Anda di halaman 1dari 7

MATERI PRAKTIKUM

Mata Kuliah : Ekonomi Perikanan


Pokok Bahasan (PB) : Descriptive Tools Pembangunan Perikanan
Sub PB : Minimum Requirement Approach (MRA)

Judul
Peran Sektor Perikanan Melalui Pendekatan Employment di Kota Ambon.

Pengantar
Salah satu pendekatan yang dapat diguakan untuk menggambarkan kondisi makro
sektor (lapangan usaha) perikanan adalah melalui pendekatan minimum requirement
approach atau MRA. Meski penggunaan MRA biasanya digunakan untuk menggambarkan
ekonomi wilayah secara keseluruhan, pendekatan ini dapat juga digunakan untuk melihat
potret spesifik sektor perikanan relatif terhadap sektor ekonomi lainnya dalam suatu
wilayah. Pendekatan ini pertama kali dikenalkan oleh Ullman dan Dacey pada tahun 1960
yang kemudian masih banyak digunakan untuk melihat keragaman ekonomi sektoral di
suatu wilayah sampai saat ini. Asumsi dalam MRA:
1. Suatu wilayah tidak akan memenuhi permintaan dari luar sampai kebutuhan wilayahnya
dipenuhi terlebih dahulu.
2. MRA membutuhkan pendugaan variabel yang dianalisis terlebih dahulu (produksi, tenaga
kerja, atau yang lainnya) untuk kebutuhan lokal.
Untuk memahami konsep MRA, terlebih dahulu akan disampaikan konsep dasar
mengenai teori basis ekonomi (economic base theory). Hal ini diperlukan karena salah satu
hasil analisis/kesimpulan/output dari MRA adalah pengganda basis yang menunjukan
koefisien basis ekonomi. Nilai ini kemudian dapat dijadikan dasar bagi pengambilan
keputusan atau kebijakan di sektor tersebut (misalnya di sector perikanan).
Mengapa basis ekonomi penting? Teori basis ekonomi (economic base) menyatakan
bahwa cara untuk memperkuat dan menumbuhkan ekonomi lokal adalah dengan
mengembangkan dan meningkatkan sektor basic. Sektor basic merupakan mesin
pertumbuhan dari ekonomi lokal. Selain itu, teori ini juga menyatakan bahwa ekonomi lokal
akan semakin kuat jika ekonomi di wilayah tersebut memiliki jaringan yang lebih luas di
wilayah lain, tidak semata-mata tergantung pada permintaan lokal.

1
Lalu apa itu sektor basic? Dalam teori basis ekonomi, sektor ekonomi biasanya dibagi
dalam dua kategori yakni: sektor basic (non-local) dan sektor nonbasic (local). Sector
basic terdiri dari usaha-usaha lokal yang aktivitasnya tergantung dari faktor-faktor
eksternal. Kehidupan usaha sektor ini banyak tergantung dari usaha-usaha nonlokal.
Perikanan misalnya dapat dikategorikan sebagai sektor basic karena sebagian besar
produk ini dikonsumsi di luar misalnya untuk restoran, pabrik pengalengan, dan
berbagai industri lainnya yang berada di wilayah lain. Sektor nonbasic di sisi Ian, terdiri
dari usaha-usaha yang secara keseluruhan tergantung dari kondisi usaha lokal. Misalnya,
usaha warung makan yang menjual makanannya pada konsumen lokal sehingga produknya
sebagian besar dikonsumsi lokal.

Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menghitung pengganda basis tenaga kerja sektor perikanan dengan menggunakan
metode analisis MRA dengan bantuan perangkat lunak microsoft excel.
2. Mengartikan dan membuat kesimpulan berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh.

Metodologi
Metode dasar
Metode penelitian yang cocok dengan permasalahan dan judul ini adalah penelitian
sekunder. Menurut Sarwono (2006), penelitian sekunder adalah penelitian yang
menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh
data atau informasi untukmenjawab masalah yang diteliti. Penelitian ini juga dikenal sebagai
studi kepustakaan.

Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan adalah Minimum Requirement Approach
(MRA). MRA biasanya digunakan untuk menggambarkan ekonomi wilayah secara
keseluruhan, namun pendekatan ini dapat digunakan untuk melihat potret spesifik sektor
perikanan relatif terhadap sektor ekonomi lainnya dalam suatu wilayah. Menurut Fauzi
(2010), formula MRA adalah:
𝑖
𝐸𝑎𝑖 𝐸min 𝑝𝑒𝑒𝑟
𝑋𝑎𝑖 = − 𝐸𝑎𝑖
𝐸𝑎 𝐸min 𝑝𝑒𝑒𝑟

2
Pengukuran MRA menggunakan variabel tenaga kerja (E=employment) sebagai
salah satu indikator. Variabel di atas bisa diganti dengan variabel lainnya seperti produksi
dan PDRB.
Formula di atas menyatakan bahwa basic employment sektor i (dalam hal ini
perikanan) di wilayah a adalah merupakan perkalian dari total tenaga kerja sektor i di wilayah
dengan selisih share sektor perikanan dengan share minimum sektor yang terdekat (peer).
Teknik MRA mengandalkan wilayah yang memiliki karakteristik yang sama yang dapat
digunakan sebagai acuan atau peer.

CONTOH DATA
Data di Tabel 1 merupakan data jumlah tenaga kerja (TK) sektor perikanan di Kota
Padang dan daerah lain yang memiliki karakteristik potensi perikanan laut di Provinsi
Sumatera Barat.
Tabel 1. Data Tenaga Kerja Sektor di Kota/Kabupaten Pada Provinsi Sumatera Barat
Total TK Seluruh TK Sektor
No. Wilayah Sektor Perikanan
(Orang) (Orang)
1 Kota Padang 304,790.00 6,898.00
2 Kota Pariaman 31,932.00 1,177.00
3 Kabupaten Padang Pariaman 159,162.00 4,381.00
4 Kabupaten Pesisir Selatan 158,806.00 13,998.00
5 Kabupaten Pasaman Barat 158,617.00 2,762.00
6 Kabupaten Kepulauan Mentawai 36,453.00 3,216.00
Total 849,760.00 32,432.00
Sumber: Ramadona, 2013.

Masalah:
Bagaimana peran sektor perikanan melalui pendekatan employment di Kota Padang?
Cara analisis:
1. Hitung share sektor perikanan
Dengan cara membagi TK sektor perikanan dengan Totak TK seluruh sektor.

3
2. Tentukan share sektor yang bernilai paling rendah (peer).

3. Menghitung basic employment, dengan cara: share sektor dikurangi minimum shraes
peer, dikali dengan total TK seluruh sektor.

4. Menghitung base multiplier, dengan cara: total TK sektor perikanan dibagi dengan basic
employment.

4
Hasil Analisis:

 Angka basic employment untuk sektor perikanan di Kota Padang adalah 1.590,69
atau 1.591 orang tenaga kerja. Angka ini menunjukkan bahwa sektor perikanan di
Kota Padang melalui data tenaga kerja (TK) adalah sektor basis (basic), dimana
karena tersedia 1.591 orang tenaga kerja di sektor perikanan yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan di luar Kota Padang, namun masih dalam wilayah
Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan, sisa tenaga kerja sebanyak 5.307 diperlukan
untuk memenuhi permintaan lokal di Kota Padang (angka 5.307 diperoleh dari TK
sekotr perikanan di Kota padang sebanyak 6.898, dikurangi basic employment
sebanyak 1.591).
 Angka base multiplier sebesar 4,3 untuk Kota Padang menunjukkan bahwa, setiap 4
tenaga kerja yang diciptakan oleh sektor basic (termasuk sektor perikanan di Kota

5
Padang) akan menciptakan 0,3 tenaga kerja di sektor nonbasic (lokal). Atau setiap
40 tenaga kerja yang diciptakan oleh sektor perikanan di Kota Padang akan
menciptakan 3 tenaga kerja di sektor nonbasic (lokal), sector nonbasic ini misalnya 3
orang tenaga kerja di usaha warung makan.

Kesimpulan:
Dapat disimpulkan bahwa sektor perikanan di Kota Padang merupakan sector basis dan
berperan penciptaan tenaga kerja di sector non basis, dimana setiap 40 tenaga kerja pada
sektor perikanan di Kota Padang akan menciptakan 3 tenaga kerja di sektor nonbasic (lokal).

TUGAS PRAKTIKUM
Contoh Data
Tabel 2. Data Tenaga Kerja Sektor di Kota/Kabupaten Pada Provinsi Maluku
Total TK Seluruh TK Sektor
No. Wilayah Sektor Perikanan
(Orang) (Orang)
1 Kota Ambon 1.001.000 51.000
2 Kabupaten Maluku Tengah 1.250.000 33.750
3 Kabupaten Maluku Tenggara 925.000 38.850
4 Kabupaten Buru 950.000 54.150

Kerjakan dan kumpulkan Lembaran Kerja Saat Praktikum, Laporan lengkap nanti dibuat dan
dikumpulkan setelahnya.

Daftar Pustaka
Fauzi A. 2010. Ekonomi Perikanan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ramadona T. 2013. Kebijakan Pengembangan Ekonomi Perikanan Tuna Longline
Beroerspektif Mitigasi Bencana di Padang Sumatera Barat. Tesis Program Studi
Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika Sokolah Pascasajana IPB, Bogor.
Sarwono J. 2006. Metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu, Yogyakarta.

6
LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM : …………………………………..
Kelompok : …………………………………..
Nama Ketua Kelompok :…………………………………..

Nama Dosen :…………………………………..


Judul Materi Praktikum : ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Tanggal Praktikum : ………………………………….
Hasil diperoleh : ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

KERTAS INI DIKUMPULKAN SETELAH PRAKTIKUM DI KELAS

Anda mungkin juga menyukai