KELOMPOK 5
•SINDI 1903105
Industri farmasi harus memiliki 3 (tiga) orang Apoteker sebagai penanggung jawab masing-
masing pada bidang pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu setiap produksi
Sediaan Farmasi.
Suatu tablet diperiksa oleh bagian QC dengan HPLC, hasilnya kadarnya tidak masuk syarat.
Ini berarti QC mendeteksi adanya penyimpangan dalam hal ini penyimpangan kadar.
QA dan sistem seharusnya bisa mencegah hal ini terjadi sehingga tidak terjadi penyimpangan
kadar. Melalui apa? melalui sistem yang ada di industri farmasi, penerapan CPOB, kualifikasi
alat, penerapan SOP? kenapa kadar tablet bisa menyimpang? hampir pasti karena ada sistem
yang dilanggar, misalnya sewaktu penimbangan tidak sesuai (berarti ada pelanggaran SOP) atau
bisa di pemeriksaan dengan HPLC, dimana analis tidak benar dalam pengoperasian HPLC. Bila
terjadi seperti ini maka sistem CPOB melalui bagian QA akan melakukan inverstigasi penyebab
dan melakukan langkah-langkah supaya kejadian ini teratasi dan tidak berulang.
Dalam pembuatan tablet ada IPC dengan mengecek berat tablet dan kekerasannya dalam waktu
tertentu. Dapat dilihat disini QC online menyatu pada proses sedangkan KQA tidak berperan
langsung menyatu dengan proses.
Misal tablet yang sudah dipasaran dipastikan memenuhi semua kualitas tablet (kadar, disolusi
dll) akan tetapi auditor BPOM menemukan bahwa dalam produksi terdapat temuan kritis dimana
potensi kontaminasi antar produk sangat mungkin terjadi.
Dalam kasus ini tablet ditarik dari pasaran karena tidak dipenuhinya sistem CPOB dan
pemenuhan kualitasnya oleh QA. Bisa dilihat disini bahwa QC hanya mendeteksi parameter-
parameter kualitas yang ada di tablet tersebut sedangkan ranah QA lebih luas adanya potensi
pelanggaran SOP/Sistem dan lain-lain. Potensi pelanggaran yang beresiko saja sudah dapat
menyebabkan obat ditarik.
Tablet diperiksa oleh QC, pemeriksaan pasti sesuai dengan parameter-parameter kualitas obat
maka QA menjamin bahwa pelaksanaan pemeriksaan tersebut benar-benar sesuai. Jangan sampai
QC melakukan pemeriksaan sembarangan atau tanpa melakukan pemeriksan membuat laporan
analisa palsu. Melalui Apa QA bisa mencegah ini? adanya SOP, pelatihan analis yang teratur
adanya catatan-catatan analisa dan penerapan sistem akan mencegah terjadinya kesalahan. Bila
bagian-bagian dari sistem ini dengan menelusuri catatan-catatan yang ada bisa diketahui adanya
penyimpangan baik dalam produksi, analisis atau di gudang.
Sebelum mengetahui perbedaan antara quality control dan quality assurance, Glints akan
menjelaskan pengertian keduanya.
Dilansir dari Investopedia, quality control (QC) adalah proses pengecekan kualitas produk yang
dilakukan oleh bisnis dan perusahaan.
QC dilaksanakan untuk memastikan bahwa kualitas produk yang akan diperjualbelikan sudah
sesuai dengan standar produk.
Proses ini meliputi perencanaan dan pengawasan aktivitas pembuatan produk perusahaan.
QA sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan sebuah produk, agar pekerjaan yang dilakukan
tetap efektif.
1. Fokus
Perbedaan pertama adalah fokus dari quality control dan quality assurance.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, QA merupakan proses pengawasan apakah persyaratan
kualitas perusahaan sudah terpenuhi.
Di sisi lain, QC lebih fokus ke menemukan dan membenarkan kesalahan di hasil akhir produk
tersebut.
Kalau disimpulkan secara singkat, QA merupakan proses yang proaktif, sedangkan QC adalah
proses reaktif dari hasil akhir sebuah produk.
2. Tujuan
Dilansir dari Diffen, tujuan utama QA adalah untuk mengembangkan dan menguji proses, agar
tidak ada kesalahan saat dan setelah produk dikembangakan. QC melakukan hal yang sama,
tetapi saat produk selesai dikembangkan.
Sebagai contoh, sedang dibuat produk software oleh sebuah perusahaan.
Tim yang menjalankan QA akan menguji software tersebut untuk mencari bug, freeze, dan
kesalahan yang biasa muncul saat menggunakan software.
Setelah produk selesai dikembangkan, tim QC akan mengecek kembali kualitas dari software
tersebut sebelum dirilis ke pasaran.
Meskipun begitu, tujuan akhir kedua proses ini sama saja, yaitu memastikan kualitas produk dan
kepuasan konsumen.
Dengan begitu, perusahaan bisa menjaga serta meningkatkan customer dan brand loyalty.
3. Cara kerja
Cara kerja QA adalah dengan membuat system management yang berkualitas dan juga tolak
ukur untuk kualitas perusahaan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama adalah quality control itu product-oriented, dan
quality assurance lebih process-oriented.
Kalau ingin menambah pengetahuan seputar product management, kamu bisa mengikuti Glints
Expert Class.Glints Expert Class menawarkan kelas yang dibawakan oleh pakar bidang produk,
memungkinkan kamu untuk memperluas wawasan di bidang ini.
NAMA : SULFIKAR-1903109
PERBEDAAN QUALITY CONTROL DAN QUALITY ASSURANSI DALAM INDUSTRI
FARMASI
Dalam sebuah industri farmasi tentu terdapat sebuah QC dan QA. Penanggung Jawab dalam
sebuah industri farmasi juga bergantung pada pengawasan mutu dan pemastian mutunya. Beda
QC dan QA sangat ditentukan dari kinerja yang dilakukan.
Vaksin corona juga harus melalui seluruh proses ini. Itulah mengapa dibutuhkan waktu yang
cukup lama untuk menyebarkannya. Setidaknya, kita harus tetap memberi proteksi dan
menguatkan imun kita sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Industri farmasi menjadikan pengawasan mutu sebagai QC dan pemastian mutu sebagai QA.
Kedua hal ini saling menopang dan membantu satu sama lain untuk dapat memajukan sebuah
industri farmasi yang ada. Berikut perbedaan QC dan QA yang harus diketahui.
PENGERTIAN QC DAN QA
Cara pembuatan obat yang baik memiliki tujuan agar menjamin obat tersebut dapat dibuat secara
konsisten dan tentunya memenuhi syarat. Karena lulus dari berbagai jenis rangkaian ujian
tidaklah cukup, masih harus dipastikan bahwa mutu obat tersebut sudah baik.
Khasiat dari sebuah obat yang diproduksi oleh industri farmasi merupakan jaminan. Keamanan
dan mutu produk industri tersebut juga bisa dilakukan dengan menggunakan sistem yang secara
umum lebih proaktif.
Jika sebelumnya terjadi sebuah kesalahan atau penyimpangan dalam proses pembuatan obat,
maka bisa untuk langsung dicegah menggunakan konsep ini. Konsep ini disebut dengan
penjaminan mutu atau quality assurance.
Yang dapat mempengaruhi mutu dan hasil dari obat yang dibuat adalah beda QC dan QA.
Quality assurance sendiri adalah sebuah konsep yang cukup mencakup semua hal yang
berhubungan dengan hal baik dan menyimpannya secara kolektif.
Sedangkan untuk QC atau quality control produk yang dihasilkan bisa berubah. Dan sebuah
produk dipantau secara online. Hal ini sangat berbeda dengan QA yang benar-benar memastikan
mutu dari produk obat harus baik.
Pemenuhan sebuah pesanan obat juga diatur melalui quality control. Yang mana obat yang
diproduksi sudah layak atau tidak untuk dipasarkan dalam industri farmasi. Quality control juga
lebih mengutamakan hasil dari pemenuhan produk yang produksi.
Sehingga, kinerja dari QC lebih pada kontrol dan proses produksi dari obat. Sedangkan untuk
QA benar-benar memperhatikan mutu dari obat yang diproduksi. Perbedaan dari QC dan QA
tersebut harus betul-betul dipahami agar tidak salah dalam penafsirannya.
QUALITY CONTROL
Dalam proses penyimpangan beda QC dan QA juga berbeda, QC memiliki fungsi untuk
mendeteksi penyimpangan tersebut agar tidak melebar. Contoh, jika obat diperiksa oleh QC dan
hasilnya tidak memenuhi syarat maka QC akan bisa langsung untuk mendeteksinya.
QC dapat mengubah sebuah kualitas dari produk dan memantaunya secara online. Sebagai
contoh, dalam pembuatan tablet obat proses pemeriksaan berat dan kekerasan suatu obat, pihak
QC memeriksa secara online.
QC atau quality control sendiri berkonsentrasi lebih terhadap operasional untuk melengkapi
kualitas. Sehingga, kualitas dari barang atau produk menjadi lebih mudah dideteksi. QC juga
membuat sebuah hasil yang menyesuaikan dengan rencana mutu.
QUALITY ASSURANCE
QA lebih bekerja melalui offline untuk proses pengecekan mutu dari sebuah obat. QA ini juga
menghasilkan sebuah keyakinan dengan membuat jaminan bahwa QC tadi telah melakukan
proses pemeriksaan mutu dengan baik.
Dari hal tersebut sudah sangat bisa dilihat beda QC dan QA. QA lebih berkonsentrasi terhadap
menciptakan sebuah keyakinan bahwa kualitas pasti akan segera dipenuhi oleh pihak industri
farmasi.
Pihak QA tidak bisa mengubah kualitas produk yang ada, sehingga hanya dapat memeriksa mutu
dan terjamin untuk dipasarkan dalam industri farmasi. Dan juga, quality assurance lebih
cenderung untuk mencegah jika terdapat sebuah penyimpangan.
Dalam industri farmasi sangat penting untuk mengetahui kinerja dari QC dan QA, sangat dapat
mempengaruhi kinerja dan produksi obat itu sendiri. Sehingga dibutuhkan keselarasan dalam
proses ini agar obat yang dihasilkan juga sesuai dengan syarat industri farmasi.
NAMA : WIHESRIL STEFANI PUTRI (1903111)
Perbedaan QA DAN QC
1. QC ( Qality Control )
Quality control merupakan memastikan produk yang diproduksi sesuai standar kualitas.
Quality Control melakukan pemeriksaan dan pengujian produk untuk melihat apakah
produk tersebut sesuai kriteria dan acuan kualitas sesuai target.Dengan QC, maka produk,
prosesnya beserta indikator lainnya dapat dianalisa dengan pengambilan contoh (sampel)
dan analisis statistik.
Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa quality control berhubungan dengan uji-coba unit
untuk menilai apakah si produk pantas menjadi produk akhir.Oleh karena itu tujuan QC adalah
menggunakan semua aspek yang dibutuhkan untuk melakukan optimasi dan perbaikan saat
proses produksi terjadi.
QC pada perusahaan sepenuhnya tergantung pada industri. Contohnya dalam produksi obat-
obatan dan makanan, QC akan memastikan produk mereka tidak membuat konsumen jatuh sakit.
Untuk itu perusahaan akan melakukan uji mikrobiologis dan kimia dengan mengambil sampel
dari proses produksi.
2. QA ( Quality Assurance)
PENGERTIAN
•Management Quality Control dan Quality Assurance dalam Organisasi RS. Dalam
sebuah organisasi perusahaan departemen quality control ataupun quality assurance
mempunyai peran penting demi terjaganya mutu produk yang dihasilkan, Sistem Quality
Control mempunyai peran penting dalam mengendalikan kegiatan pelayanan yang
meliputi Penilaian terhadap proses penyelenggaraan kegiatan yang dimulai dari
persiapan Penilaian terhadap kesesuaian rencana (Quality Plan) dengan pelaksanaan
dan penilaian terhadap pelaksanan proses kegiatan. Oleh karena itu dalam organisasi
pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit keberadaan departemen Quality Control
dan Quality Assurance diperlukan untuk memastikan penyelenggaraan pelayanan jasa
kesehatan ke pasien berjalan dengan benar, tepat sasaran sesuai dengan peryaratan
yang ditetapkan.
ULFITRA 1903110
QC pada perusahaan sepenuhnya tergantung pada industri. Contohnya dalam produksi obat-
obatan dan makanan, QC akan memastikan produk mereka tidak membuat konsumen jatuh
sakit. Untuk itu perusahaan akan melakukan uji mikrobiologis dan kimia dengan mengambil
sampel dari proses produksi
Terdapat tiga teknik Quality Control yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan
manufakturing yaitu Inspeksi (Inspection), pengambilan sample secara statistik (Statistical
Sampling) dan Tujuh alat pengendalian kualitas (QC Seven Tools).
Inspeksi atau Inspection adalah menguji produk-produk yang akan dikirim ke pelanggan
untuk memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang
telah ditentukan.
Statistical Sampling adalah memilih sejumlah unit/produk secara acak dari suatu batch
atau lot untuk diperiksa kembali dengan tujuan untuk memastikan produk yang akan
dikirimkan tersebut tidak terdapat produk cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas
yang ditentukan.
QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian kualitas terdiri dari Histogram, Scatter
Diagram, Control Chart, Check Sheet, Pareta Diagram, Cause and Effect Diagram dan
Flow Chart. Alat-alat tersebut digunakan untuk membantu menemukan ketidaksesuai
dan kecacatan pada produk.
Contoh kasus : ada sebuah alat yang di pasang pada mesin dengan 4 baut (diagram IV-2), lalu
muncul complain bahwa baut no 1 sering terlepas, lalu perusahaan menggantinya dengan baut
yang lebih besar, lalu datang lagi complain baut no 2 sering terlepas lalu perusahaan tersebut
menggantinya dengan batu yang lebih besar pada ke 4 baut tersebut. Sepintas hal tersebut
telah menyelesaikan masalah, namun ada complain lagi bahwa lempeng besi yang digunakan
sebagai penahan justru hancur jadi dua, lalu lempeng besi yang lebih tebal digunakan untuk
mengatasi masalah tersebut. Perusahaan ini mengatakan bahwa mereka telah berhasil
mencegah terjadinya kecacatan yang terulang kembali.
Terdapat tiga teknik ataupun alat yang digunakan untuk menjamin kualitas suatu produk yaitu
Quality Audit, Process Analysis, Quality Management and Control Tools.
Dalam Quality Audit, suatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal (bukan dari
internal perusahaan) akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
Quality Management dan Control Tools mencakup berbagai teknik diagram yang
membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan
dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan
Nim: 1903112
Quality Assurance (QA) merupakan suatu konsep atau bagian dari Total Quality
Management (TQM) dimana tugas dan fungsinya adalah sebagai penjaminan mutu pada
layanan yang dilaksanakan melalui sebuah proses baik sebelum dan ketika proses sedang
berlangsung dengan maksud mencegah kegagalan sejak awal sampai akhir dari proses
pemenuhan standar.
Tingkat strategis atau organisasi (berurusan dengan kebijakan mutu, tujuan dan
manajemen biasanya dihasilkan sebagai manual mutu);
Tingkat taktis atau fungsional (berurusan dengan praktik umum seperti pelatihan,
fasilitas, operasi QA); dan
Tingkat operasional (berurusan dengan lembar kerja Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan aspek lain dari operasi sehari-hari).
Menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 63 tahun 2009 bahwa sistem
penjaminan mutu pendidikan memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu:
Substansi utama Standar Penjaminan Mutu Pendidikan dilaksanakan sesuai dengan teori
Deming yaitu siklus PDCA ( Plan - Do -Check - Act ) pada proses penyelenggaraan
pendidikan.
b) Pelaksanaan (Do)
Adanya pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan. Maka untuk menjamin mutu
pendidikan, seluruh proses pendidikan dilaksanakan sesuai dengan Standard
Operating Procedures(SOP).
c) Evaluasi (Check)
Adanya monitoring, seluruh kegiatan yang dilakukan diukur, diperiksa dan di
evaluasi termasuk audit mutu internal.
d) Tindakan (Act)
Adanya tindakan lanjut dan perbaikan dari hasil evaluasi. Menyusun rencana perbaikan dan
rencana pelaksanaan program pendidikan.
SULASTRI 1903108
Quality control adalah bagian dari manajemen yang bertugas untuk memastikan kalau kualitas
produk sudah baik,sudah sesuai dengan ketentuan perusahaan. Contoh pada perusahaan
sepenuhnya tergantung pada industry. Contohnya dalam produksi obat-oabatan dan
makanan,QC akan memastikan produk mereka tidak membuat konsumen jatuh sakit. Untuk itu
perusahaan akan melakukan uji mikrogioplogis dan kimia dengan mengambil sampel dari
proses produksi.
Quality asuransi adalah bagian manajemen yang bertugas untuk membuktikan kalaua kualitas
produk sudah sesuai dengan standar perusahaan. Contoh tablet yang yang sudah dipasarkan
dipastikan memenuhi semua kualitas tablet (kadar disolusi dan lain lain) akan tetapi ouditor
BPOM menemukan bahwa dalam produksi terdapat temuan kripis dimana potensi kontaminasi
antar produk sangat mungkin terjadi