Asik Ole
Asik Ole
Kelompok 11
TASIKMALAYA
2014
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Tujuan
1. Untuk Menetapkan mutu minyak goreng sania setelah dua kali pemakaian
dengan metode bilangan peroksida, bilangan angka penyabunan, dan
bilangan asam.
2. Untuk mengetahui hasil angka bilangan peroksida, angka bilangan
penyabunan, dan angka bilangan asam dari minyak goreng sania setelah
dua kali pemakaian
c. Kadar logam
rapa jenis bahan logam yang dapat terikut dalam minyak goreng antara lain besi, tembaga, dan kuningan.
Mutu dan kualitas minyak goreng yang mengandung logam-logam tersebut
akan turun. Sebab dalam kondisi tertentu, logam-logam itu dapat menjadi
katalisator yang menstimulir reaksi oksidasi minyak goreng. Reaksi ini dapat
dimonitor dengan melihat perubahan warna minyak goreng yang semakin
gelap dan akhirnya menyebabkan ketengikan.
d. Angka Oksidasi
es oksidasi yang distimulir oleh logam jika berlangsung dengan intensif akan mengakibatkan ketengikan
dan perubahan warna (menjadi semakin gelap). Keadaan ini jelas sangat
merugikan sebab mutu minyak goreng menjadi menurun. Dari angka ini
dapat diperkirakan sampai sejauh mana proses oksidasi berlangsung sehingga
dapat pula dinilai kemampuan minyak goreng untuk menghasilkan barang
jadi yang memiliki daya tahan dan daya simpan yang lama. Angka oksidasi
dihitung berdasarkan angka peroksida.
2. Bilangan Asam
Bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang
terdapat dalam minyak.
3. Bilangan Iodine
ngan iodine memberikan gambaran mengenai derajat ketidakjenuhan suatu lemak atau minyak. Besarnya
jumlah iodine yang diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau
ikatan tidak jenuh.
4. Bilangan Penyabunan
ngan ini menyatakan besar kecilnya molekul lemak. Makin besar bilangan penyabunan suatu lemak, makin
kecil molekul lemak tersebut, sebaliknya makin kecil bilangan penyabunan
suatu lemak makin besar molekul lemaknya.
5. Kadar Air
dalah konstituen yang keberadaannya dalam minyak sangat tidak diinginkan karena akan menghidrolisis
minyak menghasilkan asam-asam lemak bebas yang menyebabkan bau tengik
pada minyak.
6. Kadar Kotoran
r kotoran yang terdapat pada minyak dapat menurunkan kualitas minyak karena dapat mempengaruhi
rasa, bau, dan warna pada bahan pangan yang digoreng.
7. Indeks Bias
Indeks bias dapat digunakan untuk menentukan kemurnian minyak dan dapat
menentukan dengan cepat terjadinya hidrogenasi katalisis. Semakin panjang rantai
karbon dan semakin banyak ikatan rangkap, indeks bias bertambah besar. Indeks
bias dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kadar asam lemak bebas, proses oksidasi
dan suhu.
8. Titik Asap
asap adalah temperatur pada saat minyak atau lemak menghasilkan asap tipis yang kebiru-biruan pada
pemanasan.
9. Titik Kekeruhan
kekeruhan adalah untuk menentukan adanya pencemaran oleh bahan asing atau pencampuran minyak.
1. Bilangan peroksida
TT aii mt m r a b b s a ai n h d g k e a n n g a K n I n a t r i u m
5ast i e h o g u k s r j au au l m n f a g t 0 , 1 n d e n g a n
mnsi n p id a n i t yk u aa l a kt o , r k oa mc o i k l u m 1 %
C H C l
2. Bilangan iod
3. Bilangan angka penyabunan
4. Bilangan Asam
Ts a i mt r a p s e i l
s+ a m p a i
ta e l rk b o e h n o t lu k
w+ a r n a
mi n de ri ka ha t o
mr p u p d a
BAB III
1. Bilangan Peroksida
a. Pembakuan Na2S2O3
7 S2O3
53 mg
53 mg
53 mg
Perhitungan pembakuan Na2S2O3
N.tiosulfat
b. Larutan Sampel
Sampel Volume Titrasi
Rata-rata
PerhitunganSampel
Blanko 0,2 mL jadi 2,6 mL – 0,2 mL = 2,4 mL
= 0,44 x 1000
= 440 meq/kg
2. Bilangan penyabunan
a. Pembakuan NaOH
63 mg
63 mg
63 mg
Rata-rata
tungan
Rata-rata = 0,09N
b. Pembakuan HCl
100 mg
100 mg
100 mg
Rata-rata
N HCl
NaOH
HCl 5,5 mL
HCl
Beratsampel 5 gram
Angka penyabunan =
= 0,4 gram
3. Bilangan Asam
a. Pembakuan NaOH
63 mg
63 mg
63 mg
Rata –rata
tungan
N NaOH =
=
= 0,1 N
Preparasi sampel
Rata-rata
9,44
= 50
= 0,18 %
V NaOH = V NaOH – V blanko
V NaOH = 2,36 mL – 0,3 mL = 2,06 ml
N asam = x BM NaOH
2,06 x 0,1
x 40
= 5 gram
8,24
= 5 gram!
= 1,64 N
3.2 Pembahasan
Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan
tubuh manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi yang lebih aktif
dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak dapat menghasilkan
9kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4kkal/gram.
Minyak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial
seperti asam linoleat, lenolenat dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan
pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Parameter yang dapat digunakan
untuk menentukan kualitas ini semua dapat dilihat dari besar angka asam lemak
bebasnya, angka peroksida. Bilangan iod, dan bilangan penyabunan.
utu Minyak Goreng Berdasarkan SNI - 3741- 1995
Kriteria