Anda di halaman 1dari 29

Pengertian Metal Alloy 

( Campuran Logam )

Logam paduan(bahasa Inggris: alloy) atau lakur adalah kombinasi, dalam larutan atau
senyawa, dua atau lebih elemen, dan paling tidak salah satunya adalah logam, dan hasilnya
memiliki sifat metalik. Logam paduan dengan dua komponen disebut paduan biner (alloy
binary); 3 komponen disebut paduan ternari; 4 komponen disebut paduan quaternari. Hasilnya
adalah zat metalik dengan sifat berbeda dari komponennya.

Logam paduan biasanya didesain untuk memiliki sifat yang lebih menguntungkan
dibanding dengan komponennya. Misalnya, baja lebih kuat dari besi, salah satu elemen
utamanya; dan kuningan lebih tahan lama dari tembaga, tetapi lebih menarik dari seng.

Paduan (Alloy) adalah campuran unsur yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri dari
dua atau lebih unsur, dan sekurang-kurangnya satu unsur utamanya adalah logam. Sistem paduan
adalah suatu sistem yang terdiri dari semua paduan yang dapat terbentuk dari beberapa unsur
dengan semua macam komposisi yang mungkin dapat dibuat. Paduan dapat diklasifikasikan
menurut strukturnya, dan sistem paduan diklasifikasikan menurut diagram kesetimbangannya
(diagram fasenya). Suatu paduan dapat berupa susunan yang homogen apabila terdiri dari fase
tunggal, atau campuran (mixture) apabila terdiri dari beberapa unsur logam.

Alloy dapat terbentuk apabila dalam padatan yang diperoleh atom-atom yang ada tidak
saling bereaksi serta tidak sekedar bercampur satu dengan yang lain dan masih menunjukkan
sifat-sifat sebagai logam. Aloi disebut juga dengan lakur atau paduan. Aloi dapat merupakan
larutan zat padat (solid solution) dengan komposisi yang bervariasi atau suatu senyawa
antarlogam (intermetallic compound) dengan komposisi dan struktur internal tertentu. Aloi yang
merupakan larutan zat padat ada dua macam, yaitu aloi selitan (interstitial alloy) dan aloi
substitusi (substitution alloy).
Fase (phase) adalah bagian dari material, yang homogen komposisi kimia dan
strukturnya, dapat dibedakan secara fisik, dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian lain
material itu. Suatu fase dapat dibedakan dari fase lain dengan melihat keadaan fisiknya, ada fase
gas, cair dan padat.
Bagian material dengan komposisi kimia yang berbeda dikatakan dikatakan sebagai fase
yang berbeda. Struktur kisi (lattice) juga membedakan satu fase dengan fase lainnya. Logam.
yang memiliki sifat allotropi misalnya, setiap bentuk allotropinya merupakan fase tersendiri,
walaupun komposisi kimia dan keadaan fisiknya sama.

Paduan dalam keadaan padat mempunyai 3 (tiga) kemungkinan macam fase, yaitu :

1. Logam Murni

Pada kondisi seimbang (equilibrium), suatu logam murni akan mengalami perubahan fase
pada suatu temperatur tertentu, perubahan fase dari padat ke cair akan terjadi pada temperatur
tertentu, dinamakan titik cair, dan perubahan ini berlangsung pada temeperatur tetap
hingga seluruh perubahan selesai.

2. Senyawa (Compound)
Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur dengan perbandingan tertentu dan tetap.
Senyawa mempunyai sifat dan struktur yang sama sekali berbeda dari unsur unsur
pembentuknya. Senyawa juga mempunyai titik lebur dan titik beku yang
tetap, seperti pada logam murni.
Ada tiga macam senyawa yang sering dijumpai, yaitu :

 Senyawa Intermetalik, biasanya terbentuk dari logam logam yang sifat kimianya sangat berbeda
dan kombinasinya mengikuti aturan valensi kimia. Ikatan atom-atomnya sangat kuat (ionik atau
kovalen), sehingga sifatnya seperti non-metal, keuletan rendah, konduktifitas listrik juga rendah
dan struktur kristalnya kompleks. Contohnya: CaSe, Mg2Pb, Mg2Sn, Cu2Se.

 Senyawa Interstisi, terbentuk dari logam logam transisi seperti Scandium (Sc), Titanium (Ti),
Tantalum (Ta), Wolfram (W), dan besi (Fe) dengan H, O, C, Bo dan N. Kelima unsur ini
diameter atomnya sangat kecil sehingga dapat masuk ke dalam kisi kristal logam di atas secara
interstisi. Senyawa interstisi bersifat metalik, komposisi kimia mungkin dapat bervariasi dalam
daerah yang sempit, titik leburnya tinggi dan sangat keras. Contohnya: Fe3C, TiC, TaC, W2C,
Fe4N, CrN, TiH.
 Senyawa elektron, terbentuk diantara logam logam Cu, Au, Ag, Fe, dan Ni dengan Cd, Mg, Sn,
Zn, dan Al. Senyawa ini terjadi dengan komposisi kimia sedemikian rupa sehingga mendekati
perbandingan jumlah elektron valensi dengan jumlah atom yang tertentu. Senyawa ini sifatnya
sudah mendekati larutan padat, seperti komposisi yang bervariasi, keuletan tinggi, kekerasan
rendah. AgCd, AgZn, AuMg, FeAl, Cu2Sn, Ag2Cd.

3.Larutan Padat  (Solid Solution)

Suatu larutan terdiri dari dua bagian, yaitu solute (terlarut) dan solvent (pelarut). Solute
merupakan bagian yang lebih sedikit, sedangkan solvent adalah bagian yang lebih banyak.

Ada tiga kemungkinan kondisi larutan, yaitu :

1.   Unsaturated (tidak jenuh), bila jumlah solute yang terlarut masih dibawah jumlah yang mampu
dilarutkan oleh solvent pada tekanan dan temperatur tertentu.

2.   Saturated (jenuh), bila jumlah solute yang terlarut tepat mencapai batas kelarutannya dalam 
solvent.

3.   Supersaturated (super jenuh), bila jumlah solute yang larut telah melewati batas kelarutannya
pada temperatur dan tekanan tertentu.

2.2 Jenis-Jenis Alloy


1.     Aloi Selitan
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa di dalam kristal logam yang atom-atomnya
membentuk susunan rapat heksagonal atau susunan rapat kubus terdapat tempat selitan
tetrahedral dan tempat selitan oktahedral. Dalam kristal logam yang atom-atomnya membentuk
susunan kubus berpusat badan atau susunan yang lain juga terdapat tempat-tempat selitan.
Jumlah tempat selitan tersebut adalah banyak sekali. Atom logam yang lain atau altom nonlogam
yang ukurannya sama atau lebih kecil dari ukuran tempat selitan yang ada dapat menempati
tempat selitan terebut sehingga terbentuk aloi selitan. Ditempatinya tempat-tempat selitan oleh
atom-atom logam atau oleh atom-atom nonlogam yang ukurannya sama atau lebih kecil
dianggap tidak merubah struktur dari atom-atom kristal logam murninya.
Apabila perbandingan jari-jari atom unsur yang dipadukan dengan jari-jari atom logam
murni berkisar antara 0,225 - 0,414 maka atom-atom dari unsur yang dipadukan akan menempati
tempat selitan tetrahedral. Apabila perbandingan jari-jari atom unsur yang dipadukan denagn
jari-jari atom logam murni berkisar antara 0,414 -0,732 maka atom-atom dari unsur yang
dipadukan akan menempati tempat selitan oktahedral. Atom hidrogen karena ukurannya relatif
kecil dapat menempati tempat selitan tetrahedral, akan tetapi atom-atom kecil yang lain seperti
boron, karbon, dan nitrogen cenderung menempati tempat selitan oktahedral.

Aloi selitan ada dua macam yaitu aloi selitan acak (random) dan aloi selitan teratur. Pada
aloi selitan acak atom-atom dari unsur yang dipadukan mengisi tempat-tempat selitan pada
logam induk secara acak, sedangkan pada aloi selitan teratur atom-atom dari unsur yang
dipadukan mengisi tempat-tempat selitan pada logam induk secara teratur dan berulang
(periodik). Salah satu model susunan atom-atom pada aloi selitan acak dan aloi selitan teratur
diberikan pada gambar berikut:

Aloi selitan acak diperoleh apabila leburan aloi didinginkan secara cepat. Untuk
memperoleh aloi selitan teratur perlu pendinginan leburan aloi secara lambat. Hubungan antara
keteraturan susunan atom-atom dalam aloi dengan waktu pendinginan leburan aloi dapat
dianalogikan dengan pembentukan susunan mahasiswa yang akan mengikuti tes. Biasanya pada
waktu tes mahasiswa tidak boleh duduk berdampingan. Sering kali pengisian tempat duduk
dengan pola kosong-isi-kosong-isi. Seandainya ada 50 mahasiswa yang mengikuti tes dan
mereka hanya diberi waktu satu menit untuk membentuk susunan kosong-isi-kosong-isi, maka
susunan tersebut cenderung sulit untuk dibentuk. Berbeda halnya bila mereka diberi waktu 5
menit untuk mengatur diri, maka susunan yang diharapkan cenderung lebih mudah terbentuk.

Komposisi dari aloi selitan yang diperoleh tergantung pada banyaknya tempat selitan
yang ditempati oleh atom-atom dari unsur yang dipadukan, sehingga sifat fisik dari aloi selitan
yang diperoleh adalah bervariasi. Secara umum sifat fisik dari aloi selitan adalah sebagai berikut:
1.   Struktur kristal dari logam induk pada aloi sama seperti struktur logam dalam kristal
murinya seperti ditunjukkan pada gambar diatas
2.   Dapat menghantarkan panas dan listrik.
3.   Lebih keras tetapi lebih rapuh dibandingkan logam murniya.
4.   Lebih sulit ditempa atau diregangkan dibandingkan logam murniya.
5.   Massa jenisnya lebih tinggi dibandingkan massa jenis logam murniya.
6.   Titik leburnya relatif lebih tinggi dibandingkan titik lebur logam murninya.

Kereaktifan logam dalam aloi selitan cenderung lebih rendah dibandingkan kereaktifan
logam murninya. Hal ini disebabkan karena tertutupnya sebagian permukaan dari logam murni
oleh atom-atom unsur yang dipadukan. Aloi borida, karbida, dan nitrida cenderung bersifat
lembab (inert). mempunyai titik lebur yang sangat tinggi dan keras sekali.

Aloi besi dan karbon adalah penting untuk membuat baja karbon. Pada aloi ini atom-atom
besi membentuk susunan kubus berpusat badan (bcc). Atom-atom karbon yang dipadukan
menempati sebagian tempat selitan oktahedral yang terdapat pada susunan tersebut. Baja karbon
mengandung 0,2 sampai 1.6% atom C. Baja karbon ada tiga kategori yaitu baja karbon rendah,
sedang dan tinggi. Baja karbon rendah mengandung atom karbon sampai 0,25%; baja karbon
sedang mengandung 0,25 sampai 0,45% atom karbon, baja karbon tinggi mengandung 0,45
sampai 1,6% atom karbon. Baja karbon semakin keras dan semakin kuat dengan bertambahnya
persentase atom C, akan tetapi semakin sulit ditempa atau diregangkan.
Massa jenis aloi selitan selalu lebih besar dibandingkan massa jenis logam murninya
karena beberapa tempat selitan yang semula kosong terisi oleh atom dari unsur yang dipadukan.
Massa jenis aloi selitan semakin besar dengan bertambahnya persentase tempat selitan yang terisi
oleh atom dari unsur yang dipadukan.

2.    Aloi Substitusi


Pada aloi substitusi atom-atom dari unsur yang dipadukan menggantikan sebagian atom-
atom dari logam murni. Aloi substitusi terjadi apabila ukuran dari atom-atom unsur yang
dipadukan lebih besar dari ukuran tempat selitan tetrahedral dan tempat selitan oktahedral yang
ada di dalam kristal logam murninya. Ada dua macam aloi substitusi yaitu aloi substitusi acak
(random substitutional alloy) dan aloi substitusi teratur (ordered substitusi alloy) atau kisi super
(superlattice). Pada aloi substitusi acak atom-atom dari unsur yang dipadukan menggantikan
posisi dari sebagian atom-atom logam murninya secara tidak teratur, sedangkan pada aloi
substitusi teratur atom- atom dari unsur yang dipadukan menggantikan posisi dari sebagian atom-
atom logam murninya secara teratur dan periodik. Salah satu model susunan atom-atom pada aloi
substitusi acak dan aloi substitusi teratur diberikan pada gambar:

Seperti halnya pada pembuatan aloi selitan, aloi substitusi acak diperoleh apabila leburan
aloi didinginkan secara cepat. Untuk memperoleh aloi substitusi teratur perlu pendinginan
leburan aloi secara lambat.
Aloi substitusi dari dua macam logam atau lebih dapat terbentuk dengan rentangan
komposisi tertentu atau dengan segala komposisi. Aloi dengan segala komposisi terbentuk
apabila logam-logam yang dipadukan dapat membentuk larutan zat padat (solid solution) dengan
sembarang komposisi.

Menurut Hume dan Rothery aloi substitusi dengan segala komposisi dapat terjadi antara
dua macam logam apabila tiga syarat di bawah terpenuhi yaitu:
       (1)  Perbedaan jari-jari atom logam yang dipadukan tidak lebih dari 15%.
(2)  Dua logam yang dipadukan memiliki struktur kristal yang sama.
       (3)  Dua logam yang dipadukan memiliki sifat kimia, khususnya elek- tronvalensi
            yang sama.

Aloi substitusi dengan segala komposisi dapat terbentuk antara logam emas dan tembaga
karena dua logam tersebut memiliki struktur kristal yang sama (ccp), elektron valensi yang sama
(keduanya golongan 11 atau IB) dan perbedaan jari-jari atomnya adalah kurang dari 12,5%
Tembaga dan nikel juga dapat membentuk aloi substitusi dengan segala komposisi karena dua
logam tersebut memiliki struktur kristal yang sama (ccp), keelektropositifan yang hampir sama
(perbedaan keelektronegatifannya kecil, χCu ~ 2,00; χNi = 1,91) dan perbedaan jari-jari atomnya
hanya 2,4%

Apabila satu, dua, atau tiga persyaratan di atas tidak terpenuhi maka dua logam yang
dipadukan hanya dapat membentuk aloi substitusi dengan rentangan komposisi tertentu. Dalam
hal ini ada kecenderungan bahwa rentangan komposisi yang diperoleh semakin kecil dengan
semakin banyaknya persyaratan yang tidak terpenuhi.

Zink (Zn) dan tembaga (Cu) hanya dapat membentuk aloi yang disebut a-kuningan (a-
brass) dengan komposisi maksimal atom zink 38%. Hal ini terjadi karena keduanya memiliki
struktur kristal yang berbeda (Zn mengadopsi susunan hcp, Cu mengadopsi susunan ccp)
meskipun perbedaan jari-jari atomnya hanya 7,03%. Rumus dari a- kuningan adalah Cu 1-x, Znx
(0<x< 38%) dan struktur kristalnya sama dengan struktur kristal tembaga.
Timah (Sn) dan timbel (Pb) membentuk aloi substitusi dengan rumus Pb 1-x vSnx    ( 2 < x
< 63%). Sn dan Pb hanya membentuk aloi substitusi dengan rentangan komposisi tertentu karena
struktur kristal keduanya berbeda (Sn mengadopsi struktur intan, Pb mengadopsi susunan ccp)
meskipun keduanya memiliki elektron valensi yang sama dan perbedaan jari-jari atom hanya
8,02%. Aloi dari Sn dan Pb dengan komposisi atom Sn sekitar 30% disebut solder.

Nikel (Ni) dan titanium (Ti) membentuk aloi yang disebut nitinol. Nitinol memiliki sifat
yang istimewa karena dapat mengingat bentuknya semula sehingga seringkali disebut aloi yang
memiliki ingatan. Bentuk asli yang dapat diingat oleh nitinol diperoleh dengan memanaskan aloi
nikel dan titanium pada temperatur 500 sampai 550°C selama sekitar satu jam dan setelah itu aloi
tersebut dibiarkan mengalami pendinginan. Pada temperatur rendah aloi tersebut adalah cukup
lunak sehingga mudah dibengkokkan atau ditekuk sehingga bentuknya berubah dari bentuk
aslinya. Pada waktu dihangatkan aloi tersebut kembali ke bentuk aslinya. Nitinol ditemukan pada
tahun 1960 oleh William J. Buchler, seorang insinyur metalurgi pada Naval Ordnance
Laboratory di White Oak, Maryland USA. Nama nitinol diambil dari nikel, titanium dan Naval
Ordnance Laboratory. Nitinol memiliki banyak kegunaan, seperti untuk bingkai (frame)
kacamata. Dalam bidang kedokteran nitinol dapat digunakan untuk membuat kawat perapi gigi
(brace), dan untuk mengganti persendian tulang paha yang rusak.

Aloi substitusi yang mengandung lebih dari dua macam logam juga dapat terbentuk.
Alnico misalnya, merupakan aloi yang digunakan untuk membuat magnet pada pengeras suara
karena memiliki sifat magnetik yang permanen. Alnico merupakan aloi dari lima macam logam
yaitu Al (8%), Ni (14%), Co (24%), Cu (3%), dan Fe (51%).

Di samping aloi selitan dan aloi substitusi, ada juga aloi yang merupakan gabungan dari
aloi selitan dan aloi substitusi. Salah satu contohnya adalah baja tahan karat (stainless Steel).
Aloi ini terdiri atas besi, karbon, kromium (18-20%) dan nikel (8-12%). Pada baja tahan karat
atom karbon menempati sebagian tempat selitan oktahedral yang ada, sedangkan atom kromium
dan nikel menggantikan sebagian posisi dari atom-atom besi. Salah satu model susunan atom-
atom pada baja tahan karat diberikan pada gambar berikut:
Baja tahan karat mungkin juga mengandung unsur lain selain kromium dan nikel.
Beberapa unsur yang terdapat pada baja tahan karat beserta fungsinya diberikan pada Tabel
berikut:
Logam Persentase yang Pengaruh pada sifat baja yang diperoleh
ditambahakan
Tembaga 0,2-1,5 Meningkatkan ketahanan terhadapa korosi
Nikel 0,1-1 Memberikan permukaaan yang bagus
Niobium 0,02-0,12 Meningkatkan kekuatan regang
Nitrigen 0,03 Meningkatkan kekuatan
Mangan 0,2-1,6 Meningkatkan kekuatan
Vanadium Sampai 0,2 Meningkatkan kekuatan

Beerapa aloi yang penting secara komersial

Nama Umum Logam Induk Komposisi Sifat Contoh


(Persen massa) Kegunaan
Alnico Fe  Al(8), Ni(14),  Magnetik Magnet
Co(24), Cu(3),
dan fe(51)
Amalgam Hg  Hg(50), Mudah Pengisi
gigi Ag(35), dan Sn dibentuk  gigi
(15) berlubang
Baja Invar Fe Fe(64), Ni(36), Memiliki Meteran, pita
dan C(0,5) koefisien muai pengukur
yang kecil
Baja Karbon Fe Fe(98,4-99,8) Keras Kerangka
dan C(0,2-1,6) Bangunan
Baja Fe Fe(80-86), W Sifatnya tidak Alat
Kecepatan (14-20) dan berubah pada pemotong
Tinggi C(0,5) kecepatan dengan
tinggi kecepatan
tinggi
Baja Mangan Fe Fe(82-90), Mn Keras dan Rel kereta
(10-18) dan tahan bebam api,
C(0,5) kendaraan
tempur
Baja Nikel Fe Fe(96-98), Ni Keras, elastis, Kabel, roda
(2-4) dan dan tahan gigi
C(0,5) korosi
Baja Silikon Fe Fe(5-99), Si Keras, kuat, Magnet
(1-5) dan dan bersifat
C(0,5) magnetik
Duriron Fe Fe(84), Si Tahan korosi Pipa, ceret,
(145), C(1) dan tahan asam dan
dan Mn(1) kondensor
Emas 10 Au Au(42), Tahan lama Perhiasan
karat Ag(12-20), dan
Cu(38-46)
Emas 18 Au Au(75), Tahan lama Perhiasan
karat Ag(10-20), dan
Cu(5-15)
Gunmetal Cu Cu(88), Tahan Laras
Sn(10), dan benturan dan senapan,
Zn(2) tekanan bagian dari
mesin
Kuningan Cu Cu(67-90), dan Mudah Pipa
Zn (10-33) direnggangkan
Lead shot Pb Pb (99,8) dan Keras dan Selongsong
As (0,2) tahan korosi peluru
Magnalium Al Al (70-90), Massa jenisnya Badan
dan Mg(10-30) rendah pesawat
terbang
Monel Ni Ni(60-70), Tahan korosi Peralatan,
Cu(25-35), Fe bagian dari
dan Mn mesin
dengan
persentase
yang bervariasi
Nikrom Ni Ni (60), Memiliki daya Kabel listrik
Fe(25), dan tahan yang
Cr(15) tinggi
Pelat baterei Pb Pb (94) dan Cukup tahan Baterei
timbel Snb(6) korosi
Perak Jerman Cu Cu(60), Tahan korosi Teko, keran
(albata) Zn(25), dan
Ni(15)
Perak solder Ag Ag(63), Titik lebur Solder
Cu(30), dan yang tinggi dengan titik
Zn(7) lebur tinggi
Perak Streling Ag Ag(92,5) dan Berkilau Perhiasana
Cu (7,5)
Perunggu Cu Cu(70-95), Mudah Medali, bel
Zn(1-25), dan dibentuk
Sn (1-18)
Perunggu Cu Cu (90) dan Al Kers dan kuat Bak atau
alumunium (10) rumah mesin
dan batang
penghubung
Pewter Sn Sn ( 70-95), Tahan korosi Peralata
Sb(5-15), Pb makanan dan
(0-15) minum
Solder Pb Pb (67) dan Sn Titik lebur Sambungan
(33) rendah solder
3AL-2,5V Ti Ti(94,5), Kuat dan Frame sepeda
Al(3), dan ringan
V(2,5)
Wood’s metal Bi Bi (50), Titik lebur Sistem
Pb(25), rendah penyairam air
Sn(13), dan otomatis
Cd(12)

Salah satu aloi yang banyak digunakan untuk perhiasan adalah emas putih (white gold).
Emas putih bukan platina, emas putih merupakan aloi dari emas dengan nikel atau aloi dari emas
dengan paladium. Emas putih kadang-kadang mengandung unsur logam ylngj lain seperti perak,
tembaga, atau zink dalam jumlah yang kecil. Emas putih memiliki kilau seperti kilau platina.
Sekarang nikel jarang digunakan  untuk membuat emas putih karena nikel dapat memberikan
reaksi tertentu pada seseorang yang menggunakan perhiasan dari emas putih. Emas putih yang
banyak digunakan sebagai perhiasan sekarang kebanyakan merupakan alaoi dari emas dengan
perak dan paladiun. Perhiasan yang terbuat dari emas putih sering kali dilapisi dengan rodium
(Rh) untuk menghasilkan kilau putih yang lebih bagus. Sebagai  pada emas kuning (yellow gold),
kandungan emas pada emas putih juga dinyatakan dengan karat. Kandungan emas pada emas
putih 18 karat adalah sama dengan kandungan pada emas kuning 18 karat.

2.3 Sifat Metal Aloy


1. Titik leleh dan titik didih cenderung tinggi karena kekuatan ikatan logam.
2. Dapat menghantarkan listrik.
3. Konduktor panas yang baik.
4. Kekuatan dan kemampuan kerja :
a. Sifat Malleability (dapat ditempa) dan Ductility (dapat diregang) maksudnya mampu
dibentuk dengan suatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa terjadi retak pada
permukaannya misalnya dengan hammer (palu) dan dapat ditarik dibentuk dengan tarikan
sejumlah gaya tertentu tanpa menunjukan gejala-gejala putus.
b. Toughness (sifat ulet) yaitu kemampuan dapat dibengkokkan beberapa kali tanpa
mengalami retak.
c. Hardness (kekerasan) ketahanan terhadap penetrasi atau penusukan indentor yang
berupa bola baja, intan piramida dll.
d. Strength (kekuatan) mampu menahan deformasi.
e. Weldability yaitu mampu untuk dapat dilas baik menggunakan las listrik maupun
dengan las karbit (gas).
f. Corrosion resistance (tahan korosi) atau karat akibat kelembaban udara, zat-zat kimia
dll.
g. Tahan impact yaitu dapat tahan terhadap beban kejut.
h. Machinibility mampu untuk dikerjakan dengan mesin misalnya dengan mesin bubut.
i. Modulus elastis tinggi

2.5 Contoh Metal Alloy

Paduan Tembaga

Menurut cara pengolahan dibedakan antara :

  Paduan remas tembaga Cu-Zn, Cu-Sn, Cu-Ni-Zn, Cu-Ni, Cu-Al dan

  Paduan-paduan tuang tembaga.

Paduan tembaga-seng (Kuningan)


Kuningan ialah adalah paduan tembaga-seng dengan lebih dari 50% tembaga dan seng
sebagai logam pemadu utama. Seng mempertinggi kekuatan, memperendah titik lebur, dan
mempertinggi kesudian tuang , seng menurunkan daya hantar untuk arus listrik dan panas.
Kuningan mudah dituang, disolder, dan dilas, serta tahan terhadap karat (udara dan air)

Kuningan tuang memiliki kekuatan dan keuletan yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan tuangan kelabu biasa dan dapat digarap pada kecepatan sayat yang jauh lebih tinggi.
Pada peleburan terjadi penyusutan bakar sekitar 5-10% akibat penguapan seng.

Kuningan remas. Lembaran, kuningan giling dalam keadaan panas atau dingin dari blok
hasil penuangan. Kuningan bundar, pipa, kawat, bentuk pipih dan profil dihasilkan melalui
pengempaan menjulur atau perentangan. Pada pemberian bentuk dalam keadan dingin, kekuatan
dan kekerasan – pada jenis kuningan yang sama – dapat dipengaruhi sesuai dengan kebutuhan di
dalam batas yang saling berjauhan (lunak, setengah keras, keras, sekeras pegas). Kuningan dapat
terjadi sebagai paduan remas atau paduan tuang. Banyak diterapkan melalui proses ekstrusi
kuningan dan kempaan panas kuningan. Kuningan tuang banyak diterapkan dalam pekerjaan
tuangan hiasan. Kuningan sering dipadu lagi dengan timbel (mudah disayat) dan timah putih
(lebih tahan terhadap korosi). 

Kuningan istimewa adalah kuningan yang merupakan hasil perbaikan melalui imbuhan
logam-logm tertentu. Akibat imbuhan ini; aluminium(hingga 7%) meninggikan kesudian bentuk
panas, kekuatan tarik, kekerasan, dan ketahanan karat. Timbel (hingga 1%) memperbaiki
kesudian serpih. Besi (hingga 0,5%) mengakibatkan penghalusan butir. Nikel (hingga 4%)
meningkatkan batas regang, kekuatan panas, keuletan dan ketahanan karat. Timah (hingga 1,3%)
meningkatkan ketahanan karat.

Dalam perdagangan dikenal 2 jenis kuningan, yaitu:

§  Kawat kuningan (brass wire) kadar tembaga antara 62-95%

§  Pipa kuningan (seamless brass tube) kadar tembaga antara 60-90% (Sumber: Dep.PU, 1985)

§  Plat k

§  Kuningan (brass sheet) kadar tembaga antara 60-90%

Tembaga dalam kuningan membuat kuningan bersifat antiseptik, melewati efek


oligodinamis. Contohnya, gagang pintu yang terbuat dari kuningan dapat mendisinfeksi diri dari
banyak bakteri dalam waktu 8 jam.[1] Efek ini penting dalam rumah sakit, dan berguna dalam
banyak konteks.

Baja tahan karat


Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang
mengandung setidaknya 10,5% Kromiumuntuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam).
Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksidaKromium, dimana
lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).

Klasifikasi :

1.   12-14% Kromium(Cr), dimana sifat mekanik bajanya sangat tergantung dari kandungan unsur
karbon (C).

2.   Baja dengan pengerasan lanjut, 10-12% Kromium(Cr), 0.12% Karbon (C) dengan sedikit
tambahan unsur-unsur Mo, V, Nb, Ni dengan kekuatan tekanan mencapai 927 Mpa dipergunakan
untuk bilah turbin gas.

3.   Baja Kromium tinggi, 17%Cr, 2,5% Ni. Memiliki ketahanan korosi yang sangat tinggi.
Dipergunakan untuk poros pompa, katup dan fitting yang bekerja pada tekanan dan temperatur
tinggi tetapi tidak cocok untuk kondisi asam.

4.  Magnet tidak dapat menempel pada bahan stainless steel

Paduan tembaga-timah (Perunggu)

Pada dasarnya perunggu adalah tembaga dipadu dengan timah putih (maksimum 20%Sn)
dimana kadar Sn sangat menentukan kekerasannya. Untuk memperbaiki kemungkinan dapat
dikerjakan dan dapat dituang, ditambahkan seng (Zn) dan timbel (Pb), sehingga terjadi sejenis
perunggu yang murah (Sn mahal, Zn & Pb lebih murah). Kecuali itu perunggu lebih mudah
dituang seperti perunggu universal atau perunggu 5-5-5.

Perunggu banyak dipakai untuk bahan bantalan, pitting pipa, mur poros, dan roda gigi
cacing. Juga baling-baling kapal biasanya dibuat dari perunggu khusus.

Kebalikan dari tembaga murni, biasanya perunggu mudah sekali disayat dan mudah
sekali dituang. 

Perunggu adalah campuran tembaga dengan unsur kimia lain, biasanya dengan timah,


walaupun bisa juga dengan unsur-unsur lain seperti fosfor, mangan, alumunium, atau silikon.
Perunggu bersifat keras dan digunakan secara luas dalam industri. Perunggu sangat penting pada
masa lampau, bahkan pernah suatu masa disebut sebagai Zaman Perunggu.

Sejarah

Ditemukannya perunggu membuat manusia bisa menciptakan benda-benda perunggu


yang lebih baik daripada segala benda yang diciptakan pada zaman sebelumnya. Alat-alat,
senjata, dan material bangunan lainnya yang dibuat dari perunggu bisa lebih keras dan lebih
tahan daripada peralatan sebelumnya yang terbuat dari batu dan tembaga. Pada awalnya
perunggu dicampur dengan arsenik untuk membentuk  perunggu arsenik. Berikutnya  timah yang
digunakan, dan timah menggantikan posisi arsen di akhir abad ke-3 sebelum masehi. Perunggu
timah lebih unggul dibandingkan perunggu arsenik karena proses pembentukan dan
pembuatannya lebih mudah. Selain itu, timah juga tidak beracun, jika dibandingkan dengan arsen
yang beracun.

Perunggu dari timah yang tertua diperkirakan berasal dari sejak milenium ke-4 sebelum masehi
di Susa (Iran) dan beberapa situs kuno lainnya di China, Luristan (Iran) dan Mesopotamia (Iraq).
Paduan Seng

Paduan remas seng dengan 4-12% aluminium dan sedikit kandungan tembaga serta
kandungan magnesium seringkali merupakan pengganti yang murah untuk kuningan. Paduan
tuangan tekan seng digunakan benda tuang ketepatan ukuran tinggi dan permukaan yang bersih.
Paduan timah-seng untuk tuangan tekan memiliki kekuatan rendah tetapi memiliki ketepatan
ukuran yang tinggi.  Paduan tuang tekan seng aluminium memiliki kekuatan tinggi dengan
ketepatan ukuran rendah.
Paduan Timah

Solder lunak mengandung 12 – 90% timah, sisanya berupa timbel, antimon, bismut, atau
kadmium. Paduan tuangan tekan timah digunakan untuk benda tuang berdinding tipis. Logam
dudukan timah (logam-putih) untuk tuntutan tinggi mengandung Sn hingga 90%.

Paduan Timbel
Sedikit imbuhan antimony, timah, tembaga, nikel, menghasilkan paduan yang kekuatannya lebih
besar dari pada timbel murni tanpa mengurangi daya tahan korosi. Timbel keras dan logam
aksara mengandung 5 – 25%  antimon. Timah solder terdiri atas timbel dan timah. Timah solder
LSn 30, vOR1Vl M 3461, mengandung 30% timah; timah solder LSn 98 mengan ng 98%
timah.

Logam Bantalan.

Logam bantalan membentuk bidang luncur dudukan gelincir. Untuk ini dapat dipertimbangkan
sejumlah besar paduan yang bergantung pada kondisis pengoperasian. Sifat-sifat yang harus
dimiliki oleh logam bantalan adalah;

  Batas beban tolok (beban spesifis, daN/cmz ) yang tinggi;

  Sifat luncur darurat yang baik, artinya, daya tolak yang besar untuk melawan kemacetan dalam
keadaan tiada pelumasan (peluncuran awal dan akhir peluncuran);

  Ketangguhan dan daya hantar panas yang baik;

  Daya tolak korosi yang tinggi;

  Pelestarian poros pada logam dudukan yang tahan aus;


  Keluwesan yang baik serta kemampuan yang tinggi untuk mendekatkan diri dengan bahan du -
ikan yang lunak.

  Tergolong ke dalam kelompok logam dudukan lunak.

Logam-logam Putih
Logam putih ialah suatu paduan dari timbel, timah, tembaga, dan antimon. Strukturnya
terdiri atas kristal keras pengokoh yang berada di dalam lingkungan masa dasar yang lunak.
Massa dasar ini mula-mula cepat aus (penyusutan) dan meninggalkan permukaan berpori yang
mudah dilengketi selaput lumas. Logam putih merupakan bahan dudukan terbaik untuk beban
tinggi dan biasanya dituang (disolderkan)  dalam bentuk lapisan tipis ke dalam cangkang
penopang yang terbuat dari baja atau perunggu dan digarap dengan hanya sedikit membuang
serpih. Logam ini memiliki sifat luncur darurat yang baik, sedikit gesekan, keta hanan korosi
yang tinggi, mudah dilengketi bahan pelumas dan kurang peka terhadap tekanan pada
pinggiran. Keburukannya ialah pemuaian panasnya yang lebih kuat bila dibandingkan dengan
baja; jika berlangsung pemanasan lewat batas, maka logam putih dapat meleleh ke luar.

Paduan Nikel
Paduan nikel-tembaga dengan sekitar 70% Ni dan 30% Cu sangat tahan karat (elektroda
logam monel).

Paduan nikel-besi memiliki kekuatan tarik tinggi dan daya hantar panas yang rendah.
Baja invar dengan kandungan Ni sebanyak 36% memilik tahanan listrik tinggi dan pemuaian
panas yang sangat kecil. Paduan Fe dengan kandungan Ni sebanyak 25% bersifat tidak
magnetis. Penggunaannya ialah untuk alat listrik, batang penera ukuran, timbangan, bandul.
Paduan krom-nikel, dengan atau tanpa kandungan besi, tahan panas asam, dan larutan
alkali, bergantung pada susunan campuran. Dengan kardungan krom sampai 35%, maka bahan
ini dibentuk dalam keadaan panas dan dingin. Baja krom-nikel memiliki kandungan besi yang
lebih besaPaduan Cr-Ni dan Cr-Ni-Fe digunakan untuk bagian konstruksi yang harus tahan
karat dan alat pemanas listrik.

Paduan Logam Ringan Bukan Besi

Dengan paduan non-ferro yang ringan dimaksud paduan dari logam-logam non-ferro
yang ringan. Yang terpenting di antaranya ialah paduan dari aluminium dan magnesium.

Dengan memadukan aluminium dan magnesium, massa jenis yang rendah dapat
dipertahankan dan kekuatan tariknya dapat ditingkatkan. Akan tetapi daya tahan korosi dan daya
hantarnya menurun. Massa-jenis dari paduan aluminium ialah kira-kira 2,7.10 3 kg/m3 dan massa-
jenis dari paduan magnesium kira-kira 1,8-103 kg/m3.

Berhubung dengan kedua alasan ini, bahan tersebut pada umumnya digunakan dalam
industri kapal-terbang, industri perkapalan, dalam teknik mobil dan pembangunan karoseri.
Paduan Aluminium

Paduan aluminium, ialah paduan dari aluminium dengan satu atau lebih unsur yang lain.
Unsur paduan yang terpenting ialah silisium, magnesium dan tembaga. Silisium dengan
aluminium membentuk campuran dari hablur-campuran. Suatu paduan dengan kira-kira 12%
silisium mempunyai susunan eutektis. Dengan meningkatkan kadar silisium itu sampai 12%,
trayek-pembekuan menjadi lebih kecil dan diperoleh lebih banyak campuran eutektis dengan
hablur halus, sehingga sifat dapat dituangnya menjadi lebih sempurna dan kekuatan-tarik
meningkat.

Magnesium dengan aluminium membentuk suatu persenyawaan kimia, sehingga


kekuatan-tariknya meningkat. Dari semua unsur-paduan, unsur magnesium yang paling sedikit
mengurangi ketahanan korosi.

Tembaga dengan aluminium membentuk persenyawaan kimia, sehingga kekuatan


tariknya meningkat. Dari semua unsur-paduan, tembaga yang paling banyak meningkatkan
kekuatan-tarik, akan tetapi juga yang paling banyak mengurangi ketahanan korosi daripada
unsur-unsur yang lain. Berhubung dengan itu paduan aluminium-tembaga kadang-kadang diberi
lapisan aluminium. Paduan yang diberi lapisan aluminium semacam itu dinamakan "alklad".

Kekuatan tarik aluminium kira-kira sama dengan 100 N/mm2. Kekuatan tarik itu
meningkat sampai kira-kira 150 N/mm2 dengan jalan pemaduan; dengan pemaduan dan disertai
perubahan bentuk dalam keadaan dingin kekuatan-tarik itu naik sampai kira-kira 200 N/mm Z dan
selanjutnya karena pemaduan dan sepuh-keras dispersi, kekuatan tarik meningkat sampai kira-
kira 400 N/mm2.

Dengan sepuh keras dispersi dimaksud pemanasan bahan sampai suhu tertentu, lalu
didinginkan dengan cepat. Sesudah itu bahan dipanaskan untuk kedua kalinya sampai suhu yang
sedikit lebih rendah, lalu bahan ditahan beberapa waktu pada suhu yang sama dan kemudian
didinginkan dengan perlahan-lahan. Jikalau pada sepuh-keras dispersi itu bahan tidak dipanaskan
untuk kedua kalinya, paduan tersebut dikatakan telah dimurnikan (disepuh keras secara "wajar"
pada suhu kamar) dan bila pada sepuh-keras dispersi bahan dipanaskan untuk kedua kalinya,
maka paduan dikatakan telah dimurnikan sepenuhnya (disepuh keras secara tiruan).

Sepuh-keras dispersi tersebut pada umumnya dapat dilakukan terhadap paduan, jikalau
unsur yang satu dalam keadaan padat dapat larut terbatas dalam unsur yang lain dan bila kedua
unsur itu secara bersama dapat membentuk suatu persenyawaan kimia.

Paduan aluminium dapat disepuh keras, jikalau ada terdapat magnesium dan silisium
(MgzSi) atau aluminium dan tembaga (AIZCu).

Paduan aluminium itu dapat dianodisasikan 1). Paduan yang tidak mengandung tembaga
dan hanya sedikit mengandung silisium dapat dianodisasikan dengan baik.

Dengan menggunakan perkakas khusus, paduan aluminium itu dapat dikerjakan dengan
sempurna; selain dari itu paduan aluminium dapat dilas menurut sistim argonark dan dapat juga
dipateri dengan menggunakan jenis pateri khusus.

Jenis, sifat dan penggunaan:

Paduan aluminium terbagi atas paduan-tuangan aluminium dan paduan-ramas aluminium.

Paduan tuangan telah kita bagi dalam dua kelompok:

 Kelompok pertama terdiri dari jenis GAlSi5Mg, GAlSi7Mg dan GAlSi 10Mg.
 Kelompok kedua terdiri dari jenis GAlSi12.

Sifat dapat dituang dan kekuatan-tarik dari jenis ini akan meningkat, bila kadar silisium
diperbesar. Jadi GAlSi12 dapat dituang paling sempurna dan memiliki kekuatan-tarik terbesar.
Paduan ini mempunyai susunan eutektis. Jadi pembekuannya berlangsung pada suhu tetap dan
dengan membentuk hanya campuran eutektis dari hablur halus; dengan demikian jelaslah
mengapa jenis ini yang paling baik dapat dituang dan mempunyai kekuatan-tarik yang paling
tinggi (lihat gambar 12.01).

Paduan dari kelompok pertama dapat disepuh keras, karena adanya magnesium dan
silisium.

Oleh karena sifat dapat dituangnya baik, paduan dari kedua kelompok itu digunakan
untuk benda-tuang yang rumit berdinding tipis dan yang tak dapat dilalui air; selain dari itu
karena regangannya agak besar pada beban sentakan, digunakan umpamanya untuk karter motor.
Paduan tuangan aluminium yang terkenal dan yang paling banyakdigunakan ialah GAISi12,
yang dinamakan silumin.

Paduan-remas telah dibagi dalam dua kelompok.

Kelompok pertama terdiri dari jenis AlMg1, AlMg2, AlMg3, AlMg3,5, AlMg4,5 dan AlMg5.

Kekuatan-tarik dari jenis ini bertambah besar dengan meningkatnya kadarmagnesium. Jadi
AlMg5 mempunyai kekuatan-tarik yang paling besar: Karena kadar magnesium, semua jenis
menjadi tahan-korosi dan paduan ini dapat dianodisasikan karena tidak mengandung tembaga dan
hanya ada sedikit silisium.

Paduan tersebut diperdagangkan terutama dalam bentuk pelat, pipa, profil, batang dan
kawat dan sesuai dengan meningkatnya kadar magnesium, digunakan pada bagian mesin dengan
beban menengah sampai beban tinggi.

Kelompok yang kedua terdiri dari jenis AlCu4Mg1.

Karena adanya aluminium dan tembaga, paduan ini mempunyai kekuatan-tarik yang besar
dan dapat disepun keras. Diperdagangkan terutama dalam bentuk pelat, profil, batang dan kawat
dan digunakan pada alat bagian mesin yang mendapat beban berat. Paduan-remas aluminium
yang terkenal dan yang banyak digunakan ialah AICu4Mg1, yang dinamakan duralumin.

Paduan Magnesium
Paduan-magnesium adalah paduan dari magnesium dengan satu unsur lain atau lebih.
Unsur-paduan yang terpenting ialah aluminium. Unsur-paduan yang penting dalam paduan-
tuangan ialah silisium. Aluminium meningkatkan kekuatan-tarik. Silisium memperbaiki sifat
dapat dituang. Kekuatan-tarik dari paduan-magnesium dapat ditingkatkan sampai kirakira 350
N/mm2 dengan jalan pembentukan dingin dan sepuh-keras dispersi.

Paduan-magnesium dapat dikerjakan dengan baik dengan perkakas khusus dan bila
mungkin juga pada mesin-perkakas yang khusus; selain dari itu hanya beberapa macam saja
pang dapat dilas. Pematerian hampir tidak mungkin dilakukan.

Paduan magnesium belum dinormalisasikan oleh Lembaga Normalisasi di Negeri Belanda,


maupun di Indonesia.

Jenis-jenis, sifat, dan penggunaan:

Dari beberapa jenis paduan-magnesium, di sini disebutkan hanya tiga di antaranya.


Paduan itu tersedia sebagai paduan-tuangan dan paduan-remas. Kadar unsur-paduan masing
masing sebesar 3,6 dan 9% AI, selain dari itu paduan-tuangan masing-masing mengandung 1%
Si. Kekuatan-tarik dari jenis paduan ini bertambah besar dengan ditingkatkannya kadar-
aluminium. Jadi paduan dengan 9% AI mempunyai kekuatantarik yang paling besar.

Dengan meningkatnya kadar-aluminium, paduan ini digunakan untuk alat bagian mesin
beban menengah sampai beban berat. Paduan tersebut dinamakan elektron dan termasuk paduan-
magnesium yang paling terkenal dan yang paling banyak digunakan.
Paduan Titan

Paduan titan menunjukkan kekuatan yang sangat tinggi (hingga 100 dah MM' ), berat
jenis yang rendah (4,5 kg/dm' ); menunjukkan ketahanan karat tinggi dan hanya boleh digarap
menyerpih dengan kecepatan sayat rendah disertai pendinginan yang sangat baik. Digunakan di
dalam konstruks pesawat terbang dan industri kimia.

Anda mungkin juga menyukai