Makalah Ft. Kardio - Nurul Annisa K
Makalah Ft. Kardio - Nurul Annisa K
DISUSUN OLEH :
NURUL ANNISA K
(PO714241181058)
D IV B TK.III
JURUSAN FISIOTERAPI
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat dan rahmat
yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah FT Kardiovaskulo Pulmonal. Salam
serta shalawat tak lupa kita kirimkan kepada Sang suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW. dan sampai
kepada kita semua ummatnya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah dirumah,
mata kuliah FT Kardiovaskuler Pulmonal oleh Bapak Muhammad Rusli, S.Pd, S.ST.Ft.,M.Kes selaku
dosen pembimbing mata kuliah ini..
Tidak lupa pula saya selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang
telah membantu dalan menyelesaikan makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini sangat jauh
dari kata sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan karena keterbatasan dari pengetahuan yang
saya miliki. Oleh sebab itu saya begitu mengharapkan kritikan serta saran yang dapat membangun dari
pembaca. Dengan itu, diharapakan penulis dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi pada
penyusunan makalah nantinya.
Terima Kasih,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melihat tingkat kesehatan dari seseorang, dilihat dari beberapa aspek penting, terutama
pada aspek system pernafasan dan kinerja alat pernafasan. Sistem pernafasan atau respirasi adalah
suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di
dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon
dioksida ke lingkungan.
Paru adalah organ pernapasan utama yang terletak di rongga dada, memiliki 2 bagian utama, paru
kanan dan kiri yang dipisahkan oleh mediastinum diantara kedua paru, di dalam mediastinum terdapat
bangunan bangunan penting seperti pembuluh darah besar dan jantung. Udara bisa sampai ke paru
setelah melewati jalan napas atas yaitu, hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan
alveolus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai Normal dan
Abnormal dari Spirometry.
2. Apa pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai Normal dan
Abnormal dari Peak Expiratory Flow Rate.
3. Apa pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai Normal dan
Abnormal dari Air Flow Meter Reading.
4. Apa pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai Normal dan
Abnormal dari Flow-Volume Loop.
5. Apa pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai Normal dan
Abnormal dari Helium Dilution Technique For Measuring Lung Volume.
6. Apa pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai Normal dan
Abnormal dari Total Body Plethysmography For Measuring Lung Volume.
7. Apa pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai Normal dan
Abnormal dari Maximal Inspiratory And Expiratory Mouth Pressure.
8. Apa pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai Normal dan
Abnormal dari Diffusing Capasity For Transfer Factory Of The Lung.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai
Normal dan Abnormal dari Spirometry.
2. Untuk Mengetahui pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai
Normal dan Abnormal dari Peak Expiratory Flow Rate.
3. Untuk Menegetahui pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai
Normal dan Abnormal dari Air Flow Meter Reading.
4. Untuk Mengetahui pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai
Normal dan Abnormal dari Flow-Volume Loop.
5. Untuk Mengetahui pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai
Normal dan Abnormal dari Helium Dilution Technique For Measuring Lung Volume.
6. Untuk Mengetahui pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai
Normal dan Abnormal dari Total Body Plethysmography For Measuring Lung Volume.
7. Untuk Mengetahui pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai
Normal dan Abnormal dari Maximal Inspiratory And Expiratory Mouth Pressure.
8. Untuk Mengetahui pengertian, Tujuan, Prosedur/Teknik Pelaksanaan dan Kalkulasi Nilai
Normal dan Abnormal dari Diffusing Capasity For Transfer Factory Of The Lung.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Respirasi
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.
Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke selsel tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua
cara pernapasan, yaitu:
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja
berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10
hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen
yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen.
Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa 2 dengan 12 cc
oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap
liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar
dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.
1) Hidung
2) Faring
3) Trakea
4) Bronkus
5) Bronkiolus
6) Paru-paru
Selain dinding thoraks terdapat juga rongga pleura yang berada di antara pleura viseralis dan
parietalis. Parenkim paru termasuk paru-paru dan jalan nafas yang saling berhubungan.
Mediastinum termasuk jantung, aorta atau pembuluh darah besar dari thoraks, cabang
trakeobronkial dan esofagus (Eckstein and Handerson, 2014; Lugo et al, 2015). Dinding
thoraks diperlukan untuk ventilasi pernapasan normal.Pengembangan ke arah luar dari
dinding thoraks oleh otot pernapasan diikuti dengan turunnya diafragma yang menghasilkan
tekanan negatif dari intrathoraks. Proses ini menyebabkan masuknya udara pasif keparu
selama inspirasi sehingga terjadi pertukaran oksigenasi darah untuk metabolisme jaringan
pada tubuh (Drake et al, 2010; Assi and Nazal, 2012; Ombregt, 2013; Netter, 2014).
b. Otot-otot Respirasi
1. Inspirasi
a. Otot Diafragma
Diafragma adalah otot utama inspirasi yang bekerja saat rileks inspirasi dan
bertanggungjawab pada gerakan udara. Saat berkonraktraksi bagian audal naik untuk
meningkatkan kapasitas cavum thorax. Diafragma dipersarafi oleh N. Phrenic (C3-
C5)
b. Muskulus Intercostalis
1) Muskulus Intercostalis Eksternal
Otot ini aktif saat inspirasi sedang intercostalis internal dan transversal
minimal. Adapun fungsi otot intercostalis eksternal yaitu mempertahankan space
costa dan tonus costa bila ada perubahan tekanan intra thorax. Selama inspirasi
m. Intercostalis external bekerja mengangkat costa dan meningkatkan dimensi
cavum thorax anterior posterior dan tranversal. M. Intercostalis eksternal
dipersarafi ; Th.1 - Th.12
Ventilasi merupakan proses pergerakan udara keluar-masuk paru secara berkala, dimana
terjadi pertukaran O2 dan CO2 diantara darah kapiler paru dengan udara atmosfer segar. Ventilasi
secara mekanis dilaksanakan dengan mengubah secara berselang-seling arah gradien tekanan
untuk aliran udara antara atmosfer dan alveolus melalui ekspansi dan penciutan berkala paru
(Gambar 3). Kontraksi dan relaksasi otot-otot inspirasi (terutama diafragma) yang berganti-ganti
secara tidak langsung akan menimbulkan inflasi dan deflasi periodik paru dengan cara berkala
mengembang kempiskan rongga thorak, dan paru secara pasif mengikuti gerakannya. Kontraksi
aktif dari m. diafragma dan m. intercostalis externus meningkatkan volume rongga thorak,
sehingga menyebabkan tekanan intrapleura yang sekitar 2,5 mmHg disaat mulainya inspirasi,
menurun sekitar -6 mmHg dan paru ditarik ke posisi yang lebih diperluas. Tekanan dalam saluran
pernapasan menjadi sedikit negatif dan pada akhirnya udara mengalir ke dalam paru.
Mekanisme pernapasan
Gambar 3. Mekanisme Ventilasi Paru
Sumber : Lauralee S
Laju aliran udara berbanding terbalik terhadap gradien resistensi saluran pernapasan. Hal
ini dikarenakan resistensi saluran pernapasan, yang bergantung pada kaliber saluran pernapasan,
dalam keadaan normal sangat rendah, dan laju aliran udara biasanya bergantung pada gradien
tekanan yang tercipta antara alveolus dan atmosfer. Apabila resistensi pernapasan meningkat
secara patologis akibat dari penyakit paru obstruktif kronik, gradien tekanan harus juga
meningkat melalui peningkatan aktivitas otot pernapasan agar laju aliran udara konstan.
Fungsi utama paru adalah untuk pertukaran gas antara udara atmosfer dan darah. Dalam
menjalankan fungsinya, paru seperti sebuah pompa mekanik yang berfungsi ganda, yaitu
menghisap udara atmosfer ke dalam paru (inspirasi) dan mengeluarkan udara alveolus dari dalam
tubuh (ekspirasi).
Sumber : Wagner PD
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam melihat tingkat kesehatan dari seseorang, dilihat dari beberapa aspek penting,
terutama pada aspek system pernafasan dan kinerja alat pernafasan. Sistem pernafasan atau
respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga
penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara
bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.
Paru adalah organ pernapasan utama yang terletak di rongga dada, memiliki 2 bagian
utama, paru kanan dan kiri yang dipisahkan oleh mediastinum diantara kedua paru, di dalam
mediastinum terdapat bangunan bangunan penting seperti pembuluh darah besar dan jantung.
Udara ias sampai ke paru setelah melewati jalan napas atas yaitu, hidung, faring, laring, trakea,
bronkus, bronkiolus dan alveolus.
2. Saran
Demikian pembuatan makalah Kardiovaskuler Pulmonal ini. Dari materi yang ada diatas,
penulis memberikan saran mengenai pentingnya memperbanyak referensi mengenai ilmu
kesehatan terkhusus ilmu tentang system pernafasan dan alat-alat untuk pemeriksaan fungsi paru-
paru pada pasien dengan indikasi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/622bed65dae6d18a3c4b806a9aa44346.pdf
Resti Y Sutrisno. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Respirasi. MB PSIK FKIK UMY 2020
http://eprints.undip.ac.id/46788/3/Lenny_Widyawati_Intan_Sari_22010111120052_Lap.KTI_Bab2.pdf
http://eprints.undip.ac.id/46186/3/Radyoko_Heru_Rahbanu_22010111140179_Lap.KTI_Bab2.pdf