah tingkah
lakunya menjadi lebih baik lagi. Pemberian reward juga tidak boleh terlalu sering, hanya
diberikan ketika anak benar-benar dapat menunjukkan perubahan yang baik agar tidak
menimbulkan ketergantungan pada anak. Reward juga diberikan menyeluruh bukan
hanya untuk anak yang motivasinya rendah.

4. Dampak Pemberian Reward Pada Motivasi Belajar Anak


Pemberian reward pada anak usia dini pada motivasi belajar memiliki banyak
dampak seperti, anak merasa senang setelah diberikan penghargaan, anak lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran setelah diberikan penghargaan, dan dengan
memberikan reward membuat anak semakin antusias dalam memperhatikan guru serta
dalam mengerjakan tugas yang guru diberikan dan anak cenderung bersikap baik selama
proses pembelajaran berlangsung. Dengan pemberian penghargaan mendorong anak
untuk mengubah tingkah lakunya menjadi baik.
Jadi, pemberian reward sangat berpengaruh pada motivasi belajar anak usia dini.
Pemberian reward dapat meningkatkan motivasi belajar anak meskipun membutuhkan
waktu yang tidak singkat. Dalam kegiatan belajar sehari-hari, anak dikatakan memiliki
motivasi belajar apabila seorang anak mengalami perubahan tingkah laku belajar ke arah
yang lebih baik dari sebelumnya sesuai dengan tema yang telah direncanakan oleh guru.
Bentuk evaluasi guru kelas ketika proses pemberian reward dengan cara mengamati
respon siswa terhadap reward yang diberikan. Pemberian reward pada anak usia dini
juga dirasa efektif untuk meningkatkan motivasi belajar anak.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulakn bahwa :
1. Motivasi belajar adalah memberikan penghargaan terhadap satu rang maupun kelompok
yang mampu mengekspresikan ide, pernyataan serta pendapat. Pemberian motivasi pada
anak usia dini sangat lah penting. Karena dengan adanya motivasi belajar bagi anak usia
dini akan mendorong anak usia dini untuk bersemangat dalam proses kegiatan belajar
2. Reward adalah penghargaan, imbalan, ganjaran, atau hadiah. Pemberian reward pada
anak usia dini bisa menjadi salah satu cara untuk memberikan apresiasi terhadap hasil
kerja mereka, agar mereka tidak merasa sia-sia. Selain itu, reward yang diberikan pada
anak usia dini juga untuk menghargai setiap usaha anak agar mereka termotivasi, dan
untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Reward yang diberikan pada anak ada dua
macam, reward non verbal dan reward verbal. Reward non verbal bisa dilakukan dengan
memberikan pujian kepada anak, seperti mengucapkan kata : anak hebat, bagus, good,
pntar, nice dan Alhamdulillah. Sedangkan reward verbal bisa dilakuakn dengan memberi
hadiah sederhana ataupun memberikan cap stempel di tangan berupa bintang.
3. Hambatan yang dialami dalam pemberian reward bermacam-macam seperti, anak yang
tidak melakukan pekerjaan dan mengerjakan tugas dengan baik namun tetap meminta
reward berupa stamp dan hadiah sederhana. Upaya yang dilakukan guru untuk
menghadapi hambatan tersebut seperti, tetap memberikan penghargaan yang diminta
anak meskipun anak tersebut tidak bisa melakukan pekerjaan dan mengerjalkan tugas
dengan baik, namun dengan syarat.
4. Pemberian reward pada anak usia dini juga dirasa efektif untuk meningkatkan motivasi
belajar anak. Pemberian reward pada anak usia dini pada motivasi belajar memiliki
banyak dampak seperti, anak merasa senang setelah diberikan penghargaan, anak lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran setelah diberikan penghargaan, dan dengan
memberikan reward membuat anak semakin antusias dalam memperhatikan guru serta
dalam mengerjakan tugas yang guru diberikan dan anak cenderung bersikap baik selama
proses pembelajaran berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Aulina, C. N. (2018). Penerapan Metode Whole Brain Teaching dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Anak Usia Dini. JURNAL OBSESI : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
1-12.
Fadlilah, A. N. (2021). Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini Selama
Pandemi COVID-19 melalui Publikasi. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 374-384.
Febianti, Y. N. (2018). PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBERIAN
REWARD AND PUNISHMENT YANG POSITIF. Jurnal Edunomic, 93-102.
Hapsari, R. P. (2013). STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN REWARD
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KELOMPOK-A DI TK ISLAM
AL-AZHAR 35 SURABAYA. Jurnal BK Unesa, 274-284.
Hayati, A. S. (2020). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Dengan
Sistem Daring pada Masa Pandemi di Desa Depokrejo, Kebumen. Tasyri’, 23-32.
Ima Melinda, R. S. (2018). Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Motivasi Belajar Siswa.
International Journal of Elementary Education, 81-86.
Sujiantari, N. K. (2016). PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (Studi Pada SMP
Negeri 1 Singaraja Kelas VIII Tahun Ajaran 2015/2016). Jurnal Jurusan Pendidikan
Ekonomi (JJPE), 7(2).

Anda mungkin juga menyukai