Anda di halaman 1dari 13

Daftar Periksa Audit Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) Bagian 2: Rumput laut

No Indikator Pengertian Alat penilaian (Verifier)

1 LOKASI
1.1 Budidaya
a Area budidaya harus sesuai  Lokasi unit budidaya rumput  RTRL Nasional (> 12 mil), RZWP3K (0-
dengan Rencana Tata Ruang laut harus sesuai dengan 12 mil Provinsi)
Laut dan Zonasi (RTRLZ)/ RTRW/zonasi dan peraturan  Pembudidaya kecil memiliki SPPL
Zonasi serta peraturan perlindungan lingkungan; (Surat Pernyataan Kesanggupan
perlindungan lingkungan  Lokasi unit budidaya rumput Pengelolaan dan Pemantauan
laut tidak berada di daerah Lingkungan)
Konservasi Zona Inti;  Kawasan konservasi zona
 Kegiatan budidaya rumput laut pemanfaatan: skala usaha tidak
tidak mengganggu alur melebihi yang diizinkan
pelayaran kapal.  Tidak mengganggu alur pelayaran
 Tidak menimbulkan konflik sosial
dan tidak overlap dengan sektor lain,
contohnya pariwisata
Catatan :
 SIUP efektif setelah ada izin
lingkungan (AMDAL atau UKL/UPL)
 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UKL)/ Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL) bagi rencana
usaha dan atau kegiatan yang tidak
wajib AMDAL
b Lokasi berada pada kawasan  Lokasi perairan budidaya  Kejadian pencemaran yang pernah
yang tidak terdapat potensi berada pada kawasan yang terjadi
kontaminasi yang dapat aman dari potensi kontaminasi  Kegiatan selain perikanan budidaya
menyebabkan bahaya (pertambangan, muara sungai, di sekitar kawasan budidaya.
keamanan pangan pelabuhan, industri, dan  Hasil uji kontaminan pada air dan/
sumber kontaminan lain). atau hasil residu pada rumput laut.
 Bila area sekitar menunjukkan  Lokasi tidak berdekatan dengan
resiko, buktikan bahwa telah muara sungai.
dilakukan upaya pencegahan
dengan baik untuk
menghindari kontaminasi.
c Kualitas air di lokasi budidaya  Kualitas perairan seharusnya Hasil uji kontaminan (SNI budidaya
rumput laut dapat sesuai dengan persyaratan rumput laut; Permen LH No. 51 Tahun
mendukung produksi rumput teknis untuk budidaya. 2004 tentang baku mutu air laut)
laut yang aman dikonsumsi  Tidak mengandung bahan khususnya logam berat atau sesuai
manusia sesuai persyaratan cemaran/ kontaminan yang risiko
teknis budidaya rumput laut berbahaya yang dapat
mengkontaminasi produk.
d Mempunyai izin dan/atau  Mempunyai Surat Izin Usaha • SIUP dan/atau TPUPI
registrasi/tanda pencatatan Perikanan (SIUP) atau Tanda • SIUP/TPUPI di Kawasan konservasi
dari otoritas kompeten. Pendaftaran Usaha diterbitkan oleh KKP
Pembudidayaan Ikan (TPUPI)
sesuai dengan skala usaha
yang dikeluarkan oleh instansi
berwenang;
1.2 Penanganan bibit
a Dekat dengan lokasi budidaya, Tempat penanganan dan  Dokumen tata letak unit budidaya
terlindung dari cahaya pengikatan bibit terlindung dan fasilitas pendukung
matahari langsung dan dari panas matahari dan  Kondisi fasilitas penanganan bibit
hembusan angin kencang hujan.
 Terhindar dari hembusan
angin kencang.
b Bebas dari banjir dan  Lokasi penanganan dan  Lokasi tempat penanganan bibit
terhindar dari binatang dan pengikatan bibit terbebas dari terbebas dari banjir
hama yang menyebabkan banjir.  Kondisi fasilitas penanganan bibit
kontaminasi  Lokasi penanganan dan terhindar dari binatang dan hama
pengikatan bibit terhindar dari penyebab kontaminasi
kontaminan BBM.
1.3 Penjemuran
a Dekat dari  Tempat penjemuran rumput  Dokumen tata letak unit budidaya
penyimpanan/gudang laut dekat dengan tempat dan fasilitas pendukung
penyimpanan/gudang untuk  Lokasi dan kondisi tempat
memudahkan pengangkutan penjemuran rumput laut
/penyimpanan
2 DESAIN DAN TATA LETAK
2.1 Unit budidaya
a Desain dan tata letak  Mempunyai desain dan tata  Dokumen tata letak unit budidaya dan
prasarana budidaya rumput letak unit budidaya dan fasilitas fasilitas pendukung
laut untuk mendukung lain yang baik.  Desain dan kondisi unit buidaya
pertumbuhan  Desain dan tata letak unit  Penerapan prosedur budidaya rumput
optimal, aman bagi budidaya serta area lain dapat laut mengacu kepada juknis budidaya
pembudidaya dan tidak melindungi proses pra produksi, rumput laut
merusak lingkungan produksi, panen dan pasca  Pemanfaatan tanaman bakau untuk
panen dari potensi kontaminasi. kegiatan budidaya tidak merusak
 Tata letak diatur dengan lingkungan.
membagi area setiap kegiatan
sehingga tidak saling mencemari
(terjadi kontaminasi silang)
 Penggunaan tanaman bakau
untuk kegiatan budidaya perlu
mempertimbangkan
ketersediaan di lapangan dan
tidak merusak lingkungan.

b Menggunakan sarana dan  Sarana dan prasarana yang  Jenis bahan peralatan
prasarana yang tidak digunakan untuk budidaya
mencemari lingkungan sekitar rumput laut terbuat dari bahan
yang tidak mudah mencemari
lingkungan.
2.2 Unit penanganan bibit
a Unit penanganan bibit di darat  Desain fasilitas penanganan Desain fasilitas penanganan bibit.
didesain agar terlindung dari bibit terlindung dari panas
cahaya matahari langsung dan matahari, hujan dan angin
angin kencang kencang.
2.3 Unit penjemuran
a Tempat penjemuran sesuai  Penjemuran rumput laut Desain fasilitas penjemuran
dengan SNI 7983.1 menggunakan para-para (SNI
7983.1).
 Penjemuran rumput laut
menggunakan sistem
gantung/alas.
3 PERSIAPAN SARANA
3.1 Sarana budidaya dipersiapkan  Sarana budidaya (tali ris,  Penerapan prosedur penyiapan sarana
dengan baik agar tidak terjadi bambu, kayu, pelampung dan  Kondisi penyimpanan sarana
kontaminasi dengan cara peralatan lainnya) dipersiapkan
dibersihkan direndam dengan dengan baik dalam keadaan
air tawar, dikeringkan dan bersih.
disimpan dengan baik
4 PERALATAN
4.1 Menggunakan bahan yang  Peralatan budidaya, panen dan  Daftar peralatan dan spesifikasinya
mudah dibersihkan dan penanganan hasil terbuat dari (termasuk jenis bahan)
disimpan dalam tempat yang bahan yang mudah dibersihkan  Kondisi penyimpanan peralatan
bersih
4.2 Menggunakan bahan yang  Peralatan terbuat dari bahan Jenis bahan peralatan
tidak berbahaya serta tidak yang ramah lingkungan, tidak
menyebabkan kerusakan fisik berbahaya, tidak beracun dan
dan kontaminasi pada rumput tidak korosif, sehingga tidak
laut menimbulkan risiko
kontaminasi terhadap rumput
laut.
5 BIBIT
5.1 Bibit rumput laut sesuai  Mutu bibit rumput laut sesuai Bibit sesuai dengan SNI 7672 dan
dengan SNI 7672 dengan SNI 7672, ciri-ciri mutu pencatatan penggunaan bibit rumput
bibit: laut
- Umur bibit antara 25 – 30
hari.
- Bercabang banyak, rimbun
dan runcing.
- Tidak terdapat bercak-bercak
dan terkelupas.
- Warna spesifik (cerah).
- Tidak terkena penyakit.
5.2 Bibit yang digunakan harus  Bibit disertai surat keterangan  kondisi bibit sehat
sehat, dibuktikan secara asal bibit rumput laut (kebun  surat keterangan asal bibit
morfologi (visual) dan/atau bibit atau kultur jaringan) yang
memiliki dikeluarkan oleh produsen
bukti surat keterangan asal
bibit
6 PEMELIHARAAN DAN
PENGAMATAN
6.1 Dilakukan pemeliharaan dan  Dilakukan monitoring/  Penerapan prosedur pemeliharaan
pengamatan untuk memantau pemantauan kondisi rumput rumput laut dan pemantauan hama
perkembangan bibit, hama laut yang ditanam, hama dan penyakit beserta catatannya
dan penyakit minimal 3 kali dalam
penyakit serta lingkungan seminggu.
perairan sesuai dengan SNI  Memastikan perlunya
7579.1, SNI 7579.2, SNI penyulaman untuk melihat ada
7579.3 dan bibit yang rontok/terlepas.
SNI 01-6492.1
7 PANEN DAN PENANGANAN
HASIL
7.1 Panen bibit
a Umur panen sesuai dengan  Bibit dipanen pada umur antara Catatan panen termasuk umur
SNI 7672.2 25-30 hari sesuai SNI 7672.2
b Cara panen dan penanganan  Pemanenan bibit rumput laut  Prosedur panen dan penanganan hasil
hasil dilakukan dengan cepat dilakukan pada pagi hari. beserta penerapannya
dan baik untuk mencegah  Bibit yang baik dipetik langsung
penurunan mutu dari rumpunnya.
 Bibit harus tetap dalam kondisi
segar dan basah, tidak terkena
air tawar, BBM, deterjen,
kotoran ternak dan kontaminan
lainnya, dan tidak terkena sinar
matahari langsung.
c Peralatan panen terbuat dari  Peralatan panen terbuat dari Jenis bahan peralatan
bahan yang tidak berbahaya bahan yang tidak berbahaya
serta tidak menyebabkan serta tidak menyebabkan
kerusakan fisik dan kerusakan fisik dan kontaminasi
kontaminan pada rumput laut pada rumput laut
7.2 Panen konsumsi
a Umur panen sesuai dengan  Umur panen setelah Catatn umur panen rumput laut
SNI rumput laut 1:01-6492 pemeliharaan minimal 45 hari.
b Cara panen dan penanganan  Panen rumput laut dilakukan  Prosedur cara panen dan penanganan
hasil dilakukan dengan baik dengan cara membawa tali ris ke hasil rumput laut serta catatannya
untuk mencegah penurunan darat dan rumput laut dilepas (SNI 7983.1 : sarana penjemuran
mutu rumput laut dijemur dari tali ris dengan cara rumput laut Bagian 1 : model para-
diatas para-para atau membuka ikatan para kayu)
digantung sesuai SNI 7983.1 sebelum/sesudah dijemur.
 Hasil panen tidak terkena air
tawar, BBM, deterjen, kotoran
ternak dan kontaminan lainnya.
 Dilakukan pembersihan kotoran
dan tanaman lain yang
menempel dan ikut terbawa
pada rumput laut.
 Pemanenan hasil dilakukan
dengan tidak merusak thallus
dalam kondisi segar dan basah.
 Hasil panen rumput laut
langsung dijemur dibawah terik
matahari dengan menggunakan
para-para/digantung/alas.
 Hasil panen tidak tercampur
dengan kotoran (pasir, tanah /
benda asing lainnya).
 Rumput laut dijemur sampai
kadar air 30 – 35 % (Euchema
sp)
 SNI 7983.1 : sarana penjemuran
rumput laut Bagian 1 : model
para-para kayu
C Rumput laut kering disimpan  Dilakukan sortasi dan  Desain dan kondisi fasilitas
pada penyimpanan yang aman pembersihan rumput laut dari penyimpanan
benda yang menempel.  Kondisi rumput laut dalam
 Rumput laut yang telah penyimpanan
dikeringkan disimpan dengan
menggunakan karung.
 Tempat penyimpanan rumput
laut dalam kondisi baik
(menggunakan alas), tidak
lembab/terkena air dan
terhindar dari kontaminan.
8 PENGELOLAAN LIMBAH
8.1 Sisa hasil panen, lumut dan  Unit budidaya melakukan  Fasilitas penampungan limbah
kotoran lainnya dibersihkan pengelolaan limbah (antara lain  Upaya pencegahan kontaminasi dari
dan dikelola dengan baik limbah padat berupa batang limbah atau kotoran pada produk
kayu/bambu dan sisa-sisa
rumput laut) sebagai upaya
pelestarian lingkungan, sehingga
tidak akan membahayakan
lingkungan.
8.2 Melakukan penanganan  Limbah padat (bahan plastik  Fasilitas penampung limbah padat
limbah padat (bahan plastik dan bahan lainnya), yang tidak dan kondisinya
dan bahan lainnya) yang tidak dapat terurai dikelola dengan  Upaya pencegahan kontaminasi dari
dapat dikumpulkan dan ditempatkan limbah atau kotoran pada lingkungan
terurai oleh lingkungan dan pada kontainer (wadah) yang
kontaminasi produk baik, selanjutnya dibuang
ditempat yang telah ditetapkan.
9 KEBERSIHAN LOKASI DAN
FASILITAS
9.1 Menjaga kebersihan unit  Area budidaya, penanganan  Kondisi kebersihan lokasi (unit)
pembudidayaan rumput laut, bibit, penjemuran rumput laut budidaya, penanganan dan
penanganan bibit dan dan tempat penyimpanan selalu penjemuran
penjemuran rumput laut serta dalam kondisi bersih dari  Upaya mencegah kontaminasi di lokasi
fasilitas terhindar dari sampah, dan mencegah (unit) budidaya, penanganan dan
kontaminasi masuknya hewan yang dapat penjemuran
mengakibatkan kontaminasi.
 Hewan mati dikubur/dibakar
(tidak dibiarkan berada lama di
area unit budidaya dan
penanganan bibit/hasil) dan
limbah rumput laut dikelola
dengan baik.
10 PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
10.1 Unit budidaya melakukan  Unit budidaya melakukan  Upaya pencegahan dampak pada
pengelolaan lingkungan sesuai pengendalian/pengelolaan ekosistem sekitar.
peraturan yang berlaku; kebersihan lokasi dan fasilitas  Upaya menjaga kebersihan lingkungan
secara rutin.
 Unit budidaya rumput laut
melakukan pengelolaan
pencegahan dampak pada
ekosistem sekitar.
10.2 Melakukan pemantauan  Mengidentifikasi potensi  Penerapan prosedur pengamatan
periodik terhadap kualitas cemaran terhadap lingkungan lingkungan (secara visual) dampak
lingkungan budidaya dan di perairan budidaya dan luar kegiatan budidaya terhadap
luar kawasan unit budidaya. kawasan budidaya. lingkungan dan pencatatannya
 Melakukan pemantauan
terhadap pengelolaan dampak
limbah terhadap lingkungan
secara periodik.
11 PEKERJA
11.1 Pekerja yang menangani hasil  Pekerja yang menangani hasil Catatan pemeriksaan kesehatan pekerja
panen dalam keadaan sehat panen dalam keadaan sehat
(terbebas dari penyakit (terbebas dari penyakit
menular) berbahaya dan menular);
11.2 Tidak terdapat indikasi yang  Tidak terdapat indikasi yang Catatan pemeriksaan kesehatan pekerja
menunjukkan bahwa pekerja menunjukkan bahwa pekerja
yang menangani rumput laut yang menangani rumput laut
selama panen dan pascapanen selama panen dan pasca panen
menderita luka, infeksi atau menderita luka, infeksi atau
penyakit yang dapat penyakit yang dapat
mengkontaminasi rumput mengkontaminasi rumput laut.
laut.
Memiliki pekerja yang  Setiap tahap produksi ada  Dokumen pelatihan (daftar hadir,
11.3 bertanggungjawab pada pekerja yang diberikan tanggung materi pelatihan dan bila tersedia
praproduksi, produksi, panen jawab serta memahami prinsip copy sertifikat) pekerja mengenai
dan pascapanen yang dan mampu menerapkan prinsip dan cara penerapan jaminan
memahami prinpsi serta keamanan pangan pada bagian mutu, kesehatan dan kesejahteraan
mampu menerapkan pra-produksi, produksi, panen ikan serta lingkungan
keamanan pangan, kesehatan dan pasca panen  Pemahaman pekerja mengenai
dan lingkungan prinsip dan cara penerapan
keamanan pangan kesehatan dan
lingkungan.

11.4 Pekerja mendapatkan bayaran  Untuk unit budidaya usaha  Dokumen kontrak kerja dan catatan
sesuai kesepakatan yang tidak skala rumah tangga pekerja pembayaran sesuai aturan
bertentangan dengan diberikan hak untuk ketenagakerjaan (UU
aturan ketenagakerjaan mendapatkan bayaran yang Ketenagakerjaan No.13 Tahun
Nasional/Regional dan layak sesuai dengan 2003/kesepakatan)
konvensi ILO kesepakatan.  Fasilitas kesejahteraan lain (sesuai
 Untuk unit budidaya usaha aturan/kesepakatan)
skala besar (industri) :
- Pekerja mendapatkan upah
dan tunjangan sesuai dengan
kontrak kerja
libur/cuti/istirahat,
penghidupan yang layak dan
mengikuti organisasi sesuai
dengan peraturan
perundangan.
- Jam kerja efektif sesuai
peraturan yang berlaku dan
kesepakatan (kontrak kerja).
- Mendapatkan jaminan
keselamatan dan kesehatan
kerja.
- Tersedia fasilitas K3 untuk
pekerjaan yang mempunyai
risiko keselamatan yang tinggi.
- Pekerja yang terlibat dalam
pekerjaan dengan risiko
keselamatan tinggi memahami
akan prosedur K3 serta
mentaatinya.
- Unit budidaya tidak
mempekerjakan anak di bawah
umur (kurang dari 14 tahun).
12 PELATIHAN
12.1 Pekerja sebaiknya diberikan  Pekerja mengikuti  Dokumen pelatihan (daftar hadir,
pelatihan atau sosialisasi dan pelatihan/sosialisasi tentang materi pelatihan dan bila tersedia copy
memahami Good Hygiene GHP dan pengelolaan rumput sertifikat) yang terkait dengan Good
Practices (GHP) tentang laut meliputi : fisiologi, gejala Hygiene Practices (GHP) tentang
pengelolaan rumput laut klinis dan jenis penyakit, cara pengelolaan rumput laut meliputi:
meliputi :fisiologi, gejala klinis pemeliharaan alat terkait fisiologi, gejala klinis dan jenis
dan jenis penyakit, cara dengan budidaya rumput laut, penyakit, cara pemeliharaan alat
pemeliharaan alat terkait cara pengelolaan kualitas air terkait dengan budidaya rumput laut,
dengan budidaya rumput laut, dan lingkungan serta cara cara pengelolaan kualitas air dan
cara pengelolaan kualitas air penanganan rumput laut. lingkungan serta cara penanganan
dan lingkungan serta cara  Pekerja memiliki pemahaman rumput laut
penanganan rumput laut dan kemampuan yang cukup
untuk menerapkan GHP dan
pengelolaan rumput laut
meliputi : fisiologi, gejala klinis
dan jenis penyakit, cara
pemeliharaan alat terkait
dengan budidaya rumput laut,
cara pengelolaan kualitas air
dan lingkungan serta cara
penanganan rumput laut di unit
budidaya.
13 PENDOKUMENTASIAN
Pendokumentasian kegiatan  Tersedia catatan dan dokumen  Dokumen pencatatan dan pendukung
dilakukan pada tahap pendukung kegiatan pra setiap tahapan penerapan prosedur
praproduksi, produksi, panen produksi, produksi dan panen, budidaya rumput laut
dan pasca panen guna yang meliputi persiapan  Bukti pemenuhan traceability
ketertelusuran yang sarana/prasarana, penggunaan  Adanya pengendalian dari pelaku
mencakup: bibit, pengelolaan kesehatan usaha untuk memastikan bahwa
a. persiapan sarana rumput laut dan lingkungan, produk yang memenuhi persyaratan
b. penggunaan bibit serta panen dan distribusi. sertifikasi IndoGAP tidak dicampur
c. pemantauan kualitas air  Tersedia catatan penggunaan dengan produk lain (non sertifikasi).
dan lingkungan; sarana produksi yang mencakup
d. pemantauan hama dan bibit (asal bibit dan mutu,
penyakit jumlah).
panen dan distribusi  Terdapat catatan kesehatan
rumput laut meliputi kejadian
penyakit (gejala klinis, jenis,
waktu dan kondisi rumput laut).
 Terdapat catatan dan rekaman
kualitas perairan (salinitas dan
kecerahan).
 Terdapat catatan hasil panen
dan pendistribusian yang
meliputi tanggal, jumlah dan
pembeli (nama dan alamat).

Anda mungkin juga menyukai