RTRW RZWP3K
peruntukan kawasan pariwisata diperbolehkan a. wisata alam bentang laut;
adanya sarana dan prasarana yang mendukung b. wisata selam;
kegiatan pariwisata dan sistem prasarana c. wisata snorkling;
wilayah sesuai dengan ketentuan perundang- d. wisata olahraga air;
undangan; e. mitigasi bencana dan kondisi darurat di
laut;
f. perikanan tangkap tradisional/lokal;
g. pengembangan sarana penunjang kegiatan
pariwisata yang tetap memperhatikan keasrian
lingkungan pantai dan tatanan sosial budaya
masyarakat setempat;
h. budidaya yang dapat mendukung kegiatan
pariwisata; dan
i. penyediaan sarana dan prasarana pariwisata
yang tidak berdampak pada kerusakan
lingkungan.
peruntukan kawasan pariwisata diperbolehkan
dilakukan penelitian dan pendidikan
Indikasi Arahan Yang Tidak Di Perbolehkan
RTRW RZWP3K
RTRW RZWP3K
pemanfaatan ruang kawasan perikanan dan a. perikanan tangkap dengan ukuran armada
kelautan diperbolehkan socara terbatas dibawah 10 (sepuluh) gross ton dengan alat
adanya kegiatan lain yang bersifat tangkap yang diperbolehkan sesuai peraturan
mendukung kegiatan perikanan dan kelautan perundang-undangan;
dan pembangunan sistem jaringan prasarana b. pemanfaatan yang tidak melebihi potensi
sesuai ketentuan peraturan perundang- lestarinya atau jumlah tangkapan yang
undangan; diperbolehkan (JTB); dan
c. Penggunaan alat tangkap yang ramah
lingkungan.
pemanfaatan ruang kawasan perikanan
budidaya diperbolehkan secara tervatas
penetlitian dan pendidikan
RTRW RZWP3K
pemanfaatan ruang pada kawasan perikanan a. penangkapan ikan menggunakan bahan
budidaya tidak diperbolehkan untuk kegiatan peledak dan/atau bahan beracun;
yang bersifat polutif b. menempatkan alat tangkap yang bersifat
statis pada alur-pelayaran;
c. menggunakan alat tangkap yang tidak
ramah lingkungan;
d. menangkap ikan dengan ukuran kecil (tidak
layak tangkap); dan
e. kegiatan pertambangan.
kegiatan perikanan budidaya dan kelautan
dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
RTRW RZWP3K
kawasan pertambangan gambut diperbolehkan kegiatan yang boleh dilakukan setelah
dilakukan pada lahan gambut dengan mendapatkan izin, persyaratan minimum, dan
kedalaman kurang dari 3 (tiga) meter ketentuan khusus
peruntukan kawasan pertambangan kegiatan yang boleh dilakukan setelah
diperbolehkan adanya kegiatan lain yang mendapatkan izin, persyaratan minimum, dan
bersifat mendukung kegiatan pertambangan ketentuan khusus
perntukan kawasan pertambangan
diperbolehkan kegiatan permukiman secara
terbatas untuk menunjang kegiatan
pertambangan dengan tetap memperhatikan
aspek-aspek keselamatan
Indikasi Arahan Yang Tidak Di Perbolehkan
RTRW RZWP3K
sebelum kegiatan budidaya pertambangan Selama berlangsung pemanfaatan RAHLAT,
dilakukan, wajib dilakukan studi kelayakan seluruh kegiatan lain dihentikan sementara.
dan kajian kelayakan lingkungan yang
disetujui atau upaya pengelolaan lingkungan
dan upaya pemantauan lingkungan
kawasan pertambangan wajib dilakukan Pemanfaatan RAHLAT dilakukan dengan
rehabilitasi atau revitalisasi sehingga dapat tidak mengganggu fungsi lingkungan hidup
digunakan kembali untuk kegiatan lain seperti dan ekosistem alami, serta memperhatikan
pertanian, kehutanan, dan pariwisata peningkatan nilai tambah bagi RAHLAT yang
bersangkutan.
Pemanfaatan RAHLAT dilakukan
berdasarkan pedoman, standar, dan kriteria
teknis yang ditetapkan oleh Menteri yang
membidangi pertahanan negara.
RTRW RZWP3K
peruntukan kawasan industri di.perbolehkan semua kegiatan industri yang sesuai dengan
secara terbatas adanya permukiman karakteristik dan sifat industri maritim serta
penunjang kegiatan industri yang dibangun industri manufaktur sesuai ketentuan
sesuai ketentuan perundang-undangan peraturan perundang-undangan.
peruntukan kawasan industri diperbolehkan
secara terbatas adanya sarana dan prasarana
wilayah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Indikasi Arahan Yang Tidak Di Perbolehkan
RTRW RZWP3K
peruntukan kawasan industri tidak a. perikanan budidaya; dan
diperbolehkan berbatasan langsung dengan b. perikanan tangkap.
kawasan permukiman dan
sebelum kegiatan budidaya industri
dilakukan, wajib dilakukan studi kelayakan
dan kajian kelayakan lingkungan atau upaya
pengelolaan lingkungan dan upaya
pemantauan lingkungan yang disetujui.