PEDIATRI
DISUSUN OLEH:
NURUL ANNISA K
(PO714241181058)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemeriksaan Refleks Primitif”
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah FT. Pediatri. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Pemeriksaan Refleks Primitif bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Definisi Refleks Primitif..............................................................................................................2
2.2 Jenis-Jenis Refleks Primitif..........................................................................................................3
PENUTUP.................................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pemeriksaan refleks primitif pada neonatus dilakukan 1–2 jam setelah bayi lahir
mendapatkan minum. Pemeriksaan refleks primitif terdiri dari beberapa macam, antara
lain refleks primitif oral seperti refleks hisap, snout reflex, dan rooting reflex; refleks
glabellar; asymmetric tonic neck reflex (ATNR); refleks Moro; swimming reflex;
stepping reflex; refleks menggenggam; dan refleks Babinski.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan dapat menjelaskan definisi daari refleks
primitif
2. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan apa saja yang termasuk daam
refleks primitif
BAB II
1
PEMBAHASAN
Bagian pertama dari otak untuk berkembang dan hanya bereaksi selama beberapa
bulan pertama kehidupan, sebelum refleks pengganti yang disebut postural reflexes,
muncul. Refleks postural merupakan pola yang lebih matang dari respon yang
mengontrol keseimangan, koordinasi, dan perkembangan sensomotorik. Refleks ini
mengontrol gerakan bayi di tahun pertama kehidupannya dan sangat penting dalam
membangun fondasi untuk perkembangan motoric, sensorik, dan skill kognitif. Refleks
primitif berkembang sewaktu bayi berada di dalam Rahim.
Retensi refleks primitif dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Proses kelahiran
adalah faktor kunci dalam interaksi refleks ini. Oleh karena itu, pengalaman kelahiran
traumatik atau kelahiran dengan pembedahan dapat menyebabkan refleks lambat
berkembang. Penyebab lainnya bisa karena terjatuh, trauma, lahir prematur,
keterlambatan merangkak, infeksi telinga kronis, trauma kepala atau subluksasi vertebral.
2
2.2 Jenis-Jenis Refleks Primitif
Jenis-jenis refleks primitif meliputi:
1. Refleks Moro
Refleks ini timbul ketika si kecil terkejut, umumnya karena ia merasa akan
jatuh atau karena ada suara yang sangat keras. Reaksi yang timbul setelah terkejut
adalah membuka kedua lengan dan tungkainya dan kepala bergerak ke belakang.
Terkadang tangannya menggapai benda-benda yang ada di dekatnya. Biasanya akan
menangis terlebih dahulu saat dikejutkan. Refleks ini mulai menghilang antara usia
3-6 bulan.
Cara pemeriksaan: letakkan bayi di tempat tidur, fisioterapis lalu bertepuk tangan
dengan suara yg sedikit keras, lalu perhatikan reaksi bayi, apakah reaksi moro
muncul/tidak.
Interpretasi :
1. Reaksi positif adalah normal pada usia bayi 3-6 bulan
2. Reaksi positif setelah usia 6 bulan merupakan suatu indikasi ketelambatan
refleksif kematangan.
3. Reaksi negative adalah normal setelah usia 6 bulan
2. Refleks Galant
Refleks ini juga dikenal sebagai reflek Galant’s infantile, ditemukan oleh
seorang neurolog dari Rusia, Johann Susman Galant. Reflek ini muncul sejak lahir
dan berlangsung sampai pada usia empat hingga 6 bulan. Reflex ini terlihat saat
3
punggung tengah atau punggunggung bawah bayi di bagian kanan atau kiri tulang
punggung di usap. Tubuh bayi akan melengkung ke sisi yang diusap.
4
Cara pemeriksaan: Pasien terlentang , kepala dalam mid-posisi dan kedua lengan
dan kedua tungkai ekstensi. Kemudian palingkan kepala ke salah satu sisi.
Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Tidak ada reaksi dari anggota badan pada salah satu sisi
b. Reaksi positif: Kedua lengan dan kedua tungkai ekstensi pada arah sisi
wajah, atau peningkatan tonus ekstensor, fleksi lengan dan tungkai sisi yang
berlawanan, atau peningkatan tonus fleksor
Bila tak ada respons, menunjukkan ada kelainan pada susunan saraf.
Sebaliknya bila gerak refleks itu menetap kemungkinan ada kelainan otak.
5
Cara pemeriksaan : pegang bayi pada kedua ketiaknya dan menghadap ke depan.
Lalu perlahan letakkan ujung jari kakinya ke lantai dan perhatikan posisi kedua
kakinya.
Interpretasi : reflex ini muncul involunter saat berumur 4 bulan dan bertahap
akan berkembang hingga usia 10 bulan ke atas. jika reaksi positif, maka
dicurigai ada gangguan perkembangan motorik bayi.
5. Refleks Automatic Walking (Stepping Reflex)
Timbul ketika kita memegangi bayi pada posisi berdiri dan sedikit menekan.
Bayi akan mengangkat kakinya secara bergantian seakan -akan berjalan. Refleks ini
mulai berkurang setelah 1 minggu dan akan menghilang setelah 2 bulan.
6
Cara pemeriksaan: pegangi bayi di ketiak/dibawah lengannya. Biarkan jari-jari
kakinya menyentuh lantai. Lalu perhatikan reaksinya.
Interpretasi : Bila tidak ada respons, menunjukkan ada kelainan pada motorik
kasar, cidera perifer (semua saraf selaian otak dan saraf tulang belakang) atau
kemungkinan ada retak pada tulang atau tulang di betis.
6. Refleks Grasp (Hand And Feet)
Reflex ini muncul Ketika telapak tangannya disentuh atau meletakkan benda
seperti jari Ibunya atau pensil, jari-jari menutup dan menggenggam benda yang
menyentuh telapak tangannya. Ia akan memegang erat dan kekuatannya akan
meningkat ketika benda tersebut ditarik keluar. Refleks ini akan hilang saat bayi
berusia 5 bulan.
7
Cara pemeriksaan : letakkan jari atau pensil ke telapak tangan si bayi, lalu
perhatikan apa yang terjadi.
Interpretasi : bayi akan menggenggam benda yang kita letakkan di telapak
tangannya. Bila tak ada respons atau respons menetap, menunjukkan kelainan
saraf otak. Refleks ini juga kurang terlihat pada bayi prematur.
7. Refleks Hisap ( Sucking Refleks )
Merupakan kemampuan dasar bayi untuk bertahan hidup. Reflex ini
menjamin bayi untuk mendapatkan makanan hingga ia secara sadar mampu
menghisap sendiri. Reflex ini ditimbulkan oleh rangasangan pada daerah mulut atau
pipi bayi dengan puting / tangan. Bibir bayi akan maju ke depan dan lidah melingkar
ke dalam untuk menyedot Menghilang saat bayi berusia 2-3 bulan.
Cara pemeriksaan: letakkan bayi di tempat tidur atau tempat yang nyaman.
Fisioterapis lalu meletakkan jari tangannya di sekitar bibir bayi, lalu perhatikan
reaksinya.
Interpretasi : bayi akan langsung menghisap jari fisioterapis. Bila taka ada
respons, menunjukkan ada kelainan pada susunan saraf. Bayi prematur yang lahir
sebelum usia kandungan 34 minggu biasanya belum memiliki refleks mengisap.
8. Neck Righting Reflex
8
Yaitu reflex yang alamiah muncul setelah reflex ATNR menghilang. Reflex
ini timbul karena rotasi pasif atau aktif dari kepala ke satu sisi yang kemudian akan
diikuti oleh rotasi shoulders, trunk, dan pelvis ke arah yang sama. Pada neck righting
yang sebenarnya, aka nada jeda antara rotasi kepala yang diikuti oleh shoulder.
Cara pemeriksaan : Pasien terlentang, Kepala mid-posisi, Kedua lengan dan
kedua tungkai ekstensi. Rotasi kepala ke salah satu sisi secara aktif atau pasif.
Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Badan tidak akan berputar
b. Reaksi positif: Badan berputar secara keseluruhan mengikuti arah kepala.
Reaksi positif adalah normal pada usia 6 bulan. Reaksi positif setelah usia 6
bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan reaksi negatif di
atas usia satu tahun adalah suatu indikasi dari keterlambatan refleksif kematangan.
Juga akan hilang atau berkurang pada bayi dengan spastisitas.
Reaksi positif muncul sekitar usia 6 bulan. Reaksi negatif setelah usia 6
bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.
9
Reflex yang diinisiasi setelah organ vestibular telah merasakan bahwa tubuh
sedang tidak tegak. Reflex ini muncul sebagai reaksi untuk mengembalikan tubuh ke
posisi berdiri.
Cara pemeriksaan : Pegang pasien dalam ruangan dengan posisi tengkurap
Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Kepala tidak terangkat secara otomatis ke posisi normal
b. Reaksi positif: Kepala terngakat ke posisi normal, wajah vertikal, mulut
horizontal.
Reaksi positif adalah normal jika muncul setelah labyrin-thine righting acting
pada kepala (1-2 bulan) dan berlangsung selama hidupnya. Reaksi negatif setelah
mesin ini merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.
Cara pemeriksaan: Pegang pasien pada bagian depan untuk menyanggan thorax.
Posisi tengkurap. Angkat kepala secara aktif atau pasif
Interpretasi :
a. Reaksi Negatif : Punggung dan kedua tungkai tetap dalam posisi fleksi.
b. Reaksi Positif : Punggung dan kedua tungkai (jika kepala ventrofleksi/fleksi
ke depan, punggung dan kedua tungkai fleksi)
10
1. Reaksi positif adalah normal pada usia 6 bulan kedua dan usia satu
setengah tahun kedua
2. Reaksi negative setelah usia satu setengah tahun kedua merupakan suatu
indikasi keterlambatan refleksif kematangan
3. Reaksi negative adalah normal dari lahir sampai usia 6 bulan dan usia
saru setengah tahun kedua yang berlangsung selama hidupnya.
12. Reflex parachute (protective extension) downward, forward, sideward, backward
Merupakan reflex protektif alamiah yang dimiliki bayi untuk melindungi
kepalanya ketika akan terjatuh. Bentuknya adalah lengan bayi akan memanjang jika
dia akan jatuh ke depan, sehingga dapat melindungi saat dia sedang belajar berjalan.
Muncul usia 4-9 bulam dan menetap. Muncul karena adanya rangsangan visual dan
saraf keseimbangan pada telinga.
Cara melakukan:
o (Downward) bayi ditelungkup sambil diangkat, dibuat seolah-olah akan jatuh.
o (Forward) telungkup dalam gendongan dan di arahkan ke depan, seolah-olah
akan jatuh
o (Sideward) bayi duduk dan perlahan di dorong ke satu sisi
o (Backward) seperti side ward, tapi di dorong ke belakang
Interpretasi: Untuk bayi yang normal dengan berbagai kondisi yang diberikan,
kedua lengan akan berusaha menyeimbangkan badannya agar tidak terjatuh. Hal
ini akan menetap sebagi bentuk mekanisme pertahanan diri seseorang.
o Downward mulai umur 4 bulan
o Sideward mulai umur 6 bulan
o Forward mulai umur 7 bulan
o Backward sitting mulai umur 9 bulan
13. Equilibrium Reaction
Merupakan sebuah reaksi alamiah yang harus muncul pada setiap individu untuk
menyesuaikan posisi kepala dan tubuhnya dalam berbagai kondisi.
11
A. Supine (terlentang)
Cara pemeriksaan : Pasien terlentang di atas papan miring. Kedua lengan dan
kedua tungkai ekstensi. Miringkan papan ke salah satu sisi
Interpretasi :
a. Reaksi negative: Kepala dan thoraks tidak ke arah kanan dengan sendirinya,
tidak ada keseimbangan atau reaksi perlindungan. (hal ini sebagai reaksi
positif pada beberapa bagian badan tetapi tidak yang lainnya)
b. Reaksi positif: Kepala dan thoraks ke arah kanan, abduksi dan ekstensi
lengan dan tungkai atau diangkat ke arah samping (reaksi keseimbangan),
reaksi perlindungan pada bagian bawah samping papan.
Reaksi positif normal sekitar usia 6 bulan dan berlangsung selama hidupnya.
Reaksi negative setelah usia 6 bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan
refleksif kematangan.
B. Prone (tengkurap)
Cara pemeriksaan : Pasien tengkurap di atas papan miring. Kedua lengan dan
kedua tungkai ekstensi. Miringkan papan ke salah satu sisi.
Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Kepala dan thoraks tidak tegak sendiri, tidak ada
keseimbangan atau reaksi perlindungan. (hal ini sebagai reaksi positif dari
beberapa bagian tubuh tetapi tidak yang lainnya)
b. Reaksi positif: Kepala dan thoraks tegak, abduksi dan ekstensi lengan dan
tungkai ke arah samping (reaksi keseimbangan), reaksi perlindungan pada
bagian bawah samping papan.
Reaksi positif normal sekitar usia 6 bulan dan berlangsung selama hidupnya.
Reaksi negatif setelah usia 6 bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan
refleksif kematangan.
C. Quadripedal (merangkak)
Cara pemeriksaan : Pasien posisi merangkak (quadriped) kemudian miringkan ke
salah satu sisi.
12
Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada
keseimbangan atau reaksi perlindungan. (hal ini sebagai reaksi positif dari
beberapa bagian badan tetapi tidak pada bagian lainnya)
b. Reaksi positif: Kepala dan thoraks tegak, abduksi-ekstensi lengan dan
tungkai ke arah samping (reaksi keseimbangan), dan reaksi perlindungan
pada bagian samping bawah.
Reaksi positif normal sekitar usia 8 bulan dan berlangsung selama hidupnya.
Reaksi negative setelah usia 8 bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan
refleksif kematangan.
D. Sitting (duduk)
Cara pemeriksaan: Pasien duduk di atas kursi, tarik atau miringkan pasien ke
salah satu sisi.
Interpretasi:
a. Reaksi negatif: Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada
keseimbangan atau reaksi perlindungan. (hal ini sebagai reaksi positif dari
beberapa bagian badan tetapi tidak pada bagian lainnya)
b. Reaksi positif: Kepala dan thoraks tegak, abduksi-ekstensi lengan dan
tungkai ke arah samping (reaksi keseimbangan), dan reaksi perlindungan
pada bagian samping bawah.
E. Standing (berdiri)
Cara pemeriksaan: Pasien posisi berdiri, pegang pada dibawah ketiak. Miringkan
badannya ke belakang.
Interpretasi:
a. Reaksi negatif: Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada
dorsifleksi dari kedua kaki
13
b. Reaksi positif: Kepala dan thoraks tegak, dorsifleksi kedua kaki
Reaksi positif normal sekitar usia 5 belas sampai 8 belas bulan dan
berlangsung selama hidupnya. Reaksi negatif setelah usia 8 belas bulan
merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Refleks primitif adalah aksi reflek yang berasal dari dalam pusat sistem saraf yang
ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak lengkap seperti
pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Reflek ini tidak menetap hingga
dewasa, namun lama-kelamaan akan menghilang karena dihambat oleh lobus frontal
sesuai dengan tahap perkembangan anak normal. Reflek primitif ini sering juga disebut
infantile atau reflek bayi baru lahir.
Retensi refleks primitif dapat disebabkan oleh berbagai factor. Proses kelahiran
adalah faktor kunci dalam interaksi refleks ini. Oleh karena itu, pengalaman kelahiran
traumatik atau kelahiran dengan pembedahan dapat menyebabkan refleks lambat
berkembang. Penyebab lainnya bisa karena terjatuh, trauma, lahir prematur,
keterlambatan merangkak, infeksi telinga kronis, trauma kepala atau subluksasi vertebral.
Adapun jenis-jenis refleks primitif yaitu Moro Reflex, Rooting Reflex, Palmer
Reflex Asymmetrical Tonic Neck Reflex (ATNR), Spinal Galant Reflex, Tonic
Labyrinthine Reflex (TLR), Landau Reflex, dan Symmetrical Tonic Neck Reflex (STNR)
atau Crawling Reflex.
3.2 Saran
Makalah ini semoga berguna bagi pembaca dan untuk para mahasiswa bisa
dijadikan referensi untuk lebih menyempurnakan isi dari makalah ini. Saran
penulis kepada pembaca yaitu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
15
membangun dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
1. Aras, Djohan dkk. 2016. The New Concept Of Physical Therapist Test And
Measurement. Makassar: PhysioCare Publishing.
2. Bickley, Lynn S. 2009. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Ed.8.
Jakarta : EGC
3. Capute AJ, Shapiro BK, Accardo PJ et al. 1982. Motor Function : Associated
Primitive Reflex Profiles. Developmental Medicine & Child Neurology.
4. Soetomenggolo, Taslim S. dan Sofyan Ismael. 2000. Buku Ajar Neurologi Anak.
Cetakan ke-2. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
5. Modrell AK, Tadi P. Primitive Reflexes. Updated 2020 Feb 8. In: StatPearls. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554606/
6. Vargiami E, Zafeiriou DI. Primitive Reflexes. The Encyclopedia of Child and
Adolescent Development. John Wiley. 2020.
7. Schott JM, Rossor MN. The Grasp and Other Primitive Reflexes. J Neurol Neurosurg
Psychiatry 2003;74:558–560
16