Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FT.

PEDIATRI

PEMERIKSAAN REFLEKS PRIMITIF

DISUSUN OLEH:

NURUL ANNISA K

(PO714241181058)

D.IV FISIOTERAPI TK. III B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN FISIOTERAPI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemeriksaan Refleks Primitif”
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah FT. Pediatri. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Pemeriksaan Refleks Primitif bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Makassar, 23 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Definisi Refleks Primitif..............................................................................................................2
2.2 Jenis-Jenis Refleks Primitif..........................................................................................................3
PENUTUP.................................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemeriksaan refleks primitif penting dilakukan pada neonatus dan infant untuk
mendeteksi secara dini adanya gangguan neurologis dan gangguan perkembangan.
Refleks primitif adalah respons motorik involunter yang berasal dari batang otak yang
mulai muncul saat usia kehamilan 25 minggu dan sepenuhnya terbentuk setelah lahir
pada bayi aterm. Refleks primitif adalah refleks dasar yang penting dalam memfasilitasi
kelangsungan hidup. Respons motorik involunter ini akan digantikan dengan refleks
motorik volunter saat otak mengalami maturasi di usia 4–6 bulan. Refleks primitif yang
tidak muncul saat usia seharusnya, menetap atau muncul kembali pada usia yang tidak
seharusnya, dan muncul asimetris adalah penanda klinis penting dari berbagai gangguan
neurologi dan perkembangan bayi.

Pemeriksaan refleks primitif pada neonatus dilakukan 1–2 jam setelah bayi lahir
mendapatkan minum. Pemeriksaan refleks primitif terdiri dari beberapa macam, antara
lain refleks primitif oral seperti refleks hisap, snout reflex, dan rooting reflex; refleks
glabellar; asymmetric tonic neck reflex (ATNR); refleks Moro; swimming reflex;
stepping reflex; refleks menggenggam; dan refleks Babinski.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa defenisi refleks primitif?
2. Apa saja yang termasuk dalam refleks primitif?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan dapat menjelaskan definisi daari refleks
primitif
2. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan apa saja yang termasuk daam
refleks primitif

BAB II
1
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Refleks Primitif


Refleks primitif adalah aksi refleks yang berasal dari dalam pusat sistem saraf yang
ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak lengkap seperti
pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Reflek ini tidak menetap hingga
dewasa, namun lama-kelamaan akan menghilang karena dihambat oleh lobus frontal
sesuai dengan tahap perkembangan anak normal. Reflek primitif ini sering juga disebut
infantile atau reflek bayi baru lahir.

Bagian pertama dari otak untuk berkembang dan hanya bereaksi selama beberapa
bulan pertama kehidupan, sebelum refleks pengganti yang disebut postural reflexes,
muncul. Refleks postural merupakan pola yang lebih matang dari respon yang
mengontrol keseimangan, koordinasi, dan perkembangan sensomotorik. Refleks ini
mengontrol gerakan bayi di tahun pertama kehidupannya dan sangat penting dalam
membangun fondasi untuk perkembangan motoric, sensorik, dan skill kognitif. Refleks
primitif berkembang sewaktu bayi berada di dalam Rahim.

Refleks-refleks ini menggerakkan bayi dari aktivitas motorik otomatis untuk


dikontrol, gerakan-gerakan skill seperti selama berputar, duduk tegak, merangkak hingga
akhirnya berjalan. Pola-pola gerakan ini merupakan trigger selama bayi berinteraksi
dengan lingkungannya. Sebagaimana bayi menyesuaikan terhadap lingkungan baru
setelah kelahiran, gerakn awal merupakan krusial dalam membangun fondasi untuk
gerakan yang lebih kompleks, skill, dan perilaku. Tanpa refleks primitif ini, skill
kompleks yang sekarang kita dianugerahi, seperti berjalan atau menaiki sepeda dapat
menjadi sulit atau lambat untuk berkembang.

Retensi refleks primitif dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Proses kelahiran
adalah faktor kunci dalam interaksi refleks ini. Oleh karena itu, pengalaman kelahiran
traumatik atau kelahiran dengan pembedahan dapat menyebabkan refleks lambat
berkembang. Penyebab lainnya bisa karena terjatuh, trauma, lahir prematur,
keterlambatan merangkak, infeksi telinga kronis, trauma kepala atau subluksasi vertebral.

2
2.2 Jenis-Jenis Refleks Primitif
Jenis-jenis refleks primitif meliputi:

1. Refleks Moro
Refleks ini timbul ketika si kecil terkejut, umumnya karena ia merasa akan
jatuh atau karena ada suara yang sangat keras. Reaksi yang timbul setelah terkejut
adalah membuka kedua lengan dan tungkainya dan kepala bergerak ke belakang.
Terkadang tangannya menggapai benda-benda yang ada di dekatnya. Biasanya akan
menangis terlebih dahulu saat dikejutkan. Refleks ini mulai menghilang antara usia
3-6 bulan.

 Cara pemeriksaan: letakkan bayi di tempat tidur, fisioterapis lalu bertepuk tangan
dengan suara yg sedikit keras, lalu perhatikan reaksi bayi, apakah reaksi moro
muncul/tidak.
 Interpretasi :
1. Reaksi positif adalah normal pada usia bayi 3-6 bulan
2. Reaksi positif setelah usia 6 bulan merupakan suatu indikasi ketelambatan
refleksif kematangan.
3. Reaksi negative adalah normal setelah usia 6 bulan
2. Refleks Galant
Refleks ini juga dikenal sebagai reflek Galant’s infantile, ditemukan oleh
seorang neurolog dari Rusia, Johann Susman Galant. Reflek ini muncul sejak lahir
dan berlangsung sampai pada usia empat hingga 6 bulan. Reflex ini terlihat saat

3
punggung tengah atau punggunggung bawah bayi di bagian kanan atau kiri tulang
punggung di usap. Tubuh bayi akan melengkung ke sisi yang diusap.

 Cara pemeriksaan: Refleks galant ditimbulkan dengan menggosok satu sisi


punggung sepanjang garis paravertebral 2-3 cm dari garis tengah mulai dari bahu
hingga bokong.
 Interpretasi: Respons normal adalah perlengkungan lateral dari badan ke arah
sisi yang distimulisasi dengan bahu dan sendi panggul bergerak ke arah sisi yang
digosok.Refleks galant secara normal hilang setelah 2-3 bulan. Jika reflek ini
menetap hingga lewat 6 bulan, dimungkinkan ada patologis.
3. Asimetric Tonic Neck Reflex (ATNR)
Merupakan refleks mempertahankan posisi leher / kepala. Timbul bila kita
membaringkan bayi secara telentang. Ketika dibaringkan dan wajahnya dipaling ke
salah satu arah, misalnya kanan, tangannya akan membentuk posisi seperti pemain
anggar dalam posisi siap, tangan kanannya lurus dan tangan kiri ditekuk. Refleks ini
sering juga disebut fencing reflex (posisi pemain anggar). Menghilang saat bayi
berusia 3-4 bulan.

4
 Cara pemeriksaan: Pasien terlentang , kepala dalam mid-posisi dan kedua lengan
dan kedua tungkai ekstensi. Kemudian palingkan kepala ke salah satu sisi.
 Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Tidak ada reaksi dari anggota badan pada salah satu sisi
b. Reaksi positif: Kedua lengan dan kedua tungkai ekstensi pada arah sisi
wajah, atau peningkatan tonus ekstensor, fleksi lengan dan tungkai sisi yang
berlawanan, atau peningkatan tonus fleksor

Bila tak ada respons, menunjukkan ada kelainan pada susunan saraf.
Sebaliknya bila gerak refleks itu menetap kemungkinan ada kelainan otak.

4. Refleks Primary Standing (Positive Supporting Reaction)


Reflex ini merupakan reaksi yang muncul saat bayi di pegang vertical dan
kakinya dibiarkan menyentuh lantai atau permukaan lainnya. Maka bayi akan
langsung berposisi seperti berdiri dengan sedikit fleksi hip dan knee. Pada posisi ini
bayi akan berdiri dengan jari kakinyaatau menyilangkan kedua kakinya. Akan
muncul selama 4 bulan pertama kehidupannya secara involunter sampai mereka bisa
menyanggah sendiri proporsi berat badannya saat umur 10 bulan secara sadar.

5
 Cara pemeriksaan : pegang bayi pada kedua ketiaknya dan menghadap ke depan.
Lalu perlahan letakkan ujung jari kakinya ke lantai dan perhatikan posisi kedua
kakinya.
 Interpretasi : reflex ini muncul involunter saat berumur 4 bulan dan bertahap
akan berkembang hingga usia 10 bulan ke atas. jika reaksi positif, maka
dicurigai ada gangguan perkembangan motorik bayi.
5. Refleks Automatic Walking (Stepping Reflex)
Timbul ketika kita memegangi bayi pada posisi berdiri dan sedikit menekan.
Bayi akan mengangkat kakinya secara bergantian seakan -akan berjalan. Refleks ini
mulai berkurang setelah 1 minggu dan akan menghilang setelah 2 bulan.

6
 Cara pemeriksaan: pegangi bayi di ketiak/dibawah lengannya. Biarkan jari-jari
kakinya menyentuh lantai. Lalu perhatikan reaksinya.
 Interpretasi : Bila tidak ada respons, menunjukkan ada kelainan pada motorik
kasar, cidera perifer (semua saraf selaian otak dan saraf tulang belakang) atau
kemungkinan ada retak pada tulang atau tulang di betis.
6. Refleks Grasp (Hand And Feet)
Reflex ini muncul Ketika telapak tangannya disentuh atau meletakkan benda
seperti jari Ibunya atau pensil, jari-jari menutup dan menggenggam benda yang
menyentuh telapak tangannya. Ia akan memegang erat dan kekuatannya akan
meningkat ketika benda tersebut ditarik keluar. Refleks ini akan hilang saat bayi
berusia 5 bulan.

7
 Cara pemeriksaan : letakkan jari atau pensil ke telapak tangan si bayi, lalu
perhatikan apa yang terjadi.
 Interpretasi : bayi akan menggenggam benda yang kita letakkan di telapak
tangannya. Bila tak ada respons atau respons menetap, menunjukkan kelainan
saraf otak. Refleks ini juga kurang terlihat pada bayi prematur.
7. Refleks Hisap ( Sucking Refleks )
Merupakan kemampuan dasar bayi untuk bertahan hidup. Reflex ini
menjamin bayi untuk mendapatkan makanan hingga ia secara sadar mampu
menghisap sendiri. Reflex ini ditimbulkan oleh rangasangan pada daerah mulut atau
pipi bayi dengan puting / tangan. Bibir bayi akan maju ke depan dan lidah melingkar
ke dalam untuk menyedot Menghilang saat bayi berusia 2-3 bulan.

 Cara pemeriksaan: letakkan bayi di tempat tidur atau tempat yang nyaman.
Fisioterapis lalu meletakkan jari tangannya di sekitar bibir bayi, lalu perhatikan
reaksinya.
 Interpretasi : bayi akan langsung menghisap jari fisioterapis. Bila taka ada
respons, menunjukkan ada kelainan pada susunan saraf. Bayi prematur yang lahir
sebelum usia kandungan 34 minggu biasanya belum memiliki refleks mengisap.
8. Neck Righting Reflex

8
Yaitu reflex yang alamiah muncul setelah reflex ATNR menghilang. Reflex
ini timbul karena rotasi pasif atau aktif dari kepala ke satu sisi yang kemudian akan
diikuti oleh rotasi shoulders, trunk, dan pelvis ke arah yang sama. Pada neck righting
yang sebenarnya, aka nada jeda antara rotasi kepala yang diikuti oleh shoulder.
 Cara pemeriksaan : Pasien terlentang, Kepala mid-posisi, Kedua lengan dan
kedua tungkai ekstensi. Rotasi kepala ke salah satu sisi secara aktif atau pasif.
 Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Badan tidak akan berputar
b. Reaksi positif: Badan berputar secara keseluruhan mengikuti arah kepala.

Reaksi positif adalah normal pada usia 6 bulan. Reaksi positif setelah usia 6
bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan reaksi negatif di
atas usia satu tahun adalah suatu indikasi dari keterlambatan refleksif kematangan.
Juga akan hilang atau berkurang pada bayi dengan spastisitas.

9. Body Righting On The Body


Mirip dengan neck righting reflex, tapi perbedaannya, tubuh berputar
mengikuti kepala secara segmental/perbagian, tidak bersamaan pertama kepala
berputar lalu satu persatu diikuti shoulder, trunk dan pelvis serta anggota gerak
bawah.
 Cara pemeriksaan: Pasien terlentang, Kepala mid-posisi, Kedua lengan dan
kedua tungkai ekstensi. Rotasi kepala ke salah satu sisi secara aktif atau pasif
 Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Badan berputar mengikuti (neck righting), dan tidak berdiri
atas beberapa bagian
b. Reaksi positif: Rotasi beberapa bagian dari trunk diantara kedua bahu dan
pinggul diikuti kepala, kemudian kedua bahu, yang berakhir pada kedua
pinggul

Reaksi positif muncul sekitar usia 6 bulan. Reaksi negatif setelah usia 6
bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.

10. Labyrinthine righting reflex plus optical righting

9
Reflex yang diinisiasi setelah organ vestibular telah merasakan bahwa tubuh
sedang tidak tegak. Reflex ini muncul sebagai reaksi untuk mengembalikan tubuh ke
posisi berdiri.
 Cara pemeriksaan : Pegang pasien dalam ruangan dengan posisi tengkurap
 Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Kepala tidak terangkat secara otomatis ke posisi normal
b. Reaksi positif: Kepala terngakat ke posisi normal, wajah vertikal, mulut
horizontal.

Reaksi positif adalah normal jika muncul setelah labyrin-thine righting acting
pada kepala (1-2 bulan) dan berlangsung selama hidupnya. Reaksi negatif setelah
mesin ini merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.

11. Reflex Landau


Landau reflex (land-ow) adalah reflex yang terlihat pada bayi normal dari 3
bulan hingga 1 tahun ketika ia mulai hilang. Jika bayi dipegang horizontal dengan
wajahnya ke bawah, ia akan meluruskan kedua kaki dan punggungnya dan mencoba
untuk mengangkat kepalanya.

 Cara pemeriksaan: Pegang pasien pada bagian depan untuk menyanggan thorax.
Posisi tengkurap. Angkat kepala secara aktif atau pasif
 Interpretasi :
a. Reaksi Negatif : Punggung dan kedua tungkai tetap dalam posisi fleksi.
b. Reaksi Positif : Punggung dan kedua tungkai (jika kepala ventrofleksi/fleksi
ke depan, punggung dan kedua tungkai fleksi)

10
1. Reaksi positif adalah normal pada usia 6 bulan kedua dan usia satu
setengah tahun kedua
2. Reaksi negative setelah usia satu setengah tahun kedua merupakan suatu
indikasi keterlambatan refleksif kematangan
3. Reaksi negative adalah normal dari lahir sampai usia 6 bulan dan usia
saru setengah tahun kedua yang berlangsung selama hidupnya.
12. Reflex parachute (protective extension) downward, forward, sideward, backward
Merupakan reflex protektif alamiah yang dimiliki bayi untuk melindungi
kepalanya ketika akan terjatuh. Bentuknya adalah lengan bayi akan memanjang jika
dia akan jatuh ke depan, sehingga dapat melindungi saat dia sedang belajar berjalan.
Muncul usia 4-9 bulam dan menetap. Muncul karena adanya rangsangan visual dan
saraf keseimbangan pada telinga.
 Cara melakukan:
o (Downward) bayi ditelungkup sambil diangkat, dibuat seolah-olah akan jatuh.
o (Forward) telungkup dalam gendongan dan di arahkan ke depan, seolah-olah
akan jatuh
o (Sideward) bayi duduk dan perlahan di dorong ke satu sisi
o (Backward) seperti side ward, tapi di dorong ke belakang

Perhatikan bagaimana reaksi dari kedua lengannya.

 Interpretasi: Untuk bayi yang normal dengan berbagai kondisi yang diberikan,
kedua lengan akan berusaha menyeimbangkan badannya agar tidak terjatuh. Hal
ini akan menetap sebagi bentuk mekanisme pertahanan diri seseorang.
o Downward mulai umur 4 bulan
o Sideward mulai umur 6 bulan
o Forward mulai umur 7 bulan
o Backward sitting mulai umur 9 bulan
13. Equilibrium Reaction
Merupakan sebuah reaksi alamiah yang harus muncul pada setiap individu untuk
menyesuaikan posisi kepala dan tubuhnya dalam berbagai kondisi.

11
A. Supine (terlentang)
 Cara pemeriksaan : Pasien terlentang di atas papan miring. Kedua lengan dan
kedua tungkai ekstensi. Miringkan papan ke salah satu sisi
 Interpretasi :
a. Reaksi negative: Kepala dan thoraks tidak ke arah kanan dengan sendirinya,
tidak ada keseimbangan atau reaksi perlindungan. (hal ini sebagai reaksi
positif pada beberapa bagian badan tetapi tidak yang lainnya)
b. Reaksi positif: Kepala dan thoraks ke arah kanan, abduksi dan ekstensi
lengan dan tungkai atau diangkat ke arah samping (reaksi keseimbangan),
reaksi perlindungan pada bagian bawah samping papan.

Reaksi positif normal sekitar usia 6 bulan dan berlangsung selama hidupnya.
Reaksi negative setelah usia 6 bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan
refleksif kematangan.

B. Prone (tengkurap)
 Cara pemeriksaan : Pasien tengkurap di atas papan miring. Kedua lengan dan
kedua tungkai ekstensi. Miringkan papan ke salah satu sisi.
 Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Kepala dan thoraks tidak tegak sendiri, tidak ada
keseimbangan atau reaksi perlindungan. (hal ini sebagai reaksi positif dari
beberapa bagian tubuh tetapi tidak yang lainnya)
b. Reaksi positif: Kepala dan thoraks tegak, abduksi dan ekstensi lengan dan
tungkai ke arah samping (reaksi keseimbangan), reaksi perlindungan pada
bagian bawah samping papan.

Reaksi positif normal sekitar usia 6 bulan dan berlangsung selama hidupnya.
Reaksi negatif setelah usia 6 bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan
refleksif kematangan.

C. Quadripedal (merangkak)
 Cara pemeriksaan : Pasien posisi merangkak (quadriped) kemudian miringkan ke
salah satu sisi.

12
 Interpretasi :
a. Reaksi negatif: Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada
keseimbangan atau reaksi perlindungan. (hal ini sebagai reaksi positif dari
beberapa bagian badan tetapi tidak pada bagian lainnya)
b. Reaksi positif: Kepala dan thoraks tegak, abduksi-ekstensi lengan dan
tungkai ke arah samping (reaksi keseimbangan), dan reaksi perlindungan
pada bagian samping bawah.

Reaksi positif normal sekitar usia 8 bulan dan berlangsung selama hidupnya.
Reaksi negative setelah usia 8 bulan merupakan suatu indikasi keterlambatan
refleksif kematangan.

D. Sitting (duduk)
 Cara pemeriksaan: Pasien duduk di atas kursi, tarik atau miringkan pasien ke
salah satu sisi.
 Interpretasi:
a. Reaksi negatif: Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada
keseimbangan atau reaksi perlindungan. (hal ini sebagai reaksi positif dari
beberapa bagian badan tetapi tidak pada bagian lainnya)
b. Reaksi positif: Kepala dan thoraks tegak, abduksi-ekstensi lengan dan
tungkai ke arah samping (reaksi keseimbangan), dan reaksi perlindungan
pada bagian samping bawah.

Reaksi positif normal sekitar usia 10 sampai 12 bulan dan berlangsung


selama hidupnya. Reaksi negatif setelah usia 12 bulan merupakan suatu
indikasi keterlambatan refleksif kematangan.

E. Standing (berdiri)
 Cara pemeriksaan: Pasien posisi berdiri, pegang pada dibawah ketiak. Miringkan
badannya ke belakang.
 Interpretasi:
a. Reaksi negatif: Kepala dan thoraks tidak tegak sendirinya, tidak ada
dorsifleksi dari kedua kaki

13
b. Reaksi positif: Kepala dan thoraks tegak, dorsifleksi kedua kaki

Reaksi positif normal sekitar usia 5 belas sampai 8 belas bulan dan
berlangsung selama hidupnya. Reaksi negatif setelah usia 8 belas bulan
merupakan suatu indikasi keterlambatan refleksif kematangan.

14. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex)


Grasping Reflex adalah refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda
yang disentuhkan ke bayi, indikasi saraf berkembang normal – hilang setelah 3-4
bulan. Bayi akan otomatis menggenggam jari ketika Anda menyodorkan jari telunjuk
kepadanya. Reflek menggenggam tejadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan
bayi. Bayi akan merespons dengan cara menggenggamnya kuat kuat.
Pada akhir bulan, ketika refleks menggenggam berkurang dan bayi
memperlihatkan suatu genggaman yang lebih spontan, yang sering dihasilkan dari
rangasangan visual. Misalnya, ketika bayi melihat suatu gerakan yang berputar diatas
tempat tidurnya, ia akan meraih dan mencoba menggenggamnya. Ketika
perkembangan motoriknya semakin lancar, bayi akan menggenggam benda- benda,
menggunakannya secara hati hati, dan mengamati benda-benda tersebut
menggenggam benda- benda, menggunakannya secara hati hati, dan mengamati
benda benda tersebut.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Refleks primitif adalah aksi reflek yang berasal dari dalam pusat sistem saraf yang
ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak lengkap seperti
pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Reflek ini tidak menetap hingga
dewasa, namun lama-kelamaan akan menghilang karena dihambat oleh lobus frontal
sesuai dengan tahap perkembangan anak normal. Reflek primitif ini sering juga disebut
infantile atau reflek bayi baru lahir.

Retensi refleks primitif dapat disebabkan oleh berbagai factor. Proses kelahiran
adalah faktor kunci dalam interaksi refleks ini. Oleh karena itu, pengalaman kelahiran
traumatik atau kelahiran dengan pembedahan dapat menyebabkan refleks lambat
berkembang. Penyebab lainnya bisa karena terjatuh, trauma, lahir prematur,
keterlambatan merangkak, infeksi telinga kronis, trauma kepala atau subluksasi vertebral.

Adapun jenis-jenis refleks primitif yaitu Moro Reflex, Rooting Reflex, Palmer
Reflex Asymmetrical Tonic Neck Reflex (ATNR), Spinal Galant Reflex, Tonic
Labyrinthine Reflex (TLR), Landau Reflex, dan Symmetrical Tonic Neck Reflex (STNR)
atau Crawling Reflex.

3.2 Saran
Makalah ini semoga berguna bagi pembaca dan untuk para mahasiswa bisa
dijadikan referensi untuk lebih menyempurnakan isi dari makalah ini. Saran
penulis kepada pembaca yaitu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

15
membangun dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
Terima kasih

DAFTAR PUSTAKA
1. Aras, Djohan dkk. 2016. The New Concept Of Physical Therapist Test And
Measurement. Makassar: PhysioCare Publishing.
2. Bickley, Lynn S. 2009. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Ed.8.
Jakarta : EGC
3. Capute AJ, Shapiro BK, Accardo PJ et al. 1982. Motor Function : Associated
Primitive Reflex Profiles. Developmental Medicine & Child Neurology.
4. Soetomenggolo, Taslim S. dan Sofyan Ismael. 2000. Buku Ajar Neurologi Anak.
Cetakan ke-2. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
5. Modrell AK, Tadi P. Primitive Reflexes. Updated 2020 Feb 8. In: StatPearls. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554606/
6. Vargiami E, Zafeiriou DI. Primitive Reflexes. The Encyclopedia of Child and
Adolescent Development. John Wiley. 2020.
7. Schott JM, Rossor MN. The Grasp and Other Primitive Reflexes. J Neurol Neurosurg
Psychiatry 2003;74:558–560

16

Anda mungkin juga menyukai