Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

MANAJEMEN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

PWS-KB

Dosen Pembimbing : Sri Winarsih, S.Pd, S.SiT, M.Kes

Disusun Oleh :

Nama : Isnaeni
NIM : P1337424520120
Eugenia 6

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

DAN PROFESI BIDAN SEMARANG JURUSAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin......

       Puji dan syukur terucap hanya pada Allah SWT yang Maha Esa atas Ridonya
akhirnya kami dapat menyelesaikan makala ini untuk mata kuliah “Manajemen
Organisasi Kebidanan”, yang membahas mengenai, “PWS KB” yang merupakan
pengetahuan penting yang harus diketahui.
       Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang senantiasa
taat dalam menjalankan syariatnya.

       Kami ucapkan terima kasih yang tiada tara kepada seluruh pihak yang telah
membantu mensukseskan makalah ini hingga selesai, baik secara langsung maupun
tidak.

       Bila dalam penyampaian makalah ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan bagi
pembaca, dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf yang setulusnya.

       Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami harapkan untuk
perbaikan makala ini kedepan. Semoga taufik, hidayat dan rahmat senantiasa menyertai
kita semua menuju terciptanya keridhoan Allah SWT.

Amin ya Robbal Alamin......

                                                                                                Kab. Semarang, April 2021

Penulis

                                                                                                                             
Isnaeni

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................ i
Kata Pengantar................................................................................................................ ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 3
C. Tujuan ................................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN TEORI........................................................................................... 4
A. Pengertian PWS KB............................................................................................ 4
B. Tujuan PWS KB................................................................................................. 4
C. Cara Membuat Grafik, Pengolahan Data dan Analisa Data............................... 4
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................................ 8
A. Pengumpulan Data, Pencatatan Data (Data sasaran dan Data Pelayanan)......... 8
B. Pengolahan Data................................................................................................. 9
C. Pembuatan Grafik PWS KB Aktif...................................................................... 10
D. Analisa Data PWS KB........................................................................................ 14
E. Rencana Tindak Lanjut....................................................................................... 14
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................... 16
BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................................................................... 18
A. Kesimpulan......................................................................................................... 18
B. Saran................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun


1985. Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun pemegang program di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota belum mempunyai alat pantau yang dapat memberikan data yang cepat
sehingga pimpinan dapat memberikan respon atau tindakan yang cepat dalam wilayah
kerjanya. PWS dimulai dengan program Imunisasi yang dalam perjalanannya, berkembang
menjadi PWS-PWS lain seperti PWS-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) dan PWS GIZI
Pelaksanaan PWS imunisasi berhasil baik, dibuktikan dengan tercapainya Universal
Child Immunization (UCI) di Indonesia pada tahun 1990. Dengan dicapainya cakupan
program imunisasi, terjadi penurunan AKB yang signifikan. Namun pelaksanaan PWS
dengan indikator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tidak secara cepat dapat menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) secara bermakna walaupun cakupan pelayanan KIA
meningkat, karena adanya faktor-faktor lain sebagai penyebab kematian ibu (ekonomi,
pendidikan, sosial budaya, dsb). Dengan demikian maka PWS KIA perlu dikembangkan
dengan memperbaiki mutu data, analisis dan penelusuran data.
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian
Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan beberapa indikator status
kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan
dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2007, AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup,
AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup, AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup.
Penduduk Indonesia pada tahun 2007 adalah 225.642.000 jiwa dengan CBR 19,1
maka terdapat 4.287.198 bayi lahir hidup. Dengan AKI 228/100.000 KH berarti ada 9.774
ibu meninggal per tahun atau 1 ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan dan nifas. Besaran kematian Neonatal, Bayi dan Balita jauh lebih
tinggi, dengan AKN 19/1.000 KH, AKB 34/1.000 KH dan AKABA 44/1.000 KH berarti
ada 9 Neonatal, 17 bayi dan 22 Balita meninggal tiap jam.
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs, 2000) pada
tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam
kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun

1
sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia
mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 KH,
Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH, dan  Angka Kematian Balita 97
menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015.
Penyebab langsung kematian Ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan
segera setelah persalinan (SKRT 2001). Penyebab langsung kematian Ibu adalah
perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian
Ibu antara lain Kurang Energi Kronis/KEK pada kehamilan (37%) dan anemia pada
kehamilan (40%). Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan risiko
terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia. Sedangkan
berdasarkan laporan rutin PWS tahun 2007, penyebab langsung kematian ibu adalah
perdarahan (39%), eklampsia (20%), infeksi (7%) dan lain-lain (33%).
Menurut RISKESDAS 2007, penyebab kematian neonatal 0 – 6 hari adalah
gangguan pernafasan (37%), prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%), kelainan
darah/ikterus (6%), postmatur (3%) dan kelainan kongenital (1%). Penyebab kematian
neonatal 7 – 28 hari adalah sepsis (20,5%), kelainan kongenital (19%), pneumonia
(17%), Respiratori Distress Syndrome/RDS (14%), prematuritas (14%), ikterus (3%),
cedera lahir (3%), tetanus (3%), defisiensi nutrisi (3%) dan Suddenly Infant Death
Syndrome/SIDS (3%). Penyebab kematian bayi (29 hari – 1 tahun) adalah diare (42%),
pneumonia (24%), meningitis/ensefalitis (9%), kelainan saluran cerna (7%), kelainan
jantung kongenital dan hidrosefalus (6%), sepsis (4%), tetanus (3%) dan lain-lain (5%).
Penyebab kematian balita (1 – 4 tahun) adalah diare (25,2%), pneumonia
(15,5%), Necrotizing Enterocolitis E.Coli/NEC (10,7%), meningitis/ensefalitis (8,8%),
DBD (6,8%), campak (5,8%), tenggelam (4,9%) dan lain-lain (9,7%).
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an
melalui program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan
dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an secara
konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi
dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh
pemerintah pada tahun 2000. Sejak tahun 1985 pemerintah merancang Child Survival
(CS) untuk penurunan AKB. Kedua Strategi tersebut diatas telah sejalan dengan Grand
Strategi DEPKES tahun 2004.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa PWS KB?
2. Tujuan dari PWS KB?
3. Bagaimana Cara Membuat grafik, melakukan pengolahan data dan analisa?
C. Tujuan
1. Mengetahui PWS KB
2. Mengetahui dan Memahami Tujuan dari PWS KB
3. Mengetahui dan Memahami Cara Membuat grafik, melakukan pengolahan data dan
analisa

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT (PWS) KB

A. Pengertian PWS KB
Alat manajemen program KB untuk memantau cakupan pelayanan KB serta kejadian
komplikasi dan kegagalan KB disuatu wilayah secara terus menerus agar dapat dilakukan
tindak lanjut yang cepat dan tepat, khususunya terhadap wilayah yang cakupannya masih
rendah serta kejadian komplikasi dan kegagalan masih diatas angka toleransi.
B. Tujuan PWS KB :
1. Tujuan Umum
Terpantaunya cakupan dan kualitas pelayanan KB pada setiap fasilitas pelayanan di
wilayah kerja secara terus menerus.
2. Tujuan khusus PWS KB :
a. Memantau cakupan pelayanan KB secara teratur (bulanan) dan terus menerus
b. Menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan hasil pencapaian
c. Menentukan urutan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif
berdasarkan besarnya kesenjangan antara target dengan hasil pencapaian
d. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia
e. Meningkatkan peran serta aparat setempat dalam poenggerakkan sasaran dan
mobilisasi sumber daya
C. Cara membuat grafik PWS KB
1. Pengumpulan data (laporan pendataan PUS KB (tahunan),register kohort KB (register
harian yang sudah direkap tiap bulan per desa), laporan dari bidan/ dokter praktik
swasta dan rumah sakit)
Data sasaran program KB :
a. Jumlah PUS
b. Jumlah PUS dengan “4T”
c. Jumlah PUS Gakin
d. Jumlah PUS dengan penyakit kronis
e. Jumlah ibu bersalin
Data cakupan pelayanan KB
a. Jumlah peserta KB baru

4
b. Jumlah peserta KB aktif
c. Jumlah kasus komplikasi
d. Jumlah kasus kegaggaaln
e. Jumlah kasus DO
f. Jumlah PUS “4T” ber KB
g. Jumlah PUS miskin ber KB
h. Jumlah PUS dengan penyakit kronis ber KB
i. Jumlah ibu paska persalinan ber KB
2. Perhitungan indikator
a. Indikator yang dipergunakan adalah 9 indikator output.
b. Indikator disajikan setiap bulan menurut desa untuk menunjukkan daerah yang telah
maju dan masih tertinggal.
3. Pengolahan data

Contoh : untuk membuat grafik PWS cakupan KB aktif bulan April 2015, maka data
yang diperlukan adalah:

a. Cakupan KB aktif kumulatif sampai bulan lalu (Januari s/d Maret 2015)
b. Cakupan KB aktif bulan ini
c. Sasaran PUS per desa per tahun 2015 (proyeksi atau pendataan tahunan)
d. Contoh tabel PWS KB
4. Analisis grafik PWS-KB
Interpretasi dari grafik PWS-KB didasarkan atas dua hal :
a. Cakupan kumulatif terhadap target
b. Cakupan bulan ini terhadap bulan lalu

Terdapat 3 macam status desa :

a. Status baik :
Cakupan diatas target bulan ini, mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
baik atau tetap dibanding bulan lalu.
b. Status Cukup :
Cakupan diatas target bulan ini dan menurun dibandingkan bulan lalu atau
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan naik dibanding bulan lalu tapi masih
dibawah target bulan ini.

5
c. Status kurang :
Cakupan dibawah target bulan ini, kecenderungan cakupan bulanan tetap atau
menurun dibanding bulan lalu
Contoh Pembuatan grafik PWS-KB (peserta KB aktif) Menentukan target rata-rata
per bulan untuk menggambarkan skala pada garis vertikal (sumbu Y)
Misal : target cakupan KB aktif dalam satu tahun ditentukan 70 % (target tahunan)
maka target rata-rata setiap bulan adalah 70 % dibagi 12 bulan = 5,83 % per bulan.
Dengan demikian, maka target pencapaian kumulatif sampai dengan bulan april
(bulan ke-4) adalah (4 x 5,83 %) =23,3 %

Hasil perhitungan pencapaian kumulatif KB aktif sampai bulan April 2015 dimasukkan
kedalam jalur kumulatif sesuai masing-masing desa.Grafik Cakupan KB Baru Bulan April
2015
Kum PB April, Desa F,
18.3%

Kum PB April, Desa B,


13.6%

Maret Target PB A riTl,aDrgeesat PB A riTl,aDrgeesat PB A riTl,aDrgeesat PB A riTl,aDrgeesat PB


A riTl,aDrgeesat PB April, Desa
A, 8.3%B, 8.3%C, 8.3%D, 8.3%E, 8.3%F, 8.3A%pril
Kum PB April
Target PB April Kum PB April, Desa C,
4.4% April, Desa F, 4.3%
Maret, Desa F, 3.8%
Kum
Maret, Desa B, 3.0% PB April, Desa
D, 2. %Kum PB April, Desa E,
Kum PB April, Desa
April, Desa 1A.p1%ril, Desa C, 1.3%
MarAeptr,iDl, Maret, Des CM, a.4rAe%ptr, iDl,
esa A, 0 1.1% A
eDsaAA, 0, . eDsesDa,M0,a.50re%.p2t%r, iDl,
06.%4.%0% eDseasEa,E0,.30%.0%

6
Interpretasi grafik cakupan KB baru bulan April 2015

Desa Cakupan kumulatif Cakupan bulan ini terhadap bulan lalu Status desa
terhadap target
Diatas Dibawah Naik Tetap Turun
Desa A Ya Ya Kurang
Desa B Ya Ya Cukup
Desa C Ya Ya Cukup
Desa D Ya Ya Kurang
Desa E Ya Ya Kurang
Desa F Ya Ya Baik

5. Rencana tindak lanjut PWS-KB


a. Dijabarkan dalam bentuk rencana operasional jangka pendek untuk dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi sesuai dengan spesifikasi masalah didesa
tersebut, misalnya :
Kurangnya ketrampilan petugas, terbatasnya kesediaan alokon, kurangnya
sarana prasarana pelayanan KB, kurangnya kesediaan bidan didesa, rendahnya
partisipasi masyarakat, dll…
b. Bentuk rencana tindak lanjut antara lain :
1) Sarana dan SDM bidang KB
2) Logistik (alokon, bahan habis pakai serta formulir)
3) Kompetensi petugas KB
4) Standar operasional prosedur pelayanan KB (SOP) dan referensi KB
5) Kebijakan KB
6) Pembiayaan KB

7
BAB III

TINJAUAN KASUS

1. Pengumpulan data

No Sasaran KB aktif
. Desa Peserta KB Januari Febuari Maret
1 BRINGIN 75 29 26 21
2 POPONGAN 30 1 9 4
3 PAKIS 49 75 84 69
4 REMBES 59 21 37 23
5 KALIJAMBE 46 7 26 18
6 TANJUNG 17 18 22 12
7 SAMBIREJO 58 125 107 119
8 KALIKORMO 50 29 38 32
9 GOGODALEM 41 3 29 7
10 WIRU 53 3 43 32
11 NYEMOH 23 22 11 21
12 TEMPURAN 29 14 14 15
13 LEBAK 29 15 49 23
14 SENDANG 49 42 14 25
15 BANDING 53 4 23 9
16 TRUKO 59 14 14 17
423 546 0
JUMLAH 720

8
2. Pengolahan Data

CAKUPAN PESERTA KB AKTIF PUSKESMAS BRINGIN


INDIKATOR PEMANTAUAN PROGRAM KB BULAN JANUARI 2021
SASARA CAKUPAN PESERTA KB AKTIF
N N R
DESA bln bln KOMULATIF
O PESERTA % %
KB lalu ini abs %
1 Bringin 75 0 0,00% 29 38,67% 29 38,67% 9
2 Popongan 30 0 0,00% 1 3,33% 1 3,33% 16
153,06 153,06
3 Pakis 0 0,00% 75 75 2
49 % %
4 Rembes 59 0 0,00% 21 35,59% 21 35,59% 10
5 Kalijambe 46 0 0,00% 7 15,22% 7 15,22% 12
105,88 105,88
6 Tanjung 0 0,00% 18 18 4
17 % %
215,52 215,52
7 Sambirejo 0 0,00% 125 125 1
58 % %
8 Kalikurmo 50 0 0,00% 29 58,00% 29 58,00% 6
9 Gogodalem 41 0 0,00% 3 7,32% 3 7,32% 14
10 Wiru 53 0 0,00% 3 5,66% 3 5,66% 15
11 Nyemoh 23 0 0,00% 22 95,65% 22 95,65% 3
12 Tempuran 29 0 0,00% 14 48,28% 14 48,28% 8
13 Lebak 29 0 0,00% 15 51,72% 15 51,72% 7
14 Sendang 49 0 0,00% 42 85,71% 42 85,71% 5
15 Banding 53 0 0,00% 4 7,55% 4 7,55% 13
16 Truko 59 0 0,00% 14 23,73% 14 23,73% 11
  PUSKESMAS 720 0 0,00% 423 58,75% 423 58,75%  

9
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF PUSKESMAS BRINGIN

INDIKATOR PEMANTAUAN PROGRAM KB BULAN FEBRUARI 2021


CAKUPAN PESERTA KB AKTIF R
N SASARAN
DESA KOMULATIF
O PESERTA KB bln lalu % bln ini %
abs %
1 Bringin 75 29 38,67% 26 35% 55 73,33% 12
2 Popongan 30 1 3,33% 9 30% 10 33,33% 16
15
3 Pakis 75 153,06% 324,49% 2
49 84 171% 9
4 Rembes 59 21 35,59% 37 63% 58 98,31% 8
5 Kalijambe 46 7 15,22% 26 57% 33 71,74% 13
6 Tanjung 17 18 105,88% 22 129% 40 235,29% 3
23
7 Sambirejo 125 215,52% 400,00% 1
58 107 184% 2
8 Kalikurmo 50 29 58,00% 38 76% 67 134,00% 7
9 Gogodalem 41 3 7,32% 29 71% 32 78,05% 11
10 Wiru 53 3 5,66% 43 81% 46 86,79% 10
11 Nyemoh 23 22 95,65% 11 48% 33 143,48% 5
12 Tempuran 29 14 48,28% 14 48% 28 96,55% 9
13 Lebak 29 15 51,72% 49 169% 64 220,69% 4
14 Sendang 49 42 85,71% 14 29% 56 114,29% 6
15 Banding 53 4 7,55% 23 43% 27 50,94% 14
16 Truko 59 14 23,73% 14 24% 28 47,46% 15
96
  PUSKESMAS 423 58,75% 134,58%  
720 546 76% 9

10
CAKUPAN PESERTA KB AKTIF PUSKESMAS BRINGIN

INDIKATOR PEMANTAUAN PROGRAM KB BULAN MARET 2021


SASARAN CAKUPAN PESERTA KB AKTIF R
N
DESA PESERTA KOMULATIF
O bln lalu % bln ini %
KB abs %
 1
1 Bringin 34,67% 21 28,00% 47 62,67%
75 26 3
 1
2 Popongan 30,00% 4 13,33% 13 43,33%
30 9 6
3 Pakis 49 84 171,43% 69 140,82% 153 312,24%  2
4 Rembes 59 37 62,71% 23 38,98% 60 101,69%  8
 1
5 Kalijambe 56,52% 18 39,13% 44 95,65%
46 26 0
6 Tanjung 17 22 129,41% 12 70,59% 34 200,00%  4
7 Sambirejo 58 107 184,48% 119 205,17% 226 389,66% 1 
8 Kalikurmo 50 38 76,00% 32 64,00% 70 140,00%  6
 1
9 Gogodalem 70,73% 7 17,07% 36 87,80%
41 29 1
10 Wiru 53 43 81,13% 32 60,38% 75 141,51%  5
11 Nyemoh 23 11 47,83% 21 91,30% 32 139,13%  7
12 Tempuran 29 14 48,28% 15 51,72% 29 100,00%  9
13 Lebak 29 49 168,97% 23 79,31% 72 248,28%  3
 1
14 Sendang 28,57% 25 51,02% 39 79,59%
49 14 2
 1
15 Banding 43,40% 9 16,98% 32 60,38%
53 23 4
 1
16 Truko 23,73% 17 28,81% 31 52,54%
59 14 5
  PUSKESMAS 720 546 75,83% 447 62,08% 993 137,92%  

3. Pembuatan grafik
a. Menentukan target rata-rata per bulan untuk mengambarkan skala pada grafik
vertikal(sumbu Y)
b. Target cakupan KB aktif dalam 1 tahun ditentukan 70% (target tahunan) maka
rata-rata setiap bulan adalah 70%/12=5.83%
c. Dengan demikian untuk cakupan bulan Januari 1x5,83=5,83 dan untuk bulan
februari 2x5,83=11,66
d. Hasil penghitungan pencapaian kumuliatif KB aktif Januari dan februari 2021
dimasukkan kedalam jalur kumulatif sesuai desa masing-masing.

11
GRAFIK PWSKIA CAKUPAN KB AKTIF PADA BULAN JANUARI 2021
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN

Des-69,96%
Nov-64,13%
Okt-58,3%
Sept-52,47%
Agust-46,64%
Juli-40,81%
Juni-34,98%
Mei-29,15%
April-23,3%
Maret-17,49%
Feb-11,66% 5,83
%
Jan-5,83%
Komulatif 215% 153% 105% 95% 85% 58% 51% 48% 38% 35% 23% 15% 7% 7,3% 5,6% 3,3% 58%
bulan ini 125 75 18 22 42 29 15 29 29 21 14 7 4 3 3 1 423
bulan lalu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tren ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑
Nama SAMB PAKI TNJN NYM SNDN XKURM LEBA XJAMB BNDI GGDL PK
TMPR BRINGIN REMBES TRUKO WIRU PPNGN
desa I S G H G O K E G M M

12
GRAFIK PWSKIA CAKUPAN KB AKTIF PADA BULAN FEBRUARI 2021
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN

Des-69,96%
Nov-64,13%
Okt-58,3%
Sept-52,47%
Agust-46,64%
Juli-40,81%
Juni-34,98%
Mei-29,15%
April-23,3%
Maret-17,49%
Feb-11,66% 1111,66
Jan-5,83%
134
400% 324% 235% 221% 143% 134% 114% 98% 97% 87% 78% 73% 72% 51% 47% 33%
Komulatif %
bulan ini 107 84 22 49 11 14 38 37 14 43 29 26 26 23 14 9 546
bulan lalu 125 75 18 15 22 42 29 21 14 3 3 29 7 4 14 1 423
Tren ↓ ↑ ↑ ↑ ↓ ↓ ↑ ↑ - ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ - ↑ ↑
Nama TNJN XKURM RMB TMPR WIR GGDL BRING BNDN TRUK
SAMBI PAKIS LEBAK NYMH SNDNG XJAMBE PPNGN PKM
desa G O S N U M N G O

13
GRAFIK PWSKIA CAKUPAN KB AKTIF PADA BULAN FEBRUARI 2021
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN

Des-69,96%
Nov-64,13%
Okt-58,3%
Sept-52,47%
Agust-46,64%
Juli-40,81%
Juni-34,98%
Mei-29,15%
April-23,3% 17,49
Maret-17,49%
Feb-11,66%
Jan-5,83%
137
389% 312% 248% 200% 141% 140% 139% 101% 100% 95% 87% 79% 62% 60% 52% 43%
Komulatif %
bulan ini 119 69 23 12 32 32 21 23 15 18 7 25 21 9 17 4 447
bulan lalu 107 84 49 22 43 38 11 37 14 26 29 14 26 23 14 9 546
Tren ↑ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↑ ↓ ↑ ↓ ↓ ↑ ↓ ↓ ↑ ↓ ↓
Nama SAMB PAKI LEBA TNJN WIR XKURM NYM RMB TMPR XJAMB GGDL SNDN BRNG BNDIN TRUK PPNG
PKM
desa I S K G U O H S N E M G N G O N

14
Cakupan Peserta Kb Aktif Bulan Januari Puskesmas Bringin

Desa Cakupan THD Target THD Cakupan Bulan Lalu Status


Diatas Dibawah Naik Turun Tetap
Desa
BRINGIN + + Baik
POPONGAN + + Cukup
PAKIS + + Baik
REMBES + + Baik
KALIJAMBE + + Baik
TANJUNG + + Baik
SAMBIREJO + + Baik
KALIKORMO + + Baik
GOGODALE + + Baik
M
WIRU + + Cukup
NYEMOH + + Baik
TEMPURAN + + Baik
LEBAK + + Baik
SENDANG + + Baik
BANDING + + Baik
TRUKO + + Baik
PKM + + Baik
Cakupan Peserta Kb Aktif Bulan Februari Puskesmas Bringin

Desa Cakupan THD Target THD Cakupan Bulan Lalu Status


Diatas Dibawah Naik Turun Tetap
Desa
BRINGIN + + Baik
POPONGAN + + Baik
PAKIS + + Baik
REMBES + + Baik
KALIJAMBE + + Baik
TANJUNG + + Baik
SAMBIREJO + + Kurang
KALIKORMO + + Baik
GOGODALE + + Kurang
M
WIRU + + Baik
NYEMOH + + Kurang
TEMPURAN + + Baik
LEBAK + + Baik
SENDANG + + Kurang
BANDING + + Baik
TRUKO + + Baik
PKM + + Baik
Cakupan Peserta Kb Aktif Bulan Maret Puskesmas Bringin

Desa Cakupan THD Target THD Cakupan Bulan Lalu Status

15
Diatas Dibawah Naik Turun Tetap Desa
BRINGIN + + Kurang
POPONGAN + + Kurang
PAKIS + + Kurang
REMBES + + Kurang
KALIJAMBE + + Kurang
TANJUNG + + Kurang
SAMBIREJO + + Baik
KALIKORMO + + Kurang
GOGODALE + + Kurang
M
WIRU + + Kurang
NYEMOH + + Baik
TEMPURAN + + Baik
LEBAK + + Kurang
SENDANG + + Baik
BANDING + + Kurang
TRUKO + + Baik
PKM + + Kurang
4. Analisa Grafik PWS KB
Dari tabel diatas dapat disimpulkan terdapat 3 status desa yaitu
a. Desa dengan status Baik
Cakupan diatas target bulan ini, mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
baik atau tetap bahkan meningkat dibandingkan bulan lalu. Untuk desa dengan
status baik ini pada bulan Januari adalah desa bringin, tanjung, kalijambe,
sambirejo, kalikurmo, pakis, rembes, gogodalem, sendang, banding, truko,
nyemoh, tempuran dan puskesmas. Untuk status baik bulan februari adalah desa
bringin, popongan,tanjung, kalijambe, kalikurmo, pakis, rembes, sendang, banding,
truko, wiru,tempuran dan puskesmas. Untuk status baik bulan maret adalah desa
sambirejo, truko, sendang, nyemoh dan tempuran
b. Desa dengan status Cukup
Cakupan diatas target bulan ini dan menurun dibandingkan bulan lalu atau
mempunyai kencenderungan cakupan bulanan naik dibandingkan bulan lalu tetapi
masih dibawah target bulanan, desa dengan status cukup pada bulan Januari yaitu
desa popongan dan wiru. Untuk bulan februari desa dengan status cukup tidak
ditemukan. Untuk status Cukup bulan Maret tidak ada.
c. Desa dengan status Kurang
Cakupan dibawah target bulan ini, kecenderungan cakupan bulanan tetap atau
mengalami penurunan dibandingkan bulan lalu. Desa dengan status kurang pada

16
bulan Januari tidak ditemukan. Namun pada bulan februari desa dengan status
kurang adalah Sendang, gogodalem, sambirejo dan nyemoh. Untuk status Kurang
bulan Maret adalah desa bringin, popongan,tanjung, kalijambe, kalikurmo, pakis,
rembes, gogodalem, banding, , wiru, banding, dan puskesmas.
5. Rencana Tindak Lanjut PWS KB
a. Dijabarkan dalam bentuk rencana oprasional jangka pendek untuk dapat
menyelesaikan masalah dihadapi sesuai dengan spesifikasi masalah didesa.
Terbatasnya alkon, kurangnya sarana saat pelayanan KB, Petugas yang tidak
berada ditempat kerja dan kurang sadarnya masyarakat dalam berpartisipasi.
b. Bentuk rencana tindak lanjut antara lain
1) Logistik yang harus disiapkan (Alkon, bahan habis pakai serta formulir), dengan
cara melakukan pengecekan alkon secara berkala.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan setiap petugas
3) Melakukan pelayanan sesuai dengan SOP dan referensi KB
4) Melakukan setiap kebijakan KB dan Pembiayaan KB

BAB IV

PEMBAHASAN

PWS KB merupakan alat manajemen program KB untuk memantau cakupan pelayanan


KB serta kejadian komplikasi dan kegagalan KB disuatu wilayah secara terus menerus agar
dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat, khususunya terhadap wilayah yang
cakupannya masih rendah serta kejadian komplikasi dan kegagalan masih diatas angka
toleransi.

PWS KB memiliki tujuan yaitu terpantaunya cakupan dan kualitas pelayanan KB pada
setiap fasilitas pelayanan di wilayah kerja secara terus menerus. Memantau cakupan
pelayanan KB secara teratur (bulanan) dan terus menerus untuk tujuan khususnya yaitu
menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan hasil pencapaian, menentukan
urutan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya
kesenjangan antara target dengan hasil pencapaian, merencanakan tindak lanjut dengan

17
menggunakan sumber daya yang tersedia dan meningkatkan peran serta aparat setempat
dalam poenggerakkan sasaran dan mobilisasi sumber daya

Untuk membuat sebuah analisa PWS KB yang harus dilakukan antara lain adalah
pengumpulan data (laporan pendataan PUS KB (tahunan),register kohort KB (register harian
yang sudah direkap tiap bulan per desa), laporan dari bidan/ dokter praktik swasta dan rumah
sakit)

Setelah data sudah terkumpul, akan dilakukan pengecekan kembali apakah ada data
yang kurang atau masih salah. Setalah itu analisa dengan menggunakan grafik PWS KB. Dari
PWS KB yang telah dibuat dapat dilakukan analisa apakah status desa itu baik, cukup
ataupun kurang. Dari pengolahan data diatas didapatkan sebuah analisa yaitu baik, cukup dan
kurang. Untuk desa dengan status baik ini pada bulan Januari adalah desa bringin, tanjung,
kalijambe, sambirejo, kalikurmo, pakis, rembes, gogodalem, sendang, banding, truko,
nyemoh, tempuran dan Puskesmas. Untuk status baik bulan februari adalah desa bringin,
popongan,tanjung, kalijambe, kalikurmo, pakis, rembes, sendang, banding, truko, wiru,
tempuran dan puskesmas, Untuk status baik bulan maret adalah desa sambirejo, truko,
sendang, nyemoh dan tempuran. Desa dengan status cukup pada bulan Januari yaitu desa
popongan dan wiru. Untuk bulan februari desa dengan status cukup tidak ditemukan. Untuk
desa dengan status cukup pada bulan Maret tidak ada. Desa dengan status kurang pada bulan
Januari tidak ditemukan. Namun pada bulan februari desa dengan status kurang adalah
Sendang, gogodalem, sambirejo dan nyemoh. Untuk status Kurang bulan Maret adalah desa
bringin, popongan,tanjung, kalijambe, kalikurmo, pakis, rembes, gogodalem, banding, wiru,
banding, dan puskesmas.

Rencana tindak lanjut dijabarkan dalam bentuk rencana oprasional jangka pendek
Terbatasnya alkon, kurangnya sarana saat pelayanan KB, Petugas yang tidak berada ditempat
kerja dan kurang sadarnya masyarakat dalam berpartisipasi. Bentuk rencana tindak lanjut
antara lain yaitu Logistik yang harus disiapkan (Alkon, bahan habis pakai serta formulir),
dengan cara melakukan pengecekan alkon secara berkala, Meningkatkan kualitas pelayanan
setiap petugas, Melakukan pelayanan sesuai dengan SOP dan referensi KB dan Melakukan
setiap kebijakan KB dan Pembiayaan KB

18
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Alat manajemen program KB untuk memantau cakupan pelayanan KB serta
kejadian komplikasi dan kegagalan KB disuatu wilayah secara terus menerus agar dapat
dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat, khususunya terhadap wilayah yang
cakupannya masih rendah serta kejadian komplikasi dan kegagalan masih diatas angka
toleransi.
Tujuan umum dari PWS KB yaitu terpantaunya cakupan dan kualitas pelayanan KB
pada setiap fasilitas pelayanan di wilayah kerja secara terus menerus. Adapun data
cakupan pelayanan KB sebagia berikut
1. Jumlah peserta KB baru
2. Jumlah peserta KB aktif
3. Jumlah kasus komplikasi
4. Jumlah kasus kegaggaaln
5. Jumlah kasus DO
6. Jumlah PUS “4T” ber KB
7. Jumlah PUS miskin ber KB
8. Jumlah PUS dengan penyakit kronis ber KB
9. Jumlah ibu paska persalinan ber KB
B. Saran
1. Meningkatkan pelayanan dan kerja sama agar tercipta Indonesia sehat
2. Mampu membuka diri dalam pengetahuan keterampilan
3. Mampu memanfaatkan teknologi tepat guna
4. Ikut membantu meningkatkan kesehatan desa
5. Berpartisipasi dan bekerjasama meringankan beban desa

19
DAFTAR PUSTAKA

Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi


Desentralisasi Bidang Kesehatan Http://Depkes.Go.Id

Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 Tentang Petunjuk Pelaksanaan


Pengembangan Sistem Laporan Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota.
Http://Depkes.Go.Id

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA) Kartini


Http://Kesehatanibu.Depkes.Go.Id

20

Anda mungkin juga menyukai