Anda di halaman 1dari 5

http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1583/1/skripsi%20jadi.

pdf

https://pgsd.upy.ac.id/index.php/8-artikel-pendidikan/11-pengertian-pendidikan

https://www.dosenpendidikan.co.id/pendidikan-formal/

https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/598/404

https://core.ac.uk/download/pdf/229571859.pdf

https://karyatulisku.com/model-pembelajaran-tgt/

https://eprints.uny.ac.id/9509/15/BAB%20II%20TUTIK-08301244031.pdf

https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/598/404

https://www.blogbarabai.com/2017/09/tujuan-pembelajaran-matematika-di.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-matematika/

http://repository.unpas.ac.id/46487/55/bab%202%20bnr.pdf

http://www.jejakpendidikan.com/2017/03/model-pembelajaran-kooperatif-teams.html

file:///C:/Users/HP/Downloads/3355-7122-1-SM.pdf

https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/598/404

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/1.%20PPM%20Makalah%20MAN%20&
%20UNY.pdf

https://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/bjsme/article/view/3142/1230

http://eprintslib.ummgl.ac.id/2197/1/16.0305.0148_BAB%20I_BAB%20II_BAB%20III_BAB
%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi
dan kualitas pendidikan terutama proses dan hasil belajar siswa pada level kelas. Penelitian
formal yang selama ini banyak dilakukan, pada umumnya belum menyentuh langsung persoalan
nyata yang dihadapi guru di kelas sehingga belum mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas
pembelajaran. Selain meningkatkan kualitas pembelajaran, PTK juga berguna bagi guru untuk
menguji suatu teori pembelajaran, apakah sesuai dengan kondisi kelas yang dihadapi atau tidak.
Melalui PTK guru dapat memilih dan menerapkan teori atau strategi pembelajaran yang paling
sesuai dengan kondisi kelasnya. Hal ini perlu disadari karena setiap proses pembelajaran
biasanya dihadapkan pada konteks tertentu yang bersifat khusus.

McNiff (sebagaimana dikutip Suyanto: 1997) mengemukakan bahwa PTK adalah bentuk
penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat
untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan
sebagainya. Senada dengan pendapat di atas, Raka Joni, dkk (1998) mengartikan penelitian
tindakan kelas sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang
dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya
itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan.

model Kurt Lewin merupakan model dasar yang kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli lain.
Penelitian tindakan, menurut Kurt Lewin, terdiri dari empat komponen kegiatan yang dipandang
sebagai satu siklus, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),
dan refleksi (reflecting). Digambarkan dalam sebuah bagan, model ini tampak sebagai berikut.
ACTING

PLANNING OBSERVING

REFLECTING

Gambar 1. Rancangan Penelitian Tindakan Model Kurt Lewin

Pada awalnya proses penelitian dimulai dari perencanaan, namun karena ke empat komponen
tersebut berfungsi dalam suatu kegiatan yang berupa siklus, maka untuk selanjutnya masing-
masing berperan secara berkesinambungan.

Berdasarkan gambar di atas bahwa model Kurt Lewin langkah pertama yang dilakukan adalah

1. Perencanaan
Merancang penelitian tindakan yang akan dilakukan. Kalau pelaksanaannya di kelas
berarti rencana/perencanaan tersebut disesuaikan dengan objek dan masalah yang
ditingkatkan.
2. Tindakan
Melakukan intervensi sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tindakan dilaksnakan
dengan hati-hati dan teliti agar dicapai peningkatan yang baik.
3. Pengamatan
Mengamati dampak tindakan yang dilakukan. Apakah rencana dan tindakannya berhasil
atau tidak. Artinya apakah ketika proses ada peningkatan atau tidak (peningkatan
motivasi/semangat, peran, dan hasil)
4. Refleksi
Membuka dan membahas kembali terhadap apa yang telah dilakukan. Refleksi di sini
untuk mengetahui kekurangan, kelemahan dan ketidakberhasilan tindakan yang telah
dilakukan kemudian menyusun rekomendasi dan saran-saran untuk melangkah pada
siklus berikutnya jika belum tuntas.

Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model PTK
Kurt Lewin. Penelitian yang dilakukan terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap,
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas 5 SD Virgo Maria I Ambarawa yang berjumlah 26 siswa, yaitu 12 laki-laki dan 14
perempuan. Terdapat 2 variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu: Variabel
Bebas/Independen dan variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Yaitu, salah satu model pembelajaran yang menekankan
pada struktur yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan
untuk meningkatkan penguasaan akademik siswa. Variabel Terikat/dependen dalam penelitian
ini adalah keaktifan dan hasil belajar Matematika. Keaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan
mengarah pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes berbentuk soal pilihan ganda dan
soal uraian dalam bentuk cerita. Tes ini diberikan kepada siswa untuk mengukur kemampuan
siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran kooperatif tipe TGT. Teknik non tes dalam
penelitian ini adalah berupa pengamatan implementasi RPP, pengamatan aktivitas peserta
didik dan penilaian proses (lembar observasi siswa dan guru). Pengamatan implementasi
RPP digunakan untuk mendapat data tentang pengajaran guru di dalam kelas serta pengamatan
keaktifan peserta didik, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar
sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Pengamatan melalui diskusi kelompok
dan kegiatan turnamen dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan
data tentang identitas dari peserta didik. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar
peserta didik menonjol baik dari segi positif maupun negatifnya. Penelitian ini dikatakan berhasil
jika semua prosedur pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaraan kooperatif
tipe TGT dapat dilakukan seluruhnya dengan baik, sehingga kesulitan belajar yang dialami
siswa selama ini dapat teratasi dan

Anda mungkin juga menyukai